Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 5

MATERIALITAS RESIKO DAN


STRATEGI AUDIT AWAL

Mata Kuliah :
PEMERIKSAAN AKUNTANSI

Dosen Pengampu MK :
NAMA KELOMPOK :

Nova Berkat Zega

Magdalena Apriliani Zega

Wandi Asti Zebua

Jul One Saputra Lawolo

NANNY ARTATINA BU’ULOLO,SE.,M.Si



Julianus Telaumbanua
MATERIALITAS
” besarnya nilai yang dihilangkan atau salah
saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan
yang melingkupinya, yang mungkin dapat
mengakibatkan perubahan atas atau
pengaruh terhadap pertimbangan orang
yang meletakkan kepercayaan atas
informasi tersebut karena adanya
penghilangan atau salah saji tersebut ”.
(SPAP-IAI)
Auditor mempertimbangkan materialitas
digunakan untuk perencanaan audit dan
pengevaluasian akhir laporan keuangan secara
keseluruhan disajikan secara wajar sesuai
prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Laporan Keuangan mengandung salah saji


material dapat dilihat dari beberapa:
– Penerapan yang keliru PABU
– Penyimpangan Fakta
– Penghilangan Informasi
Pertimbangan Materialitas auditor dapat
dilihat dari:
• Ukuran & Karakteristik
• Kondisi
• Kebutuhan informasi

Materialitas dalam perencanaan audit:


• Materialitas tingkat laporan keuangan
• Materialitas tingkat saldo akun
Materialitas Tingkat Laporan
Keuangan
– Laba Rugi:
• Total pendapatan
• Laba operasional
• Laba bersih
– Neraca :
• Total aktiva
• Aktiva lancar
• Modal kerja
• Ekuitas pemegang saham
Materialitas dalam Laporan Keuangan menjadi
penting diperhatikan oleh auditor disebabkan:
– Laporan keuangan saling terkait.
– Prosedur auditing dipergunakan lebih dari satu
laporan yang ada dalam laporan keuangan, dimana
saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

Pertimbangan Materialitas
– Kuantitatif
– Kualitatif

Salah saji yang secara kuantitaif tidak


material, mungkin secara kualitatif akan menjadi
material.
Materialitas Tingkat Saldo Akun
“salah saji yang bisa ada dalam suatu saldo
rekening (akun) yang dipandang sebagai salah
saji material”

Over/under statement Akun


VS
Materialitas Akun
“Akun yang secara individu tidak material, bila
diakumulasikan dapat menjadi material secara
kumulatif pada tingkat laporan keuangan.”

Pengalokasian materialitas pada akun-akun dalam


laporan keuangan ditekankan pada akun neraca.

Cara pengalokasian materialitas


– Besar relatif akun
– Besar variable akun
– Pertimbangan profesional
“Materialitas akun berhubungan terbalik dengan
bukti”
Hal-hal yang dapat mempengaruhi auditor dalam
menentukan besarnya materialitas:
– Faktor individu auditor
– Faktor eksternal perusahaan
– Tingkat pengaruh suatu akun
– Faktor kondisi KAP

Hubungan Materialitas dengan Bukti Audit


•Materialitas menjadi faktor yang dapat
mempengaruhi pertimbangan auditor tentang
kecukupan (kuantitas) bukti audit.
•Semakin rendah tingkat materialitas, semakin
besar jumlah bukti yang diperlukan (hubungan
terbalik).
“Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal
auditor, tanpa disadarinya , tidak memodifikasi
sebagaimana mestinya pendapatnya atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material.”

Auditor mempertimbangkan resiko audit dalam:


•Perencanaan audit
•Pengevaluasian akhir

“Semakin kecil resiko audit, semakin banyak dan semakin


intensif prosedur audit yang akan diterapkan”
Tipe Resiko Audit:
•Tipe I Tidak Dapat
– Resiko Bawaan Dikendalikan Oleh
– Resiko Pengendalian Auditor
•Tipe II
Dapat Dikendalikan
– Resiko Deteksi Auditor
Resiko Bawaan
Faktor Penentu Resiko Bawaan secara umum
– Profitabilitas
– Jenis usaha & sensitifitas operasi
– Masalah kelangsungan usaha
– Sifat, penyebab dan jumlah salah saji tahun
sebelumnya
– Integritas, reputasoi & pengetahuan tentang
akuntansi dari manajemen
Faktor Penentu Resiko Bawaan pada suatu akun:
– Akuntabilitas akun atau transaksi
– Kerumitan masalah akuntansi yang terkait
– Sifat, penyebab dan jumlah salah saji yang
dideteksi pada tahun sblmnya
Resiko Pengendalian
• Terkait dengan efektifitas Struktur Pengendalian
Interen
• 2 macam resiko pengendalian :
– Actual level of control risk
– Assessed level of control risk
Auditor dapat mengkontrol resiko pengendalian
dengan cara memodifikasi:
– Prosedur yang akan membantu memahami SPI
– Prosedur-prosedur yang digunakan untuk pengujian
pengendalian
Resiko Deteksi
“Tergantung atas penetapan auditor terhadap
resiko audit, resiko bawaan, resiko pengendalian”

RA RD

RB/RP RD

Controlable by
Resiko Deteksi Auditor
Perbedaan mendasar Resiko Bawaan &
Pengendalian dengan Resiko Deteksi ?

Jenis Resiko Deteksi :


•Analitis Review Risk
•Substantif Test Risk
HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN RESIKO AUDIT.

AR = IR X CR X DR

AR : Resiko Audit ( Audit Risk )


IR : Resiko Bawaan ( Inherent Risk )
CR : Resiko Pengendalian( Control Risk )
DR : Resiko Deteksi ( Detection Risk )

Resiko deteksi merupakan resiko yang dapat


dikendalikan oleh auditor. Oleh karena itu , sudut
pandang model tersebut dialihkan ke resiko deteksi
menjadi :
DR = AR : ( IR x CR )
HUBUNGAN TINGKAT KEYAKINAN DENGAN
KOMPONEN RESIKO.

Resiko audit mempunyai hubungan terbalik dengan tingkat


keinginan kepastian / keyakinan. Semakin besar / tinggi tingkat
keinginan kepastian ( contidence level ) maka semakin kecil /
rendah resiko audit.

Dari tiga komponen tersebut antara resiko bawaan dan


resiko pengendalian dengan resiko deteksi berhubungan terbalik.
Semakin tinggi resiko bawaan dan atau resiko pengendalian
semakin rendah resiko deteksi.

Dengan demikian hubungan searah terjadi antara tingkat


keinginan kepastian dengan tingkat resiko bawaan dan resiko
pengendalian. Hal yang sama antara tingkat resiko deteksi dengan
tingkat resiko audit keseluruhan.
Tingkat Keinginan Prosentase Resiko ( kuantitatif )
Kepastian
Resiko Bawaan Resiko
( kualitatif )
Pengendalian

Rendah 0,8 0,3


Sedang 0,9 0,6
Tinggi 1 0,8
Hub. Materialitas, Resiko Audit & Bukti
Audit
STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
1. Primarily substantive approach.
2. Lower assessed level of control risk approach

Pemilihan strategi didasarkan atas pertimbangan :


– Planned assessed level of control risk
– Pemahaman auditor atas SPI
– Test of control dalam menentukan resiko
pengendalian
– Planned assessed level of substantif test
M U
K A
Y A Y A
A N A N
N A -T
M U NY
A
K ER TA
SIH
B IMA
K A

TER
AN
D
IAN
K
SE

Anda mungkin juga menyukai