Anda di halaman 1dari 17

Pendekatan Strategi & Metode

Pembelajaran Keterampilan
Berbicara di Kelas Rendah

Kelompok 7
Anggota Kelompok

Yufinka Galuh Sitoresmi 220401140092

Citra Wulan Suciani 220401140098

Putri Khaifah Ramadhani 220401140104

Isa Azkia Amalia Putri 220401140108


Strategi 
Pembelajaran
Berbicara di
Kelas Rendah
01
Cooperative
Script
Penyampaian materi ajar yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan
materi ajar kepada siswa, kemudian siswa diberi kesempatan untuk
membacanya sejenak serta memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-
gagasan baru kedalam materi tersebut, lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam materi secara bergantian dengan
kelompok masing-masing.
Langkah-langkah Cooperative Script

01 Guru membagi siswa untuk membuat berpasangan

Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan


02 membuat ringkasan

Guru dan siswa menetapkan siapa yang berperan sebagai


03 pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar

Pembicara membacakan ringkasannnya dengan memasukkan ide-


04 ide pokok ke dalam ringkasannya
Langkah-langkah Cooperative Script

Pendengar bertugas menyimak/mengoreksi/melengkapi ide-ide


05 pokok yang kurang lengkap serta menghubungkan ide-ide pokok
dengan materi sebelumnya

Selanjutnya bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar


06 menjadi pendengar dan sebaliknya.

07 Merumuskan simpulan bersama-sama siswa dan guru.

08 Penutup
Kelebihan Cooperative Script
01 02 03
Menumbuhkan ide-ide atau Mengembangkan keberanian Melatih pendengaran,
gagasan baru, daya berfikir dalam menyampaikan hal-hal ketelitian/kecermatan
kritis  yang diyakininya benar

04 05
Setiap siswa mendapat peran Melatih mengungkapkan
kesalahan orang lain dengan
lisan dengan sopan
Kekurangan Cooperative Script

01 02
Hanya digunakan untuk mata Hanya dilakukan dua orang (tidak
pelajaran tertentu melibatkan seluruh kelas sehingga
koreksi hanya sebatas pada dua
orang tersebut)
02
Storytelling
Storytelling merupakan penggabungan dari dua kata yaitu story dan
telling. Story yang berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Jadi,
story telling merupakan bercerita atau mendongeng untuk
menyampaikan sesuatu dengan bertutur menggunakan sebuah teknik
atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah.
Tahapan Storytelling

1 2 3
Persiapan Sebelum Storytelling Sesudah Storytelling
Storytelling Berlangsung Selesai
• Memilih judul yang menarik • Menunggu kondisi para siswa • Mengevaluasi cerita
dan mudah diingat tenang atau siap untuk • Mengajak pendengar untuk
• Memilah dari bahan cerita menyimak dongeng. meneladani nilai-nilai yang
• Mendalami karakter-karakter • Memperhatikan faktor yang diperoleh dari cerita
yang ada pada cerita menunjang proses storytelling • Mengajukan pertanyaan baik
dari guru atau siswa
Faktor-faktor yang Menunjang Proses
Storytelling
Kontak mata Mimik wajah Gerak tubuh
Pendongeng harus mampu Ekspresi atau mimik wajah Gestur atau gerak tubuh ini penting
menguasai seluruh anak yang ada pendongeng disesuaikan dengan dimainkan saat bercerita supaya
melalui indera penglihatannya kondisi peran yang sedang dibaca mendukung kisah yang disampaikan

Suara Kecepatan Alat peraga


Pelafalan suara ketika bercerita Kecepatan yang dimaksud adalah Media alat peraga yang dapat
menjadi modal utama dalam mengenai pembawaan kisah alur digunakan sangat beragam,
keberlangsungan kegiatan cerita yang harus disesuaikan misalnya wayang, boneka jari,
storytelling dengan kemampuan memahami boneka tangan, dan masih
materi anak sebagainya
Kelebihan Storytelling
Mengarahkan semua emosi Cerita selalu memikat untuk
Cerita dapat mengaktifkan dan sehingga menyatu pada satu mengikuti peristiwa dan merenungkan
membangkitkan semangat anak kesimpulan di akhir cerita maknanya

01. 03. 05.

02. 04.
Dapat mempengaruhi emosi, Dapat menumbuh kembangkan
seperti perasaan takut, rela, gaya bicara yang baik
senang, sungkan, dsb.
Kekurangan Storytelling
Bersifat monolong dan dapat
01. membuat anak didik jenuh atau bosan

Sering terjadi ketidakselarasan isi


02. cerita dengan konteks yang
dimaksud sehingga pencapaian
tujuan sulit diwujudkan
Metode
Pembelajaran
Berbicara di
Kelas Rendah
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana yaitu dengan menugaskan siswa
Metode Ulang Ucap mengulang kata yang diucapkan oleh guru.

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan suatu kata atau kalimat yang berhubungan dengan
Metode Lihat Ucap benda yang diperlihatkan oleh guru

Metode Memberikan Siswa diberikan tugas untuk untuk mendeskripsikan suatu benda yang diperlihatkan oleh
Deskripsi guru

Metode Menjawab Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas
Pertanyaan berfikir dan menyampaikan tanggapan terhadap suatu masalah yang diajukan

Guru menyajikan bahan ajar telebih dahulu kemudian siswa ditugaskan untuk membuat
Metode Bertanya pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami atau bahkan dalam menguji materi ajar
itu sendiri

Metode Pertanyaan Guru bertanya serta memberikan petunjuk yang berkaitan dengan jawabannya agar siswa
Menggali paham pada tema atau permasalahan yang ingin kita sampaikan

Siswa secara bergilir ditugaskan untuk membuat ide cerita dan siswa yang lainnya
Metode Melanjutkan melanjutkan cerita tersebut
Rujukan
Alim, Harvinas M. 2022. Makalah Jenis-jenis Pendekatan Strategi, Model, Metode, dan
Teknik Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Berbicara. Universitas Negeri Padang

© Jenis Metode Pembelajaran Berbicara di Kelas Tinggi dan Kelas Rendah -


Blog Pendidikan
Source: 
https://www.blogpendidikan.net/2021/07/jenis-metode-pembelajaran-berbic
ara-di.html?m=0
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai