Anda di halaman 1dari 9

Epidemiologi

Traveler’s
Schistosomiasis
Cahya Wulandari
2000029099
Epidemiologi 2020
APA ITU
SCHISTOSOMIASIS ?
Penyakit Schistosomiasis atau disebut demam keong adalah
penyakit menular kronis yang disebabkan oleh cacing
Schistosoma Japonicum dan keong Oncomelania Hupensis
Linduensis merupakan hospes perantara Cacing Trematoda
Schistosoma Japonicum. Cacing ini hidup didalam
pembuluh darah vena mesentrika manusia dan binatang
vertebrata khususnya mamalia
(Informasi, 2021).
SEBARAN
SCHISTOSOMIASIS
Di Indonesia hanya ditemukan di Provinsi Sulawesi
Tengah dan hanya di dua kabupaten, yaitu di dataran
tinggi Lindu (Kabupaten Sigi), Napu dan Bada
(Kabupaten Poso).
Secara berhasil signifikan menurunkan angka
prevalensi Schistosomiasis pada manusia pada
tahun 2001 sebesar 1,8% menjadi 0,7% di tahun
2004 di dataran
0,8-0 tinggi Napu, dan di dataran tinggi
,2%. tingkat rendah antara 0,8-0,2%.
Lindu berada pada

Dan pada tahun 2019 prevalensi


Schistosomiasis pada manusia di Kabupaten
Sigi dan Kabupaten Poso terlihat menurun
dibandingkan tahun 2018, yaitu menjadi
0,11% dan 0,05%
(Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit , 2020).
SEGITIGA EPIDEMIOLOG
SCHISTOSOMIASIS ?
Faktor Lingkungan
• Pengelolaan Lahan
• Cara Penggembalaan Hewan Ternak
• Keberadaan Tempat Tinggal

Faktor Host
• Pekerjaan
• Kebiasaan Mandi Mencuci Di Danau atau Air
Sungai
• Perilaku BAB
• Penggunaan APD

Faktor Agent
Cacing Schistosoma Japonicum
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
SCHISTOSOMIASIS
Riwayat
Alamiah
Penyakit

Pre Pasca
Patogenesis
Patogenesis Patogenesis

Penyakit Penyakit
Inkubasi
Dini Lanjut
SCHISTOSOMIASIS
MODEL PENULARAN
SCHISTOSOMIASIS
UPAYA PENCEGAHAN
SCHISTOSOMIASIS
 Gunakan celana dan sepatu bot anti-air jika bekerja di area
berair tawar.
 Jaga kebersihan diri dan rutin mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir.
Wisatawan  Mengonsumsi air matang atau air mineral yang terjamin
kebersihannya.
 Hindari mandi atau berendam di dalam air sungai atau danau.
 Gunakan air bersih untuk mandi dan mencuci.

• Menghindari menambatkan ternak atau mengembala


Industry ternak peliharaan di area wisata
Pariwisata • Menyediakan APD yang lengkap pada tempat wisata
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit , 2020. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020-2024.
Jakarta: Kemenkes RI.
Informasi, S. B. P. P. D. d., 2021. Profil Kesehatan 2020. Palu: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah.
Julifent, Ishak, H. & Taba, P., 2022. Analisis Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Kejadian
Schistosomiasis Di Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi. Syntax Literature: Jurnal Ilmiah Indonesia,
7(9), pp. 13561-13571.
Mahendradhata, Y. et al., 2021. Kesehatan Global. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mendila, M. & Triyono, T., 2022. Schistosomiasis. Manado: Sam Ratulangi University.
Muslimin, D., 2018. Faktor Risiko Host Terhadap Kejadian Schistosomiasis Japonicum. Jurnal
Kesehatan Masyarakat , 3(3), pp. 93-100.
Ningsi, et al., 2022. Pengetahuan dan Perspektif Masyarakat Lokal terhadap Schistosomiasis di
Indonesia. Jurnal Vektor Penyakit, 16(2), pp. 153-162.
Raflizar & Sudomo, M., 2019. Penyakit Zoonosis dengan Perhatian Khusus Pada Schistosomiasis
Japonicum: Sebuah Tinjauan. Berita Kedokteran Masyarakat : BKM Journal of Community Medicine
and Public Health, 35(7), pp. 237-244.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai