Anda di halaman 1dari 14

V.

TEKNIK PERBANYAKAN
DAN APLIKASI Trichoderma
sp
Trichoderma sp. adalah mikroorganisme antagonis yang banyak
digunakan sebagai agen biokontrol penyakit tanaman. Penggunaan
agen hayati untuk pengendalian penyakit dirasakan sangat lambat
perkembangannya karena terbatasnya agen hayati yang diproduksi
secara massal dan dapat digunakan oleh petani, sehingga perlu
dilaksanakan perbanyakan Trichoderma sp dalam jumlah yang
memadai. Kegunaan jamur Trichoderma sp. sebagai agensia pengendali
hayati sudah tidak terbantahkan. Beberapa penyakit tanaman sudah
dapat dikendalikan dengan aplikasi jamur Trichoderma sp. diantaranya
adalah Jamur Akar Putih (JAP) yang menyerang beberapa tanaman
penyakit terbawa tanah
Pembuatan agens pengandali hayati Trichoderma sp dilakukan dengan
mencampur bahan berupa dedak, pupuk kandang dan tanah hitam
dengan perbandingan 2 : 1 : 1
Bahan :
−Dedak
−Pupuk Kandang
−Tanah Hitam
−Belerang
−Karung Plastik
−Plastik
Agens hayati dapat berupa predator, parasitoid, patogen dan agens
antagonis.
Cara Kerja :
Tahap I : Peserta menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk
perbanyakan Trichoderma, sp yaitu dedak halus, pupuk kandang, tanah
kompos (organik) ,belerang, air, Starter Trichoderma sp, plastik ,
pengaduk, skop, cangkul dan ember.
Tahap II : Peserta melakukan pencampuran media dedak , pupuk
kandang, tanah hitam (perbandingan 2 :1 :1) setelah media tercampur
selanjutnya dilakukan penaburan belerang dan dilakukan pengadukan
ulang terhadap media.
Tahap III : Selanjutnya peserta Pelatihan Perbanyakan Agen Pengendali
Hayati Trichoderma sp bersama-sama menambahkan air ke dalam
campuran media dedak, pupuk kandang dan tanah hitam tadi hingga
media lembab. Kriteria lembab yang digunakan yaitu campuran media
sudah dapat dikepal tapi tidak meneteskan air.
Tahap IV: Campuran media dedak, pupuk kandang serta tanah hitam
yang telah lembab selanjutnya didatarkan di lokasi perbanyakan agen
hayati dengan ketebalan media 5 – 10 cm.
Tahap V : Starter Trichoderma sp dengan dosis 1 kg starter untuk 50 kg
campuran dedak, pupuk kandang dan tanah hitam ditaburkan di atas
media. Pertama sebagian dari starter Trichoderma sp dicampur dengan
air dan selanjutnya ditebarkan diatas media serta sebagian lagi
langsung ditaburkan diatas media perbanyakan.
Tahap VI : Media yang telah diinokulasi dengan starter Trichoderma sp
ditutup dengan menggunakan plastik.
Aplikasi Trichoderma sp
Aplikasi jamur Trichoderma sp dilakukan sebaiknya pada musim hujan
dengan mengorek tanah disekeliling batang sedalam 3 cm, lalu
taburkan jamur Trichoderma sp kemudian tutup lagi jamur tersebut
dengan tanah gorekan tadi. Dosis jamur Trichoderma sp perbatang
tanaman adalah pada polibag 25 - 50 gram , umur tanaman kurang 4
tahun 50 – 100 gram, besar dari 4 tahun 150 – 200 gram ( Dosis yang
rendah dipakai untuk pencegahan sedang yang tinggi untuk
pengobatan ).
Penyimpanan
Untuk penyimpanan, Jamur Trichoderma sp terlebih dahulu dikemas
dengan kantong plastik dan dilapisi dengan karung goni. Hasil
perbanyakan agen pengendali hayati Trichoderma sp dapat disimpan
ditempat yang teduh atau diruangan suhu kamar dan tidak boleh kena
cahaya sinar matahari langsung.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai