Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

 
HUBUNGAN POLA ASUH GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA BAHASA
INGGRIS DI SMP IT YARSI MATARAM
 
 
OLEH :
 
ARIATI MULYANI
011STYC17
 
 

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
MATARAM
2022
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk
memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung dalam bahan tulis mendefinisikan
membaca sebagai suatu proses mencermati teks
tertulis untuk memahami isinya. Maka dari itu,
membaca adalah keterampilan yang mempunyai
peranan sangat penting bagi setiap manusia untuk
memahami informasi dalam bahan tulisan selain
keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara
dan keterampilan menulis, Radminingsih (2017
Motivasi siswa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca. Salah
satu kesuksesan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri sendiri. Motivasi merupakan
dorongan dari dalam diri seseorang. Motivasi berasal
dari kata motif yang artinya sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motivasi
dapat dikatakan daya gerak dari dalam diri seseorang
untuk melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu demi
mencapai tujuan (Dalyono, 2018).
Belajar sendiri bertujuan mengadakan
perubahan didalam diri antara lain tingkah laku,
misalnya seorang anak kecil yang tadinya
sebelum memasuki sekolah bertingkah laku
manja, egois, cengeng, dan sebagainya, tetapi
setelah beberapa bulan masuk sekolah dasar,
tingkah lakunya berubah menjadi anak yang
baik, tidak lagi cengeng dan sudah mau bergaul
dengan teman-temannya (Dalyono, 2018).
Menurut data Nusa Tenggara Barat bahwa minat baca
untuk siswa SMP/ sederajat masih berada peringkat
urutan ke 32 dari 34 provinsi di Indonesia, artinya minat
membaca untuk siswa SMP/sederajat masih
dikategorikan minat baca rendah (BPSDMD NTB 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala sekolah SMP IT
Mataram siswa laki-laki dan perempuan dipisah, kelas 8 laki-laki
berjumlah 21 siswa, sedangkan untuk kelas 8 perempuan
berjumlah 20 siswa sehingga total kelas 8 pada tahun ajaran
2021/2022 berjumlah 41 siswa, adapun keseluruhan jumlah
siswa dari kelas 7,8 dan 9 SMP IT Yarsi Mataram berjumlah 110
siswa. Adapun jumlah siswa yang mengalami minat membaca
kurang dan kurang fokus saat belajar sebanyak 31,8%. (Data
sekolah SMP IT Yarsi, 2021).
Rendahnya motivasi seseorang, dalam hal ini siswa itu sendiri,
sangat berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar karena
siswa yang mempunyai motivasi tinggi ditunjang dengan
penerapan strategi pembelajaran yang baik tentunya dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar itu sendiri, Selain
motivasi berasal dari siswa itu sendiri, ada juga dipengaruhi
oleh pola asuh guru sehingga siswa itu sendiri termotivasi
untuk belajar dan menghasilkan kualitas hasil belajar
(Dalyono, 2018)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
meneliti tentang Hubungan Pola Asuh Guru dan
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pemahaman
Membaca Bahasa Inggris di SMP IT Yarsi Mataram.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka
rumusan masalah adalah “Apakah Ada
Hubungan Pola Asuh Guru dan Motivasi
Belajar Siswa Terhadap Pemahaman Membaca
Bahasa Inggris di SMP IT Yarsi Mataram”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan yakni :
Mengetahui Hubungan Pola Asuh Guru dan
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pemahaman
Membaca Bahasa Inggris di SMP IT Yarsi Mataram.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Pola Asuh Guru di SMP IT Yarsi
Mataram.
2. Mengidentifikasi Motivasi Belajar Siswa SMP IT
Yarsi Mataram.
3. Mengidentifikasi Pemahaman Membaca Bahasa
Inggris pada Siswa SMP IT Yarsi Mataram
4. Menganalisis Hubungan Pola Asuh Guru Terhadap
Pemahaman Membaca Bahas Inggris di SMP IT
Yarsi Mataram.
5. Menganalisis Hubungan Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Pemahaman Membaca Bahas Inggris di
SMP IT Yarsi Mataram
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Teoritis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan bimbingan dan
konseling yang khususnya dapat dimanfaatkan
sebagai kajian bersama mengenai hubungan pola
asuh guru dalam bentuk motivasi belajar siswa
sehingga dapat dijadikan sumber informasi yang
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
1.4.2 Secara Praktis
• Guru
• Lembaga
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Pola Asuh 2.2 Motivasi Belajar
2.1.1 Konsep Orang Tua/wali
2.1.2 Konsep Pola Asuh 2.2.1 Pengertian Motivasi
2.1.3 Pengertian Pola Asuh 2.2.3 Sifat-Sifat Motivasi
2.1.4 Macam-macam Pola Asuh 2.2.4 Pengertian Belajar
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 2.2.5 Motivasi Belajar dan Faktor
Pola Asuh yang Mempengaruhi
2.1.7 Pengukuran pola asuh

2.3 Proses Membaca dan Pemahaman


Membaca
KERANGKA TEORI
Konsep Pola Asuh Guru Motivasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kemampuan membaca
Faktor fisiologis
Faktor psikologi
Faktor lingkungan
Faktor intelektual

Tingkat pemahaman
Pemahaman Literal
Interpretasi
Pemahaman Kritis
Pemahaman Kreatif

 
BAB 3
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

Pola Asuh Guru Faktor-faktor yang


1. Pola asuh otoriter mempengaruhi kemampuan
(parent oriented) membaca
2. Pola asuh permisif (children Membaca
centered) Menyimak,
3. Pola asuh demokratis Membedakan
(autoritatif) Menyimpulkan
Motivasi Belajar dan Faktor yang Tingkat pemahaman
  Mempengaruhi  
Mengingat
Faktor internal Memahami
Faktor fisiologis
Membandingkan
Faktor psikologis
Membedakan
Persepsi
Belajar Menganalisis
Cara belajar  
Faktor eksternal
Keluarga
Sekolah
Faktor lingkungan
 
Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (Variabel Independen)
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pola asuh guru yang
meliputi: pola asuh otoriter, demokratris dan permisif, serta
motivasi belajar dan faktor yang mempengaruhi meliputi:
Faktor fisiologis, Faktor psikologis (Persepsi, Belajar) dan
Cara belajar
2. Variabel terkait (Variabel Dependen)
Variabel terkait dalam penelitian ini adalah tingkat
pemahaman membaca Bahasa Inggris pada siswa kelas 8 di
SMP IT Yarsi Mataram.
hipotesis
Hipotesis (Ha) : Terdapat hubungan antara
pola asuh guru dan motivasi
belajar siswa terhadap
pemahaman membaca Bahasa
Inggris di SMP IT Yarsi Mataram.
Hipotesis (Ho) : Tidak terdapat hubungan
antara pola asuh orang tua dan
motivasi belajar terhadap
pemahaman membaca Bahasa
Inggris pada siswa di SMP IT Yarsi
Mataram
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Skala Skor

Definisi Operasional
1
Independent: Pola
2
Prilaku yang diterapkan 1.
3
Pola Asuh Otoriter
4
Kuesioner
5
Ordinal 1=Tidak pernah
6

Asuh Guru orang tua dalam 2. Pola Asuh 2=Kadang


mengasuh anak untuk Demokratis 3=Sering
mencapai kemandirian 3. Pola Asuh Permisif 4=Selalu
anak.   Otoriter : 45-60
Demokratis : 30-44
Permisif : 15-29

Independent: Motivasi menjadi suatu 1. Membaca Kuesioner Ordinal 1=Tidak pernah


Motivasi Belajar kekuatan, tenaga atau 2. Menyimak, 2=Kadang
daya suatu keadaan yang 3. Membedakan 3=Sering
kompleks dan kesiap 4. Menyimpulkan 4=Selalu
sediaan dalam diri  
individu untuk bergerak Baik = 76-100%
ke arah tujuan tertentu, Cukup = 45-75%
baik disadari maupun Kurang = 0-44%
tidak disadari

Dependent: Membaca Kuesioner Ordinal


1. M Menggunakan jawaban
Pemahaman merupakan kegiatan e Ya = 2
membaca merepsepsi, n Tidak = 1
menganalisa, dan g  
menginterprestasi i Baik = 76-100%
yang dilakukan oleh n Cukup = 45-75%
pembaca untuk g Kurang = 0-44%
memperoleh pesan a
yang hendak t
disampaikan oleh 2. M
penulis dalam media e
tulisan m
a
h
a
m
i
3. M
e
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian menggunakan metode Korelasional dengan pendekatan
observasional analitik Korelasional merupakan penelitian atau penelaahan
hubungan antara variabel pada suatu atau sekelompok subjek.
(Notoatmodjo, 2018).
4.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2022 di
SMP IT Yarsi Mataram

4.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMP IT Yarsi Mataram kelas 8
sebanyak 41 siswa.
Sampel = 41 siswa
Teknik sampeling = Total sampling
4.4 Etika Penelitian
• Informed Consent (Persetujuan Responden)
• Anonimity (Tanpa Nama)
• Confidentiality (kerahasiaan)

4.5 Instrumen Penelitian


Instrumen pada penelitian ini menggunakan Kuesioner pola
asuh guru berisi 25 pernyataan, 27 item untuk kuesioner
motivasi belajar, 20 item untuk pemahaman membaca, dan
setiap pernyataan diberi jawab SL (Selalu) =4, S (Sering) =3, KK
(Kadang-kadang)=2, J (Jarang)=1, TP (Tidak pernah)=0.
4.6 Prosedur Pengumpulan Data
1. Data Sekunder meliputi : karakteristik
responden terdiri dari usia, jenis kelamin
2. Data Primer = data yang bersumber dari
kuesioner yang telah disebarkan dan diolah
berupa angka dan kalimat.
4.7 Alur Pengambilan Data
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
2. Mengajukan judul penelitian dan melakukan studi pendahuluan.
3. Merumuskan hipotesis penelitian.
4. Menentukan model dan desain penelitian.
5. Meminta surat izin pengambilan data dari kampus dengan tujuan ke SMP IT
Yarsi Mataram.
6. Memperoleh izin untuk melakukan penelitian dari kepala sekolah SMP IT
Yarsi Mataram.
7. Memberi penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian yang
akan dilakukan kepada responden.
8. Setelah responden memahami penjelasan yang diberikan, responden
diminta persetujuannya sebagai responden dalam penelitian dengan
menandatangani informed consent sebagai buktinya.
9. Membagikan kuesioner kepada responden dan menjelaskan cara
mengisinya.
10.Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner.
11.Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden dan diperiksa
kelengkapannya, apabila terdapat kekurangan maka responden diminta
melengkapi kembali.
4.8 Pengolahan Data
1. Editing 4.9 Analisis Data
2. Coding 1. Analisis Univariat
3. Entry Data dilakukan pada variabel pola asuh guru dan
4. Tabulating pemahaman anak dalam membaca dan untuk
melihat karakteristik responden yaitu umur, jenis
kelamin

4.10 Analisis Bivariat


Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan pola asuh guru
dan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman membaca
Bahasa Inggris di SMP IT Yarsi Mataram tersebut diuji dengan
uji sperman rank yaitu bila data penelitian berbentuk ordinal
(rangking atau jenjang) dan desain atau rancangan
penelitiannya kolerasi (Suyanto, 2020).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai