CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Pelajar mampu memahami, mengolah,
menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Pelajar
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Pelajar mampu
berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Pelajar
mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu
berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk
memajukan peradaban bangsa.
Pelajar mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Pelajar menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau
pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Pelajar menggunakan
sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks
PERTANYAAN INTI
❖ Apakah kalian tahu tentang cerita rakyat?
❖ Apa kalian pernah mendengar tentang hikayat?
Alat dan Bahan Ponsel atau laptop, Jaringan internet, Kertas HVS, buku latihan,
Lembar kerja siswa
REFLEKSI
Guru Siswa
Individu Fortopolio
RUBRIK PENILAIAN
Lampiran : Penilaian
1. Penilaian Sikap
JURNAL PENILAIAN SIKAP
2. Penilaian Pengetahuan
Pelajar mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Pelajar menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau
pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Pelajar menggunakan
sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks
Tujuan Pembelajaran
Karakteristik dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat Pelajar memirsa (video),
Materi
Hikayat
➢ Unsur intrinsik karya sastra
➢ Unsur Ekstrinsik (Nilai-nilai) teks hikayat
➢ Karakteristik sastra melayu klasik/hikayat
3. Penilaian Keterampilan
4. Program pengayaan
PENGAYAAN REMEDIAL
Kegiatan tambahan untuk siswa dengan Kegiatan lanjutan kepada siswa yang
pencapaian tinggi agar lebih mahir. Bentuk hasil belajarnya kurang memenuhi
pengayaan dengan cara menyimak sebuah ceramah standar. Bentuk remedial dapat
dari sumber yang diminati dari sumber elektronik berupa: tutor sebaya, mengganti teks
atau internet yang lebih sederhana, memberikan
latihan soal untuk mengulang konsep
prasyarat (memahami karakteristik,
nilai-nilai serta struktur dan kaidah
kebahasaan)
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Soleh dan Endah Ariani. 2019. Paket Unit Pembelajaran Teks Puisi dan Prosedur.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis Teks dan Stategi Pembelajaranya di SMA-
MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Tri Aulia, Fadillah dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X.Jakarta: Kementerian Pendidikan, Riset, dan
Teknologi.
GLOSARIUM
197501032006042006 205030001
LAMPIRAN 1
1. Pengertian Hikayat
Hikayat ialah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-
undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-
sifat itu. Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar
untuk meramaikan pesta.
Kata hikayat diturunkan dari kata bahasa Arab “haka” yang mempunyai arti:
menceritakan, menirukan, mewartakan, menyerupai, berkata, meneruskan, dan
melukiskan (Baried dkk,1985, 9). Sastra hikayat ialah sastra lama yang ditulis dalam
bahasa Melayu. Sebagian besar kandungan ceritanya berkisar dalam kehidupan istana.
Unsur rekaan merupakan ciri menonjol dan pada lazimnya mencakup bentuk prosa yang
panjang (Baried, 1985, 9).
2. Karakteristik Hikayat
Menurut Tim Kemdikbud, karakteristik dari teks hikayat adalah sebagai berikut.
a. Kemustahilan
Itu artinya, di dalam teks hikayat ada banyak sekali hal yang tidak bisa dinalar
dengan logika atau tidak logis. Hal it meliputi, segi bahasanya ataupun cerita.
Misalnya, bayi yang lahir dengan disertai oleh pedang dan panah, atau seorang
putri yang keluar dari dalam gendang.
b. Kesaktian
Itu artinya, tokoh di dalam teks hikayat mempunyai kesaktian yang tidak bisa
dilakukan oleh manusia biasa. Seperti halnya merubah wujud mereka menjadi
hewan, bisa menghilangkan bangunan dengan satu jentikan jari, dan lain
sebagainya.
c. Anonim
Itu artinya, tidak diketahui pasti siapa yang menulis dan siapa orang pertama yang
menceritakan cerita hikayat. Sebab, hikayat sendiri diceritakan secara lisan dan
turun temurun.
d. Istana Sentris
Itu artinya, cerita hikayat selalu bertema dan berlatar tempat di sebuah kerajaan.
