Anda di halaman 1dari 16

Harta Perkawinan (HP)

( Benda Pkw, Harta Keluarga)

H. Islam : Pemisahan harta antara suami & isteri


(KHI, Ps. 85, harta bersama ; Ps 86, tak ada
percampuran harta suami-isteri)
KUHPerdata : Persatuan harta
(119 BW, mulai saat pkw berlakulah
persatuan bulat antara harta kekay aan suami-
isteri)
Hk. Adat : Variatif tergantung sistem pewarisan
Harta Perkawinan

1. Harta asal / bawaan:


gawan (Jawa), pimbit (Dayak Ngaju),
sisila (Makasar), babaktan (Bali)

2. Harta bersama:
Gana gini (Jawa), Harta perpantangan (Kal
Sel), guna kaya/campur kaya (Sunda),
cakkara (Bugis, Makasar), druwe gabro
(Bali)
HARTA SUATRI
PEMBAGIAN WARISAN
Proses Pewarisan
Warisan Belum/ tidak dibagi
WARISAN BELUM DIBAGI
 AW belum berkumpul
 AW masih anak2

 AW belum membutuhkan

 Menghormati orangtua yg masih hidup

 Harta warisan masih belum


dibersihkan
 Sifat harta tidak dapat dibagi
Warisan dibagi
HILANGNYA HAK MEWARIS
PERADILAN WARISAN
Musyawarah dan mufakat

Hukum Adat sangat mementingkan


musyawarah dan mufakat dlm hubungan
hukum dan penyelesaian sengketa
KESELARASAN
KERUKUNAN DESA-KALA,
DAN PATRA
KEPATUTAN
Proses Peradilan
PERADILAN WARIS
PERADILAN AGAMA
TER HAAR:
Pertimbangan Mengadili Waris menurut
Hukum Adat:
a. Keeratan hub keluarga
b. Masalah tempat tinggal
c. Status dan kedudukan ekonomi

d. Keinsyafan keadilan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai