Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan 5

Mei 2023
Aseptic Dispensing

• Penyiapan sediaan steril sebelum digunakan


oleh pasien
• Ruang lingkup aseptic dispensing :
– IV Admixture
– Penanganan sitotoksik
– Total Parenteral Nutrien
IV ADMIXTURE
• Proses pencampuran obat steril ke dalam
larutan Intravena steril → menghasilkan
sediaan yang steril
• Tujuan pelayanan IV Admixture :
– Menjamin mutu dan sterilitas
– Menghemat waktu perawat
– Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial
– Ketepatan dosis
– Penghematan biaya
Kegiatan IV Admixture

• Melarutkan obat-obat serbuk kering steril


• Menyiapkan suntikan iv dalam 1 vial atau 1
ampul ke dalam syringe ataupun kantong
infuse
• Menyiapkan suntikan iv dalam beberapa vial
ataupun beberapa ampul yang sama ke dalam
kantong infuse
Ruangan IV Admixture
Menyiapkan suntikan dalam 1
ampul
Mengambil cairan untuk
melarutkan serbuk kering
TOTAL PARENTERAL
NUTRIENT (TPN)
Pemberian GI
Pasien kurang
tidak dapat
makan
digunakan

Kombinasi nutrien
secara IV

TOTAL
PARENTERAL
NUTRIENT (TPN)
Pemberian makanan yang
mengandung asam
amino, dektrosa dengan
konsentrasi tinggi (±
20%), elektrolit, vitamin,
dalam beberapa hal
insulin

Ready-mix
Untuk dewasa :
2- 3 liter cairan / hari

Uncontrolled infusion:
Dapat menyebabkan
kerusakan ginjal dan tidak
menguntungkan pasien
 Analis urin (24 jam)
 Membandingkan dengan kebutuhan nutrien
Formulasi TPN
 Nutrisi penting
 1 g menghasilkan 3,75 kalori (15,7J )
 Dektrose komersial mengandung 0,91 (0,91 x
3,75 = 3,4 kalori = 14,2 joule
Da
pat
di
gun
aka Sebagai
n sumber
de
nga kalori dan
n asam
car lemak
a
IV esensial
(e
mu
lsi)
Elektrolit

a. Sodium
b. Potassium
c. Calsium
d. Magnesium
e. Phosphat
Sodium potassium

•Biasanya dalam
•Penting untuk sel dan
bentuk natrium membran sel
klorida •Kadar yang abnormal
(tinggi/rendah): kecilnya
•Kekurangan : rangsangan impuls syaraf ,
hipovolamia, fluktuasi ritme jantung
•Juga berperan serta dalam
gangguan sirkulasi distribusi cairan tubuh
dan shock
Trace Element
• Zink
• Copper
• Selenium
• Chromium
• Iron
• Manganese
• Cobalt
• Molybdenum
Vitamin
 1 x 1000 ml larutan asam amino
 1 x 500 ml larutan glukosa
 1 x 500 ml larutan elektrolit
 1 x 500 ml iv Lipid
 2 x 10 ml ampul tambahan (Na, K dll)
 1 x 10 ml larutan trace element
 1 x 10 ml vitamin larut air
 1 x 10 ml vitamin larut lemak
1. Proses sterilisasi di ruang aseptik (kelas 1)
◦ Menggunakan alkohol 70% (untuk meminimalkan
kadar mikroba
◦ Untuk mencegah kontaminasi silang antara material
label, dll
2. Material dari kelas 1 dengan sistem
interlooking doors (yang mempunyai LAF
kabinet) masuk ke ruangan kelas 2 yang
dilengkapi dengan LAF, kemudian
“dispensing process”
3. Masuk ke kontainer (empty bag)
◦ Terbuat dari polivinil klorida (PVC), etilvinil asetat
(EVA)
Pada suhu 2 – 6 0C
Terlindung dari cahaya
 Menghitung BEE (Basal energy expenditure)
 Menghitung ER (Energy Requirement)

berdasarkan Stress Factor (SF) :


ER = BEE x SF
 Menghitung Protein Requirement (PR)
 Menghitung Fat Requirement (FR)
 Menghitung Carbohydrate Requirement

CR = ER – PR – FR
(Penambahan elektrolit jika diperlukan)
1. Harrist Benedict (sering digunakan)
 Mengkalkulasikan kebutuhan energi

seseorang pada saat isotonis, non stres,


setelah puasa, dll
2. Rule of Time
Kebutuhan kalori 25-30 kalori/kg/hari, tetapi
tidak mengikuti faktor usia, jenis kelamin,
komposisi, kesalahan bisa terjadi
3. Indirect kalorimetri
 Hasil akurat karena diuji di laboratorium,

harga mahal, sehingga jarang digunakan


sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai