Anda di halaman 1dari 5

Notes Taking..

Bidang Hukum Islam


Ibadah, tentang hubungan manusia dengan tuha

Rukun Islam

Rukun Iman

Muamalah, tentang hubungan manusia dengan manusia lainnya

Materi Hukum Perdata Islam


Masalah Perkawinan
Putusnya Perkawinan karena Perceraian

Putusnya Perkawinan karena Kematian


Muamalaf secara sempit/Hukum tentang benda dan milik
Wakaf

Kedudukan Hukum Perkawinan Islam


sangat penting, karena semuanya diatur secara rinci.
Pasal 29 ayat (2) UUD 1945

Pasal 1 Aturan Peralihan


UU No 1 th 1974 tentang Perkawinan
PP No. 9 th 1975 tentang pelaksanaan UU Perkawinan
Pasal 66 UU Perkawinan:

yang sudah diatur secara khusus di UU Perkawinan, ya itu yang berlaku secara
universal

hal-hal yang belum/tdk diatur dalam UU Perkawinan masih berlaku peraturan


hukum perkawinan islam untuk yang beragama islam.

Notes Taking.. 1
Pentingnya Hukum Perkawinan Islam, karena
Perkawinan yang sah dpt terlaksana pergaulan hidup manusia scr individual dan
kelompok scr terhormat dan halal

Perkawinan dapat terbentuk 1 rumah tangga yg damai tentram serta kekal dengan
disertai rasa kasih sayang antar suami-istri.

Perkawinan yang sah, akan memperoleh keturunan yang sah. Keturunan yg sah
dapat menjadi penolong di dunia (ada timbal balik mengurus ortu-anak) dan di
akhirat (sedekah, sebarkan ilmu, punya anak yg saleh dan salehah)

Adanya keluarga inti dalam masyarakat, mjd tempat didikan yg baik sehingga
teratur dan damai.

Perkawinan mengikuti ketentuan di Al Quran dan Sunnah Rasul, yg merupakan


salah satu ibadah dalam islam.

Dasar Hukum Perkawinan Islam


An Nisaa ayat (1)

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.

Makna:

Allah menciptakan Pria dan Wanita berpasangan, untuk beranak cucu.

Terkait dengan hakikat perkawinan, perkawinan dilaksanakan dihadapan


allah.

Notes Taking.. 2
Tidak akan terjadi kekacauan keturunan.

An Nisaa ayat (3)

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-
hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau
empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Makna:

Perempuan yatim atau Ibu dari anak yatim (janda)

Dibatasi maksimal 4 istri

An Nisaa ayat (127)

Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita.


Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan
apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga
memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak
memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka,
sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang
masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu
mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja
yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahuinya.

Makna: wanita yang dipoligami adalah yang berhubungan dengan yatim.

An Nisaa ayat (129)

Notes Taking.. 3
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-
isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena
itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai),
sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan),
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.

Makna: Harus mampu berlaku adil secara lahir dan batin

An Nuur ayat (32)

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan


orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika
mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-
Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Makna: Kehidupan akan dijamin oleh Allah jika kamu berusaha dan berdoa. Jika
ingin menikah, tidak boleh mementingkan materi saja.

An Rum ayat (21)

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan


untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih (mawadah) dan sayang (warahmah).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir.

Makna: Tujuan perkawinan di Islam adalah SAMAWA, perkawinan dilangsungkan


terus menerus sampai ajal memisahkan.

Notes Taking.. 4
Pengertian dan Tujuan Perkawinan
Menurut Hanafi dan Imam Syafi’i: akad, perjanjian yang menjadikan halal hub seksual
sbg suami istri antara seorang pria dan wanita.
Menurut Sayuti Thalib: perjanjian yang suci (menggunakan nama allah), kuat, kokoh utk
hidup bersama secara sah antara pria dan wanita menjadi keluarga samawa.

Menurut Ahmad Azhar (gabungan menurut hanafi dan sayuti): akad, perjanjian
mengikatkan diri pria dan wanita utk menghalalkan hub suami istri antara pria dan
wanita menjadi keluarga yang samawa.

Aspek Perkawinan Menurut Hukum Islam


Aspek Hukum

Perkawinan masuk dalam Perjanjian → adanya kesepakatan. Jika sukarela tdk dapat
dilakukan

Kedua belah pihak menghasilkan akibat hukum

Notes Taking.. 5

Anda mungkin juga menyukai