Pengertian Profesi
Istilah profesi yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan profession dan dalam bahasa Belanda dikenal
professie diambil dari bahasa Latin professio berarti pengakuan atau pernyataan. Kata kerja untuk tidak
mengakui atau menyatakan adalah profiteri. Apa yang telah dinyatakan atau diakui disebut professus (Jalal
& Baharuddin, 2001).
Dalam bidang pekerjaan, profesi berarti pengakuan atau pernyataan tentang
pekerjaan atau bidang pengabdian yang dipilih. Dilihat dari arti bahasa,
guru sebagai pekerjaan mengandung makna kegiatan untuk mencari
nafkah, karenanya, seorang guru akan menggantungkan hidupnya pada
pendidikan.
Secara terminologi kata profesi memiliki pengertian yang lebih ketat.
Ada dua ketentuan mengenai penggunaan kata profesi.
Pertama, suatu kegiatan boleh dikatakan sbg profesi Kedua, suatu kegiatan untuk mencari nafkah boleh
kalau kegiatan itu dilakukan utk mencari nafkah dikatakan sbg profesi bila dilakukan dengan keahlian
Kegiatan yang dilakukan tidak untuk mencari Kegiatan mencari nafkah dengan tingkat keahlian
nafkah, melainkan untuk mencari kesenangan bisa sedang-sedang saja disebut vokasi
dikatakan sebagai hobi.
Pengertian secara bahasa memberi kesan bahwa profesi dalam pendidikan, seperti guru telah
melunturkan nilai keikhlasan dan perjuangan tugas guru. Oleh karena itu, sebagian orang Muslim
tidak sepakat jika guru sebagai profesi karena dalam Islam tugas guru adalah tugas mulia yang bisa
dikatakan sebagai bagian dari penyampaian wahyu Ilahi dan termasuk peranan penting dalam
agama.
Soelaeman (1985) memberikan lima ciri yg terkait pekerjaan dikatakan sbg profesi. Kelima ciri tersebut adl sbb:
Pekerjaan tersebut memiliki fungsi dan signifikansi sosial karena diperlukan oleh warga masyarakat.
Pekerjaan tersebut menuntut adanya keterampilan atau keahlian tertentu yang didukung oleh suatu disiplin
ilmu tertentu.
Untuk memperoleh keterampilan atau keahlian tersebut didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu.
Ada kode etik yang menjadi pedoman bagi anggotanya dalam berperilaku dan melaksanakan tugas-tugas
profesionalnya,dan disertai dengan sanksi tertentu.
Sebagai konsekuensi layanan yang diberikan kepada masyarakat
Apakah Guru merupakan Profesi?
Pada kode etik guru butir ke enam dikatakan bahwa guru secara pribadi dan
bersama-sama mengembangkan, meningkatkan mutu dan martabat profesinya
Memelihara Hubungan dengan Teman
Sejawat
Pada butir tujuh kode etik guru disebutkan bahwa; “Guru memelihara
hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.”
Membimbing Peserta Didik
Pada kode etik guru dengan jelas dituliskan bahwa “Guru berbakti
membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila”.
Taat Pada Peraturan Perundang-Undangan
Pada Kode Etik Guru Indonesia butir ke Sembilan disebutkan bahwa; “Guru
melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan”.
Kebijaksanaan pendidikan di negara kita dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini
Dinas Pendidikan Nasional
Karakteristik guru yang sangat disenangi oleh
para peserta didik adalah
(1) demokrasi, yakni guru memberikan kebebasan kepada peserta didik (persamaan hak), memberikan kesempatan untuk berperan serta dalam
berbagai kegiatan, tidak bersifat otoriter;
(2) kooperatif, yakni saling bekerja sama, toleransi dan dilandasi sifat kekeluargaan yang tinggi;
(3) baik hati, yakni suka memberi dan berkorban untuk kepentingan peserta didiknya;
(5) adil, yakni tidak membeda-bedakan peserta didik dalam segala hal;
(7) terbuka, yakni bersadia menerima kritikan dan saran serta mengakui kekurangan dan kelemahannya
(8) suka menolong, yakni siap membantu peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah
(9) ramah-tamah, yakni mudah bergaul dan disenangi oleh semua orang termasuk peserta didik
(11) memiliki bermacam minat, artinya dengan bermacam minat akan merangsang siswa dan dapat melayani berbagai macam minat anak;
(12) menguasai bahan pelajaran, yakni dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik;
(13) fleksibel, yakni tidak kaku dalam bersikap dan berbuat serta pandai menyusuaikan diri dengan lingkungannya;
Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2007. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta.
Kunandar, 2007. Guru Profesional: Implementasi kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo.
UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang, Guru dan Dosen.
BAB IV
KOMPETENSI GURU YANG PROFESIONAL
Djamin (1999) mengemukakan citra guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian yang
baik dan terhormat terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok
pengembang profesi idealdalam lingkup fungsi, peran dan kinerja.
Citra guru ini tercermin melalui:
keunggulan mengajar,
memiliki hubungan yang harmonis dengan peserta didik,
memiliki hubungan yang harmonis pula terhadap sesama teman seprofesi dan
pihak lain baik dalam sikap maupun kemampuan profesional
Citra Guru dalam Masyarakat Tradisional
(Pra Modern)
Di dalam bahasa Sansekerta, guru artinya yang dihormati (fenerable). Rasa hormat ini
sampai kini masih hidup di tengah masyarakat tradisional/pedesaan. Mereka masih
menaruh rasa hormat dan status sosial yang tinggi terhadap profesi guru. Dikepulauan
Sangihe, misalnya, masyarakat menyebut guru pria dengan panggilan tuan, lengkapnya
tuan guru, suatu panggilan yang penuh rasa kagum dan hormat terhadap profesi guru.
Citra Guru dalam Masyarakat Modern
Dalam pandangan masyarakat modern, guru belum merupakan profesi yang profesional jika
hanya mampu membuat murid membaca, menulis dan berhitung, atau mendapat nilai tinggi, naik
kelas dan lulus ujian. Masyarakat modern menganggap kompetensi guru belum lengkap jika
hanya dilihat dari keahlian dan keterampilan yang dimiliki melainkan juga dari orientasi guru
terhadap perubahan dan inovasi.
Guru Abad 21 adalah Guru dengan
Profesionalitas Tinggi
Memasuki abad 21, tugas guru tidak akan semakin ringan.
Menurut Wardiman Djojonegoro dalam kertas kerjanya yang
disampaikan pada Seminar Nasional Wawasan Profesi Guru
Tahun 2000, ICMI Orwil Jawa Timur di Surabaya tanggal 21
Desember 1996, bangsa kita menyiapkan diri untuk memiliki
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
ciri SDM yang bCerkualitas tersebut
adalah:
(a) memiliki kemampuan dalam menguasai keahlian dalam
suatu bidang yang berkaitan dengan iptek;
(b) mampu bekerja secara profesional dengan orientasi mutu
dan keunggulan dan
(c) dapat menghasilkan karya-karya unggul yang mampu
bersaing secara global sebagai hasil dari keahlian dan
profesionalitasny
Makaminan Makagiansar menyebutkan bahwa untuk
menghadapi era globalisasi, salah satu faktor yang harus
diperhatikan dalam bidang pendidikan adalah ketidakpastian.
Untuk itu seseorang harus memiliki empat kemampuan, yaitu:
Kemampuan antisipasi.
Kemampuan mengerti dan mengatasi masalah.
Kemampuan mengakomodasi.
Kemampuan melakukan reorientasi
H.A.R. Tilaar memberikan empat ciri utama agar seorang guru terkelompok ke dalam
guru yang profesional. Masing-masing adalah:
Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang.
Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik.
Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat.
Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra
Guru
Sudjana dalam Mustafa (2005) menjelaskan rendahnya pengakuan masyarakat
terhadap profesi guru yang mengakibatkan rendahnya citra guru disebabkan oleh factor
berikut:
(1) adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru
asalkan ia berpengetahuan;
(2)kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat
seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru;
(3) banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan
profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi
untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya.
Hal ini sejalan dengan pesan penting yang muncul dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen. Pengakuan guru dan dosen sebagai profesi diharapkan dapat memacu
tumbuhnya kesadaran terhadap mutu dan gilirannya akan meningkatkan citra guru di tengah
masyarakat. Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 7 (1) bahwa profesi guru dan dosen merupakan
bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
THANK
YOU