PENDAHULUAN
untuk selalu hidup bersama dengan orang lain. Karena manusia dalam
satu sama lain, maka manusia membuat suatu kesepakatan. Kesepakatan tersebut
dimaksudkan untuk mengikatkan diri satu sama lain dalam bentuk suatu keluarga.
1
2
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa manusia tidak perlu takut
maka Allah akan menambah rezeki pada mereka melalui anak-anak dan istri-
istri mereka.
pendeknya menikahlah, kalau sekiranya engkau mendapat istri yang lebih baik
engkau akan jadi sangat beruntung, dan jika engkau mendapat seorang istri
3
yang tidak baik sekalipun engkau menjadi filsuf karenanya .... dan itu lebih baik
Jadi tiap orang diatas muka bumi ini bahkan sejak zaman dahulu kala
karena dengan menikah itu sendiri kehidupan manusia akan lebih tentram,
aman dan damai serta terpelihara dari perbuatan tidak baik seperti perzinahan.
Seorang ahli jiwa bernama Dari. C.R Adams dalam bukunya “How to
menikah.
4. Orang yang mempunyai penyakit gila lebih banyak orang yang tidak
seksual tanpa perkawinan. Karena itu merupakan hal yang tabu dan menjadi aib
4
bagi suatu keluarga. Di Indonesia dalam perkawinan dianut azas monogami tetapi
tidak menutup kemungkinan bagi seorang suami untuk berpoligami. Hal ini diatur
poligami. Banyak orang yang dengan mudah melakukan poligami atau menikah
lagi dengan wanita lain tanpa mendapat izin dari istrinya. Karena mereka lebih
menyukai istri-istri muda mereka, maka istri pertama tidak mereka perdulikan.
Bahkan mereka sudah tidak memberikan nafkah lagi pada istri pertama
mereka.
poligami seperti : hubungan yang tidak terbuka dan tidak jujur, moral yang
dirasakan tidak dapat lagi menampung segala persoalan. Disinilah akan mulai
timbul atau suatu awal dari pencarian pengganti peran dari pasangannya, baik
oleh pihak suami ataupun istri. Mereka mencari dengan tujuan untuk dapat
5
dijadikan tempat mengadu atau menceritakan segala kesusahan dan yang paling
berbagai macam persoalan atau masalah ataupun berbagi rasa. Tetapi bukanlah
tidak mungkin bila persahabatan yang dijalin itu akan berkembang semakin
atau melengkapi peran dari pasangan dirumah, maka sering terdengar istilah "the
konsultan liku-liku sex berbicara pada kajian dan diskusi buku filsafat sex di
Gedung Pusat UGM tanggal 6 Desember 1992 yaitu pada masa sekarang ini
bawahannya, manajer dan sekretarisnya, dokter spesialis dan bidannya, dokter dan
Biasanya suami tersebut punya pengalaman dengan wanita lain yang lebih
mungkin menikah, sehingga status yang diberikannya kepada si wanita tidak lain
kecuali sebagai simpanan. Wanita simpanan tersebut diberi rumah dan sering
didatangi.
Hal ini tentu saja merugikan bagi seorang istri. Karena dia harus menerima
kenyataan pahit bahwa suaminya menikah lagi tanpa persetujuannya. Dan tentu
6
saja hal ini menimbulkan rasa tidak adil bagi perempuan karena ia menerima
"Dan jika kamu takut, kalau tidak akan bisa berlaku adil terhadap
anak-anak yatim, kawinilah beberapa perempuan yang kamu sukai dua,
tiga atau empat. Tetapi jika kamu takut (pula) tidak akan bisa berlaku
adil, kawinilah seorang saja".
Selanjutnya ditegaskan oleh Surat Annisa : 129 yaitu : "Dan kamu tidak
Kedua ayat yang terdapat dalam satu surat ini sangat jelas Pertama
dikatakan “Jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja” dan
pada bagian keduanya ditekankan lagi "Kamu tidak akan bisa berlaku adil".
Ada kalanya seorang istri baru mengetahui kalau suaminya telah menikah
dengan wanita lain setelah beberapa tahun kemudian. Atau ada salah satu rekan
Hal ini tentu saja tidak menjadi masalah bagi orang-orang yang memang
Bagainya uang Rp. 7500,- tentu tidak ada artinya pada zaman sekarang ini.
Karena jumlah tersebut dianggap terlalu kecil. Tentu saja mereka tidak takut
oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Karena betapa mudahnya seorang
laki-laki untuk menikah lagi sekehendak hatinya tanpa harus takut pada sanksi
yang dijatuhkan.
Karena bagi istri dimadu itu amat menyakitkan. Walaupun bibir seorang
wanita tersenyum mengatakan tidak apa-apa, walau mulut mengatakan rela dan
suami pergi ketempat lain, memesrai wanita lain, membagi gaji kepada wanita itu,
katanya istri ikhlas tetapi hati itu dilakukan dengan terpaksa. Dengan berdasarkan
latar belakang permasalahan itulah maka skripsi ini diberi judul : “KAJIAN DAN
B. Pokok Permasalahan
Dengan bertitik tolak pada latar belakang permasalah maka yang menjadi
2. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk melakukan poligami serta
3. Apa akibat hukum dari poligami baik terhadap kedudukan anak, harta
untuk membahas poligami dilihat dari perspektif hukum Islam adalah sebagai
berikut :
SAW.
4. Apa akibat hukum poligami terhadap kedudukan anak, harta bersama dan
warisan.
D. Metode Penelitian
diatas, maka penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian normatif, yaitu
menurut hukum Islam. Sedangkan dari sudut teoritis dan praktis, penelitian ini
9
serta menggunakan tehnik pengumpulan data yang bersumber dari data sekunder.
dikumpulkan dari studi kepustakaan akan dilaksanakan dalam satu tahap, dengan
E. Sistematika Penulisan
masyarakat Indonesia
poligami.
A. Pengertian Perkawinan
Perkawinan adalah suatu ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa"
235, 237, Nikah mempunyai arti yaitu: perkawinan, sedangkan aqad artinya :
perjanjian, jadi akad nikah berarti perjanjian suci untuk mengikat diri dalam
1)
Hardjito Notopuro, Perkawinan, Pengertian dan Maksud Tujuannya, Majalah Lembaga
Pembinaan Hukum Nasional No: 7 Tahun III, (Jakarta : Maret 1970 ) Ha1. 66
11
12
Pengertian nikah ialah suatu aqad yang menjadi halal hubungan seksual
antara pria dan wanita. Sedangkan menurut Majazi (metaporik) nikah itu
tidak ada nikah (perkawinan) bilamana tidak ada hubungan seksual. Beliau
mengambil tamsil bila tidak ada hubungan seksual antara suami-istri, maka
tidak perlu ada tenggang waktu menunggu (iddah) untuk menikah lagi bagi
istri dan anak-anak serta orang tua agar tercapai suatu kehidupan yang
semata tetapi juga merupakan suatu pergaulan yang saling menjaga rahasia
saling berbagi suka dan duka sampai suami-istri itu menjadi kakek dan nenek.
2)
M. Idris Ramulyo, op. cit
13
pendapat dan hukum, maka kita juga harus mengetahui hukum-hukum apa yang
berupa :
Surat An-Nisaa I :
Adapun maksud dari ayat ini adalah bahwa Allah pada awalnya
menciptakan manusia adalah Adam. Lalu diciptakan Siti Hawa yang menjadi
Juga dalam hadits Rosul Rawahul Alhakim dan Abu Daud berasal dari
3)
Ibid, hal. 5.
14
"Nikahilah oleh kamu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan
Tuhan, namun saya ini shalat, tidur, puasa, berbuka dan menikah itulah
perkawinan sebagai suatu ibadah atau kebolehan. Namun kebolehan tersebut akan
Wajib
Bagi yang sudah mampu kawin, nafsunya telah mendesak dan takut
terjerumus dalam perzinahan, maka wajiblah dia kawin. Karena kawin dapat
menjauhkan diri dari yang haram, untuk itu dapat dilakukan dengan baik kecuali
Sunnah
4)
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Diterjemahkan oleh : Drs Moh Thalib, (Bandung: PT Alma arif,
1987), hal .22.
5)
Ibid.
15
Adapun bagi orang yang nafsunya telah mendesak lagi mampu kawin, tetapi
masih dapat menahan dirinya dari berbuat zinah, maka sunnahlah dia kawin.
Kawin baginya lebih utama dan bertekun diri dalam ibadah, karena menjalani
ramah (kawin) kepada kita". Sedangkan Baihaqy meriwayatkan Hadist dan Abu
Haram
Bagi orang yang tidak mampu memenuhi nafkah bathin dan lahir kepada
Bila seorang laki-laki sadar tidak mampu membelanjai istrinya atau membayar
6)
Ibid. hal. 23.
7)
Ibid. hal . 24.
16
Makruh
Makruh kawin bagi seseorang yang lemah syahwat dan tidak mampu
membelanjai istrinya, walaupun tidak merugika istri, karena la kaya dan tidak
Mubah
Dan bagi laki-laki yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan segera
kawin atau karena alasannya yang mengharamkan untuk kawin, maka hukumnya
mubah.8)
Perkawinan adalah suatu cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi
martabatnya.
B. 1 Tujuan Perkawinan
disamping mendapat kenikmatan hidup yang aman dan tentram. Perkawinan juga
8)
Ibid.
17
72 yaitu : "Allah telah menjadikan pasangan bagi kamu dari kamu sendiri. Dan
dari istri-istri kamu dia jadikan anak dan cucu bagi kamu serta memberikan
4. Membentuk dan mengatur rumah tangga yang menjadi basis pertama dari
9)
M. Idris Ramulyo, op. cit. hal . 28-27
18
ketuhanan Yang Maha Esa. Peraturan perkawinan inilah yang diridhoi Allah
antara seorang dengan saudara orang tua dan antara saudara dengan saudara
neneknya;
3. Berhubungan semenda yaitu: mertua, anak tiri, menantu dan ibu/bapak tiri,
4. Berhubungan susuan, yaitu : orang tua susuan, saudara susuan, anak susuan
5. Berhubungan saudara dengan istri atau sebagai bibi atau kemenakan ari
6. Mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku
dilarang kawin.
10)
Sayuti Thalib, op, cit, hal . 51
19
Karena dalam surat tersebut khusus terhadap orang yang teragama Yahudi dan
berlainan agama dengan Islam tetapi terhadap mereka halal unutk dikawini.11)
Hal ini dapat kita lihat pada Surat An-Nisa : 23 yang bunyinya :
kamu, anak perempuan dari saudara kandung laki-laki kamu dan saudara
"Diharamkan alas
kamu mengawini, ibu Yang menyusui kamu, saudara
11)
M. Idris Ramulyo, op, cit, hal . 3435
12)
Ibid., Hal. 38-39
20
pemeliharaan kamu dari istri yang tekah kamu campur, dan apabila istri
itu belum kamu campuri maka tidak mengapa kamu kawini anak tiri itu;
bersuami”.
"Istri yang dili'an maka mereka akan bercerai untuk selama-lamanya, dan
tidak dapat baik rujuk maupun meningkah lagi antra bekas suami-istri itu.
7. Larangan menikah wanita yang melakukan zinah maupun laki-laki yang telah
13)
Ibid, Hal. 42
21
beriman".14)
Hal ini dilihat pada Surat Albaqarah : 230 yang intinya adalah dilarang
seorang laki-laki yang hendak meningkahi bekas istrinya yang telah ditalak
tiga kecuali bekas istrinya telah meningkah terlebih dahulu dengan laki-laki
"Jika kamu tukut tiduk akan berlaku add tentung anak-anak yatim, muku
kuwiniluh oleh kamu perempuun perempuun yang baik bagimu dua, tigu atau
empat.... "
14)
Ibid.
22
C. Hikmah Perkawinan
sejoli, hidup suami-isri membangun rumah tangga yang damai dan teratur dan
mereka akan melahirkan keturunan yang sah dalam masyarakat. Misal saja :
nasib seorang wanita yang bersuami waktu mudanya, setelah tua disamping ada
pengaruh yang baik bagi pelaku sendiri, masyarakat dan seluruh umat manusia,
dimana :15)
1. Karena sesungguhnya naluri sex merupakan naluri yang paling kuat menuntut
adanya jalan keluar. Bilamana jalan keluar tidak dapat memuaskannya, maka
menerobos jalan yang jahat. Dan kawin adalah jalan yang alami dan
tersebut. Dengan kawin badan menjadi segar, jiwa menjadi tenang, mata
terpelihara dari melihat yang haram dan perasaan tenang menikmati barang
yang halal.
15)
Sayyid Sabiq, op, cit. , hal. 21-22
23
3. Kawin mempunyai hikmah naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh pula
memelihara serta mendidik anak dan menyiapkan suasana yang sehat bagi
kelanggengan rasa cinta antar keluarga yang memang dalm Islam direstui.
istri umurnya lebih panjang daripada orang-orang yang tidak bersuami-istri baik
penelitian dan statistic yaitu adanya jumlah orang yang mati dari kalangan
rumah tangga. Suami istri juga mempunyai kedudukan yang seimbang baik
Pasa130
Pasal 31
1. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak kedudukan suami
masyarakat.
3. Suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga.
Pasal 32
tetap. Rumah tempat kediaman tersebut dapat ditentukan oleh suami-istri secara
bersama.
Pasa133
Pasal 34
1. Suami wajib melindungi istri dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup
gugatan ke pengadilan.
dalam :
b. Hak saling mendapat waris akibat dari ikatan perkawinan yang sah,
perkawinan tersebut.
16)
Sayyid Sabid, op. cit, . hal. 51
26
Karena mahar merupakan wajib dalam suatu perkawinan , maka tanpa mahar
perkawinan itu tidak sah. Nafkah yaitu : istri berhak atas kebutuhan akan
makanan secukupnya, pakaian yaitu baju atau penutup badan dan makzuf
yaitu kebaikan sesuai dengan ketentuan agama, tidak berlebihan dan tidak
pula berkekurangan.
kepada Allah karena hal ini diatur dalam Surat Al-Baqarah ayat 222 :"Bila
"....sebab itu maka wanita yang salah ialah yang takut kepada Allah,
lagi memelihara diri dari balik pembelakang suaminya oleh karena Allah
dirinya waktu suaminya tidak ada, tanpa berbuat khianat kepadanya baik
mengenai diri maupun harta bendanya, hal ini adalah kewajiban tertinggi
bagi istri, karena dengan cara inilah hidup suami-istri dapat langgeng dan bahagia.
28
1. Selama sang suami tidak dirumah, istri yang baik selalu berpandangan tajam
terhadap segala sesuatu milik suaminya bukan saja harta benda dan rahasia
keturunan.
2. Wanita yang baik harus patuh kepada suaminya, istri tidak berhak
nasehatilah mereka dan pisahkanlah dirinya dari tempat tidur mereka dan
istrinya tentang kewajiban pada suaminya dan hak-hak suami yang wajib ia
Adalah dipandang baik jika istri berhias dan memakai wangi-wangian dan
Demikian hak dan kewajiban suami istri dalam perkawinan yang ditentukan
D. Pengertian Poligami
Poligami sebenarnya berasal dari kata Yunani "Poli" atau "Polus" yang
artinya :"Banyak" dan "Gamein" atau "Gamos" yang mempunyai arti :"kawin".
Jadi poligami mempunyai arti kawin dengan lebih dari satu pasangan
hidup.19)
man has two or more wives, but strictly speaking polygamy includes polyandry
(more than husband) as well as polvginv (more than one wives) ".20)
dimana seorang laki-laki memiliki dua atau lebih istri, akan tetapi
Yang dibolehkan mempunyai pasangan hidup lebih dari satu rang adalah
mengatakan : Poligami berarti kawin (gami) dengan lebih dari seorang (poly-
19)
Ali Afandi, op. cit. hal - 98.
20)
Ecyclopaedia Amiricana, vol . 15 hal. 15.
30
banyak). Poligami bisa diartikan poligini yaitu seorang laki-laki kawin dengan
lebih dari satu orang perempuan dan poliandri yaitu seorang perempuan kawin
dengan lebih dari satu orang laki-laki. Dengan perkataan sehari-hari yang
dimasud poligami adalah : Seorang laki-laki kawin dengan lebih dan satu orang
perempuan.21)
seorang laki-laki yang kawain dengan banyak wanita, sedangakan poliandri yaitu
menujukan kepada perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari satu orang
wanita pada waktu yang sama. Karena baik dalam Undang-Undang maupun
Dalam skripsi ini saya mengartikan poligami sebagai seoarang laki-laki yang
kawain dengan lebih dari satu orang wanita pada waktu yang sama.
perasaan kurang senang apad agama itu. Dalam hal ini memang diperlukan
pengertian dan tenggang rasa bahwa peraturan agama itu tidak ditujukan kepada
wanita yang telah bersuami, tetapi kepada mereka yang belum kawin. Sebagai
contoh dapat kita perhatikan nasib istri kedua. Faktor apakah memaksa ia
21)
Solichin Salam, Meninjau Masalah Poligami, (Jakarta : Tinta Mas, 1959), hal . 102.
31
memaksa menerima tawaran itu itu. Dari pada hidup bersetatus perawan
cenderung memilih poligami dari pada tidak bersuami. Selam statistic kaum
wanita lebih besar jumlahnya dari kuam pria, dan setiap pria usia dewasa hanya
menyunting seorang wanita saja, maka kaum wanita yang tidak bersuami
Kalau sistim poligami dilarang, maka akan banyak kaum wanita yang
menderita bathin, jika hal ini meningkat pada luapan yang tidak terkendali,
kaum wanita. Lain halnya bagi pasangan suami-istri yang tidak serasi, hubungan
tidak lagi dinaungi rasa kasih sayang meskipun telap dalam jalinan
kawin lagi.
22)
M. Sya rawi, Wanita Harapan Tuhan, ( Jakarta: Gema Insani Press, 1987 ); hal . 62-63
23)
Ibid. hal. 65.
32
Terlebih dulu akan ditegaskan sekali lagi bahwa apa yang akan
disuguhkan pada sub ini adalah pandangan masyarakat pada umumnya tentang
Dengan metode penelitian tersebut, maka secara garis besar dapat ditarik dua
"Muhammad"
sebagai berikut :
dan Bb, yang pada intinya, awalnya kesemuanya itu menyimpulkan bahwa
poligami merupakan tradisi Islam sejak Rasulullah SAW, dan untuk yang
demikian itu ASH dan C mengaku tidak mengetahui sejarah poligami, yaitu
sebatas bahwa poligami telah berlangsung sejak zaman kerajaan di Indonesia dan
di Cina. Setelah terjadi diskusi dengan para responden lainnya pada masing-
33
masing focus group disccusion, pandangan itu kemudian berubah bagi ketiganya.
sedangkan AHD dalam hal ini tetap mempertahankan pendapatnya tanpa didasari
ada jalan lain untuk mengucilkan poligami Islami kecuali dengan alasan bahwa
Tidak dapat disangkal bahwa data statistik surplus wanita usia kawin
hanya diketahui oleh segelintir orang, yaitu mereka yang menaruh perhatian pada
peneliti kecuali ASN menyadari keadaan surplus perempuan usia kawin ini.
Mereka itu pada umumnya hanya mengetahui bahwa jumlah perempuan lebih
banyak dari jumlah laki-laki tanpa mempedulikan tingkat usia kawin, padahal
masalah poligami merupakan masalah yang bertolok ukur dari tingkat usia kawin
itu sendiri. Dalam keadaan yang demikian tentu saja mereka itu pada awalnya
menentang poligami, seperti halnya ASH, C, AHD, DN, Bd, dan Ls. Namun,
pandangan inipun kemudian berubah sehingga sebagian besar dari mereka itu
masalah sosial, perubahan mana terjadi pada pandangan ASH, C, DN, dan Ls.
Sementara itu, AHD dan Bd mengakui kebenaran data tersebut namun tetap
menentang poligami untuk keadaan yang demikian, yaitu dengan alasan agama
yang tidak spesifik dari AHD serta argumentasi yang tidak relevan dari Bd.
mereka tidak melihat adanya relevansi antara poligami dengan upaya penegakan
maupun aktual, serta data-data statistik. Namun sebagian lagi diakibatkan pola
lembaga poligami.
dalam arti sejak awal hingga akhir berpendirian teguh untuk menentang
poligami ialah AHD itu pada umumnya ditentang oleh para rekan informan
lainnya. Pasalnya, AHD selalu saja menggunakan dalil-dalil agama yang tidak
Dari pengalaman penelitian ini dapat dilihat suatu pola pemikiran taklid,
dalam arti sebagian kecil dari responden tersebut terpola untuk mematuhi sesuatu
selanjutnya menentang segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pola pikirnya,
sendiri.
moral pada beberapa responden. Sementara sebagian besar responden setuju akan
permasalahan surplus perempuan usia kawin, mereka yaitu AHD dan Bd sama
Keduanya ternyata lebih memilih sesuatu yang jelas-jelas dilarang oleh ajaran
bagaimana pun juga poligami hanyalah suatu lembaga yang menindas hak
dan seterusnya. Sungguh merupakan suatu kemunduran moral bagi orang yang
mengaku dirinya beragama dan berpendidikan tinggi, sehingga mereka ini lebih
menurut hukum, hanya karena pada dasarnya mereka ini tidak mau (bukan tidak
mampu) untuk mencoba memahami masalah yang ada, dan tidak mau
menempatkan diri di pihak yang dirugikan, dalam hal ini yaitu para perempuan
yang dizhalimi hak asasinya untuk hidup berkeluarga dan berketurunan secara
sah menurut hukum dan agama. Pendeknya, mereka yang memandang poligami
kepentingan syariat, (3) kepentingan sosial, dan (4) kepentingan politik, yang
1. Kepentingan Pendidikan
tentang hukum agama yang hanif, 24) terutama tentang hukum yang berkaitan
dan thaharah27). Para muslimah kala itu menghadapi kesulitan besar untuk
24)
Hanif menunrt Ensiklopedi Islam Ringkas (The Concise Enyclopedia of Islam), dihimpun oleh
Cyril Glasse, ed. L., cet.2., diterjemahkan oleh Ghufron A. Mas'adi, (PT. Rajagrafindo Persada,
Januari 1999), hal. 124, berarti sebuah kata sigat yang ditujukan oleh Al-Quran terhadap Nabi
Ibrahim dan terhadap mereka yang menjaga kemurnian dan kelurusan naluri-naluri keagamaan
mereka dan sama sekali tidak terlibat dalam tradisi paganisme dan politeisme.
25)
Nifas menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, op-cit., hal. 445, berarti darah yang keluar
setelah melahirkan.
26)
Janabah menurut Ensiklopedi Islam Ringkas, op.cit., hat. 192, berarti keadaan tidak suci
yang menghalangi keabsahan pelaksanaan ibadah tertentu seperti shalat. Keadaan ini ditimbulkan oleh
beberapa sebab seperti persenggaman, menstruasi, persalinan, pemancaran sperma, persentuhan
jenazah. Keadaan tidak suci tersebut dapat disucikan dengan mandi besar (ghusl). Sedang
ketidaksucian lainnya yang lebih kecil yang dinamakan hadas dapat disucikan dengan whudu.
27)
Thaharah menurut Ensiklopedi Islam Ringkas, ibid., hal. 411, berarti tindakan bersuci baik
secara jasmani maupun rohami, implikasi istilah ini dapat diperluas mencakup segala bentuk
penyucian, dan terkadang juga diguakan terhadap penyunatan (khitan).
37
38
yang sangat pemalu yang tidak mungkin memberikan penjelasan yang rinci
Dalam konteks inilah maka para perempuan yang menjadi para istri
Rasulullah SAW adalah guru yang paling tepat untuk kaum muslimah,
apalagi para isteri Rasulullah SAW itu dapat langsung berhadapan muka
dengan mereka ; suatu cara jitu untuk mengatasi keenganan dan perasaan
Lagipula, yang dinamakan sunnah Nabi yang suci itu bukan hanya
perbuatan (sunnah fi’liyah), dan sikap diam Nabi tanda setuju (sunnah
29)
lbid., hal. 21
30)
Ibid., hat, 23.
40
yang harus diikuti oleh umat. Lalu, siapakah orang yang harus diikuti oleh
mukminin", dan isteri-isteri Rasulullah SAW yang mulia ini di dunia dan
akhirat ? Karena itu, tidak perlu diragukan lagi, bahwa pada para isteri
yang suci itu, yang mendapat ridho Allah, terletak kelebihan utama dalam hal
31)
Abdul Hamid Kisyik, Mengapa Islam Membolehkan Poligami?(Mausu'ah at-Zuway al-
Islamiy), cet.2., diterjemahkan oleh Ida Nursida, (Jakarta : Hikmah, Agustus 2000), hal. 30
32)
Ahmad Muhammad El Hawfy dan Ahmad Ibrahim El Orfaly, Mengapa Nabi Muhammad SAW
Beristri Banyak (why The Prophet Muhammed Married More Than One), cet. 1, diterjemahkan
oleh Fachrien Effendy, (Jakarta : CV. Sdwi Putera Kurnia, Februari 2001), hal. 45.
41
2. Kepentingan Syariat
dipraktekkan oleh penduduk Arab sebelum Islam. Orang Arab jahiliah itu
yang disamakan dengan anak kandung dalam segala hal seperti dalam hukum
"Tradisi Arab Jahililiah itu memang aneh ; mereka boleh mewansi ibu
tirinya (bila ayahnya meninggal), tetapi terlarang mengawini bekas
isteri anak angkat". 34)
mengadopsi seorang anak bernama Zaid bin Harisah sesuai dengan tradisi
33)
Ibid., hal. 82.
34)
Ash-Shabuni, op.cit., hal. 25.
42
bangsa Arab sebelum islam, sehingga sejak ltu Zaid dipanggil oleh
anak bibinya, zainab binti Jahsy Al-Asadiah. Mereka hidup bersama untuk
dirinya berdarah biru, bangsawan quraisy, acap bersikap dan berbicara kasar
daripada zaid, karena zaid tidak lebih dari seorang budak belian yang
semula terhapus, dan Rasulullah SAW telah meletakkan hukum atas prinsip-
35)
Ibid, hal. 26.
36)
Ibid
43
Demikianlah, sejak saat itu tradisi adopsi yang diikuti dan dijalankan
pada zaman jahiliah itu menjadi batal. Apalagi setelah itu turun wahyu
diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan menutup nabi-nabi. Dan
3. Kepentingan Sosial
besar jasanya dalam pandangan Rasulullah SAW, yakni Abu Bakar Ash-
Shiddiq r.a. Abu Bakar adalah orang pertama yang menerima seruan
harta bendanya untuk menegakkan agama Allah SWT ; dan yang membela
"Semua orang yang telah berjasa dan berbuat baik kepada kami, telah
kami balas kebaikannya itu, hanya kebaikan Abu Bakar-lah yang
tidak mampu kami balas. Kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan
Abu Bakar untuk kepentingan kita tak ternilai banyaknya, hanya
kepada Allah jualah harapan kita tertumpu untuk membalas
kebaikannya tiada seorang pun yang memanfaatkan hartanya
secara cukup untuk kepentingan Islam, sebagaimana manfaatnya
kekayaan Abu Bakar. Islam tidak diterima oleh seorang pun kecuali
penerimaan yang penuh keraguan ; hanya Abu Bakar-lah yang
menerima Islam tanpa kebimbangan. Sekiranya aku memilih
seorang sahabat, niscaya aku pilih Abu Bakar sebagai sahabat.
Ingatlah ! Sesungguhnya sahabatmu pun adalah kekasih Allah.
(H.R.aI-Turmuzi)"40)
39)
Ibid., hal. 30.
40)
Ibid,., hal 31.
45
perkawinannya dengan Hafsah binti Umar bin Khaththab al-Faruq r.a. Umar
adalah satria Islam, dan dengan Umarlah Allah SWT memuliakan Islam dan
4. Kepentingan Politik
41)
Ibid, hal. 32
46
dan menjadi bagian Sabit bin Qais ; dan Qais sudah menetapkan jumlah
bawah kekuasaan sabit bin Qais, dan ia (Sabit) sudah menetapkan jumiah
tebusan sebesar sembilan away agar aku dapat dibebaskan. Oleh sebab itu
Rasul pula.
47
kuraidhah ; oleh karena itu dia tidak patut untuk seorang pun kecuali untuk
"Menurut riwayat, Safiah binti Huyay bin al-Akhtab ini pada suatu
saat ia bertemu muka dengan Rasulullah SAW, sebelum Rasul
memintanya untuk memilih salah satu dari dua alternatif. Rasulullah
berkata kepadanya"
"Ayahmu seorang pengikut Yahudi yang paling ekstrim. Tak
pernah sekejap pun ia berhenti dari aktivitasnya membuat jarak dan
memusuhiku, sehingga kemudian ia dibinasakan Allah...'
Mendengar ucapan Nabi tersebut, Safiah berkata :
"Wahai Rasulullah ! (Bukankah) Allah telah berfirman dalam Kitab
suciNya:
"Seorang pemikul beban orang berdosa-tidaklah harus memikul
beban dosa-orang lain." (Q.S.17, al-Isra : 15) Rasulullah kemudian
berkata kepadanya:
42)
Ibid., hal. 35-36
43)
Ibid
44)
Ibid
48
"Pilihlah, hai Safiah ! Kalau kau memilih Islam, niscaya kau kutuhan
untuk diriku (artinya dijadikan isteri). Tetapi jika kau memilih
tetap sebagai Yahudi pun, ya bisa saja aku memilih tetap sebagai
Yahudi pun, ya bisa saja aku membebaskanmu, dan kau dapat
berkumpul kembali, kembali dengan kaunmu"
"Wahai Rasul !", jawab safiah. "Aku telah menyukai Islam dan aku
telah mengakui kerasulanmu sebelum engkau mengajakku tinggal
bersama di rumahmu (maksudnya : ajakan menikah). Kini, aku tidak
memiliki siapa pun lagi, sudah tak punya ayah dan tak punya sanak
kadang. Dan anda telah memintaku untuk memilih antara : kufur
dan islam. Maka jawabku sudah mantap : aku lebih mencintai Allah
dan Rasul-Nya daripada pembebasan dan kembali ke dalam lingkungan
belenggu kaumku".45)
makna yang amat dalam dan lihur dan poligami Rasulullah SAW
Allah SWT dalam mengubah seorang musuh Islam menjadi seorang muslim,
yang karenanya pula bertambah luas dan dalamlah simpul tali kekerabatan
47)
Ibid., hal. 38-40.
50
(revealed religion) di dunia ini. Hal ini dibuktikan oleh kutipan sebagai berikut :
"Dan aku diperintahkan (oleh Allah) untuk menjadi seorang dari golongan
muslimin." (S. 10 : Yunus a. 72).
sebagai berikut :
"Dan Allah telah berkenan memilih dia di dunia ini. Dan sesungguhnya
di akhirat pun tergolong pada golongan orang-orang saleh. Tatkala
Allah SWT berkenan bersabda : Islam'lah dikau "Dia pun berkata
kami berIslam (berserah diri) kepada Rabb (Pencipta, penata dan
penyempurna) alam semesta ". (S. 2: Al-Baqarah a. 130-131).
Nabi Yusuf AS berkata kepada Rabbnya :
"Ya, kaumku; bila kalian beriman kepada Allah, bertawakal dirilah pada-
Nya jika benar-benar kalian muslimin". (S. 10: Yunus a. 84).
Rasul Allah yang terdahulu itu. Allah SWT berkenan bersabda kepada Muhammad
Setiap Nabi tersebut pada hakikatnya diakui oleh setip ajaran 'agama' dan
Islam sebagai satu-satunya agama dan hukum Allah SWT ditegaskan pula
".... pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku-
sempurnakan untuk kamu dan agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmatku dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu
"(Q.S Al-Maaidah / 5: 3).
48)
Endang Saifudin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, cet. 7, (Surabaya : PT. Bins Ilmu, 1987),
hal. 130-131.
52
murni samawi sepanjang masa dan di setiap persada. Karena itulah, segala
"Jika kamu takut akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) wanita
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-
wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga, atau empat. Kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. "(Q.S An-Nisaa/4:
3).
bawah ini menjelaskan dan merinci hakekat dan makna yang terkandung di
menetapkan : Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-
keprihatinan, ketakwaan, dan takut kepada Allah yang menggetarkan hati nurani
si wali apabila dia tidak dapat berlaku adil terhadap perempuan yang ada dalam
pemelilraraannya. Ketika para wali merasa tidak dapat berlaku adil terhadap
ini, mereka bebas dan kesamaran dan anggapan-anggapan yang tidak baik dari
orang lain.
senangi"…… Ketetapan ini berarti bahwa "Penegasan ini dinyatakan dalam bentuk
perintah.”51) Akan tetapi, perintah dalam ayat tersebut hukumnya tidak dengan
51)
Ibid
55
“……maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga, atau
beristeri empat orang dalam masa yang sama. Ketentuan ini merupakan
hukum Islam, hal mana dijelaskan dan dipertegas oleh Rasulullah SAW
berarti melakukan pernikahan tidak sah dan batal, sebab melanggar batas
maksimal yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Jika terjadi
termasuk zina. Disebut zina sebab dilakukan di luar pernikahan yang sah.
Seorang laki-laki muslim yang berpoligami lebih dari empat orang dengan
alasan bahwa Al-Qur'an tidak membatasi jumlah maksimal empat orang, tetapi
52)
Qutb, (b), op. Cit., hal. 115.
53)
lbid,., hal. 116
56
hanya menyebutkan dua orang, atau tiga orang, atau empat orang, dan mengabaikan
tersebut.54)
menetapkan "... kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki… "
keadilan dari si suami, hal mana adalah sangat berat adanya. Dikatakan
(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Karena itu, janganlah
kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan
54)
Thalib, op.cit., hal. 23.
57
ketetapan Allah SWT bahwa seorang suami tidak akan berlaku adil kepada
semua isterinya sekalipun ia berjuang sekuat tenaga untuk itu dan benar-
kepada salah seorang isterinya ; agar tidak berlaku zhalim kepada isteri-isteri
yang lain. Jadi, jelaslah bahwa keadilan yang dituntut dari seorang suami
kepada para isterinya itu bukanlah keadilan cinta dan kasih sayng, melainkan
keadilan dalam pemberian nafkah materil, sikap dan perlakuan lahiriah, serta
giliran. Demikianlah, karena rasa cinta dan kasih sayang berada di bawah
kekuasaan Allah dan ditetapkan serta diatur oleh Allah SWT, sebagaimana
pertama bangunan seluruh jamaah, dan sebagai titik tolak kehidupan sosial
berlebihan berat sebelah kepada salah satu dari isteri-isterinya. Karena itu,
perintah berpoligami yang pada pokok mubah itu, menjadi haram hukumnya
bagi seorang laki-laki muslim yang tidak mampu bahkan khawatir tidak
dapat berbuat adil untuk berpoligami. Dalam hal yang demikian, cukuplah baginya
dimilikinya. Hal ini demikian, karena bila ia tetap memaksakan dirinya untuk
sesungguhnya yang demikian itu adalah kezhaliman, sedangkan berbuat zhalim adalah
haram hukumnya".56)
"... kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang saja, atau budak budak yang kamu miliki.... ". Budak
kafir yang tertawan dalam perang antara kaum muslim dengan golongan kafir.
Para perempuan yang menjadi tawanan pasukan muslim ini statusnya sebagai
budak yang dimiliki oleh prajurit yang memenangkan peperangan dengan pihak
kafir tersebut.57) Jadi, budak yang dimaksud dalam ayat ini bukan perbudakan
55)
Thalib, op.cit., hal. 31.
56)
Ibid., hal. 19.
57)
Ibid., hal. 18.
59
akibat penjajahan atau jual beli yang biasa dilakukan oleh masyarakat jahiliah
atau para penjajah Barat ketika menjajah Afrika dan Asia. Lagipula, dalam hal
perempuan itu dan keturunannya sebagai orang yang merdeka dari tuannya,
meskipun ia belum merdeka pada saat perkawinan itu. Namun demikian, sejak
bahwa meraka itu budak, namun para perempuan tersebut tetaplah manusia
realitasnya.
hukum Islam tentang poligami tersebut. Kiranya hal ini dapat dijelaskan
melalui dua topik pembahasan yang saling berkaitan satu sama lain ; yaitu
tentang konsep al-Din al-Islami, dan tentang sumber, sifat, dan hakekat
58)
Qutb ( b ) , op. cit., Hal. 123.
60
hanya Islamlah agama yang diridhoi di sisi Allah SWT bagi manusia,
praktek poligami.
berikut :
kedua. Dan bila hal itupun tidak diatur di dalam sumber hukum Islam yang
berbunyi sebagai berikut :"... Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya". (Q,S. Ali 'Imran
/3: 19). Sungguh pedih hukuman yang telah ditetapkan Allah SWT bagi
surat An-Nisaa' ayat 127 dan ayat 129, maka setiap umat Islam harus
kalau kerangka itu dilepaskan dari suatu bangunan, rubuhlah gedung itu
Qur'an dan tidak mungkin kita dapat membuat keadilan yang lebih
besar terhadap Kitab Suci itu kecuali dengan mengikuti beliau yang
atas kerja sama yang penuh dan tanpa memisahkan antara wujud rohani
individual dan sosial. Inilah arti yang paling dalam dari pada sunnah
Nabi yang suci. Allah SWT telah menetapkan dalam Al-Qur'an yang
Muhammad Asad, Islam di Samping Jalan (Islam at The Crossroads), cet. 3., diterjemahkan
59)
60)
Ibid
66
keterangan yang kuat dari agama dan hukum Allah SWT dalam Al -
praktis. Jalan pikiran kita haruslah mengatakan bahwa tidak mungkin ada
manusia yang pemahamannya lebih baik tentang agama dan hukum Allah
SWT dalam Al-Qur'an daripada melalui orang pada siapa firman itu
menurut hawa nafsunya". (Q.S. an Najmi 53 : 3). Karena itu, slogan yang
Qur'an, tetapi jangan kita menjadi pengikut membudak pada sunnah", hanya
yang sah, satu-satunya kunci yang cocok untuk membuka pintu istana itu.
Ketiga, tentang merujuk kepada ijtihad ulil armri, bila ternyata Al-
Qur'an dan sunnah Nabi yang suci, atau terdapat ketidakjelasan tentang
ketentuan akan sesuatu hal, atau ternyata belum mengatur sesuatu hal
tersebut merujuk kepada ijtihad ulil amri berarti merujuk kepada ijtihad
67
dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Allah SWT telah
SWT tidak akan senantiasa kembali kepada Al-Qur'an dan sunnah Nabi
manusia semata.
yang komit dengan Islam dan menjadikannya sebagai sistem dan tatanan dasar
dalam berbagai hal sampingan, karena lemah iman atau mengikuti hawa
Islam. Berikut akan diuraikan pula mengenai sifat dan hakikat Islam.
membentuk masyarakat".62)
61)
Yusur Qardhawy, Fiqih Negara, cet.2., (Jakarta : Robbani Press, November 1999), hal. 132.
62)
Azhary (a), op.cit., hal. 45
63)
Ibid., hal. 45-47
70
kepada life fulfilment. Islam tidak percaya kepada sistem kepertapaan. Hal
64)
Ibid
71
beriman:
65)
Khurshid Ahmad, "Islam : Prinsip-Prinsip Dasar dan Karakteristik-Karakteristiknya" dalam
Pesan Islam (Islam: its Meaning and Massage), cet.2., diterjemahkan oleh Achsin Mohamad, (Bandung
: Pustaka, 1995), hal .23,
72
berikut :
66)
Azhary, (a), op.cit., hal. 48.
67)
Ibid., hal. 49
73
berikut :
sebagai berikut :
sebagai berikut :
69)
Azhary, (a), op.cit.
70)
Ibid, hal. 5
71)
Ibid., hal. 51.
76
tapi tidak pula dernikian luwes dan cair hingga sifat sifatnya yang khas
tidak memiliki watak yang tetap. Sebagai ilustrasi yaitu bahwa secara
72)
Ahmad, op.cit., hal. 32.
77
besarnya saja. Dalam hal ini ijtihad memegang peranan penting. Melaiui
disimpulkan sifat hukum Islam yang keenam, yaitu bahwa hukum Islam
78
terdahulu bahwa Al-Qur'an dan sunnah Nabi yang suci berisi pedoman
abadi dari Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta. Hal ini berarti bahwa
mengapa Islam tetap segar dan modern di setiap ruang di sepanjang zaman.
1: 2)
batas palsu berupa ras, status, ataupun kekayaan. Tanpa batasan geografis
79
sama sekali bukan sebagai hasil adopsi nama seorang manusiapun di alam
semesta ini; suatu kumpulan yang disatukan bukan oleh ikatan kesatuan
tempat, darah, atau bahasa, karena hal-hal itu hanya merupakan ikatan
poligami. Pertama, bahwa Allah SWT telah menetapkan dasar hukum bagi
Islam dan segala ketetapan-Nya. Hal ini berarti bahwa dalam Islam,
73)
Muhammad Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, cet. 1., (Jakarta : Gema Insani. Februari
2001), hal. 309 - 312)
80
dan sikap keadilan dari dan bagi manusia ; memiliki validitas baik bagi
bagi seluruh umat, yang disatukan bukan oleh ikatan kesatuan tempat,
manusia belum tentu baik dimata Allah SWT, sungguh Allah Maha
dibawah tangan.74)
Perkawinan tersebut dilakukan secara gelap entah karena bagi pegawai negeri
di rumah.75)
74)
Nawangsih, Op. cit., hal. 8
75)
Emha Ainun Nadjib, Kawin Gelap, Poligami, Negara, Majalah Matra No. 95, Juni, 1994.
76)
M. Idris Ramulyo, Apakah Talak dan Nikah Yang Dilakukan Dibawah Tangan Sah menuru
Hukum Islam, Majalah Hukum dan Pembangunan No. 3 tahun. ke-XVI, Juni, 1986, hal. 258.
81
82
perdagangan dan hutang-piutang adalah muamalah atau akad yang perlu untuk
1. Kedudukan Anak
hukum, sebab anak yang lahir belum dianggap/diakui oleh negara sebagai
suami terhadap wanita lain adalah sah baik menurut hukum Islam maupun
77)
Nawangsih., op. cit.
83
anak yang lahir dalam perkawinan tersebut. Anak tersebut menjadi anak
kandung sah.
anak yang masih kecil baik laki-laki maupun perempuan dan menyediakan
Setelah anak itu dewasa, anak harus dapat berdiri sendiri sekiranya
pelajarannya.79)
sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri dan kewajibannya ini berlaku
Fuad M. Fachruddin, Masalah Anak Dalam Hukum Islam (Anak Kandung, Anak Tiri,.
79)
Anak Angkat dan Anak Zinah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1985), hal. 46.
84
berdiri sendiri.80)
diperinci meliputi :
Pasal 45
sebaik-baiknya.
Pasa146
1. Anak wajib menghormati orangtua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
80)
Martiman Prodjohamidjojo, Tanya Jawab Undang-Undang Perkawinan dan Peraturan
Pelaksanaanniya Disertai Yurisprudensi, (Jakarta : pradnya Paramitha, 1991). hal. 39.
85
untuk membatasi kebebasan anak untuk keluar rumah pada waktu tertentu.
Hubungan darah yang sangat erat terjadi diantara ibu, bapak dan
anak. Hidup mereka oleh Islam diatur dengan sangat mendalam di dalam
2. Harta Bersama
tidak ada percampuran harta suami dan isteri karena perkawinan, sedangkan
ayat 2 nya mengatakan harta isteri dan dikuasi penuh olehnya, demikian juga
harta suami tetap menjadi hak suami dan dikuasi penuh olehnya. Sebagaimana
diatur dalam Q. IV : 32 :".... Bagi laki-laki ada bagian daripada apa yang
81)
Fuad, op. cit., hal. 50.
86
mereka usahakan. Dan bagi wanita (pun) ada bagi daripada yang mereka
usahakan ".
tangan, ketentuan hukum Islam itu tentu dapat berlaku sepanjang para pihak
bisa hidup dengan rukun dan damai tetapi dalam hal terjadi
dibawah tangan adalah berakibat tidak adanya surat nikah bagi para pihak
1/1974 yaitu :
atau isteri sebelum adanya perkawinan baik yang diperoleh karena hasil
usaha maupun yang bukan hasil usaha seperti hibah, warisan atau
2. Harta yang diperoleh selama berada dalam perkawinan bukan hasil usaha
Pada dasarnya menurut hukum Islam harta suami dan harta isteri
adalah terpisah. Hal ini diatur dalam Q.S. IV : 32 :"... bagi orang laki-laki ada
bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi wanita (pun) ada
bagian dariapa yang mereka usahakan ... " dan Q.S. IV : 29 "Hai orang-
88
kekayaan yang diperoleh selama ikatan perkawinan baik yang berasal dari
tersebut ada 3 prinsip pokok yang melekat pada harta bersama yang dapat
82)
Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Islam Berlaku Bagi Umat Islam, (Jakarta : UI Press), hal. 84.
83)
M. Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, (Jakarta : Pustaka
Kartini, 1989), hal. 313.
89
seluruh isteri mempunyai hak yang sama atas harta bersama yang terjadi
hak atas harta bersama yang telah ada sebelum perkawinan dengan isteri
4. Itulah ke-3 prinsip yang ditentukan oleh Kompilasi Hukum Islam dan UU
ditegaskan dalam penjelasan Pasal 37 yaitu hukum agama, hukum adat dan
kita menunjuk pada ketentuan yang diatur oleh hukum Islam. Baik dalam
masalah pembagi harta bersama. Oleh karena itu sesuai dengan petunjuk
pada hasil ijtihad para ulil amri (orang yang mempunyai kekuasaan/penguasa
terjadi cerai mati, maka separuh harta bersama menjadi hak pasangan yang
cerai hidup masing-masing berhak atas ½ dari harta bersama sepanjang tidak
bagian dari harta bersama jika perkawinan putus, tidak menjadi soal
harta bersama terpisah dan berdiri sendiri dan dihubungkan dengan besarnya bagian
lebih dari seorang maka masing-masing berhak mendapat bagian atas harta
91
pewaris adalah menjadi hak para ahli warisnya. Untuk lebih jelasnya kita
ambil contoh :
Gambar
X A X B X C
= = = (1/5/95)
Keterangan :
bersama dengan isteri A, '/z bagian dari harta bersama dengan isteri B, 1/2
bagian dari harta bersama dengan C. Sedangkan yang menjadi bagian isteri
tirkah adalah apa yang menjadi bagian mendiang suami. Sedangkan apa
92
yang menjadi bagian masing-masing isteri tetap terpisah untuk dikuasai oleh
3. Kewarisan
Tidak adanya surat nikah pada para pihak atau keluarga tersebut,
maka akan menimbulkan tidak adanya kepastian hukum pada suami-isteri itu.
Oleh sebab itu akan menimbulkan kerugian pada keluarga itu terutama pada
pihak isteri. Kerugian itu akan dirasakan dalam hat menerima tunjangan
hidup isteri dan anak-anaknya serta dalam hal menerima uang pensiun
apabila suami meninggal dunia. Maka isteri dari perkawinan dibawah tangan
gugatan perceraian pada pengadilan. Dalam hal ini yang dirugikan juga
sebagai janda dari bekas suaminya seperti yang diatur dalam Pasal 41 sub c
UU No : 1/1974.
yaitu dalam hal kewarisan. Ia tidak dapat bagian warisan dari ayahnya,
karena tidak ada bukti bahwa anak tersebut adalah anak yang sah dari ayahnya
84)
M. Yahya Harahap, op.cit., hal. 314-319
93
orangtua lebih sedikit bagiannya karena butuh sedikit. Anak lebih banyak
ia lahir dari istri pertama, ke-2, ke-3 atau ke-4. Jika anak perempuan tersebut
2 orang atau lebih maka mereka bersekutu dalam 2/3 bagian. Tapi jika
anak perempuan tersebut seorang atau lebih mewaris bersama-sama dengan seorang
atau lebih anak laki-laki, maka kedudukannya berubah menjadi ahli waris
tidaknya anak baik laki-laki maupun perempuan seorang atau lebih yaitu
1/8 bagian. Dan jika tidak ada anak, isteri memperoleh 1/4 bagian.
seorang isteri secara otomatis dipengaruhi pula oleh ada/tidak adanya anak-
anak dari isteri yang lain. Walaupun seorang isteri tidak mempunyai anak, tapi
oleh karena dari isteri yang lainnya ada anak-anak, maka bagian peroleh
seharusnya mendapat ¼ bagian menjadi 1/8 bagian yang dibagi sama rata
Gambar :
=
Y Z
= P =
F B C D E F
Keterangan :
Seorang suami (P) meninggal dunia, meninggalkan 2 orang isteri (Y,Z), dari
1. Bilateral
F berbanding 2 : 2: 1: 1: 2: 1 yaitu :
Jumlah = Y+Z+A+B+C+D+E+F
28/144
= 144/144
=l
2. Patrilineal
S is a = 1 - (l li b+ 1/ lb )
= 1-2/16
1: 2: 1 yaitu :
Jumlah = Y+Z+A+B+C+D+E+F
14/144
= 144/144
= 1
= 1-2/16
yaitu :
Jakarta Barat.
LAWAN
Jakarta Barat.
dipersidangan.
1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah telah menikah
agar diizinkan untuk menikah lagi yang kedua dengan seorang gadis
dan saat ini yang bersangkutan sudah hamil 3 bulan, sehingga untuk
99
memeriksa dan mengadili perkara ini agar kiranya memberikan putusan sebagai
berikut :
PRIMER :
SUBSIDER :
Termohon telah mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya telah
100
yang bernama Asmiyati binti Sukarman yang berstatus gadis dan saat ini
telah hamil dengan ketentuan Pemohon akan berlaku adil terhadap isteri-
isterinya ;
Asmiyati binti Sukarman telah hadir dimuka sidang dan telah memberikan
- Bahwa saya tidak ada hubungan mahram (hubungan darah) atau keluarga
- Bahwa saya dengan Pemohon sudah saling kenal sejak setahun yang
lalu dan menjalin cinta dengan Pemohon bahkan saat ini saya sedang
menjadi isteri kedua, saat ini status saya belum pernah menikah ;
5. Surat pernyataan dari Perawati yang memberi izin kepada Pemohon untuk
Bahwa calon isteri ke dua Pemohon pada saat ini sedang hamil ;
102
isterinya.
sebagai berikut :
Bahwa calon isteri ke dua Pemohon pada saat ini sedang hamil ;
isterinya;
103
segala hal-hal yang terjadi dalam persidangan dimuat dalam berita acara
putusan ini ;
TENTANG HUKUMNYA
yang bernama Asmiyati binti Sukarman karena Pemohon dan calon isteri ke
dua telah menjalin cinta yang sangat intim dan bahkan calon isteri kedua telah
hamil ;
dan bersedia menjadi isteri kedua Pemohon dan berstatus gadis dan tidak
bukti P-1 sampai dengan P-8 dimana bukti tersebut dibenarkan oleh
Termohon sehingga bukti-bukti tersebut dapat dijadikan alat bukti yang sah
mengajukan dua orang saksi yang bernama Nata bin Jeran dan Timin bin
yang sah dalam perkara ini sesuai ketentuan pasal 172 HIR ;
dan keterangan calon isteri kedua Pemohon serta didukung dengan bukti-
bukti yang ada maka Majelis Hakim menemukan fakta bahwa Pemohon
dan Termohon adalah suami isteri yang sah Pemohon ingin menikah lagi
hamil 3 bulan dan telah mendapat izin dari Termohon dan Pemohon
berpenghasilan cukup serta akan berlaku adil terhadap isteri dan anak-
seorang) sesuai maksud pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 jo
pasal 55 ayat (2) dan pasal 58 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam ;
Pemohon maupun Termohon tidak ada hubungan mahram sehingga tidak ada
halangan syar'ie bagi Pemohon untuk menikah dengan calon isteri keduanya ;
"Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga, empat
atau jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil maka (kawinilah) seorang
saja"
permohonan Pemohon ;
MENGADILI:
HJ. HANI SETYWATI, SR. Sebagai Hakim Ketua Majelis, Dra. IDA
Anggota dan pada hari itu juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum
Ttd,
2. Hj. SHOFWAH, SH
Panitera Pengganti,
Ttd,
NURHAYATI, SH
Perincian Biaya :
1. Pencatatan = Rp. 26.000,-
2. Administrasi = Rp. 50.000,-
3. Panggilan = Rp. 120.000,-
4. APK = Rp. 115.000,-
5. Materai = Rp. 6.000,-
Jumlah = Rp.317.000,-
LAWAN
suami isteri ;
3. Bahwa, dari pernikahan tersebut telah lahir 1(Satu) orang anak yang
- Menjalankan ibadah ;
109
1 (satu) orang ;
6. Bahwa oleh karena pemohon sudah mendapat izin dari Termohon untuk
Jakarta Barat.
