Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 6

Langkah pembelajaran
Pengantar

 Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan yang


komprehensif, yang dirancang untuk memaksimalkan
interaksi instruksional dalam mencapai perubahan perilaku.
 Suatu kurikulum yang komprehensif seharusnya merancang
elemen-elemen utama dari suatu bidang studi untuk selama
bertahun-tahun. Dengan demikian suatu kurikulum yang
komprehensif dapat mencakup berbagai pelajaran di SD dan
SM. Pengembangan kurikulum yang komprehensif mencakup
isi populasi target.
4 hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan kurikulum menurut Ralph Tyler

1. Tujuan-tujuan pendidikan apa yang seharusnya sekolah


capai ?
2. Pengalaman-pengalaman pendidikan apa yang dapat
diberikan, sehingga dapat mencapai tujuan ini
3. Bagaimana pengalaman-pengalaman ini dapat
diorganisasikan
4. Bagaimana dapat menentukan, apakah tujuan-tujuan
ini dapat dicapai ?
lanjut

 Berdasarkan keempat pertanyaan yang telah dikemukakan di atas, maka


ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
Pendidikan anak berbakat. Telah dipelajari dalam pertemuan yang telah
lalu bahwa pengembangan tujuan itu sangat luas, mulai yang bersifat makro
sampai mikro mulai dari yang sangat umum dan abstrak sampai tujuan yang
lebih khusus dan bersifat individual.
 Di dalam pertanyaan pertama tersirat makna bahwa apa yang seharusnya
menjadi tujuan Pendidikan bagi anak berbakat bukan apa tujuan Pendidikan
anak berbakat. Maknanya adalah bahwa dalam pengembangan tujuan
tentunya perlu memperhatikan siana anak belajar dengan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki. Maupun masyarakat/negara dimana anak
berbakat itu berada, kana selain mahluk indivual AB juga sebagai mahluk
sosial.
Langkah pengembangan kurikulum

 Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan


kurikulu, maka Hilda taba (Kitano & Kirby, 1984) maka ada 7 Langkah yang perlu
dilakukan sebelum engembangkan kurikulum, antaranya:
1. mendiagnosis (mengidentifikasi) kebutuhan,
2. merumuskan tujuan,
3. Menyeleksi, isi,
4. mengorganisasikan isi,
5. menyeleksi pengalaman belajar,
6. mengorganisasikan pengalaman belajar, dan
7. mengevaluasi
2. Analisis kebutuhan anak berbakat

 Kebutuhan anak berbakat terutama dalam pendidikannya perlu dilihat


dari permasalahan yang ada pada anak itu sendiri sehingga melalui
Pendidikan kiita dapat mencarikan solusinya.
 Conny Semiawan (2010) Adapun permasalahan yang dihadapi anak
bberbakat adalah:
1. Labeling
2. Pemberian nilai dalam bentuk angka
3. Underachiever
4. Konsep diri
next

Sedangkan menurut Dedi Supriadi (1994) permasalahan


anak berbakat yang perlu dicarikan jalan keluar adalah:
1. Pilihan karier yang tidak realistic
2. Masalah hubungan dengan guru dan eman sebaya
3. Perkembangan yang tidak selaras
4. Tidak adanya tokoh ideal sebagai panutan
1. Pengembangan tujuan

Terdapat tiga tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran.


Tahap yang pertama yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan
adalah memahami tiga sumber, yaitu siswa (source of student), masyarakat
(source of society), dan konten (source of content).
Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau kompetensi
yang diharapkan dari suatu jenjang Pendidikan (KI) dengan memperhatikan
landasan sosiologi (sociology), kemudian di-screen melalui dua landasan lain
dalam pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi pendidikan (philosophy
of learning) dan psikologi belajar (psychology of learning).
Tahap ketiga adalah merumuskan precise education atau kompetensi dasar
(KD).
3. Menyeleksi isi/pengalaman belajar
Dalam merumuskan dan menyeleksi pengalaman-
pengalaman belajar dalam pengembangan kurikulum
harus memahami definisi pengalaman belajar dan
landasan psikologi belajar (psychology of learning).
Pengalaman belajar merupakan bentuk interaksi yang
dialami atau dilakukan oleh siswa yang dirancang oleh
guru untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
Pengalaman belajar yang harus dialami siswa sebagai
learning activity menggambarkan interaksi siswa dengan
objek belajar.
Prinsip menyeleksi pengalaman belajar

  Pengalaman belajar yang diberikan ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai,
 Pengalaman belajar harus cukup sehingga siswa memperoleh kepuasan dari
pengadaan berbagai macam perilaku yang diimplakasikan oleh sasaran hasil,
 Reaksi yang diinginkan dalam pengalaman belajar memungkinkan bagi siswa
untuk mengalaminya (terlibat),
 Pengalaman belajar yang berbeda dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sama, dan
 Pengalaman belajar yang sama akan memberikan berbagai macam keluaran
(outcomes).
Langkah terakhir adalah melakukan
evaluasi

Pengorganisasi atau disain kurikulum diperlukan untuk


memudahkan anak didik untuk belajar. Dalam
pengorganisasian kurikulum tidak lepas dari beberapa hal
penting yang mendukung, yakni: tentang teori, konsep,
pandangan tentang pendidikan, perkembangan anak
didik, dan kebutuhan masyarakat
next

Pengorganisasian kurikulum bertalian erat dengan tujuan


pendidikan yang ingin dicapai. Oleh karena itu kurikulum
menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu yang
tepat untuk mempelajari, keseimbangan bahan pelajaran,
dan keseimbangan antara aspek-aspek pendidikan yang
akan disampaikan.
 Langkah terakhir dalam pengembangan kurikulum adalah
evaluasi. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan di mana data
yang terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk tujuan
memperbaiki sistem. Evaluasi yang seksama adalah sangat
esensial dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi dirasa sebagai
suatu proses membuat keputusan , sedangkan riset sebagai proses
pengumpulan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Unsur-unsur yang perlu diperlu diperhatikan dalam
melakukan penilaian AB

1.PraPenilaian
2.Penilaian formatif
3.Penilaian Sumatif

Anda mungkin juga menyukai