Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Gerakan

Liberalisme Dalam
Perekonomian Bangsa
Muhammmad Syukran
Latar Belakang Liberalisme
Tantangan fundamental yang dihadapi umat Islam dewasa ini sebenarnya
bukan berupa ekonomi, politik, sosial dan budaya, tapi tantangan pemikiran.
Sebab persoalan yang timbul dalam bidang-bidang tersebut serta bidang-bidang
terkait lainnya, dilacak, ternyata bersumber pada persoalan pemikiran.
Tantangan pemikiran itu bersifat internal dan eksternal sekaligus. Tantangan
internal telah lama kita sadari yaitu kejumudan, fanatisme, taqlid, bidah khurafat.
Sebagai akibatnya adalah lambatnya proses ijtihad umat Islam dalam merespon
berbagai tantangan kontemporer, lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Islam dan pesatnya perkembangan aktivisme.
Pengertian Liberalisme
Menurut kamus KBBI Aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi
dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut
campur); usaha perjuangan menuju kebebasan.

Gerakan Liberalisme Agama menjadikan agama sebagai bagian dari sejarah.Agama harus
tunduk kepada perubahan sejarah. Di agama apapun tanpa terkecuali. Sebab,
pandangan orang-orang Liberal tidak ada yang tetap didunia ini kecuali perubahan itu
sendiri ,satu pandangan yang tentu sangat berbeda dengan pandangan Islam, yang
telah menegaskan bahwa Islam adalah agama wahyu, agama yang telah sempurna
sejak awal ,dan agama yang tidak tunduk oleh sejarah Muncul nya gerakan
liberalisme agama ini juga sangat dipengaruhi oleh sekelompok orang yaitu dari
pemuka agama, cendekiawan maupun organisasi masyarakat yang mengatas namakan
agama.
Sejarah danPeran Liberalisme dan terhadap
bangsa
Sejarah liberalisme dimulai dari zaman Renaissance, sebagai reaksi
terhadap ortodoksi religius. Saat itu kekuasaan gereja mendominasi seluruh
aspek kehidupan manusia. Semua aturan kehidupan ditentukan dan berada di
bawah otonomi gereja.
Hasilnya, manusia tidak memiliki kebebasan dalam bertindak, otonomi
individu dibatasi dan bahkan ditiadakan. Kondisi ini memicu kritik dari berbagai
kalangan, yang menginginkan otonomi individu dalam setiap tindakan dan
pilihan hidup.
Liberalisme Menurut Deng
Mukhtar Ghazali
Agama adalah seperangkat doktrin, kepercayaan atau sekumpulan norma
dan ajaran Tuhan yang bersifat universal dan mutlak kebenarannya.
Adapun keberagamaan adalah sikap atau pemahaman para penganut
agama terhadap doktrin, kepercayaan, atau ajaran ajaran Tuhan yang tentu saja
bersifat relative, dan sudah plasti kebenaran nya menjadi bernilai relatif
Terpenting antara liberalisme dan libertarianisme

Konsep otonomi individu dalam pandangan


liberalisme

Pemerintah menurut liberalisme harus bersikap netral


Pengaruh Liberalisme dalam
perekonomian Bangsa Muslim
Pertumbuhan liberalisme pasca kolonial merupakan tahap
lanjut dari keadaan yang demikian buruk pasca perang
Konsep tentang liberalisme ekonomi bukanlah benar-benar pasar
bebas karena berbagai kebijakan tentang penerapan liberalisme ekonomi
masih berada di bawah kontrol aliansi lembaga keuangan internasional
dan Negara.
Senada dengan kasus di Indonesia, liberalisme tidak diciptakan
melalui mekanisme regulasi dalam diri pasar bebas itu sendiri, melainkan
dalam Negara terdapat berbagai kepentingan yang kemudian
memproduksi proses pasar.
di Indonesia khas menengah tidak membangun institusi kapital yang
kuat sehingga rejim yang korup dan oligarkis mengatur perputaran modal
dalam negeri. Pada saat yang sama pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami peningkatan yang pesat hingga masa Orde Baru.
Liberalisasi ekonomi memang terjadi pada Negara miskin dan bekas
jajahan, dan khususnya diterapkan pada masyarakat miskin, namun pasar
bebas tidak benar-benar terjadi pada investor kaya karena mereka dilindungi
oleh undang-undang Negara.
Esensi yang terjadi pada kolonialisme dan pasca kolonialisme adalah
liberalisme tetap menghasilkan kemiskinan struktural di tingkatan masyarakat
bawah.
Pola pasar bebas ini secara sejarah telah menunjukkan pemiskinan
struktural yang diakibatkan kebijakan pasar bebas disahkan secara legal
melalui institusi Negara. Liberalisme ekonomi menciptakan peningkatana
ekonomi (economic growth) namun meninggalkan kesejahteraan (welfare).
Liberalisme menghasilkan pertumbuhan ekonomi, namun gagal
mencapai kesejahteraan, karena pemerintah kolonial gagal untuk memahami
apa itu makna kesejahteraan dari sudut pandang masyarakat.
Liberalisme ekonomi menghasilkan kastakasta ekonomi yang tidak
hanya berdasarkan perbedaan khas, namun juga ras. Terjadi kebekuan
pada mobilitas khas dan relasi sosial, mengingat masingmasing
komunitas khas memainkan peranannya masing-masing. Kelompok Cina
adalah penyedia pinjaman uang kas, masyarakat pribumi adalah kuli dan
masyarakat Eropa menguasai perdagangan, administrasi dan hukum
Sekian Terima kasih
Summassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai