1 2
Filosofi Kehidupan Kewajiban Muslim
Muslim Terhadap Islam
3 4
Fitrah kehidupan Hukum Mempelajari
Manusia Kewarisan Islam
5
Keilmuan, Praktis,
Ekonomis, Yuridis-Normatif.
1
Filosofi Kehidupan Muslim
A B
C
Shahadah Shahadah A+B
Khitan Khitan
Nikah Nikah Business & Economy
Wafat Wafat Politics & Laws
Family & Social Life
Ibadah Cultural & Entertainment
Passive Muslim Other Rituals Thought & Education
(abangan)
Practising Muslim Holistic Muslim
(santri) (kaafah)
2 KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP ISLAM
Pengasuhan idik an
d
Pen
Status anak Mati
h
La
ir
Waris
Nafkah
Perwalian Harta Bisnis Perjanjian
Kekayaan
8
4
Hukum Mempelajari Kewarisan Islam
“ Allah menerangkan
Allah mensyari'atkan bag- (hukum ini) kepadamu,
imu tentang (pembagian supaya kamu tidak sesat.
pusaka untuk) anak- (Allah menetapkan yang demikian itu se- Dan Allah Maha Mengetahui
anakmu….. Ini adalah bagai) syari'at yang benar-benar dari Al- segala sesuatu”
ketetapan dari Allah. lah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Sesungguhnya Allah Maha Penyantun. (QS. An Nisa : 12) ( QS. An Nisa : 176)
Mengetahui lagi Maha Bi-
jaksana. ” (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ke-
( QS. An Nisa : 11) tentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya
Allah memasukkannya kedalam syurga “Bagilah Harta warisan
yang mengalir didalamnya sungai-sungai, kepada para ahli waris
sedang mereka kekal di dalamnya; dan itu- menurut kitabullah
(Al Qur’an )
lah kemenangan yang besar. (QS. An Nisa :
13) (HR. Muslim dan Abu Daud)
Konsep Kewarisan masa jahiliyah & Islam
Kaidah Umum :
Makna Keadilan :
1. Membagi sama banyak kepada semua pihak
2. Membagi sesuatu dengan prinsip keseimbangan/proporsional (antara pemasukan dan pengeluaran), antara hak dan kewa-
jiban.
Keutamaan Hukum Kewarisan Islam
2. Aspek Kepastian Hukum
Perincian Bagian Tertentu bagi Orang- 1. Dzawil Furud
orang Tertentu dalam Keadaan Tertentu Mendapatkan bagian harta waris yg sdh
ditentukan secara pasti.
Orang Tua selalu mendapatkan bagian (Ps. 176-182 KHI jo Ps 192-193 KHI)
sebagai Ahli Waris 2. Ashobah
Mendapatkan harta waris berupa sisa sete-
lah dikurangi bagian AW dzawil furud
Saudara sebagai Ahli Waris ketika
(menghabiskan sisa harta waris).
Pewaris Kalalah (tidak ada Bapak & Anak)
(Ps. 193 KHI)
3. Ahli Waris Pengganti
Ahli Waris Perempuan selalu Menjadi pengganti dari Ahli Waris yang
mendapatkan bagian tertentu telah meninggal sebelum Pewaris.
(Ps. 185 KHI)
Keutamaan Hukum Kewarisan Islam
3. Aspek Kemanfaatan
1. Dzawil Furud
Mendapatkan bagian harta waris yg sdh ditentukan secara pasti.
(Ps. 176-182 KHI jo Ps 192-193 KHI)
2. Ashobah
Mendapatkan harta waris berupa sisa setelah dikurangi bagian AW dzawil furud
(menghabiskan sisa harta waris).
(Ps. 193 KHI)
(2) Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya : anak, ayah,
ibu, janda atau duda.
BAGIAN AW : ANAK, BPK & IBU
AN NISA : 11 (10 grs hk) (KHI ps. 176-178)
1. Allah menentukan pembagian HW.
2. Seorg An. Lk, 2 bgn An Pr;
3. Jk. hy. Ada An. Pr, 2 org atau lbh, mk mdp 2/3 harta (HW);
4. Jk. An. Pr 1 org, bgnnya ½;
5. Jk ada An, mk Ibu&Bp, msng2 1/6.
6. Jk. tanpa An. dan AW hanya ibu & Bp, mk ibu mdp 1/3. (Bapak Ashobah)
7. Jk. Tanpa An. dan punya bbrp Sdr, mk ibu mdp 1/6;
8. Pembagian HW dilaksanakan setelah dibayarnya wasiat &/hutang PW. (pen-hutang diba-
yarkan terlebih dahulu, baru wasiat)
9. Kamu td mengetahui siapa (Ibu-Bp atau An) yg lbh dekat (byk) manfaatnya bagimu. (ini
menjadi sandaran hukum untuk wasiat wajibah)
10. Ini ketetapan dr Allah. Allah Maha Mengetahui lg Maha Bijaksana.
BAGIAN AW : DUDA, JANDA, SDR SEIBU
AN NISA :12 (8 grs hk.) (KHI ps. 179-180)
1. Jk. tanpa An, duda mdp ½.
2. Jk. ada An, duda mdp ¼.
3. Jk. tanpa An, janda mdp ¼.
4. Jk.ada An, janda mdp 1/8.
5. Pelaksnn pembgn waris setelah wasiat dan/hutang dibayar. (pen-hutang dibayarkan terlebih
dahulu, baru wasiat)
6. Jk. tanpa Bp dan An (kalalah), punya 1 Sdr Lk (seibu) atau 1 Sdr Pr, mk msng2 mdp 1/6.
7. Jk tanpa Bp dan An (kalalah), Sdr seibu lbh dr seorg, mk bersama mdp 1/3.
8. Pelaksanaan pembagian waris, stlh wasiat & hutang dibayar dg td memberi mudharat kpd AW .
9. Ini mrpkn syari’at yg benar2 dr Allah. Allah Maha Mengetahui lg Maha Penyantun. (pen-hutang
dibayarkan terlebih dahulu, baru wasiat)
BAGIAN AW : SDR LK/PR (Sebapak/Sekandung)
AN NISA : 176 (KHI ps. 181-182)
1. Jk.kalalah, punya 1 Sdr Pr, mdp ½.
2. Jk.kalalah, punya Sdr Lk, mdp sisa seluruh HW.
3. Jk.kalalah, punya 2 Sdr Pr atau lebih, mrk mdp 2/3
4. Jk.kalalah, punya Sdr Lk & Pr, mk Lk mdp 2 bgn Pr.
5. Allah menerangkan hukum ini, supaya tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Catatan :
Sdr Lk/Pr, jika tidak disebutkan spesifikasinya, maka dianggap sebagai sekandung (Si/Sb) atau sebapak (Sb).
Saudara sekandung/sebapak/seibu hanya mendapat hak waris jika PW Kalalah
(Tidak ada anak & bapak)
[Sdr terhalang oleh anak & Bapak, tp tidak terhalang oleh ibu]
Jenis Ahli Waris Keterangan Bagian
Anak Perempuan
Dzawil Furud 1 org 1/2 Ringkasan
jk Pewaris tanpa An. Lk2 2 org atau lebih 2/3 (bersama-sama) Bgn Anak,
Ashobah Jk Pewaris ada Anak Laki2 Bersama-sama 2:1
Bapak
Bapak
Dzawil Furud Jk Pewaris ada anak Laki2 1/6
& Ibu
Asobah Jk Pewaris tanpa anak sisa HW
Pewaris hy ada anak Pr. 1/6 + Sisa HW
Ibu
Selalu Dzawil Furud Jk Pewaris tanpa Anak/ 1/3
Jk Pewaris Tanpa anak, tp ada Sdr. hy 1 org. 1/3
Jk Pewaris ada anak 1/6
A. Dalam sebuah kecelakaan, terdapat korban meninggal dunia 2 orang. Seorang laki-
laki (B-35 th), disusul kemudian seorang perempuan (Y-65). Keluarga yang
selamat terdiri dari : suami (A), seorang anak laki2 (C), seorang anak perempuan
(D), serta dua orang cucu laki-laki dan perempuan (E dan F) dari B dan istri dari B,
yaitu K. Buat bagan Kewarisannya dan berapa bagian masing-masing keluarga
yang berhak mendapatkan harta waris Y dan harta waris B.
B. X mempunyai seorang ayah, seorang ibu, seorang istri, dua orang anak perempuan
dan dua orang anak angkat laki-laki, serta dua orang saudara laki-laki. Apabila X
meninggal, bagaimana pembagian harta waris X untuk keluarga yang ditinggalkan.
Buatlah bagan kewarisan disertai pembagian yang dimungkinkan menurut KHI.
Kesimpulan
Kewarisan Islam mempunyai keunggulan dalam berbagai aspek, antara lain :
keadilan, kepastian hukum, kemanfaatan, pemuliaan perempuan dan
fleksibilitasnya, baik dalam asas-asas maupun ketentuan-ketentuannya yang
bersifat universal.