Anda di halaman 1dari 16

 

PROPOSAL SKRIPSI
 
PENGARUH INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE TERHADAP KRAM
OTOT PASIEN END STAGE RENAL DISEASE KOMORBID DIABETES
MELLITUS YANG MENJALANI HEMODIALISA
DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
TAHUN 2023
 

 
Siti Aisyah
NIM.PO71201220123
  
 
  
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Kemenkes (2022), gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal baik
struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Gagal
ginjal kronis stadium End stage renal disease (ESRD) merupakan kerusakan fungsi
ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali.

Menurut World Health Organization (WHO), di seluruh dunia lebih 50 juta orang
terkena penyakit gagal ginjal adanya peningkatan angka kesakitan pasien gagal
ginjal kronik tiap tahunnya sebesar 6%.

(Riskesdas) 2013, di Indonesia pravelensi pada tahun 2018 sebesar 0,38%.


Prevalensi di Provinsi Jambi Tahun 2013 adalah 0,2% dan meningkat pada tahun
2018 menjadi 0,32%. (Kemenkes, 2018).
Pasien yang menjalankan hemodialisa mempunyai
prevalensi komorbid yang tinggi, antara lain
Atherosclerosis Cardiovascular Disease (ACVD),
Congestive Heart Failure (CHF), hipertensi, diabetes
mellitus (DM) (Beddhu, et al.,
2000).

Jumlah pasien yang menjalani Hemodialisa tahun 2016


sebanyak 52.835 pasien, tahun 2017 sebanyak 77.892 dan
tahun 2018 meningkat menjadi 132.142 orang. Berdasarkan
prevalensi tertinggi Jawa Barat sebesar 14.796 pasien
sementara Jambi sebesar 168 pasien yang menjalani
hemodialisa. penyakit penyerta pasien CKD Stage V
terbanyak kedua adalah DM yaitu 21%.
(Perkumpulan Nefrologi Indonesia, 2018).
 Hemodialisa merupakan suatu metode artifisial untuk membuang
limbah dari darah dengan mengeluarkannya dari tubuh melalui
ginjal buatan dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau
panjang bahkan permanen.

 Sejumlah permasalahan dan komplikasi yang muncul saat


Hemodialisa seperti hipotensi, sakit kepala, mual, muntah dan kram
otot.

 Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya


hemodialisa, terjadi pada ultrafiltrasi yang cepat dengan volume
yang tinggi. Jika tidak ditangani, Kram otot akan mengganggu
emosi, kualitas tidur, dan juga mempengaruhi kualitas hidup
penderita gagal ginjal dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

 Pada pasien kram otot dapat dilakukan tindakan berupa


Intradialytic stretching exercise yaitu salah satu metode terapi gerak
dan memiliki efek positif (Shahgholian, et al, 2015).
Penelitian Rozalia (2019), yang berjudul
“Mengurangi Kram Otot Dengan
Intradalytic Stethcing Exercise” didapatkan
bahwa Intradialytic Stretching Exercise
dapat mengurangi kram otot pada pasien
Penelitian Adi (2019) dengan judul
yang menjalani hemodialisa.
“Pengaruh Intradialytic Sretching Exercise
 
Terhadap Pengurangan Kram Otot Pada
Pasien Gagal Ginjal Selama Hemodialisa di
Rumah Sakit Citarum” dapat diketahui
stretching exercise berpengaruh dalam
Lekha, dkk, (2017). Berjudul “Effectiveness
menurunkan skor kram otot selama
of intradialytic stretching exercise on
menjalani hemodialisa.
prevention of Muscle Cramps among
Patients undergoing Haemolialysis at PSG
Hospitals” menunjukkan bahwa ada
efektivitas dalam melaksanakan
intradialytic latihan peregangan pada
pencegahan dan pengurangan kram otot
selama hemodialysis.
Survey Awal di RSUD Raden Mattaher Jambi
20 Januari 2023

Tahun ESRD Komorbid Tindakan


DM Hemodialisa
2020 386 Orang 9.679 Kasus
2021 395 Orang 7.993 Kasus
2022 390 Orang 8.570 Kasus

Pada wawancara 10 pasien ESRD komorbid DM di


Ruang Hemodialisa tentang kram otot didapatkan 5
dari 10 pasien mengalami kram otot parah, 2
pasien mengalami kram otot sedang, 2 pasien
mengalami kram otot ringan dan 1 pasien tidak
mengalami kram otot. Sementara perawat
mengatakan bahwa belum pernah diberikan terapi
yang non farmakologi yang dianjurkan seperti
Intradialytic Stretching Exercise.
 
B.Rumusan Masalah
Bagaimana “Pengaruh Intradialytic Stretching
Exercise Terhadap Kram Otot Pasien End
Stage Renal Disease Komorbid Diabetes
Mellitus Yang Menjalani Hemodialisa Di
RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2023”?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

D. Ruang Lingkup
Penelitian Experimental, Metode One Group Pre And Post
Test, Populasi adalah Pasien yang Hemodialisa, Tekhnik
Sampel Total Sampling pasien ESRD komorbid DM yang
Hemodialisa, direncanakan April 2023 di RSUD Raden
Mattaher, Analisa data Univariat dan Bivariat dengan Uji
Paired T-Test

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi RSUD Raden Mattaher Jambi
2. Bagi Pasien
3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep End Stage Renal Disease
1. Definisi
Merupakan penyakit fungsi ginjal, dimana ginjal gagal
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit
(Smeltzer & Bare, 2015)
2. Etiologi
Penyakit Infeksi, peradangan, penyakit vaskuler, kongenital, gangguan
metabolik, Netropati, Nefropati, DM, Hipertensi

3. Klasifikasi
Menurut KDOQI (2010) : Stage 1, Stage 2, Stage 3, Stage 4 dan Stage 5

4. Manifestasi Klinis
Memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala pada berbagai sistem organ : kardiovaskuler,
integumen, pulmonal, gastrointestinal, muskuloskletal maupun reproduktif

5. Komplikasi
Hiperkalemia, perikarditis, hipertensi, anemia, penyakit tulang
6. Penatalaksanaan
a. Transplantasi Ginjal
b. CAPD
c. Hemodialisa
Prinisip HD : Proses Difusi, Ultrafiltrasi, Osmosis

B. Kram Otot Intradialysis

1. Definisi : Kontraksi otot tak sadar yang disertai dengan nyeri hebat yang
meregang, paling sering dialami pasien hemodilisa (Lekha, 2017).
2. Penyebab : idiopatik, kontraksi akut, perubahan osmolaritas, ultrafiltrasi tinggi,
Perubahan keseimbangan kalium dan kalsium.
3. Penatalaksanaan Kram Otot
4. Pencegahan Kram Otot
5. Pengukuran Kram Otot
Menurut Kusioner Chart Kram Otot : Tidak kram, kram ringan,
kram sedang dan kram parah.
C. Intradialytic Stretching Exercise

Adalah latihan fisik peregangan pada otot disetiap


anggota badan untuk menghindari cidera dan
memelihara kebugaran, memberikan rasa nyaman,
rileksasi, meningkatkan aliran darah dan menurunkan
nyeri (Lekha, 2017).
Menurut Samah (2017), jenis pergerakan otot :
Stretching statis, pasif dan aktif.

Intradialytic Stretching Exercise terdiri dari:


- Dorsofleks pergelangan kaki
- Gastrocnemius peregangan
- Soleus peregangan
- Hamstring peregangan
- Guadriceps peregangan
Kerangka Teori

Sumber : Smeltzer & Bare


(2015)
Glomerulonefritis Batu
Kronis Hipertensi Ginjal Diabetes Saluran
Pyelonefritis Polikistik Mellitus Kemih

CKD

Anemia Asidosis Hiperkalemia Hipervolemia

Artificial Kidney

Transplantasi Hemodialisa CAPD


Ginjal

Ultrafiltrasi Peningkatan Proses Difusi Intradialisis


Osmolaritas Hipotensi

Intradialytic Kram Otot Penurunan Kram


Stretching Exercise Otot
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
01 X 02

Dimana: Pre Test Intradialytic Stretching Exercise Post Test

B. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Hasil Ukur
Skala
Ukur
1 Variabel      
 
Independen    
  Kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terstruktur dalam Pedoman
Intradialytic rangka untuk memperbaiki dan memelihara kebugaran meliputi: (SOP)
Stretching Dorsofleksi pergelangan kaki, Gastrocnemius peregangan, Soleus
Exercise peregangan, Hamstring peregangan, Guadriceps peregangan
 

2 Variabel      
 
Dependen     Interpretasi:
  Pengalaman responden megenai kontraksi yang kuat atau Kuisioner - Tidak Kram  
Kram Otot mengencangnya otot, yang terasa sakit dan muncul tiba-tiba, yang Chart Kram - Kram Ringan
Interval
  berlangsung selama beberapa saat dengan menunjukkan ciri kram Otot - Kram Sedang
  otot seperti : frekuensi kram, durasi kram, tingkat nyeri (VAS), suhu - Kram Parah
kaki, ketidaknyama nan (Lekha, dkk, 2017)
 
-  
 
C. Hipotesis Penelitian
Ada Pengaruh Intradialytic Stretching Exercise Terhadap Kram Otot Pasien End Stage Renal
Disease Komorbid Diabetes Mellitus yang menjalani Hemodialisa di RSUD Raden Mattaher
Jambi Tahun 2023

D. Desain Penelitian
Pre Experimnental dengan metode One Group Pre And
Post Test, Pengukuran Kram otot 2x sebelum dan sesudah
ISE

E. Tempat dan Waktu


Di RSUD Raden Mattaher Jambi, direncanakan bulan April
2023

F. Populasi dan Sampel


Populasi semua pasien yang HD di bulan April 2023, Sampel pasien ESRD
komorbid DM yang sesuai kriteria sebanyak 33 orang perhitungan dengan tekhnik
Total Sampling

G. Pengumpulan Data
1. Data primer
2. Data sekunder
H. Instrumen Penelitian
- SOP Intradialytic Stretching Exercise
- Kuisioner Chart Kram Otot

I. Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Editing (Pembuatan Data)
b. Coding (Pengkodean Data)
c. Scoring (Penilaian Data)
d. Entry Data (Memasukkan Data)
2. Analisis Data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat

J. Etika Penelitian
1. Prinsip manfaat
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
3. Prinsip keadilan (right to justice)
Intradialytic Stretching Exercise

Dorsofleksi

Hamstring

Gastrocnemius

Guadriceps

Soleus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai