Anda di halaman 1dari 8

PROFESI GURU BERKARAKTER

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

Didik Calistio Handoko

NIM : 10331491

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONOROGO

2011
BAB I PENDAHULUAN

1.1. . Latar Belakang


Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Pendidikan adalah suatu bentuk
investasi jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil
akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat serta tidak
menyusahkan orang lain. guru-guru pada umumnya sudah menyadari betapa besar
pengaruh terpendam yang mereka miliki terhadap pembinaan kepribadian peserta didik.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pengertian profesi guru, fungsi guru, guru
yang berkarakter serta beberapa karakteristik seorang guru pada umumnya

1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Apa pengertian profesi keguruan ? 
1.2.2. Apa fungsi guru ? 
1.2.3. Apa tugas guru?
1.2.4. Apa itu guru berkarakter ?
1.2.5. Apa saja karakteristik guru ?

1.3. Tujuan 
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
profesi keguruan dan membantu memberikan informasi pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan

1.4. Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada calon pendidik yang telah membaca makalah ini. tentunya manfaat dari
tujuan yang sudah ada dalam makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Kajian teori


2.1.1. Profesi Guru
Guru adalah salah satu profesi untuk memberikan pendidikan bagi didikannya yang mana
pada pelaksanaan tugasnya memerlukan keahlian. pada dasarnya profesi guru adalah profesi
yang sedang tumbuh. profesi guru harus memiliki kompetensi seperti kompetensi profesional,
personal dan sosial.
Inilah beberapa pendapat mengenai pengertian profesi keguruan :
1. Menurut Kartadinatap, profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang
pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan
tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti
pendidikan keguruan.
2. Menurut Makagiansar, M. 1996 profesi guru adalah orang yang memiliki latar
belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu.
3. Menurut Nasanius, Y. 1998 mengatakan profesi guru yaitu kemampuan yang tidak
dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan
keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain:
• sebagai pekerja membina dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih 
• pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan
kemanusiaan yang dimiliki, 
• sebagai petugas kemasyarakatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat
untuk menjadi warga membina yang baik.
4. Menurut Galbreath, J. 1999 profesi guru adalah orang yang bekerja atas panggilan hati
nurani. dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas
dorongan atau panggilan hati nurani. sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan
tugas berat mencerdakan anak didik.

2.2. Ciri-ciri jabatan guru adalah sebagai berikut. 


• Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual. 
• Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
• Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka). 
• Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. 
• Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen. 
• Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri. 
• Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi. 
• Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 
Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. kebutuhan ini meningkat
dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkan guru
yang profesional. pada masa sekarang ini LPTK menjadi satu-satunya lembaga yang
menghasilkan guru. walaupun jabatan profesi guru belum dikatakan penuh, namun kondisi ini
semakin membaik dengan peningkatan penghasilan guru, pengakuan profesi guru, organisasi
profesi yang semakin baik, dan lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru sehingga
ada sertifikasi guru melalui Akta Mengajar. organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak
langkah anggota profesi dan untuk meningkatkan profesionalitas para anggotanya. setelah PGRI
yang menjadi satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia, kemudian berkembang pula
organisasi guru sejenis (MGMP). 
2.3. Fungsi Guru
1. Fungsi pokok, melaksanakan tatap muka dengan siswa dengan segala
implikasinya sehingga guru berwibawa mengantarkan siswa mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan sebagai-mana ditetapkan dalam tujuan pendidikan
nasional
2. Fungsi profesi, dalam arti usaha-usaha mengaitkan profesinya sebagai guru dalam
bentuk meningkatkan kemampuan baik secara formal maupun nonformal serta
melakukan pengembangan profesi (seperti menulis, buku, melakukan penelitian
ilmiah, menemukan metode pembelajaran, mengikuti penataran atau pelatihan guru,
dan sejenisnya).
3. Selain tugas-tugas pokok dan tugas profesi, kepada guru juga dibebankan tugas-tugas
tambahan yang bersifat pembinaan dan pengembangan kemampuan membina untuk
membantu pengelolaan sekolah. tugas-tugas tambahan ini meliputi tugas tambahan
menjadi wakil kepala sekolah, pembantu kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan,
sarana dan prasarana, serta hubungan masyarakat, tugas menjadi walikelas, tugas
tambahan melatih dan membina kegiatan ekstrakurikuler.
4. Fungsi pembimbing dan membina dalam hal membina aktivitas siswa, bimbingan dan
konseling, serta pengembangan moralitas dan etikasiswa.
5. Fungsi kemanusiaan dan kemasyarakatan, yakni segala aktivitas guru ditengah-tengah
masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmunya guna meningkatkan nilai-nilai
keimanan secara kontekstual.
2.4. Tugas Guru
Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas
pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission).
Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika
dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.

2.4.1. Tugas profesional


Tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya
diketahui oleh anak.
2.4.2. Tugas Manusiawi 
Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-
tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah
transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri. 
Usaha membantu kearah ini seharusnya diberikan dalam rangka pengertian bahwa manusia
hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang telah
digambarkan di atas. Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus dilaksanakan
secara menyeluruh dan terpadu. Guru seharusnya dengan melalui pendidikan mampu
membantu anak didik untuk mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa
sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke
arah keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di mana
dia hidup.
2.4.3. Tugas Kemasyarakatan
Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut
mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat
UUD 1945 dan GBHN.
Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis
harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang
guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di
mana ia bertempat tinggal.

2.5. Guru yang Berkarakter


Guru berkarakter sesungguhnya bukanlah sesuatu yang bersifat to be or not to be,
melainkan a process of becoming. menjadi guru berkarakter adalah orang yang siap untuk
terus menerus meninjau arah hidup dan kehidupannya serta menjadikan profesi guru sebagai
suatu kesadaran akan panggilan hidup. guru berkarakter senantiasa berusaha dan berjuang
mengembangkan aneka potensi kecerdasan yang dimilikinya.

2.5.1. Karakteristik Guru


Dibawah ini akan dipaparkan beberapa karakteristik guru.
a) Guru Teladan 
Guru harus menjadi teladan siswa-siswa dalam segala perkataan, perbuatan dan prilaku.
guru harus selalu jujur, adil, berkata yang baik, dan memberi nasihat serta pengarahan
kepada anak didik. dibawah ini adalah langkah-langkah agar menjadi sosok guru teladan di
mata para peserta didik.
• Jangan hanya mendidik dengan kata-kata, namun yang lebih utama adalah contoh sikap
dari sang guru. guru adalah contoh teladan. contoh yang paling efektif adalah contoh sikap,
bukan hanya bicara. guru akan sangat dinilai sikap prilakunya oleh para siswa. jika ingin
para siswa suka pada anda, perbaiki lah sikap-sikap buruk anda.
• Menjaga tutur kata dan bahasa. mendidiklah dengan kelembutan dan kebijaksanaan.
bukan kebengisan maupun kediktatoran. manakah yang lebih anda sukai antara ditakuti dan
disegani? disegani lebih terhormat dari pada ditakuti. segan bisa muncul sebagai dampak
dari kebijaksanaan sikap-sikap anda. namun takut merupakan efek dari prilaku sebaliknya.
• Jadilah guru yang berprestasi. jika anda seorang endidik, usahakan anda memiliki
prestasi yang lebih baik dan dapat dibanggakan terhadap hal yang anda ajarkan. misalkan
anda seorang guru seni, maka anda juga dituntut memiliki prestasi yang baik di dunia Seni.
b) Guru Profesional
Menguasai materi pelajaran dengan matang melebihi siswa-siswanya dan mampu
memberikan pemahaman kepada mereka secara baik. guru harus memiliki kesiapan alami
(fitrah) untuk menjalani proses mengajar, seperti pemikiran yang lurus, bashirah yang jernih,
tidak melamun, berpandangan jauh ke depan, cepat tanggap, dan dapat mengambil tindakan
yang tepat pada saat-saat kritis. guru harus menguasai cara-cara mengajar dan menjelaskan.
dia mesti menelaah buku-buku yang berkaitan dengan bidang studi yang diajarkannya.
sebelum memasuki pelajaran, guru harus siap secara mental, fisik, waktu dan ilmu (materi).
maksud kesiapan mental dan fisik adalah tidak mengisi pelajaran dalam keadaan perasaan
yang kacau, malas ataupun lapar. Kesiapan waktu adalah dia mengisi pelajaran itu dengan
jiwa yang tenang, tidak menghitung tiap detik yang berlalu, tidak menanti-nanti waktu
usainya atau menginginkan para siswa membaca sendiri tanpa diterangkan maksudnya, atau
menghabiskan jam pelajaran dengan hal-hal yang tidak ada gunanya bagi siswa. sedangkan
maksud kesiapan ilmu adalah dia menyiapkan materi pelajaran sebelum masuk kelas. dia
menyiapkan apa yang dikatakannya. sebiasa mungkin, dia menghindari spontanitas dalam
mengajar jika tidak menguasai materinya
Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah berikut ini: 
• Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep.
• Pengelolaan program belajar-mengajar. 
• Pengelolaan kelas. 
• Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar. 
• Penguasaan landasan-landasan kependidikan. 
• Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar. 
• Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah. 
• Menguasai metode berpikir. 
• Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional. 
• Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik. 
• Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan. 
• Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
• Mampu memahami karakteristik peserta didik.
• Mampu menyelenggarakan Administrasi Sekolah.
• Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan. 
• Berani mengambil keputusan. 
• Memahami kurikulum dan perkembangannya. 
• Mampu bekerja berencana dan terprogram.
• Mampu menggunakan waktu secara tepat. 

c) Guru Efektif
Guru yang efektif adalah guru yang biasa memotivasi peserta didik untuk belajar dan
meningkatkan semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran diri peserta didik, bukan karena
takut pada gurunya. 
Ada beberapa ciri guru efektif, diantaranya: 
• Berpikir, bertutur, dan berbuat secara positif.
• Berkomunikasi dengan minat dan antusias.
• Perhatian terhadap peserta didik yang diajak bicara.
• Mengungkapkan pertanyaan, arahan, dan pernyataan dengan jelas.
• Menggunakan berbagai metode pengajaran.
• Memanfaatkan humor agar suasana kelas menarik.
• Tenang dalam menghadapi masalah.
• Menghidari perilaku marah yang berlebihan.
d) Guru Ikhlas 
Guru yang setiap harinya selalu berdedikasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa
pamrih. guru yang tidak terlalu terganggu dengan besar kecinya gaji, guru yang tidak terlalu
menuntut fasilitas lebih karena dalam benaknya semua yang ada disekitarnya merupakan
fasilitas bagi pengajarannya. guru dengan tipe ini selalu memperhatikan perkembangan
siswanya, sehingga setiap perbuatan yang dilakukannya selalu didasari pertanyaan "
dapatkah siswa saya melaksanakannya.

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa Guru adalah salah satu profesi untuk
memberikan pendidikan bagi didikannya yang mana pada pelaksanaan tugasnya memerlukan
keahlian. ada banyak sekali fungsi seorang guru, tidak hanya fungsi pokok yaitu untuk
memberikan proses belajar mengajar tapi juga ada fungsi profesi, fungsi tambahan, fungsi
pembimbing, fungsi kemanusiaan.
Guru berkarakter adalah orang yang siap untuk terus menerus meninjau arah hidup dan
kehidupannya serta menjadikan profesi guru sebagai suatu kesadaran akan panggilan hidup. ada
beberapa karakteristik seorang guru, yaitu guru teladan, guru professional, guru efektif dan
kreatif dan guru ikhlas.
3.2. Saran
Sebagai seorang guru kita harus menjaga etika profesi. tidak silap uang karena suatu
pendidikan bukan suatu sarana untuk menciptakan uang karena para orang tua mulai tidak
percaya dengan suatu lembaga pendidikan. mari menjadi guru yang professional dengan
meningkatkan kompetensi profesional,personal maupun sosial. Selain menjaga etika profesi
alangkah baiknya sebagai guru selalu menjaga karakteristik guru karena dimanapun juga seorang
guru selalu menjadi panutan.

Diposkan oleh Kopi Cingkir di 01:28:00 

Anda mungkin juga menyukai