Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 6

Fauzan Fananny 2102010144


Bagas Pangestu 2102010156
Ananda Raihan D.S 2102010171
Alif Fakhri Kukuh 2102010207
Pembahasan

Pengertian Integrasi Interkoneksi Konsep - Konsep Integrasi

01 dan Islamisasi Ilmu pengetahuan


02 Interkoneksi dan Islamisasi Ilmu
Pengetahuan

Integrasi-Interkoneksi Sejarah dan Tujuan Islamisasi

03 Keilmuan dalam Pendidikan


Islam
04 Ilmu Pengetahuan.
Pengertian Integrasi Interkoneksi dan Islamisasi Ilmu pengetahuan

Secara etimologis, kata interkoneksi berarti hubungan satu sama lain sedangkan
integrasi berarti pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.Porwadarminta
mengungkapkan bahwa integrasi secara etimologis dapat dipahami sebagai perpaduan,
penyatuan dan penggabungan dua objek atau lebih.

Pengertian Islamisasi ilmu pengetahuan menurut al-Attas, yaitu Pembebasan manusia


dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam)
dan dari belenggu paham sekuler terhadap pemikiran.
Konsep - Konsep Integrasi Interkoneksi dan Islamisasi Ilmu
Pengetahuan
Paradigma transintegrasi ilmu ini adalah sebuah konsep integrasi keilmuan yang
dipopularkan oleh Amin Abdullah. Menurutnya, transintegrasi ilmu itu adalah sebuah
paradigma keilmuan yang berbasiskan pada pandangan dunia Islam tetapi terbuka terhadap
temuan-temuan modern. Adapun konsep-konsep kunci dari transintegrasi ilmu ini ada tiga,
yaitu;
 Semipermiable
 intersubjective testability
 creative imagination
Integrasi-Interkoneksi Keilmuan dalam Pendidikan Islam

Terdapat 3 (tiga) aspek yang hendak dideskripsi oleh pendekatan integrasi-


interkoneksi;
 secara epistemologis
pendekatan tersebut merupakan jawaban atau respon terhadap kesulitan-kesulitan yang diwariskan
dan diteruskan selama berabad-abad dalam peradaban Islam tentang adanya dikotomi pendidikan
umum dan pendidikan agama.
 secara aksiologis
pendekatan integratif-interkonektif hendak menawarkan pandangan dunia (world view) manusia
beragama dan ilmuwan yang baru, yang lebih terbuka, mampu membuka dialog dan kerjasama,
transparan, dapat dipertanggungjawabkan secara publik dan berpandangan ke depan.
 secara ontologis
hubungan antar berbagai disiplin keilmuan menjadi semakin terbuka dan cair,
Sejarah dan Tujuan Islamisasi Ilmu Pengetahuan.

Menurut Wan Mohd Nor Wan Daud, proses Islamisasi ilmu pengetahuan pada dasarnya telah berlangsung
sejak permulaan Islam. Sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Alaq ayat 1-5, yang dengan jelas
menegaskan semangat islamisasi ilmu pengetahuan, yaitu ketika Allah menekankan bahwa sumber dan asal ilmu
manusia adalah Allah.Muhammad Iqbal pada tahun 30-an, menyatakan perlunya melakukan Islamisasi ilmu
pengetahuan karena ilmu yang dikembangkankan oleh Barat bersifat ateistik, sehingga bisa menggoyahkan
aqidah umat. Akan tetapi, tidak ada tindak lanjut atas ide yang dilontarkan tersebut. Kemudian ide ini
dimunculkan kembali oleh Syed Hossein Nasr, pemikir muslim Amerika kelahiran Iran, pada tahun 60-an. Ia
menyadari akan adanya bahaya sekularisme dan modernisme yang mengancam dunia Islam, karena itulah ia
meletakkan asas untuk konsep sains Islam dalam aspek teori dan praktikal melalui karyanya Science and
Civilization in Islam (1968) dan Islamic Science (1976).
Tujuan dari Islamisasi ilmu sendiri adalah untuk melindungi umat Islam dari ilmu yang sudah tercemar
dan menyesatkan sehingga menimbulkan kekeliruan. Islamisasi ilmu bertujuan untuk mengembangkan ilmu
yang hakiki yang membangunkan pemikiran dan pribadi muslim sehingga akan menambahkan keimanan kepada
Allah. Islamisasi ilmu akan melahirkan keamanan, kebaikan, keadilan, dan kekuatan iman.
Kesimpulan

Secara etimologis, kata interkoneksi berarti hubungan satu sama lain sedangkan integrasi berarti
pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Porwadarminta mengungkapkan bahwa integrasi
secara etimologis dapat dipahami sebagai perpaduan, penyatuan dan penggabungan dua objek atau lebih. Jadi
integrasi interkoneksi adalah suatu penggabungan dan penyambungan dari berbagai ilmu umum khususnya ilmu
alam dengan ilmu-ilmu agama dalam hal ini al-Quran dan as-Sunnah. Berbagai ilmu pengetahuan itu saling
berkaitan antara ilmu yang satu dengan yang lainnya, oleh sebab itu kita seharusnya tidak hanya belajar satu
ilmu, melainkan berbagai ilmu, karena hubungan antara ilmu itu saling berkaitan.
TERIMAKASIH
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai