Nama : Ny. N
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Marital : Janda
Pendidikan Terakhir : -
Pekerjaan Terakhir : Serabutan
Alamat Pasien : Kediri
ANAMNESA
Saat ini pasien ditampung oleh yayasan kerjanya, awalnya pasien sempat
bekerja jadi ART dari penyalur yayasan tapi ada sedikit masalah karena
majikan lama lama sadar kalau ARTnya (pasien ini) bicaranya melantur lalu
sempat ditepuk pundaknya sama majikannya karena ngomong melantur tapi
pasien malah memberontak dan teriak-teriak seolah-olah disakiti oleh
majikannya, lalu sempat pulang ke desa dan pasien ini bercerita ke
tetangganya bahwa dia di KDRT (dipukul) sama majikannya. Lalu pasien
dibawa kembali ke yayasan oleh ibu yayasan penyalur tenaga kerja dan rekan
kerjanya dengan berniatan untuk membantu proses penyembuhan dari pasien
ini karena merasa kasihan terhadap pasien ini. Tapi meskipun begitu pasien
selalu mempunyai pikiran jelek tentang rekan kerjanya ini karena pasien diajak
kembali ke yayasan tersebut.
• Gejala lain yang mengertai keluhan utama:
-Pasien merasa kadang mendengar suara-suara lain yang
mengganggunya tapi tidak dihiraukan karena pasien fokus sama orang
yang ada dihadapan, menurut pasien suara2 aneh yang sering
mengganggunya itu hanya mimpi atau haluan angin yang lewat.
-Pasien sering ingin pindah agama Kristen dan sering ingin ke gereja
karena menurut pasien kalau pasien menikah lagi pasien ingin tampil
cantik dengan rambut digerai pakai gaun putih di gereja.
-Pasien masih mau mandi meskipun pasien jarang mandi.
-Keluarga menyangkal adanya tindakan membanting-banting benda,
percobaan melukai diri, maupun percobaan bunuh diri.
• Gejala Prodormal
-Pasien suka berteriak-teriak
-Pasien sering berbicara melantur
• Faktor keturunan
-Tidak ditemukan keluarga yang memiliki gangguan jiwa.
• Faktor organik
-Tidak ditemukan
• Faktor pencetus
-Pasien disakiti dan diceraikan oleh suaminya yang pertama.
PEMERIKSAAN
A. Tanda-tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Keadaan Umum : Compos Mentis
Kepala/leher : A/I/C/D -/-/-/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor: S1S2 tunggal, irama reguler, murmur (-). Pulmo: vesikuler
+/+, wheezing -/-, ronchi -/-
Abdomen : soepl, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : AKHM + +
+ +
edema - -
- -
B. Status Neurologis
GCS : E4V5M6
Meningeal Sign : Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Kernig (-),
Brudzinski II (-)
Reflek Fisiologis : BPR +2/+2 KPR +2/+2
TPR +2/+2 APR +2/+2
Reflek Patologis : Babinski -/- Hoffman -/-
Chaddock -/- Tromner -/-
STATUS PSIKIATRI
• Kesan Umum : Pasien perempuan, dengan roman wajah
sesuai usia, cukup rapi, cukup kooperatif meskipun kadang
melantur dan tidak berbau
• Kontak : Mata (+), verbal (+), lancar, irrelevan
• Kesadaran : Compos Mentis, Kesadaran Berubah
• Orientasi : Waktu (baik), tempat (baik), orang (baik)
• Daya Ingat : S/P/PJ : tidak ada keterangan /tidak ada
keterangan /tidak ada keterangan
• Persepsi : Ditemukan gangguan persepsi (halusinasi
auditori)
Proses berpikir :
Bentuk pikiran : non realistik
Arus pikiran : inkoheren
Isi : waham curiga (sering dibicarakan orang lain)
Afek / Mood : Iritabel/Marah
Kemauan :
ADL : terganggu
Sosial : terganggu
Pekerjaan : tidak ada keterangan
Psikomotor : Meningkat
Insight : Derajat 1
RESUME
A. Non Farmakologi
- Psikoterapi : Dapat membantu pasien untuk menormalkan pola pikirnya,
belajar mengatasi stress, mengidentifikasi tanda-tanda skizofrenia serta
meminimalisir gejala jika terjadi kekambuhan. Psikoterapi yang diberikan
berupa : Psikoterapi individu, kelompok atau cognitive behavioral therapy
(CBT). Psikoterapi juga bermanfaat untuk memastikan pasien patuh
terhadap pengobatannya.
- Psikoedukasi keluarga
∙ Meminta keluarga pasien untuk lebih memberikan pengertian dam
penjelasan baik untuk hubungan dengan mantan suaminya.
∙ Meminta mantan suami pertama lebih memberikan ruang kedua anak
kandung pasien untuk sering menemui dan rutin menghubungi pasien
∙ Memberitahukan kepada keluarga pasien tentang penyakit pasien
∙ Mengedukasi keluarga untuk membantu pasien agar patuh minum
obat dan rutin kontrol
- Sosioterapi : Menganjurkan pasien untuk berinteraksi dengan
rekan kerjanya dan tetangga dengan baik untuk berbagi perasaan
dan pengalaman.
- Spiritual : Memberikan dorongan kepada pasien agar rajin
beribadah
- Evaluasi :
∙ Memantau perkembangan keluhan pasien
∙ Memantau pengobatan rutin pada pasien
∙ Memantau pemeriksaan internistik
C. Farmakologi
Risperidone : 2mg dikosmsumsi 2 kali sehari.
Atau
Clozapine : 12,5 mg dikonsumsi 1-2 kali sehari dengan dosis
maksimum 900mg/hr (25 dan 100mg) pada skizo resisten harus
dengan dosis yang tinggi (tergantung kondisi pasien) umtuk
gangguan tidur
Trihexypenidyl untuk mengatasi gejala akibat penggunaan obat
antipsikotik adalah 2mg dikonsumsi 2 kali sehari.
Kalau pasien tidak mau mnum obat ksh obat tetes (halo hcl 2x8,10,12 tetes. 1mili 20 tts.)
(lodomer tetes 10 ml 1btol.)
(risperidone 1 botol 30ml) atau suntik 1bulan 1 X ( halo dekanoat 1cc 50mg, flufonacine
decanoate nama dagang sixonoat 1cc 25mg) tergantung kondisi yang mudah
dilaksanakan, pasien harus rutin obat,kontrol. Sehingga butuh keluarga atau rekan.