Anda di halaman 1dari 24

KARBOHIDRAT

Karbohidrat sebagai Zat Pembawa


Dalam sediaan obat, bahan obat bercampur
dengan zat pembawa
Zat pembawa :
1. Pembawa anorganik : bolus, talk, CaCO3
2. Pembawa organik : glukosa, laktosa, sorbitol
3. Dasar salep : lanolin, bulu domba, hidrofil
4. Larutan pembawa : aseton, eter, alkohol
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
A. ATAS DASAR BENTUK STRUKTUR
1. Gula terbuka
2. Gula tertutup

B. ATAS DASAR JUMLAH GUGUS GULA


MENURUT SCHOORL
1.Monosa
2. Diosa
3. poliosa
Klasifikasi karbohidrat menurut schoorl
KARBOHIDRAT
1. Monosa
a. aldosa:
I. Aldopentosa : arabinosa, rhamnose, Xilosa
ii. Aldoheksosa : Glukosa, galaktosa, manosa
b. ketosa: ketoheksosa : fruktosa
2. Diosa :
a. mereduksi : laktosa, maltosa
b. tak mereduksi : sakarosa
3. Poliosa
a. Larut dalam air =
larut dalam air dingin : gom, tragacanth, dextrin
larut dalam air panas :amilum
b. Tak larut dalam air : selulosa
Struktur bentuk keto
Beda gula terbuka dan gula tertutup
• Gula terbuka
Mempunyai gugus C=O
C - OH
Dengan pereaksi trommer dan Luff, hasilnya : positif
(endapan merah bata)
• Gula tertutup
Tidak memiliki gugus tersebut diatas
Dengan pereaksi trommer dan Luff, hasilnya: negatif
• Gula tertutup inversi gula terbuka

• Inversi
1. kuat.
larutan gula (1%) +HCl aa 1jam gula
terbuka wb
2. Sedang
larutan gula(1%)+HCl 4N(1/4vol.gula)
10* gula terbuka
wb
Reaksi umum karbohidrat
1. Dilakukan inversi terlebih dahulu
2. Di uji dengan reagen Luff. Hasil = endapan
merah bata
3. Dilanjutkan dengan direaksikan dengan
pereaksi Molish. Hasil = cincin ungu
4. Di uji dengan pereaksi Foulger. Hasil untuk
aldosa = larutan warna merah ungu. Untuk
ketosa = larutan warna biru
Reaksi untuk gula terbuka
• Reaksi trommer. Larutan gula dibasakan + Cu
sulfat = endapan merah bata
• Reaksi luff. Larutan gula + reagen Luff=
endapan merah bata
• Reaksi hidrazon-ozason. Gula + fenilhidrasin +
Na asetat + aqua = kristal kuning
Reaksi spesifik tiap golongan KH
A. Membedakan monosa dengan diosa terbuka
1. Reaksi barfoed, monosa berwarna merah jingga
2. Destruksi dengan alkali (NaOH) : benedict-stanley,monosa
lebih cepat terdestruksi. Hasil = endapan merah jingga
B. Membedakan aldosa dengan ketosa
3. Destruksi ketosa, hasil destruksi di uji dengan reagen luff.
Ketosa = negatif, aldosa = positif
4. Reaksi reigler kolthoff. Hasil untuk aldosa = merah, ketosa
= kuning
5. Oksidasi dengan aqua brom. Hasil untuk aldosa = kuning
Lanjutan..
C. Membedakan ketosa dengan aldosa
1. Destruksi dengan HCI. Hasil destruksi di uji dengan tes iodoform.
2. Reduksi dengan reagen luff. Hasil = endapan merah, ketosa lebih
cepat tereduksi
3. Reaksi warna dengan reagen tertentu. Rx seliwanof, rx foulger, rx in
peachman. Ketosa lebih cepat memberikan hasil
D. Membedakan pentosa dengan heksosa
4. Reaksi peragian (Saccharomyces cerevicieae). Heksosa = membentuk
CO2 dan alkohol
5. Reaksi schiff. Pentosa = merah
6. Reaksi warna tollens. Pentosa = ungu merah. Heksosa = jingga
merah
Tahapan identifikasi KH
Sampel direaksikan dengan reagen molish, hasil =
1. Negatif : gula sintetis
2. Positif, direaksikan dengan reagen Luff, hasil =
1. tidak mereduksi, gula tertutup
2. mereduksi, gula terbuka, direaksikan
dengan reagen BARFOED, hasil =
1. negatif, biosa
2. positif, monosa. Direaksikan dengan reagen
reagler, hasil=
1. negatif, ketosa
2. positif, langsung merah= aldosa. Dilakukan reaksi furfural,
hasil : 1. positif, merah: pentosa
2. negatif, heksosa
ALKALOID
DEFINISI, SIFAT, TATANAMA
A. Definisi: senyawa heterosiklik mempunyai atom
nitrogen pada intinya
B. Sifat
1. bersifat basa
2. optis aktif ke kiri
3. bentuk kristal
C. Tatanama
atas dasar nama genus, aktifitas, khasiat,
penemu, obat yang dihasilkan, nama khas
tumbuhan
KLASIFIKASI
A. Atas dasar asalnya
1. Alam
2. Semi sintetis
3. Golongan sisa
B.Atas dasar ring struktur
4. Turunan piridin
5. Turunan tropan
6. Turunan quinoline
7. Turunan basa purin
ISOLASI/EKSTRAKSI ALKALOID
A. Cara staas otto. Prinsip nya pembentukan
garam tartrat yang larut air/alkohol
B. Cara schoorl. Prinsip nya dalam bentuk
basanya, alkaloid dapat ditarik pada pH yang
berbeda-beda
CARA ANALISA GOLONGAN ALKALOID

• Cara fisika : titik lebur, indeks bias


• Cara kimia : reaksi warna, pengendapan,
pembentukan kristal
• Cara fisiko kimia : kromatografi,
spektrofotometri
Reaksi umum untuk alkaloid
• pereaksi mayer : endapan coklat
• Pereaksi bauchardat : endapan coklat
REAKSI UNTUK ALKALOIDA
1. Alkaloid golongan opium
a. Inti fenantren: morfin, kodein, heroin, dionin
b. Inti isokwinolin : papaverine, narsein, narkotin
Reaksi:
a. Reaksi marquis : ungu
b. Reaksi frohde : hijau biru
c. Reaksi Sanches : ungu-jingga
d. Reaksi king : merah
2. alkaloid golongan solanaceae
• Inti tropan : atropine, hiosiamin, skopolamin
• Inti piridin : nikotin, nikotin amide

Reaksi terhadap golongan atropine:


a. Reaksi vitali : ungu
b. Reaksi wassikky : merah-ungu
c. Reaksi guerbet : merah-ungu
3. Alkaloid golongan cortex chinnae
• Inti quinoline : kinin, kinidin, cinchonin,
cinchonidin
• Reaksi:
a. Penambahan asam sulfat encer : fluoresensi
biru
b. Reaksi dengan thaleochin : hijau
c. Reaksi erithrocin : merah
4. Alkaloid turunan xantin
• Inti basa purin : kofein, teofilin, teobromin
• Reaksi :
a. Murexide : ungu
b. Parri : ungu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai