Etimologi: menunjukkan
Terminologi: penunjukkan suatu lafadz nash kepada pengertian yang dapat
dipahami, sehingga dengan pengertian tersebut kita dapat mengambil
kesimpulan hukum dari sesuatu dalil nash.
dalil Vs DALALAH
Hanafiyah Syafi’iyah
Adalah makna yang dipahami dari susunan lafadz yang ada (makna
Tersurat)
Adalah Penunjukan lafadz pada suatu makna yang tidak dimaksud secara
langsung dari lafadznya tidak pula secara susunannya, tetapi merupakan
kelaziman bagi arti yang diucapkan diungkapkan untuk itu (Makna Tersirat)
ِ ا لْمع ر
Contoh:وف ِود لَ هُ ِر ْزُق ُهَّن وكِ سوُت ُهَّن ب
ِ ُو َعلَىا لْمول
ْ
ُ َ َْ َ َْ َ
Makna I: Ayah (suami) wajib mengayomi isteri-isteri mereka berupa
pemberian nafkah dan pakaian, bahkan tempat tinggal secara layak dan
patut
Makna II: kata “ُه ِ ُ “ ا لْمولArti asalnya “anak untuk ayah” . Oleh karena
َود ل َْ
ِ ُ “ ا لْمولmengandung arti lain. Selain dari arti yang
itu, ungkapan lafal “ ود لَ ه َْ
disebutkan, yaitu anak adalah milik ayah dan oleh karenanya anak-anak
yang lahir dinasabkan kepada ayahnya bukan kepada ibunya
dalalah An Nash
Adalah petunjuk lafal atas suatu ketetapan hukum yang disebutkan nashnya
berlaku pula atas sesuatu yang tidak disebutkan, karena antara kedua, yang
disebutkan dan yang tidak disebutkan, terdapat kesamaan illat hukum
ً َك ِر
Contoh: يما فَ اَل َت ُقْللَ ُه َما ٍُّأفَواَل َت ْنَه ْرُهَما َوقُْللَ ُه َما َق ْواًل
makna I: tidak dibolehkannya mengucapkan “ah” kepada orang tua.
Makna II: bahwa kataُأف
ّ tidak hanya dimaknai “ah” akan tetapi dimaknai
bila ucapan “ah” dilarang maka memukul dan mencaci lebih
diharamkan, karena perbuatan ini adalah “menyakitkan” perasaan kedua
orang tua
Iqtidha an nash
Untuk menemukan maksud yang sebenarnya dari teks, baik yang tersurat maupun
yang tersirat.
Untuk mencapai tujuan syari’ah (maqashid as syaria’ah)
SEKIAN
DAN TERIMAKASIH