Anda di halaman 1dari 19

ILMU ETIKA

DAN PROFESI
Kelompok 5

AMELIA PARADILA
PUTRI INDAH RINI
ULVA RAHMADANI
VIONA EKA ZULVINDA
WAFA
WARDATUL JANNAH
WINDA OKTAVIA RAISA
SUB BAHASAN

1. hubungan antar manusia


2. profesi tenaga kesehatan
3. hak dan kewajiban tenaga kesehatan
4. hak dan kewajiban tenaga teknis
kefarmasian
A.Menurut Siagian
Hubungan Antar(2004:110)
Manusia

Human relation merupakan dasar untuk


keberhasilan suatu organisasi dalam
menjalankan aktivitasnya. Artinya human
relation bukan hanya sekedar interaksi atau
hubungan antar manusia pada umumnya,
akan tetapi memiliki tujuan dalam
mengubah sikap dan pandangan terhada
sesuatu agar seseorang yang terlibat dalam
interaksi tersebut dapat bertindak sesuai
dengan yang diharapkan semata-mata
untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada dua pengertian hubungan manusiawi, yakni hubungan manusiawi
dalam arti luas dan hubungan manusiawi dalam arti sempit:

1. Hubungan manusiawi dalam arti luas


Hubungan manusiawi dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang
kehidupan. Jadi, hubungan manusiawi dilakukan dimana saja; bisa
dilakukan di rumah, di jalan, di dalam kendaraan umum ( misalnya bis,
kereta api ) dan sebagainya.
2. Hubungan manusiawi dalam arti sempit
Hubungan manusiawi dalam arti sempit adalah juga interaksi antara
seseorang dengan orang lain. Akan tetapi interaksi di sini hanyalah dalam
situasi kerja dan dalam organisasi kerja ( work organization ).
Teknik-teknik Hubungan Antar Manusia

Menurut Max Weber yaitu tindakan


1. Tindakan Sosial seorang individu yg dapat mempengaruhi
individu dalam masyarakat lain.

Hubungan antara satu pihak dg pihak


2. Kontak Sosial lain yg merupakan awal terjadinya
interaksi social.

Proses komunikasi terjadi saat kontak


sosial berlangsung. Secara harfiah
3. Komunikasi Sosial komunikasi merupakan hubungan atau
pergaulan dengan orang lain.
Hambatan dalam Hubungan Antar Manusia
Hambatan dalam human relation umumnya mempunyai 2 sifat yaitu:

1. Hambatan objektif yaitu


hambatan yang terjadi secara alami
atau tanpa adanya kesengajaan.

2. Hambatan yang sifatnya subjektif yaitu


hambatan yang terjadi karena adanya
kesengajaan yang dibuat oleh pihak lain
karena adanya pertentangan kepentingan
dan prasangka terhadap suatu komunikasi.
Prinsip Hubungan Antar Manusia

Adapun prinsip-prinsip human relation (hubungan antar


manusia) menurut Siagian (2004:7), adalah sebagai berikut:

1. Suasana kerja yang menyenangkan

2. Hubungan kerja yang serasi

3. Penempatan tenaga kerja yang tepat


Indikator Human Relation

Keith Davis (dalam Trisari, 2008), menyatakan bahwa human


relation dapat diukur melalui prinsip-prinsip human relation
diantaranya:
a) Importance of individual (pentingnya individu)
b) Mutual acceptance (saling menerima)
c) Common interest (kepentingan bersama)
d) Open communication (komunikasi terbuka)
e) Participation officials (partisipasi karyawan)
f) Local identity (identitas setempat)
g) Local Decisions (keputusan setempat)
h) High moral standart (ukuran moral yang tinggi)
B. Profesi tenaga Kesehatan

Pengertian Tenaga Kesehatan

Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang


kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan untuk jenis tertentu yang memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.

UU No 36 tahun 2014
Macam-macam Peran Tenaga Kesehatan
Menurut Potter dan Perry (2007) macam-macam peran tenaga kesehatan
dibagi menjadi beberapa, yaitu :

1. Sebagai
komunikator

2. Sebagai motivator

3. Sebagai fasilitator

4. Sebagai konselor
1. Sebagai Komunikator
Proses dari interaksi antara komunikator ke komunikan disebut juga
dengan komunikasi. Selama proses komunikasi, tenaga kesehatan secara
fisik dan psikologis harus hadir secara utuh, karna tidak cukup hanya dengan
mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi saja tetapi juga sangat
penting untuk mengetahui sikap, perhatian, dan penampilan dalam
berkomunikasi. Sebagai seorang komunikator, tenaga kesehatan seharusnya
memberikan informasi secara jelas kepada pasien.

2. Sebagai Motivator
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya sebagai motivator
memiliki ciri-ciri yang perlu diketahui, yaitu melakukan pendampingan,
menyadarkan, dan mendorong kelompok untuk mengenali masalah yang
dihadapi, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan
masalah tersebut (Novita, 2011).
3. Sebagai Fasilitator
Fasilitator adalah orang atau badan yang memberikan kemudahan
dalam menyediakan fasilitas bagi orang lain yang membutuhkan. Tenaga
kesehatan juga harus membantu klien untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menjadi seorang
fasilitator tidak hanya diwaktu pertemuan atau proses penyuluhan saja,
tetapi seorang tenaga kesehatan juga harus mampu menjadi seorang
fasilitator secara khusus, seperti menyediakan waktu dan tempat ketika
pasien ingin bertanya secara lebih mendalam dan tertutup (Sardiman, 2007)

4. Sebagai Konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain dalam
membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien
(Depkes RI, 2006).
C. HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA
KESEHATAN

HAK
 Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari
Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya
 Menerima imbalan jasa
 Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama
HAK

 Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan


profesinya
 Menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau
pihak lain yang bertentangan dengan Standar Profesi,
kode etik, standar pelayanan, Standar Prosedur
Operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-
undanganMemperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
KEWAJIABAN

 Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar


Profesi, Standar Pelayanan Profesi,Standar Prosedur
Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
Penerima Pelayanan Kesehatan
 Memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan
atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan
 menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan
 Membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan
 Merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan
lain yang mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang
sesuai.
D. HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN

Hak Asisten
Apoteker 

1. Mendapatkan gaji dan tunjangan selama bekerja


2. Mendapatkan keuntungan yang diperoleh Apotek
berdasarkan atas kesepakatan dengan Pemilik
Sarana Apotek (PSA)
3. Mendapatkan tunjangan kesehatan
4. Mendapatkan libur dan cuti tahunan
5. Mendapatkan jaminan keselamatan pada waktu
bekerja
6. Memilih Apotek dan pindah ke Apotek lain sesuai
dengan keinginan
kewajiban Asisten
Apoteker

1. Melayani resep dokter sesuai dengan


tanggung jawab dan standar profesinya
yang dilandasi pada kepentingan
masyarakat serta melayani penjualan obat
yang dapat dibeli tanpa resep dokter
2. Memberi Informasi Yang berkaitan dengan
penggunaan / pemakaian obat yang
diserahkan kepada pasien, Penggunaan
obat secara tepat, aman dan rasional atas
permintaan masyarakat
3. Menghormati hak pasien dan menjaga
kerahasian identitas serta data kesehatan
pribadi pasien
4. Melakukan pengelolaan apotek
5. Memiliki Surat Izin Kerja Asisten Apoteker
(SIKAA) yang dikeluarkan pejabat yang
berwenang

Anda mungkin juga menyukai