BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL Sumber : shutterstock.com BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi asal kata “Bio” dan “teknologi”
: Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena telah bertahun-tahun menggunakan mikroorganisme (bakteri & jamur ragi) untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur. Di bidang pertanian sudah menggunakan mikroorganime sejak abad ke-19 untuk mengendalikan hama serangga & menambah kesuburan tanah. PERBANDINGAN BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL Bioteknologi konvensional: Bioteknologi yang mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia melalui proses fermentasi (proses peragian). • Tidak melakukan manipulasi organismenya atau rekayasa - menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal. Contoh: Tepung Glukosa Alkohol Aspergillus Saccharomyces Hasil : Asam cuka (asam asetat) BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL Contoh: Tape. Memelihara jamur ragi tape (mikroba pembuat tape) pada ketela pohon atau nasi ketan yang dijadikan substrat bagi jamur ragi.
Pemeraman ketela pohon atau nasi ketan yang telah ditaburi ragi sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi. BIOTEKNOLOGI MODERN
• Bioteknologi modern (khususnya rekayasa
genetika) : mengubah sifat organisme sehingga memiliki kemampuan seperti yang diinginkan. • Contoh: Bakteri menghasilkan insulin Untuk merekombinasi DNA : DNA dipotong kemudian disambung dengan DNA baru yang membawa sifat unggul. • DNA baru hasil penggabungan inilah yang disebut DNA rekombinan. CONTOH PRODUK BIOTEKNOLOGI MODERN