Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN

AKUNTANSI
Pertemuan 3

Nur Afifah Fauziah - 201104020163


Nurlaelasari - 201104020970 Prodi Akuntansi 5B Reguler
Salsa Aulia Putri - 201104020684
TOPIK BAHASAN
• Pengertian Etika

• Kode Etik Profesi

• Independensi

• Integritas dan Obyektivitas

• Peraturan-peraturan Etika Lainnya


PENGERTIAN ETIKA

etika atau ethics merupakan peraturan-peraturan yang dirancang untuk mempertahankan suatu profesi pada tingkat yang
bermartabat,mengarahkan anggota profesi dalam hubungannya satu dengan yang lain, dan memastikan kepada publik bahwa
profesi akan mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi.

KODE ETIK PROFESI

etik merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindak ya seseorang sehingga apa yang
dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji dan meningkatkan martabat dan kehormatan
seseorang. Etik yang telah disepakati bersama oleh anggota suatu profesi disebut kode etik profesi.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah pedoman bagi para anggota Institut Akuntan Publik Indonesia untuk bertugas secara
bertanggung jawab dan objektif.
INDEPENDENSI
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di
dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diaturdalam standar profesional akuntan publik yang
ditetapkan oleh IAPI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in
fact)maupun dalam penampilan (in appearance).

Akuntan Publik harus independen, dalam arti, sebagai pihak diluar perusahaan yang diperiksa, tidak boleh
mempunyai kepentingan tertentu di dalam perusahaan tersebut(misal, sebagai pemegang saham, direksi
atau dewan komisaris), atau mempunyai hubungan khusus (misal keluarga dari pemegang saham, direksi
atau dewan komisaris). Akuntan Publik harus independen, baik in-fact maupun in-appearance dan in
mindkarena sebagai orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara objektif, tidakmemihak ke pihak
manapun dan melaporkan apa adanya.
INTEGRITAS
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan
objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict ofinterest)dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material (material misstatement)yang diketahuinya atau
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannyakepada pihak lain.

Integritas mengharuskan seorang akuntan publik untuk bersikap jujur, terus terang, dan
terbuka dengan informasi keuangan klien. Seorang akuntan publik harus bisa membatasi
diri agar tidak menggunakan informasi rahasia tersebut demi keuntungan pribadi dengan
menipu atau memanipulasinya secara sengaja. Namun lebih jauh dari pada itu, integritas
tidak hanya sekedar mengikuti aturan saja, tapi juga bertindak dengan cara yang
konsisten berdasarkan landasan etika profesi yang berlaku. Sumber : sbr-cpa.go.id
OBJEKTIVITAS

Akuntan harus mematuhi prinsip objektivitas yang mensyaratkan Akuntan untuk


menerapkan pertimbangan profesional atau bisnis tanpa dikompromikan oleh:
(a) Bias;
(b) Benturan kepentingan; atau
(c) Pengaruh atau ketergantungan yang tidak semestinya terhadap individu, organisasi,
teknologi, atau faktor lain

Akuntan tidak boleh melakukan aktivitas profesional jika suatu keadaan atau hubungan
terlalu memengaruhi pertimbangan profesionalnya atas aktivitas tersebut

sumber : http://iaiglobal.or.id
KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN
PROFESIONAL
Akuntan harus patuh terhadap prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional yang
mensyaratkan Akuntan untuk:
(a) Mencapai dan mempertahankan pengetahuan serta keahlian profesional pada level
yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja
memperoleh jasa profesional yang kompeten berdasarkan standar profesional dan standar
teknis terkini dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; dan
(b) Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar teknis
yang berlaku.

sumber : http://iaiglobal.or.id
KERAHASIAAN

Prinsip kerahasiaan merupakan bentuk perlindungan kepentingan publik karena


memfasilitasi aliran informasi yang bebas dari klien atau organisasi tempatnya
bekerja kepada Akuntan dengan pemahaman bahwa informasi tersebut tidak
akan diungkapkan kepada pihak ketiga.

referensi : http://iaiglobal.or.id
PERILAKU PROFESIONAL

Akuntan harus mematuhi prinsip perilaku profesional, yang mensyaratkan


Akuntan untuk:
(a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(b) Berperilaku konsisten dengan tanggung jawab profesi untuk bertindak bagi
kepentingan publik dalam semua aktivitas profesional dan hubungan bisnis;
dan
(c) menghindari perilaku apa pun yang diketahui atau seharusnya diketahui
Akuntan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Akuntan tidak boleh terlibat dalam bisnis, pekerjaan, atau aktivitas apa pun yang
diketahui merusak atau mungkin merusak integritas, objektivitas, atau reputasi
baik dari profesi, dan hasilnya tidak sesuai dengan prinsip dasar etika.

Anda mungkin juga menyukai