Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kartika Vania Putri

NPM : 20013010128

Kelas : Pemeriksaan Akuntansi – E

RMK INDIVIDU
PERTEMUAN 5
RISIKO AUDIT
Risiko audit

Risiko audit adalah risiko bahwa laporan keuangan perusahaan tidak menyajikan
posisi keuangan yang sebenarnya atau manajemen memiliki maksud untuk menutupi fakta
meskipun opini audit telah menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut tidak mengandung
salah saji material. Risiko ini dapat berdampak pada calon investor, kreditur, maupun
pemegang saham.

Hubungan antar unsur risiko

Semakin kecil risiko bawaan danr risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor,
semakin besar risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya, semakin besar adanya risiko
bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin kecil tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima.

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit.

Berbagai kemungkinan hubungan antara materilaitas, risiko audit, dan bukti Audit
digambarkan sebagai berikut.

- Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitasdikurangi,


auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
- Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi
jumlahbukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
- Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapatmenempuh
salah satu dari tiga cara berikut ini:
o Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahankan jumlah
buktiaudit yang dikumpulkan.
o Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu
tingkatmaterialitas dapat dipertahankan.-Menambah sedikit jumlah bukti audit
yang dikumpulkan dan tingkatmaterialitas secara bersama-sama.

Strategi audit awal

Strategi audit awal dalam perencanaan audit atas asersi individual atau sekelompok
asersi. Strategi audit awal dibagi menjadi dua macam: pendekatan terutama
substantif (primarily substantive approach), dan pendekatan tingkat risiko pengendalian
taksiran rendah (lower assessed level of control risk approach).
Unsur Strategi Audit Awal

Dalam  mengembangkan strategi audit awal untuk suatu asersi, auditor menetapkan
empat unsur berikut ini:

 Tingkat risiko pengendalian taksiran yang direncanakan.

 Luasnya pemahaman atas pengendalian intern yang harus diperoleh.

 Pengujian pengendalian yang harus dilaksanakan untuk menaksir risiko pengendalian.

 Tingkat pengujian substantif yang direncakan untuk mengurangi risiko audit ke


tingkat yang cukup rendah

Dalam menentukan strategi audit awal, auditor pada dasarnya menentukan titik berat
pengujian yang akan dilaksanakan oleh auditor: terutama pada pengujian substantif atau
terutama pada pengujian pengendalian.

Jenis – Jenis Strategi Audit

Dua alternatif strategi audit mungkin dikembangkan untuk asersi terkait saldo akun
yang signifikan atau penggolongan transaksi.

1. Primarily substantive approach ( Pendekatan Terutama Substantif )

Auditor mengumpulkan hampir semua bukti audit, dan hampir atau sama
sekali tidak mempercayai Internal Control. Pada dasarnya ada tiga alasan auditor
menggunakan pendekatan ini :

- Hanya ada sedikit (jika ada) kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang
relevan dengan perikatan audit atas Laporan Keuangan.

- Kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang berkaitan dengan asersi untuk
akun dan golongan transaksi signifikan tidak efektif.

- Peletakan kepercayaan besar terhadap pengujian substantif lebih efisien untuk


asersi tertentu.

2. Lower control risk approach.

Auditor meletakkan kepercayaan moderat atau tingkat kepercayaan penuh


terhadap pengendalian internal, akibatnya audit hanya sedikit melaksanakan
pengujian substantif.

Dalam memilih alternatif strategi audit tersebut, auditor


mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

- Planned assessed level of control risk


- Luas pemahaman auditor terhadap struktur pengendalian interaln yang dihimpun
- Test of control yang dilaksanakan dalam menentukan risiko pengendalian

- Planned assessed level of substantive test yang dilaksanakan auditor untuk


mengurangi risiko audit pada tingkat serendah mungkin.

Pendekatan terutama substanstif dan pendekatan risiko pengendalian rendah

Dalam pengembangan strategi awal audit terhadap asersi signifikan, Audit sudah terlebih
dahulu menetapkan beberapa unsur yang terkait dengan dua pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan terutama Substantif

Pada Pendekatan terutama Substantif ini merupakan salah satu pendekatan


yang dapat mengakibatkan penaksiran terhadap risiko pengendalian yang lebih
maksimum.

2. Pendekatan Risiko Pengendalian Rendah

Pada Pendekatan Risiko Pengendalian Renda merupakan salah satu


pendekatan yang mengacu pada tingginya tingkat kepercayaan yang dapat
mengakibatkan Auditor hanya dapat melakukan sedikit pengujian dalam Pendekatan
terutama Substantif.

Jika dibandingkan antar ke – dua unsur pendekatan tersebut, seorang Audit


lebih cocok menggunakan unsur pendekatan terutama substantif. Dengan
menggunakan unsur Pendekatan terutama Substantif seorang Audit dapat melakukan
pengujian penaksiran secara langsung terhadapat suatu perusahaan dibandingkan
dengan menggunakan kepercayaan yang belum tentu benar karena belum adanya
pengujian penaksiran secara langsung terhadap suatu perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai