Anda di halaman 1dari 9

LEGALISASI DAN WAARMERKING

LEGALISASI (Pasal 15 ayat 2a) UUJN :

Notaris berwenang pula :

a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian

tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam

buku khusus;

b. membukukan surat-surat di bawah tangan dengan

mendaftar dalam buku khusus;

c. membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan

berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis

dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;

d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat

aslinya;

e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan

pembuatan akta;

f. membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau

g. membuat akta risalah lelang.


Jadi Legalisasi merupakan salah satu kewenangan Notaris untuk

mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat

dibawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus. (Buku Daftar

Surat Di Bawah Tangan Yang Disahkan).

Legalisasi adalah proses pengesahan tandatangan di hadapan Notaris.

Dokumen tersebut biasanya di buat di bawah tangan oleh pihak/para

pihak tetapi penandatangannya di hadapan Notaris.

Kesimpulannya :
Notaris hanya mengesahkan tandatangan pihak/para pihak bukan

mengesahkan isi dari dokumen bawah tangan tersebut.

Maksud Legalisasi ;

Pembuktian bahwa dokumen yang dibuat oleh para pihak itu memang

benar ditandatangani oleh para pihak dan proses itu disaksikan oleh

seorang Pejabat Umum dalam hal ini Notaris pada tanggal yang sama

dengan waktu penandatanganan itu.

Contoh Legalisasi Model Lama :


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : ----------------------------------

Tulus Lestari Hanantariningsih, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan

Notaris di Kabupaten Gunungkidul;------------------------------------------

Menerangkan bahwa telah diberitahukan dengan jelas isi akta ini

kepada:-----------------------------------------------------------------------
1. Tuan SLAMET, dst………………….

2. Tuan HANAFI,dst…………………..

Yang telah saya, Notaris kenal, sesudah itu maka lalu ia/mereka

membubuhkan tandatangan/cap ibu jari tangan kirinya pada surat ini

dihadapan saya, Notaris,-----------------------------------------------------

Gunungkidul, 14-04-2022

Notaris di Kabupaten Gunungkidul

TULUS LESTARI H, S.H.,M.K.n.

Contoh Legalisasi Yang Digunakan Saat Ini.


Nomor : /Leg/bln/th.

Melihat dan mengesahkan tanda tangan dari :

1. Tuan SLAMET, dst ……………………

2. Tuan HANAFI, dst …………………….

Pada hari ……………….,tanggal ………………….( ), oleh saya,

TULUS LESTARI HANANTARININGSIH, Sarjana Hukum, Magister

Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Gunungkidul.---------------

Notaris di Kabupaten Gunungkidul,

TULUS LESTARI H, S.H., M.Kn.


Catatan :

- Nomor Legalisasi ditulis secara berurutan dari awal menjalankan

tugas jabatan Notaris hingga pensiun.

- Tanggal surat di bawah tangan sama dengan tanggal legalisasi.

Tanggal pada saat penandatanganan di hadapan Notaris itulah,

sebagai tanggal terjadinya perbuatan hukum, yang melahiran hak

dan kewajiban antara para pihak.

- Notaris dapat pula membacakan/menjelaskan isi dari surat

tersebut atau hanya mengesahkan tanda tangan dan kepastian

tanggalnya saja.

WAARMERKING (Pasal 15 ayat 2b) UUJN.

Waarmerking adalah proses pendaftaran/register dokumen bawah

tangan di buku khusus yang dibuat oleh Notaris, yang mana dokumen

tersebut sudah dibuat dan ditandatangani oleh Pihak/Para pihak

sebelumnya.

atau

Merupakan kewenangan Notaris untuk membukukan surat-surat dibawah

tangan dengan mendaftar dalam buku khusus. (Buku Daftar Surat

Dibawah Tangan Yang Dibukukan).


 Kewenangan Notaris untuk membukukan surat-surat di bawah

tangan dengan mendaftar dalam buku khusus (Pasal 15 ayat (2)

huruf b), yaitu Buku Daftar Surat di Bawah Tangan yang

Dibukukan.

 Dikenal juga dengan sebutan Pendaftaran surat di bawah tangan

dengan kode: “Register” atau Waarmerking atau Waarmerk.

 Penomoran Waarmerking ditulis dari awal menjalankan jabatan

Notaris sampai dengan pensiun (urut).

 Tanggal surat di bawah tangan belum tentu sama (bisa berbeda)

dengan tanggal waarmerking.

 Fungsinya terhadap surat tersebut, selain para pihak, ada pihak

lain yang mengetahui adanya surat itu (meminimalisir penyangkalan

dari salah satu pihak).

Kekuatan hukum suatu akta perjanjian di bawah tangan yang

didaftarkan oleh Notaris (waarmerking), yaitu pada akta dibawah

tangan kekuatan pembuktiannya hanya meliputi kenyataan bahwa

keterangan itu diberikan, apabila tanda tangan itu diakui oleh yang

menandatanganinya atau dianggap sebagai telah diakui sedemikan

menurut hukum.
Tujuan Waarmerking

Sebagai bukti bahwa dokumen tersebut sudah pernah dibuat oleh para

pihak dan sudah pernah di daftarkan di Notaris.

Waarmerking Model Lama.

Nomor : ...............................

Telah diperlihatkan dan terdaftar

(Gewaarmerkt)

Gunungkidul,

Notaris di Gunungkidul

TULUS LESTARI H, S.H.,M.Kn


Waarmerking Yang digunakan Saat Ini.

Nomor : /Daft/bln/th

Dibukukan dan didaftar pada hari ini, ...........,tanggal .................( ).

Oleh saya, Tulus Lestari Hanantariningsih, Sarjana Hukum, Magister

Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Gunungkidul.--------------------------

Notaris di Kabupaten Gunungkidul

TULUS LESTARI H, S.H., M.Kn.

Catatan :

- Nomor Waarmerk ditulis secara berurutan dari awal menjalankan

tugas jabatan Notaris hingga pensiun.

- Tanggal surat dibawah tangan yang diwaarmerk bisa berbeda

dengan tanggal waarmerking.

APA BEDA LEGALISASI DAN WAARMERKING

Legalisasi - Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian

tangal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus.


Para pihak terlebih dahulu membuat sendiri surat perjanjian yang isi

dan bentuknya dibuat dan ditentukan oleh mereka sendiri. Kemudian

surat itu dibawa ke Notaris dan kemudian ditandatangani di hadapan

Notaris.

Dengan dilakukan legalisasi, maka terdapat pihak Notaris yang menjamin

keaslian tanda tangan para pihak tersebut sehingga kekuatan hukum

surat perjanjian yang dilegalisasi menjadi lebih kuat.

Waarmerking - Membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar

dalam buku khusus.

Para Pihak terlebih dahulu membuat sendiri surat perjanjian di antara

mereka. Namun para pihak juga sudah menandatangani surat perjanjian

itu sebelum dibawa ke Notaris, sehingga Notaris tidak menyaksikan

penandatangan surat tersebut dan hanya menerima pendaftarannya.

Waarmerking dilakukan agar terdapat pihak ketiga (Notaris) yang

mengetahui mengenai perjanjian tersebut sehingga para pihak akan sulit

untuk menyangkalnya di masa yang akan datang.

LEGALISIR

Menurut buku Dasar-dasar Teknik Pembuatan Akta oleh Oemar

Moechtar yang dimaksud dengan Legalisir adalah praktik pencocokan

fotokopi suatu dokumen dengan aslinya.

Anda mungkin juga menyukai