Tim Penyusun:
LPPM
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena atas anugerah-Nya, Buku Materi Pembekalan KKL STAI Kuala Kapuas ini
dapat dirampungkan sesuai dengan rencana.
Buku Materi Pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini menjelaskan
hakekat pelaksanaan KKL di STAI Kuala Kapuas. Buku ini memuat uraian setiap
topik materi secara teoritis, dan juga didalamnya menjelaskan secara rinci tentang
penyusunan program-program KKL secara praktis. Buku Materi Pembekalan
KKL ini diharapkan menjadi bahan referensi yang bermanfaat, baik bagi
Mahasiswa KKL maupun Dosen Pembimbing, sehingga pelaksanaan kegiatan
KKL dapat berhasil sebagaimana yang diharapkan.
Meskipun belum sepenuhnya sempurna, muatan Buku Materi Pembekalan
KKL ini mulai diarahkan untuk mengembangkan budi pekerti, dan sekaligus
sebagai media pendidikan karakter mahasiswa STAI Kuala Kapuas.
Atas terbitnya Buku Materi Pembekalan KKL ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang stinggi-tingginya kepada seluruh anggota tim
penyusun serta pihak-pihak yang berperan atas sumbangsih yang telah diberikan
mulai dari menggagas dan menyusun sampai dengan penerbitan. Meskipun buku
ini telah disusun dengan sebaik-baiknya, akan tetapi berbagai sumbang saran yang
konstruktif dari berbagai pihak masih sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan Buku Materi Pembekalan KKL STAI Kuala Kapuas.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Lampiran - Lampiran
Pedoman KKL STAI K.Kapuas 2021 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konsepsi KKL
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa STAI Kuala Kapuas bertitik
tolak pada landasan pemikiran bahwa STAI Kuala Kapuas mengemban tugas
menghasilkan tenaga kependidikan, dan tenaga non-kependidikan yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan akademis- profesional yang
tinggi, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta Undiksha
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kearifan lokal masyarakat
sesuai dengan visi dan misi STAI Kuala Kapuas.
Budi pekerti dan pendidikan karakter merupakan nilai-nilai esensial yang
menjadi dasar pelaksanaan KKL STAI Kuala Kapuas. Dalam upaya untuk
mengenal lebih dekat, dan bersentuhan langsung dengan kehidupan dan
penghidupan masyarakat di suatu wilayah, maka melalui KKL, karakter
mahasiswa STAI Kuala Kapuas yang unggul dapat diasah dan dibangun secara
komprehensif. Sebagai pendidikan karakter, KKL merupakan wahana sosialisasi
karakter yang patut dimiliki oleh mahasiswa agar menjadikan mereka sebagai
individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pendidikan karakter dalam KKL berorientasi dalam membentuk identitas kokoh
yang berlandaskan budaya bangsa, dan sikap yang dapat membawa mahasiswa
STAI Kuala Kapuas kearah hidup yang lebih baik.
Sebagai mata kuliah, KKL memiliki standar kelulusan yang telah dimuat
dalam Buku Panduan KKL. Standar kelulusan mengarahkan pada upaya untuk
menilai kedisiplinan mahasiswa KKL di lapangan, dan menilai kemampuan
mahasiswa KKL untuk dapat belajar langsung dari masyarakat. Masyarakat
sebagai subjek dalam program KKL merupakan sumber belajar yang dapat
memberikan berbagai pengetahuan, baik pengetahuan yang berkaitan langsung
dengan bidang keilmuan maupun yang terkait dengan nilai-nilai kehidupan.
Pendahuluan
Pedoman KKL STAI K.Kapuas 2021 2
Sehingga mahasiswa K K L STAI Kuala Kapuas mampu untuk belajar: (1)
mengidentifikasi
Pendahuluan
Pedoman KKL STAI K.Kapuas 2021 3
Pendahuluan
Pedoman KKL STAI K.Kapuas 2021 4
Pendahuluan
Pedoman KKL STAI K.Kapuas 2021 5
BAB II
KEBIJAKAN KULIAH KERJA LAPANGAN
(KKL)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk hidup di tengah-
tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi dan
menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat. KKL
merupakan salah satu mata kuliah pengabdian kepada masyarakat yang
diprogramkan bagi mahasiswa S-1, baik untuk program studi kependidikan
maupun nonkependidikan. Mata kuliah KKL ini merupakan wadah dan wahana
bagi mahasiswa untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, khususnya
dharma yang ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat. Mata kuliah KKL
termasuk mata kuliah praktik yang bertujuan melatih dan membekali
mahasiswa untuk menerapkan ilmunya serta belajar memecahkan berbagai
persoalan nyata yang terjadi di masyarakat dan mempunyai sikap
keberpihakan kepada masyarakat yang terpinggirkan. Karena itu, program KKL
yang dikembangkan digayutkan dengan bidang ilmu secara interdisiplin.
Landasan hukum Kuliah Kerja Lapangan untuk tahun 2021 adalah:
1. Pancasila dan UUD 1945
2. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, psl 1 no 9 dan pasal 5
tentang tujuan pendidikan tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 29 tahun 2007 .
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 Tahun 2008 tentang Statuta
Perguruan Tinggi
6. Surat Keputusan Ketua STAI Nomor 09 /KPS/STAI/XI/XI/2019 tentang Standar
B. DESKRIPSI UMUM
Sebagaimana sudah disampaikan di atas bahwa KKL adalah suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk
hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung
mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi
oleh masyarakat. KKL merupakan salah satu mata kuliah pengabdian kepada
masyarakat yang diprogramkan bagi mahasiswa S-1, baik untuk program studi
kependidikan maupun nonkependidikan. Mata kuliah KKL ini merupakan wadah
dan wahana bagi mahasiswa untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi,
khususnya dharma yang ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat. Mata
kuliah KKL termasuk mata kuliah praktik yang bertujuan melatih dan membekali
mahasiswa untuk menerapkan ilmunya serta belajar memecahkan berbagai
persoalan nyata yang terjadi di masyarakat dan mempunyai sikap keberpihakan
kepada masyarakat yang terpinggirkan. Karena itu, program KKL yang
dikembangkan digayutkan dengan bidang ilmu secara interdisiplin.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa KKL itu merupakan suatu mata
kuliah, yang mana kuliah KKL itu sebagai persyaratan kelulusan akhir bagi
mahasiswa sehingga wajib untuk mengambil matakuliah ini dengan melaksanakan
kegiatan praktis di lapangan. Oleh karenanya ada persyaratan yang harus dipenuhi
untuk mengambil mata kuliah KKL ini. Persyaratan KKL tersebut secara umum
adalah:
PPM, terkait program kerja yang telah dirancang dalam proposal oleh tim
pengusul proposal tersebut, diselenggarakan oleh tim pengusul itu sendiri,
setelah pembekalan umum selesai diselenggarakan.
12) Penerjunan, ujian, penarikan mahasiswa KKL PPM harus mengikuti jadwal
pelaksanaan KKL yang disusun oleh LPPM.
13) Penerjunan/penyerahan mahasiswa KKL PPM kepada pimpinan setempat
(Kepala Desa/Camat/Bupati) harus melibatkan dan mengundang LPPM.
14) Semua biaya dari kegiatan ini (KKL PPM), sepenuhnya ditanggung oleh tim
pengusul proposal KKL PPM.
Alokasi waktu mahasiswa dalam mata kuliah KKL dengan bobot 3 SKS
adalah 360 jam efektif 384 jam, terdiri atas 48 jam untuk kegiatan
prapelaksanaan yang diselenggarakan di kampus dan 366 jam untuk pelaksanaan
kegiatan KKL selama tinggal di lokasi KKL (2 bulan). Kegiatan prapelaksanaan
terdiri dari observasi 40 jam, pembekalan materi umum 8 jam, kegiatan lainnya
sebelum penerjunan dan 288 pelaksanaan kegiatan KKL dalam menjalankan
program kerjanya.
4. Kegiatan KKL
Jenis Kegiatan KKL
1) Kegiatan Pokok
Kegiatan Pokok. Kegiatan Pokok adalah kegiatan yang harus dilaksanakan
oleh setiap mahasiswa KKL sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh
LPPM. Kelompok mahasiswa yang bersangkutan bertanggung jawab penuh
atas kegiatan tersebut baik secara ilmiah maupun operasional. Jumlah tema
yang dirancang adalah minimal 3 tema. Kegiatan Pokok ini dilaksanakan
Kebijakan KKL STAI Kuala Kapuas
Pedoman KKL STAI K.Kapuas 2021 19
oleh KKL Pola Reguler, KKL Insidental, dan KKL Nonreguler (dengan
minimal 2 tema). Kegiatan ini sebagai laporan kelompok.
2) Kegiatan Bantu
Kegiatan Bantu (di luar tema pokok) adalah kegiatan pokok di luar tema
yang dibutuhkan oleh masyarakat atau kepala desa. Tema dan kegiatan yang
dirancang, disesuaikan dengan keperluan desa (Kepala Desa). Dilaksanakan
oleh KKL Nonreguler. Kegiatan ini sebagai laporan individu.
5. Tema KKL
Ada enam tema K K L yang dapat dikembangkan atau dipilih
untuk penyusunan program KKN. Kelima tema tersebut adalah:
1) Sosial Budaya.
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia;
3) Ekonomi Kerakyatan;
4) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan;
5) Teknologi Pedesaan/Tepat Guna;
6) Pendidikan dan Keagamaan
Dari tema-tema tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam program dan jenis
programnya lihat Buku Panduan KKL). Sebagai contoh pengembangan tema ke
dalam program:
1) Pengembangan Kehidupan Sosial-Budaya berbasis Kearifan Lokal dan
Nasionalisme
2) Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan
3) Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Rentan
4) Perbaikan Tata Pamong dan Tata Kelola Pemerintahan
5) Pengembangan Kesadaran Politik dan Hukum
6) Usaha Mikro Kecil dan Menengah
7) Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan
8) Pengembangan Sumberdaya Alam
9) Pengelolaan Lingkungan
10) Peningkatan Kesehatan Masyarakat
11) Pengembangan Infrastruktur Wilayah
12) Energi Terbarukan
Contoh lainnya:
Berikut diberikan beberapa contoh tema pokok dan tema bantu.
Mahasiswa KKL dapat menyusun program kerja tema pokok dan tema bantu (di
luar tema pokok) ini, dilakukan setelah observasi/menyusun dan
mempertimbangkan kondisi desa serta didiskusikan dengan DPL. Sekali lagi tema
pokok adalah lima tema pokok yang ditentukan oleh LPPM. Kegiatan bantu
adalam kegiatan yang dikerjakan di luar tema yang dipilih dan sifatnya membantu
pekerjaan yang ada di desa atau kantor kepala desa, di sekolah, rumah pintar, dan
lain-lainnya.
Kegiatan Bantu
Tema: Penuntasan Wajib Belajar
Program kerja
• Pendataan anak usia 13-15 tahun yang belum mengikuti pendidikan di
SMP/MTs dan data individual anak putus sekolah dalam upaya untuk
membantu pemerintah dalam penuntasan wajar dikdas.
• Pendataan dan identifikasi permasalahan dalam pemantapan dan penuntasan
wajar dikdas untuk mencari solusinya.
BAB III
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKL
Kegiatan KKL STAI Kuala Kapuas 2021 dikembangkan melalui pola yaitu
(1) Pola KKL Reguler, (2) Pola KKL Kebangsaan, dan (3) Pola KKN-PPM.
Sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan pelaksanaan K K L tersebut,
maka perlu kiranya dalam pembekalan KKL mahasiswa STAI Kuala Kapuas ini
diberikan materi tentang penyusunan Program Kerja (Proker) KKL. Melalui
ketersediaan materi ini diharapkan terjadi efisiensi dan efektivitas kerja tim yang
terlibat dalam kegiatan KKL yaitu mahasiswa, dosen, panitia, dan LPPM STAI
Kuala Kapuas.
Data yang dicari berupa informasi dari situasi dan kondisi desa meliputi;
kararakteristik ekonomi wilayah, karakteristik kependudukan/ demografi, sosial
kemasyarakatan, potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan, program desa dan
hal lain yang dipandang perlu dan menunjang pembangunan desa. Teknik
penjajagan dilakukan melalui wawancara dan observasi disesuaikan dengan
situasi dan kondisi desa. Pengamatan secara langsung ke lokasi KKL sekaligus
melakukan dialog (wawancara) terhadap aparat desa, tokoh masyarakat maupun
masyarakat umum dalam upaya untuk memperoleh data yang akurat tentang desa.
Pedoman observasi dan wawancara telah disusun oleh peserta KKL
sehingga memudahkan untuk memperoleh data desa. Setelah menemukan data-
data terkait potensi desa kemudian dilakukan analisis untuk pengembangan
program kerja. Proses pengembangan proker KKL berdasarkan hasil penjajagan
lokasi KKL tentang potensi desa dapat digunakan analisis SWOT yaitu: (1)
Kekuatan, (2) Kelemahan, (3) Peluang, (4) Ancaman. Analisis SWOT merupakan
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats)
dalam suatu program kerja. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari suatu program
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai suatu tujuan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Berikut contoh hasil
penjajagan dalam tabel SWOT.
benar agar hal-hal yang produktif dapat dikembangkan dan menekan hal-hal yang
bersifat kontra produktif. Kegiatan KKL bersifat multidisiplin yang
dikembangkan dalam 6 tema yaitu:
(1) Ekonomi kerakyatan
(2) Teknologi Pedesaan/ Teknologi Tepat Guna/ TTG.
(3) Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan.
(4) Pengembangan Sumber Daya Manusia
(5) Sosial budaya.
(6) Keagamaan dan Pendidikan
Dalam merancang kegiatan K K L harus mempertimbangkan prinsip
(1) Relevansi, yaitu sesuai dengan kebutuhan, masalah, potensi, tipe desa, (2)
Kemanfaatan, yaitu berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, (3)
Praktis, yaitu dapat dilaksanakan baik oleh mahasiswa maupun masyarakat, (4)
Berkesinambungan, yaitu dapat diteruskan sendiri oleh masyarakat jika
mahasiswa sudah tidak ada lagi di desa. Relevansi program juga dapat dilihat dari
segi kecocokan program dengan permasalahan yang ada di desa lokasi KKL.
Misalnya desa wisata, desa nelayan/pesisir, desa perkebunan, dan lain sebagainya.
Karakteristik desa pariwisata dengan pola hidup masyarakatnya disesuaikan
dengan program yang menunjang kemajuan desa tersebut. Hal ini berkaitan
dengan keterlibatan masyarakat nantinya untuk mendukung program kerja yang
dirancang sehingga prinsip relevansi ini sangat menentukan keberhasilan dan
kemanfaatan program kerja yang disusun.
Kebermanfaatan program bagi kepentingan masyarakat dapat diukur untuk
jangka pendek maupun jangka panjang di desa yang bersangkutan. Program kerja
yang dirancang dan dilaksanakan harus dapat diukur dirasakan secara nyata oleh
masyarakat. Misalnya desa nelayan (penghasil ikan) mengalami permasalahan
dalam pemasaran. Pembentukan kelompok nelayan dalam kerja sama pemasaran,
penanganan untuk pengawetan ikan yang berlebih, yang memungkinkan melalui
program UMKM, Teknologi Tepat Guna (TTG) dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat di desa lokasi KKL.
sebagai pelaksana terutama dari aspek disiplin ilmu, tenaga, dan waktu yang
tersedia. Masyarakat juga memiliki kemampuan untuk melaksanakan tentang
proker yang dirancang sehingga dalam pelaksanaan proker ini kedua belah pihak
harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keberlanjutan proker
senantiasa diharapkan guna kemajuan desa. Setelah mahasiswa KKL selesai
menyelenggarakan program tersebut maka masyarakat tetap melanjutkannya
bahkan mampu untuk mengembangkannya. Misalnya: Desa nelayan dengan
Program TTG dan Pembentukan UMKM ikan dengan produk awal ikan segar,
kemudian awetan ikan, berkembang menjadi awetan limbah ikan (tepung tulang
ikan, krupuk kulit ikan). Keempat prinsip yang diuraikan dalam penyusunan
proker KKL ini saling terkait dan tidak dapat dipisah-pisahkan agar proker yang
nantinya dilaksanakan dapat tercapai secara maksimal.
Kategori untuk penerapan prinsip tersebut dalam program kerja KKL adalah:
a. Tinggi sekali = 100
b. Tinggi = 80
c. Sedang = 60
d. Rendah = 40
e. Rendah sekali = 20
PESERTA KKL
PEMBEKALAN KKL
IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISIS PERMASALAHAN
LOKASI DESA KKL
PENGEMBANGAN
PROGRAM KERJA
E. Penilaian KKL
1. Penilaian Pelaksanaan dan Laporan KKL (mengikuti Pedoman KKL)
Penilaian dilakukan secara bertanjut mulai dari pelaksanaan di lokasi sampai
dengan ujian laporan akhir baik kelompok maupun individu. Dosen Pembimbing,
Dosen Penguji, dan Kepala Desa. Bobot masing-masing komponen penilaian
seperti terlihat pada Tabel 8.1.
Skor Nilai
85-100 A
70-84 B
55-69 C
40-54 D
0-39 E
Skor Nilai
85-100 A
81-84 A-
77-80 B+
73-76 B
69-72 B-
65-68 C+
61-64 C
40-60 D
0-39 E
Logo
STAI
OLEH (KELOMPOK/INDIVIDU)
1 ........................................ ( JRS/PRODI)
2 ........................................ (JRS/PRODI)
3 ........................................ (JRS/PRODI)
4…….................................. (JRS/PRODI)
DST
PROGRAM 2: Tema.........................
1. Nama program
2. Rasional
3. Sifat program (rintisan, komplementer, ikutan)
4. Sasaran
5. Keterlibatan
6. Metode pelaksanaan
7. Alokasi waktu
8. Jadwal pelaksanaan
9. Luaran program
4. Program 2
a) Tema :
b) Nama program :
c) Rasional :
d) Sifat program
e) Tujuan program
f) Sasaran
g) Metode pelaksanaan
h) Luaran program
i) Alokasi waktu pelaksanaan
j) Jadwal pelaksanaan
5. Program 3........dst
......................................... ……………………….
NIAP................................... NIDN.
……………………….
Format Kulit Luar Laporan Kelompok
Ukuran : Cetak Buku
Warna Kulit : sesuai foto kelompok
LOGO
STAI
OLEH
1 ........................................
2 ........................................
3 ........................................
4 ........................................
5 ........................................
6 ........................................
7 ........................................
LOGO
STAI
OLEH
1 ........................................
2 ........................................
3 ........................................
4 ........................................
5 ........................................
6 ........................................
7 ........................................
......................................... ……………………….
NIAP................................... NIDN.
……………………….
FORMAT DAFTAR ISI LAPORAN KKL
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................
BAB II ANALISIS SITUASI DESA
(kemukakan kararakteristik ekonomi wilayah, karakteristik kependudukan/ demografi,
sosial kemasyarakatan, potensi sumberdaya alam, sumberdaya buatan, masalah yang
dihadapi masyarakat)
BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH
(kemukakan berbagai masalah yang muncul ataupun yang mungkin muncul
berdasarkan data situasi potensi desa, kemudian rumuskan menjadi kekebutuhan.
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA
(kemukakan program yang anda rencanakan untuk memecahkan permasalahan yang
ada maupun yang mungkin muncul di masyarakat, meliputi: jenis kegiatan, waktu
kegiatan, pelaksanaan, biaya yang dibutuhkan kalau perlu pihak-pihak yang
terlibat. Program ini dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu
4.1. Program kerja kelompok dan
4.2. Program Kerja kluster/kelompok kecil di masing-masing keluarga asuh
BAB ini juga dilengkapi dengan rekapitulasi program kerja yang dibuat, rencana
evaluasi, dan kalender kerja.
BABV HASIL PELAKSANAAN PROGRAM ..............................
(kemukakan hasil pelaksanaan setiap program yang telah anda rencanakan per item
yang meliputi
5.1. Hasil pelaksanaan program kerja kelompok dan
5.2. Hasil pelaksanaan program kerja individu/keluarga asuh)
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ...............................................
6.1 SIMPULAN (kemukakan simpulan dari pelaksanaan program di lokasi desa KKL)
6.2 SARAN (kemukakan saran, antara lain kepada masyarakat, Kepala Desa, Aparat
Pemerintah, dan mahasiswa KKL berikutnya dalam upaya meningkatkan
kualitas potensi desa dan masyarakat).
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
LAMPIRAN (peta desa, susunan organisasi desa, absensi, foto kegiatan, dll)
MEMUTUSKAN
Mengetahui
Ketua STAI Kuala Kapuas
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
Ketua STAI Kuala Kapuas
Drs. H.M. NAFIAH IBNOR, MM
JADWAL KEGIATAN PEMBEKALAN MAHASISWA KKL ANGKATAN XXIV
TAHUN 2021/2022
STAI KUALA KAPUAS
Semester 5
No Hari/Tanggal Jam (WIB) Kegiatan Pendamping
1 Kamis, 23 -12-2021 07.30 – 08.00 Check in Peserta Panitia
2 08.00– 09.30 Stunting Pada Anak dan Program Penanggulangan H. Ushansyah, MAP
(Kesehatan dan Lingkungan)
Oleh (Dinas Kesehatan Kab. Kapuas)
09.30 – 11.15 Teknologi Tepat Guna (Dinas Perindustrian Wahidin, M.Pd
dan Perdagangan Kab. Kapuas
3 11.15 – 12.30 Istirahat solat makan Panitia
12.30 – 14.00 Pengembangan Sumber Daya Manusia Desa M. Ariyanto, S.PdI
(BPMD)
4 14.00-14.30 Rehat Solat
14.30 – 16.00 Teknis Pelaksanaan KKL Ahmad Husin, M.Pd
(Arbainsyah, M.Pd)
Jumat , 24 – 12- 07.30-08.00 Panitia
2021
Chek in Peserta
08.00– 09.30 Bimbingan Penyusunan Program Kerja KKL Ahmad Subhan, M.Pd
(H. Ushansyah, MAP)
09.30 – 11.00 Bimbingan Penyelenggaraan Jenazah (Teori & TIM
Praktik)
11.00 – 13.00 Istirahat solat makan
5 !3.00– 14.15 Bimbingan Penyelenggaraan Jenazah (Teori & TIM
Praktik)
6 14.15 – 15.00 REHAT
7 15.00-16.30 Sistem Pelaporan KKL panitia
(Bidin, S.Ag, M.Pd)
9 Sabtu 08.00 – 09.30 Bakti Kampus Panitia
25-12-2021
09.30 - selesai Pembagian Kelompok panitia
Minggu, 25 09.00 Koordinasi Peserta KKL dengan DPL
Menunju Desa (seluruh kelompok dan DPL)
Tgl 27,28,29 – Penyerahan mahasiswa KKL di masing2 Kecamatan DPL
12-
2021
SD 6 Feb 2022 Kegiatan KKL di pedesaan DPL
Tgl 5/6 Perpisahan mahasiswa KKL dengan masyarakat DPL
Februari Desa
Tgl 7 Februari Back To Campus
2022
Tgl 15 Februari Terakhir Pengumpulan Laporan /Nilai KKL oleh DPL
2022
Mengetahui,
Ketua STAI Kuala Kapuas