sesusuan jadi diantara kami tidak ada halangan untuk menikah secara
Islam;
10. Bahwa, atas dasar hal-hal tersebut diatas, maka Pemohon mohon kepada
kepada Ketua Pengadilan Agama Jakrta Barat Cq. Majelis Hakim agar
PRIMER :
Mansur ;
SUBSIDER :
Dan atau apabila Bapak Ketua/Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon
akan tetapi Pemohon tetap dengan pendiriannya untuk beristeri lagi bahkan
isterinya tidak ada hubungan darah (mahram) dan calon isterinya tersebut
berstatus gadis ;
tidak membantahnya ;
- Bahwa, benar antara pemohon degan saya telah berjalan hubungan cinta
mempunyai satu orang anak dan saya bersedia menjadi isteri yang
- Bahwa, antara pemohon dengan saya tidak ada hubungan amhram dan
- Bahwa, untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik menurut
berupa foto copy bermaterai sah yang oleh Majelis Hakim telah
dicocokkan dengan aslinya dan ternyata telah sesuai, kecuali bukti P-3 bukti
(bukti P-1) ;
3. Surat pernyataan berlaku adil yang dibuat dan ditanda tangani oleh
4. Surat pernyataan berlaku adil yang dibuat dan ditanda tangani oleh
Pemohon (P-5) ;
darah begitu juga antara calon isteri kedua dengan isteri pertama
kenal kepada pemohon dan Termohon dan saksi kenal juga kepada
sejak lama dan saksi kenal juga kepada calon isteri kedua Pemohon ;
telah membenarkannya ;
115
segala hal-hal yang terjadi dalam persidangan telah dimuat dalam berita acara
TENTANG HUKUNINYA
bernama Siti Zahroh (Termohon) dan telah memperoleh satu orang anak
sedangkan wanita yang bernama Dewi Faridawati dan sulit untuk dipisahkan
sulit dipisah disamping itu Pemohon mampu berlaku adil terhadap isteri-
isterinya ;
yang kedua dan antara Pemohon dengannya terdapat hubungan mahram dan
keluarga/darah ;
yang bernama Dewi Faridawati tidak dibantah oleh pemohon maupun oleh
Termohon ;
izin dari termohon (bukti P-4) dan Pemohon berpenghasilan cukup serta akan
117
berlaku adil sesuai bukti P-3 dan P-5 dengan demikian terdapat cukup
Hukum Islam ;
tiga, empat" ;
perkawinan dalam Islam dalam keadaan tertentu dan untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan dan dengan tujuan kemasiatan bagi pemohon
MENGADILI
sebesar Rp. 257.000,- (Dua ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) ;
Syaban 1425 H, oleh Dra. IDA HAMIDAH Sebagai Hakim Ketua, serta HJ.
Pengganti Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang
Ttd, Ttd,
119
Panitera Pengganti,
Ttd,
Drs. H.A DJAZULI
Perincian Biaya :
1. Pencatatan = Rp. 26.000,
2. Administrasi = Rp. 50.000,
3. Panggilan = Rp. 115.000,
4. APK = Rp. 60.000,
5. Materai = Rp. 6.000,
JumIah Rp. 257.000;
C. Analisa Hukum
akan berlaku adil terhadap anak yatim, boleh berpoligami. Itu sebenarnya
hanya terhadap ibu anak yatim yang kamu mengawasinya. Imam Syafi'i
aniaya (agar kamu tidak menyimpang dari kebenaran), yaitu banyak isteri
berarti banyak anak yang harus dipelihara dengan sempuma. Ayat Al-
merugikan hak yang lain, dia adalah penindas. Ia tidak berhak untuk
beristeri lebih dari satu. Hukum harus memaksanya untuk memilih hanya
satu isteri saja. Isteri yang lainnya harus mendapat perlindungan hukum untuk
menghindari daripadanya.
tekanan diatas oleh sang suami. Selain itu timbul masalah lain dalam
ikatan perkawinan, isteri harus diperlakukan dengan baik. Jika ikatan itu
putus, ia harus dilepaskan dengan balk. Perlakuan baik tidak dapat dipaksakan
diluar jangkauan hukum. Yang berat itu pada keadaan yang wajar, yaitu
perkawinan dimana seorang menikah dengan banyak isteri atau banyak suami.
85)
Maulana Abul A'la Mududi, op.cit., hal. 33-34
122
memeriksa apakah ada atau tidaknya alasan yang diatur dalam undang-
undang serta ada atau tidaknya persetujuan isteri baik lisan maupun tertulis.
harus memeriksa ada atau tidaknya jaminan bahwa suami akan berlaku adil
Indonesia asli yang beragama Islam, ada banyak keberatan terhadap sistem
Islam selalu diajarkan, bahwa beristeri lebih dari seorang hanya diperbolehkan
berarti bahwa kepada masing-masing isteri harus diberi nafkah yang pantas
tangan atau izin dari suatu instansi pemerintah dalam hal perkawinan ke-2, ke-
3 atau ke-4 kali. Sebagai instansi pemerintah ini dapat ditujuk Pengadilan
Agama Islam atau Jawatan Kementrian Agama. Salah satu syarat untuk
berpoligami dapat diusulkan harus ada Min dari isteri atau isteri-isteri yang
sudah ada. Ini adalah perlu untuk mencapai perdamaian dan ketentraman
diantara mereka.87)
sampai dengan empat orang isteri, sedangkan perlakuan suami tidak adil
87)
Wirjono Prodjodikoro, op.cit, hal. 97-98
124
poligami (menambah jumlah isteri lebih dari satu) dan hanya boleh
sedangkan janda-janda itu tidak sanggup mencari dan memperoleh nafkah sendiri
dengan mengawini janda janda itu sebagai suatu bentuk keadilan sosial. 88)
hal yang tidak boleh dipahami secara harfiah. Islam tidak pernah
perkawinan monigami. Hanya dalam hidup dan kehidupan tidak ada yang
88)
Hazairin, Tinjauan Mengenai Undana-Undang No : 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, (Jakarta
: Tinta Mas, 1986), hal. 13-15
125
Apa boleh isteri berpoliandri ?" Jangan cari alasan yang dibuat-buat.
Tentang ini telah jelas ada perlindungan wanita dalam ikrar talik talak,
karena isteri tidak dapat melahirkan keturunan. Alasan ini kurang tepat atau
tidak tepat. Tidakkah dihati kita kuat tertanam keyakinan anak keturunan
merupakan rahmat Tuhan ? Oleh sebab itu, bila karena sesuatu dan lain
alasan sebutlah mandul salah satu pihak tidak diperoleh rahmat itu, mengapa
dilahirkan dari rahim isteri. Kasih dan sayang adalah fitrah manusia rahmat
tuhan. 89)
89)
Bismar Siregar, Islam dan Hukum, (Jakarta : Grafikatama Jaya, 1992), hal. 239
126
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai istri, istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
keperluan hidup istri dan anak-anaknya, jaminan bahwa suami akan berlaku
126
127
akibat hukum karena anak yang lahir belum dianggap/diakui oleh negara
bagian menjadi hak istri dan sisanya menjadi hak suami yang
c. Terhadap Kewarisan
128
apakah anak tersebut dari istri ke-l, 2, 3 atau ke-4. Begitu pula terhadap
akibat hukum karena anak yang lahir belum dianggap/diakui oleh negara
bagian menjadi hak istri dan sisanya menjadi hak suami yang
e. Terhadap Kewarisan
apakah anak tersebut dari istri ke-l, 2, 3 atau ke-4. Begitu pula terhadap
B. Saran
memelihara serta melindungi kaum wanita (istri) dan anak-anak yang ada
pemberian sanksi yang tegas dimana sanksi tersebut harus lebih berat bagi
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Ali. Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Jakarta Bina
Aksara, 1986.
Al'Atthar, Abdul Nasir. Poligami Ditinjau Dai Segi Agama, Sosial dan Perundang-
Undangan. Terjemahan Chodijah Nasution, Jakarta : Bulan Bintang, 1976.
Fachruddin, Fuad M. Masalah Anak Dalam Hukum Islam (anak Kandung, Anak Tiri,
Anak Angkat dan Anak Zinah), Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1985.
Maududi, Maulana Abul A'la. Kawin dan Cerai Menurut Islam (The Law of
Marriage and Divorce in Islam), Terjemahan Achmad Rais, Jakarta :
Gema Insani Press, 1993.
Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah, Terjemahan Moh. Thalib, Bandung : PT. Alma'arif,
1987.
Pendidikan Formal :
- Tamat SDN 016 Kota Pekanbaru tahun 1992
- Tamat SMPN 08 Kota Pekanbaru tahun 1995
- Tamat SMU An-Nur Kota Pekanbaru tahun 1998
- Pernah kuliah di Universitas Islam Riau Fakultas Hukum tahun 1999