Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Manajemen

Pemerintahan di Indonesia
Konsep Sentralisasai adalah pemusatan semua kewenangan pemerintah
Sentralisasi (politik dan administrasi) pada pemerintah pusat (Nurcholis,
2007)

Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat.


Daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut Undang-Undang
Kelebihan dan Kelemahan Dalam Sistem Sentralisasi pada
Pemerintahann

Kelebihan Sentralisasi

• Hemat biaya
• Pemerintah pusat secara langsung dapat mengurusi semua urusan sampai ke daerah
• Peraturan diseluruh negara sama
• Adanya kesederhanaan hukum
• Memberikan keseragaman dalam manajemen, sejak dalam aspek perencanaan,
pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
• Pengembangan organisasi atau negara lebih terorganisasi
Kelemahan Sentralisasi

• Keterlambatan mengambil keputusan.


• Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat
• Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak daerah
• Kualiatas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas
• Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elite
politik
• Mematikan kemampuan berinovasi
• Mengurangi lingkup untuk spesialis 
Konsep Desentralisasi

Desentralisasi di Indonesia dimulai sejak 1973,


yaitu sejak diterbitkannya UU Nomor 5 tahun
1973 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah Otonomi dan pokok-pokok
penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi
tugas pusat dan daerah.

PP Nomor 45 tahun 1992 dan PP Nomor


8 tahun 1995

UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah, desentralisasi
dikonsepsikan sebagai penyerahan wewenang
yang disertai tanggung jawab pemerintah oleh
pemerintah pusat kepada daerah otonom.
Konsep Desentralisasi

• Otonomi daerah merupakan wewenang untuk


mengatur urusan pemerintahan yang bersifat
Hoessein, lokalitas menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat.

• Desentralisasi sebenarnya menjelmakan otonomi


masyarakat setempat untuk memecahkan berbagai
2001 masalah dan pemberian layanan yang bersifat
lokalitas demi kesejahteraan masyarakat yang
bersangkutan.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
Tujuan Meningkatkan pelayanan publik,
Otonomi Meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
Daerah Mewujudkan tata kelola pemerintah daerah yang baik,
Mengembangkan demokrasi lokal
Politik Luar
Negeri
Kecuali
Peran Pemda dalam
pelayanan publik secara Pertahanan
eksplisit mencakup Agama UU Nomor 22
Tahun 1999, Keamanan
seluruh bidang pasal 7 ayat 1
pemerintahan

Moneter
dan Fiskal Peradilan
Beberapa alasan yang
mendasari perlunya
desentralisasi

Mendorong terjadinya Memberi peluang untuk


partisipasi dari bawah memanfaatkan potensi
secara lebih luas. daerah secara optimal.

Mengakomodasi
Mengakomodasi
terwujudnya prinsip
kepentingan politik.
demokrasi

Mengurangi biaya akibat Mendorong peningkatan


alur birokrasi yang panjang
sehingga dapat
kualitas produk yang lebih
meningkatkan efisiensi kompetitif.
Paradigma Baru Manajemen
Pemerintahan Daerah

Paradigma berarti cara Pejabat yang memiliki pengetahuan


pandang, cara berpikir/pola baru (up to date) karena selalu
pikir, pola sikap, perilaku dan belajar (leaner) dan selalu
tindakan yang dilandasi oleh mengakses informasi-informasi baru
pengetahuan yang akan memiliki cara pandang jauh ke
depan atau visioner, logis, kritis dan
dikuasainya.
akomodatif terhadap ide, gagasan,
kritik dan saran dari warga
masyarakatnya
Inovasi Paradigma Baru
Pemerintah Daerah

Mengubah pola pikir (mindset)


para aparatur pemerintah Ketiga mengubah pola
daerah, yakni mengubah pola Kedua mengubah budaya kerja
manajemen pemerintahan,
pikir tertutup (closed minded) aparatur pemerintah, dari
yaitu dengan menerapkan
menjadi pola pikir terbuka budaya kerja tidak produktif ke
prinsip-prinsip manajemen
(open minded). arah budaya kerja produktif.
modern.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai