Anda di halaman 1dari 16

BIMBINGAN DAN KONSELING

(TBA825)

PERTEMUAN KE-9
FITRAH DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Fitrah Manusia
Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor Nature (pembawaan/gen/fitrah) dan
Nurture (stimulasi lingkungan).
Fitrah: Islamic Concept of Human Nature  pokok kebaikan untuk menjalani peran
peradaban dalam rangka mencapai maksud pencipta untuk menjadi hamba Allah dan
khalifah di muka bumi.
Fitrah Keimanan (1)
1. Fitrah Keimanan  kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan. (QS Ar-Rum:30)
Langkah-langkah membangkitkan fitrah keimanan
a. Tahapan usia 0 – 6 tahun : penguatan dan perawatan konsep tauhid rububiyah
 membangun konsep keindahan tentang Allah, rasul-Nya, tentang Islam dan kebaikan lainnya
 Melahirkan kesan dan cinta yang mendalam tentang agamanya
 Menanamkan tauhid rububiyah dengan kesan dan kecintaan yang indah
1) Usia 0 – 2 tahun adalah tahapan penguatan awal tauhid rububiyah dengan memberikan ASI ekslusif, menghadirkan hati dan
perhatian, sentuhan dan pandangan saat menyusui
2) Usia 3 – 6 tahun adalah tahapan penguatan dan perawatan tauhid dengan memberi keteladanan dan suasana keshalihan
yang indah dan berkesan. Dimohon tidak merusak imagi anak tentang indahnya kebenaran. Menunda menceritakan neraka,
dajjal, kiamat dan hal-hal yang buruk. Hindari bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuat anak membenci
kebaikan.

Contoh membangkitkan fitrah keimanan pada usia 0 – 6 tahun


 Menunjukkan sikap ceria dan semangat saat mendengar panggilan sholat serta bergegas menunaikannya
 Membelai kepala anak sambil bershalawat atau mengucapkan kalimat thoyibah
 Menceritakan kisah inspiratif dari Al-Quran
 Bersikap lembut dan tidak menunjukkan sikap kasar saat menegur anak
 Mengajak anak ke alam lingkungan sekitar atau tempat lain untuk mentadaburi keindahan dan
manfaatnya
Fitrah Keimanan (1)
b. Tahapan usia 7 – 10 tahun: menumbuhkan Tauhid Mulkiyah
1) Ciri-ciri anak usia ini: sangat kritis, mulai memahami adanya
keteraturan alam dan kehidupannya, mulai bergeser dari egosentris
ke sosiosentris
2) Contoh membangkitkan fitrah keimanan pada usia 7 – 10 tahun
 Meyakinkan kepada anak bahwa Allah yang mengatur segalanya dalam
segala akitifitas anak
 Menanamkan adab dalam segala aktifitas
 Membangun kesadaran anak bahwa segala sesuatu memerlukan
keteraturan sebagaimana alam semesta tertata dengan sempurna
 Membangun konsepsi keimanan anak dengan imagi dan cinta kepada
Allah sebagai Malikan, Hakiman dan Waliyan
Fitrah Keimanan (1)
c. Tahapan Usia 11 – 14 tahun: pengokohan dan pengujian tauhid Uluhiyah
1) Mengesakan seluruh bentuk ibadah kepada Allah
2) Mendidik fitrah keimananan melalui ujian kehidupan dan batas
kesanggupan
3) Fitrah keimanan pada tahap ini tidak membahas seberapa banyak ilmu
agama yang dikuasainya namun seberapa kuat anak mengokohkan
keimanannya melalui cinta yang mendalam kepada Allah.
4) Contoh membangkitkan fitrah keimanan pada usia 11 – 14 tahun
 Memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri hidup terpisah dari orang tua
(mengikuti pesantren kilat dan sejenisnya)
 Mengajari anak untuk melakukan usaha
 Menyuruh anak belajar pada ahli
 Melibatkan anak untuk magang atau aktivitas dakwah
 Mengajarkan anak berjuang untuk mendapatkan sesuatu
Fitrah Keimanan (1)
d. Tahapan Usia 15 tahun keatas: Peran menyeru tauhid kepada Allah
1) Peran peradaban menyempurnakan akhlak dengan tauhid
2) Kemampuan untuk memikul tanggung jawab (mukallaf): tanggung jawab
kepada Allah, diri sendiri, hak milik, otoritas territorial, kemanusiaan,
dan alam semesta
3) Menanggung hokum sosial dan syariah sehingga diberi hak dan tanggung
jawab untuk belajar mengambil keputusan
4) Contoh membangkitkan fitrah keimanan pada usia 15 tahun keatas
 Dipercaya untuk mengatasi masalahnya sendiri
 Dirangsang untuk membangun cita-cita yang maksimal dan realistis
 Diyakinkan bahwa Allah tetap terlibat dalam memberi pertolongan
 Dikembangkan untuk menjadi aktif dan produktif
 Diberi kesempatan untuk menerima dan menjalani permasalahan hidup
(material maupun mental)
 Dilatih untuk bisa menghidupi dirinya sendiri
Fitrah Jasmani (2)
2. Fitrah Jasmani (Fisik dan Indera)
a. Fisik dan Indera :
 Setiap anak sudah dipersiapkan fisiknya termasuk metabolismenya
untuk menjalani kehidupan di dunia
 Setiap anak lahir dengan pembawaan fisik yang aktif dan suka
bergerak dan panca indera yang senang berinteraksi dengan orang
lain, lingkungan dan kehidupannya.
b. Kesehatan
• Setiap anak menyukai pola hidup sehat dan kebersihan
• Anak sangat peka terhadap sesuatu yang tidak bersih
Fitrah Perkembangan (3)
3. Fitrah Perkembangan
Tahapan fitrah perkembangan mengikuti kronologis usia seperti dalam QS
Luqman
a. 0 – 2 tahun (masa dalam kandungan dan menyusui)
b. 2 – 7 tahun (pasca menyusui sampai pada perintah sholat)
c. 7 – 10 tahun (pasca perintah sholat sampai boleh dipukul jika meninggalkan
sholat)
d. 10 – 14 tahun (masa menjelang akil baligh)
e. 14 tahun ke atas (masa akil baligh dan seterusnya)
Upaya dan tujuan membangkitkan fitrah perkembangan harus sesuai dengan
tahapan fitrah perkembangan, dan peran pendidikan adalah menumbuhkan fitrah
anak sesuai dengan perkembangannya.
Anak yang dituntaskan haknya di masa anak-anaknya akan menunaikan
kewajibannya di masa selanjutnya.
Fitrah Belajar dan Bernalar (4)
4. Fitrah Belajar dan Bernalar
a. Setiap anak adalah pembelajar dan penjelajah tangguh yang serius dan mempunyai rasa
ingin tahu kuat (curiosity)
b. Sejak penciptaan awal manusia, Allah sudah mengajarkan ilmu pengetahuan
c. Fitrah belajar yang diberikan Allah kepada manusia merupakan bekal penting untuk
menjadi Khalifah di muka bumi
d. Kemampuan manusia yang utama adalah mengelola, mengklasifikasi, menginovasi, dan
mewariskan pengetahuannya sebagai produk dari fitrah belajarnya.
e. Tugas orang dewasa (orang tua dan pendidik) adalah memberi ruang yang aman, nyaman
dan selamat bagi ketuntasan belajar, penjelajahan, dan rasa keingintahuannya.
f. Tugas kita adalah memberi ruang terbuka di alam dan hati bagi imajinasi kreatifnya, bagi
naluri penjelajah dan rasa penasarannya, bagi kesempatannya untuk semakin menjadi
dirinya dan tugas ini demi menumbuhkan gairah belajarnya agar kelak belajar
menjadi passion nya, karyanya akan terus dibuat sepanjang hidupnya
Fitrah Individualitas dan Sosialitas (5)
5. Fitrah Individualitas dan Sosialitas
a. Fitrah Individualitas adalah sifat dan potensi manusia untuk menjadi makhluk individu
berupa ego, konsep diri secara individual yang menjadi self-esteem, self-confidence dan
sejenisnya yang akan melahirkan jiwa yang siap menjadi imam sekaligus makmun jika
tumbuh sempurna sesuai tahap perkembangannya
b. Fitrah Sosialitas adalah sifat, potensi atau kecendrungan manusia untuk hidup berkelompok
saling membantu yang akan melahirkan jiwa sosial, setia kawan dan toleran serta
menghargai orang lain jika tumbuh paripurna sesuai tahap perkembangannya
c. Dalam usia 0-7 tahun, anak masih bersikap ego sentris artinya mereka merasa dirinya
adalah pusat semesta, belum menyadari dunia di luar dirinya sebagaimana keberadaan
dirinya. Jadi memang pada tahap ini anak belum memerlukan sosialisasi dan belum
memiliki tanggung jawab moral dan sosial.
d. Pada usia 7 tahun, maka ini tahap dimulainya fitrah sosialitas, mereka mulai bergeser dari
ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai menyadari ada lingkungan yang juga seperti
dirinya yang perlu dihargai, yang bisa terluka dengan sikap dan ucapannya
Fitrah Bakat (6)
6. Fitrah Bakat
a. Fitrah bakat adalah potensi keunikan berupa sifat bawaan yang telah Allah tanamkan pada
setiap anak sejak pertama kali diciptakan. Maka fokuslah pada kelebihannya bukan pada
kekurangannya
b. Bila fitrah bakat ini tumbuh dengan sempurna maka seseorang dapat menemukan perannya
di muka bumi, dia dapat mengetahui misi spesifik penciptaannya sebagai khalifah di muka
bumi sehingga dia bisa menemukan jalannya menuju kesuksesan
c. Skill dan Knowledge tidak harus dikuasai semuanya, orang hebat bukanlah orang yg
terampil dan mengetahui semua hal, orang hebat adalah orang yang fokus pada keunikan
bakatnya lalu dilengkapi dengan skill dan knowledge pendukung yang relevan.
d. Tugas orangtua dan pendidik adalah mengenali bakat anak dengan baik akan membantunya
di masa depan untuk menemukan peran hidupnya.Dengan demikian maka pintu kesuksesan
lebih mudah untuk diraih.
e. Pada usia 0-6 tahun amati sifat unik anak (kesukaannya). Pada usia 7-10 tahun berikan
aktivitas yang relevan dengan potensi dan keunikannya. Pada usia 10 tahun berikan guru
untuk menjaga keimanannya dan maestro sebagai penjaga bakatnya.
Fitrah Bahasa dan Estetika (7)
7. Fitrah Bahasa dan Estetika
a. Setiap anak memiliki selera keindahan dan menyukai keindahan termasuk kesenian,
keharmonisan, kesusastreraan dan seterusnya.
b. Setiap anak sudah dikaruniai kemampuan berbahasa, dari saat lahir anak berbahasa dengan
cara menangis ketika dia merasa lapar, merasa haus merasa takut atau merasa tidak
nyaman
c. Berbahasa yang baik bukan sekedar berkomunikasi saja tetapi juga kehalusan dan
kesantunan budi kemampuan menggerakkan dengan narasi, dan mengharmonikan
kehidupan.
d. Tugas orangtua dan pendidik adalah memberikan kesempatan anak untuk mengungkapkan
pendapat dengan santun; memberi contoh ucapan yang indah, baik, dan benar; serta
memberi penguatan pada Bahasa ibu dan Bahasa nasional.
Fitrah Seksualitas dan Cinta (8)
8. Fitrah Seksualitas
a. Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan
fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
b. Tujuan pendidikan fitrah seksualitas ini adalah membuat anak mengetahui identitas
seksualnya, anak mampu berperan sesuai dengan identitasnya dan membuat anak mampu
melindungi dirinya dari kejahatan seksual.
c. Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap,
berpikir, dan merasa seperti gendernya. Jika ia anak perempuan, maka kita bangkitkan
fitrah seksulitasnya sebagai perempuan. Jika ia lelaki, maka kita bangunkan fitrah
seksualitasnya sebagai lelaki.
Fitrah Seksualitas dan Cinta (8)
Langkah membangkitkan fitrah seksualitas
a. Usia 0 - 2 tahun
 Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya.
 Pendidikan tauhid pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun.
 Menyusui, memberi asi, langsung disusui tanpa pumping atau kegiatan lain
b. Usia 3 - 6 tahun
 Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya.
 Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya.
 Perbanyak aktivitas bersama.
c. Usia 7 - 10 tahun
 Pada usia ini dekatkan anak sesuai gendernya.
 Jika anak lelaki, maka dekatkan dengan ayahnya; ajak anak beraktifitas yang menonjolkan
sisi ke-maskulin-annya, misalnya nyuci motor, akrab dengang alat pertukangan, dsb.
 Jika anak perempuan , maka dekatkan dengan bundanya, libatkan anak dalam aktifitas
yang menonjolkan ke-feminin-annya, misalnya mengajak memasak, melibatkan saat
membersihkan rumah, menjahit, dsb.
Fitrah Seksualitas dan Cinta (8)
Langkah membangkitkan fitrah seksualitas
d. Usia 11 - 14 tahun
 Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini
mulailah switch/menukar kedekatan.
 Lintas gender.
Jika anak laki2, maka dekatkan pada bundanya.
Jika anak perempuan, maka dekatkan pada ayahnya.
e. Fase berikutnya setelah 14 tahun
 Usia 15 tahun adalah usia aqil baligh, artinya anak kita sudah "bukan
anak kita lagi”.
 Anak telah menjelma menjadi orang lain yg sepadan dengan kita, maka
fokus dan bersabarlah mendampingi anak-anak.
 Saling mengingatkan, saling menguatkan, dan saling mendoakan.
Makalah Presentasi

1. Karakteristik Peserta Didik SD (Fisik, Kognitif, Emosi, Moral, Sosial) dan cara
mengenali serta mengatasinya
2. Kedudukan dan Tugas Anak dalam Perkembangannya
3. Tantangan Pendidik dan Strategi Menghadapi Peserta Didik (Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah)
4. Pendekatan Bimbingan dan Konseling Islam

Anda mungkin juga menyukai