Dalam hikayat seringkali tokohnya adalah raja, pangeran, puteri, dan orang
terdekat keluarga kerajaan.
e. Alur berbingkai
Alur adalah rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yang
membentuk satu rangkaian cerita yang utuh. Dalam hikayat biasanya
menggunakan alur berbingkai atau cerita berbingkai. Maksud alur berbingkai
adalah di dalam cerita ada cerita lain. Alur berbingkai dalam hikayat biasanya
dengan menghadirkan tokoh lain yang bercerita tentang suatu kisah
3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat
a. Tema
Tema adalah ide cerita atau gagasan yang mendasari suatu karya sastra. Tema yang banyak
dijumpai dalam karya sastra umumnya bersifat didaktis atau pertentangan antara buruk dan
baik. Tema dalam hikayat umumnya menyangkut masalah kepercayaan, agama, pandangan
hidup, adat istiadat, pencitraan, dan pendidikan sosial.
b. Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai
peristiwa pada cerita (Sudjiman, 1988: 16). Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi
dalam hikayat dapat pula berwujud binatang. Misalnya, Hikayat Pelanduk Jenaka yang
menggunakan tokoh binatang untuk melambangkan tokoh manusia. Penokohan merupakan
penggambaran pribadi tokoh dalam cerita. Tiap-tiap tokoh akan diberi karakter, sikap, watak,
atau pun pikiran yang berbeda-beda sesuai kebutuhan penceritaan. Penokohan yang
bermacam inilah yang pada akhirnya akan menjalankan cerita secara dinamis dan luwes.
c. Penokohan
Penokohan adalah penyajian watak tokoh atau penciptaan citra tokoh. Watak tokoh
digambarkan pengarang melalui pikiran, cakapan, lakuan tokoh, penampilan fisik, dan
gambaran lingkungan atau tempatnya. Penokohan dalam hikayat terdapat pada beberapa
peristiwa yang menggambarkan pertentangan antara tokoh yang baik dan tokoh jahat.
Umunya, tokoh yang baik akan memperoleh kemenangan dan tokoh jahat akan kalah.
• Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar tokoh. Tidak dapat disangkal jika lingkungan tempat tinggal / keberadaan
seseorang dapat menggambarkan perilaku atau karakter seseorang. Dengan dasar tersebut,
pengarang juga secara implisit dapat menggunakan media lingkungan sebagai penyampaian watak
dari tokoh.
d. Alur
Alur adalah urutan peristiwa pembentuk cerita. Cerita diawali dengan suatu peristiwa dan berakhir
dengan peristiwa lainnya, tanpa terikat pada urutan waktu. Sebagai salah satu jenis folklore, alur
hikayat tidak memiliki hubungan sebab akibat.
e. Latar
Latar berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.
Latar tempat yang kerap digunakan pada hikayat selain istana adalah hutan, laut, pelabuhan, dan
pantai.
f. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang (Sudjiman, 1988: 57).
Amanat dalam karya sastra dapat secara implisit ataupun eksplisit.Implisit adalah ajaran moral
yang disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang akhir cerita. Eksplisit adalah seruan, saran,
peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan yang disampaikan pengarang pada tengah atau akhir
cerita. Amanat dalam hikayat umumnya tersurat dan terdapat pada bagian pertengahan atau akhir
cerita.
4. Ciri-Ciri Hikayat
a. Ceritanya tetap tidak berubah, meskipun diceritakan turun menurun
b. Ceritanya dimiliki seluruh masyarakat, karena tidak diketahui pengarangnya
c. Memakai bahasa yang di lebih-lebihkan merupakan ciri-ciri teks hikayat
d. Memakai bahasa yang terus diulang
e. Sifatnya tradisional
f. Memakai unsur pendidikan di dalam ceritanya
g. Kisahnya bersifat universal adalah ciri-ciri teks hikayat
h. Banyak hal Magis
i. Banyak kemustahilan yang dimunculkan dalam cerita