TABLET
BERDASARKAN CARA PEMAKAIANNYA
per-oral sebagian besar tablet pemakaiannya per-oral (tab biasa, salut, lapis,
buih, lepas lambat)
oral
buccal/sublingual, hisap, kunyah
• Dosis cukup teliti (campuran homogen) dapat diberikan untuk ½ tablet, sedangkan utk ½ kapsul atau ½
supositoria tidak mungkin, untuk sediaan cair/sirup atau suspensi takaran 1 atau ½ sendok untuk setiap
pengambilan belum tentu sama .
• Stabilitas bahan obat terjamin, karena bentuk sediaan dalam bentuk kering, disamping itu untuk
mencegah terurai oleh lembab dapat ditambahkan adsorben, untuk melindungi dari cahaya, diberi
warna, terurai atau mengiritasi lambung, disalut dsb
• Pelepasan bahan obat dapat direncanakan sesuai dengan tempat absorbsinya yang maksimal/diingin kan.
• Rasa yang pahit (tablet kina salut gula) dan bau yang tidak menyenangkan (derivat pyridin salut film), jika
terurai/mengiritasi lambung dibuat tablet salut film ( dimana absorbsi terjadi pada pH mendekati netral
sesuai –pka nya) atau untuk obat tertentu dalam bentuk tablet salut enteric,
KEUNTUNGAN TABLET :
• Ditinjau dari aspek ekonomi , harga dapat bersaing, karena dapat diproduksi
dalam jumlah besar dalam waktu relatif lebih singkat dan penampilan
menarik.
KELEMAHAN/KEKURANGANNYA :
• Tidak dapat diberikan pada orang sakit yang tidak sadar atau susah
menelan,
• Penampilan yang menarik warna, bau dan rasa yang enak (vit C) dapat
membahayakan pada anak-anak.
• Formula tablet cukup rumit (sulit dicetak untuk beberapa obat, perlu
disalut untuk obat yang rasa dan bau yang tidak menyenangkan.)
KRITERIA TABLET.
1. Harus mengandung
3. Keadaan fisik tablet
bahan obat dan bahan 2. Harus mengandung 4. Keseragaman bobot
harus cukup kuat
pembantu yang bahan obat yang dan penampilan harus
terhadap gangguan
memenuhi homogen dan stabil. memenuhi persyaratan.
fisik dan mekanik.
persyaratan.
8. Stabilitas kimiawi
5. Harus stabil 6. Waktu hancur dan (obat) maupun fisik
7. Harus bebas dari
terhadap udara dan laju disolusi harus (tablet) stabil cukup
kerusakan fisik.
suhu lingkungan. memehuhi persyaratan. lama dalam
penyimpanan ED.
Zat Pelicin (lubricant) /Glidant / Antiadherent: agar tab tidak lekat pada
cetakan.
• Cetak langsung
Kering
• Pre kompresi/slugging
Keuntungan
1. Lebih ekonomis dibanding 2 metode yang lain Kekurangan
2. Tidak terpengaruh oleh panas dan kelembapan 1. Bahan pengisi yang bisa dicetak langsung,
biasanya harganya mahal
3. Stabilitas produk lebih terjamin
2. Pada obat dosis besar dan diperlukan tambahan
4. Ukuran partikel seragam bahan pengisi membuat tablet menjadi besar
3. Perbedaan ukuran pratikel dan kerapat bulk
(obat-pengisi) dapat menimbulkan stratifikasi di
antara granul yang selanjutnya dapat
menimbulkan tidak seragamnya isi obat dalam
tablet
PRE KOMPRESI / SLUGGING GRANULASI
KERING
Zat berkhasiat, pengisi,
penghancur cetak menjadi tab yang
dicampur jadi satu
(bila perlu zat pengikat besar (SLUGGING)
dan pelicin)
CETAK
DIAYAK
menjadi tab yang Dipecah menjadi
dikehendaki dg mesin (shg diperoleh ukuran
tablet butiran granul yang GRANUL
diinginkan)
PRE KOMRPRESI / SLUGGING / GRANULASI
KERING
GRANULASI KERING
Keuntungan Kekurangan
1. Alat & ruangan lebih sedikit daripada granulasi basah 1. Memerlukan mesin heavy duty (harganya mahal)
2. Tidak memerlukan bahan pengikat (larutan pengikat)
2. Zat warna sukar homogen (tidak terdispersi
3. Prosesnya lebih cepat, tidak memerlukan proses merata)
pemanasan sehingga biaya produksi dapat ditekan
3. Cenderung menghasilkan partikel-partikel halus
4. Untuk obat-obat yang sensitif terhadap kelembapan (fines) yang lebih banyak dibanding dengan
dan pemanasan ( mis. Vit.E) akan menghasilkan metode granulasi basah, sehingga tablet lebih
produk yang lebih stabil sering rapuh/kurang kuat dan resiko kontaminasi
5. Memperbaiki waktu hancur, karena partikel-partikel tinggi
serbuk tidak terikat oleh bahan pangikat
4. Alat/mesin chilsonator tidak bisa digunakan
6. Memperbaiki kelarutan dan efek bioavaibilitas untuk obat yang tidak larut akrena adanya
7. Memperbaikai homogenitas, karena tidak terjadi kemungkinan hambatan kecepatan disolusi
peristiwa migrasi obat atau bahan pewarna (adanya tekanan dapat merubah sifat obat)
CARA BASAH
GRANULASI BASAH
DIBASAHI dengan
Zat berkhasiat, BAHAN PENGIKAT Diayak menjadi
pengisi, penghancur (bila perlu ditambah granul
bahan pewarna)
• Evaluasi granul :
1. Ukuran dan bentuk partikel waktu alir, kecepatan pengeringan,
mempengaruhi berat keseragaman bobot tab, waktu hancur, kerapuhan,
kekuatan tab
2. Kerapatan (density) mempengaruhi kompresibilitas, porositas tab,
kelarutan, dll
3. Sifat (waktu) alir & Sudut diam
4. Kelembapan / kadar air
Evaluasi ukuran
dan bentuk partikel
Kompresibilitas= x 100%
Keseragaman bobot
uji kekerasan
uji kerapuhan.
Waktu hancur
Waktu larut
ASPEK TEKNOLOGI
1.Tablet harus memiliki kandungan obat dan bobot seragam.
• Untuk mendapatkan kandungan obat /dosis yang memenuhi persyaratan perlu
ditunjang oleh sistim pencampuran yang dapat menjamin homogenitas campuran ( obat
dan bahan pembantu), pengayakan granul dapat menjamin sistim distribusi ukuran
granul (kurva normal) yang dapat memberikan kecepatan dan aliran granul yang baik
untuk mendapatkan keseragaman bobot tablet.
• Untuk penentuan ini dilakukan uji penetapan kadar obat dan bobot tablet.
2.Tablet yang dihasilkan harus cukup kuat dan tahan terhadap benturan mekanik, goncangan
dan gesekan selama proses perakitan, pengemasan, transportasi dan sampai kepada konsumen
dalam bentuk utuh uji kekerasan dan uji kerapuhan.
3.Ketersediaan biologis obat dilakukan uji :
• waktu hancur tablet, Kekerasan dan waktu hancur merupakan 2 parameter yang saling terkait
Untuk menjamin keutuhan tablet secara fisik dapat dijamin dengan kekerasan yang maksimal,
tetapi secara umum kekerasan tablet berpengaruh terhadap waktu hancurnya.
• Uji disolusi, akan memberikan profil disolusi /kecepatan pelarutan obat dari sediaannya.
Persentase disolusi yang besar dibandingkan dari perhitungan, kemungkinan akan memberikan
efek toksis, sedangkan persen terdisolusi sangat kecil dari perhitungan akan lambat membrikan
efek farmakologi dan tidak efektif
• Secara teoritis profil disolusi in vitro belum tentu sama dengan in vivo karena banyak faktor
yang mempengaruhi baik hancurnya tablet maupun kelarutan obat dalam saluran cerna yang
dipengaruhi proses enzymatic, peristaltic, kondisi pencernaan dll.
4.Bentuk tablet harus dapat menjamin sifat obat, stabilitas dan khasiat selama jangka waktu
tertentu.
KESERAGAMAN UKURAN
Diameter tab:
• Alat Ukur: Jangka Sorong
tidak lebih dari 3x tebal tab
tidak kurang dari 1 x tebal tab
KESERAGAMAN BOBOT
Timbang 20 tab
Timbang 10 tab
Caranya:
· Bersihkan 20 tablet dari debu, kemudian ditimbang (W1 gram)
antara 4-10 kg
WAKTU HANCUR
alat: disintegration tester
media: air suhu 36-38◦c, 1L
Penyebab:
1.granul terlalu basah, Penyebab:
2. tekanan pengempaan mesin tablet kurang, kurang lubrikan/ lubrikan kurang efektif;
punch sudah usang/aus/ perlu pemolesan, granul terlalu dingin/panas/kurang kering
3. RH ruang pencetakan terlalu tinggi
PROBLEMA PENCETAKAN TABLET
Capping
Penyebab:
1. Adanya udara yang ikut terkempa sehingga setelah tablet
keluar dari cetakanudara bereaksi mendesak keluar,
2. Terlalu banyak fines, pengeringan granul kurang sempurna/
terlalu kering,
3.lubricant terlalu banyak/terlalu sedikit
PROBLEMA PENCETAKAN TABLET
Motling
Penyebab:
1. Obat/hasil uraian mempunyai warna yang berbeda dengan
bahan tambahan & tidak tercampur homogen;
2. terjadi migrasi wana selama proses pengeringan granul;
3.bahan tambahan yang berupa larutan panas dicampur
dengan serbuk dingin
PROBLEMA PENCETAKAN TABLET
Variasi Berat
Penyebab:
1.Distribusi granul tidak merata
2.Granul tidak free flowing
3. Lubrikan/glidant tidak tercampur merata