Anda di halaman 1dari 16

Bioteknologi

Adalah pemanfaatan organisme untuk memproduksi barang atau jasa dengan teknik fermentasi, rekayasa
kimia, biokimia, dan biomulekuler. Bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan teknologi yang
digunakan, yaitu bioteknologi tradisional (konvesional) dan bioteknologi modern.
A. Bioteknologi Tradisional
Bioteknologi tradisional berupa pemanfaatan mikroorganisme dalam pembuatan berbagai jenis makanan dan
minuman, contohnya khamir (Saccharomyces cerevisiae) dalam pembuatan wine (anggur) dan bir (6000 SM)
serta roti (4000 SM).
Ciri-ciri :
1) Pemanfaatan mikroorganisme secara langsung.
2) Produk masih bercampur dengan makhluk hidup yang digunakan.
3) Umumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan.
4) Teknik berupa fermentasi bahan makanan oleh mikroorganisme.
Reaksi fermentasi (respirasi anaerob atau tanpa memerlukan oksigen)

C6H12O6 (Glukosa) >>>> (Dengan mikroorganisme) >>>> Etanol/alcohol


+ CO2 + energi

Pada industry minuman wine atau bir hasil fermentasi yang diharapkan adalah alkoholnya. Sedangkan pada
pembuatan roti, hasil fermentasi yang diharapkan adalah CO2 yang berfungsi untuk membuat rongga pada
adonan roti atau sebagai pengembang roti.

Beberapa contoh bioteknologi tradisional

Produk Bahan baku Mikroorganisme


Tape singkong Singkong Saccharomyces cerevisiae
Tape beras Beras ketan Saccharomyces cerevisiae
Roti Tepung gandum Saccharomyces cerevisiae
Tempe Kedelai Rhizopus oligosporus
Tauco Kedelai Aspergillus oryzae
Kecap Kedelai Aspergillus wentii
Oncom Kedelai Neurospora crassa
Yoghurt Susu Streptococcus thermophilus,
Lactobacillus bulgaricus
Keju Susu Propianobacterium,
Lactobacillus bulgaricus,
Streptococcus lactis
Mentega Susu Bakteri asam laktat
Nata de coco Air kelapa Acetobacter xylinum
Wine Anggur Saccharomyces cerevisiae

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada proses fermentasi :


a) Kemurnian mikroorganisme yang digunakan.
b) Kebersihan ketika melakukan pengerjaan, jangan sampai terkontaminasi atau tercemar mikroorganisme lain.
c) Suhu fermentasi. Beberapa mikroorganisme mensyaratkan suhu tertentu supaya tumbuh secara baik.

B. Bioteknologi Modern
Ciri-ciri :
1) Melibatkan rekayasa fermentasi serta pengetahuan biokimia dan biomolekuler
2) Umumnya untuk kebutuhan industri
3) Melibatkan berbagai macam teknik dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan
Teknik yang digunakan :
1) Rekayasa genetika
adalah suatu teknik mengubah susunan DNA makhluk hidup dengan cara memasukkan gen asing ke suatu
organisme agar organisme tersebut memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki sebelumnya.
2) Hibridoma / Fusi sel
adalah teknik menggabungkan sel somatik/tubuh(yang bisa menghasilkan suatu produk, tetapi tidak bisa
dikembangkan di luar tubuh) dengan sel kanker (sel yang mampu berkembangbiak secara cepat di luar tubuh)
sehingga dihasilkan satu sel hibridoma (sel gabungan) yang memiliki keunggulan kedua sel induknya.
Contoh produk bioteknologi modern

Produk Mikroorganisme Manfaat


Industri makanan
Mono Sodium Corynebacterium Penambah cita rasa
Glutamat (MSG) glutamic makanan
Asam sitrat Aspergillus niger Penambah cita rasa
makanan
Amilase Aspergillus niger, Mendegradasi
Aspergillus oryzae amilum menjadi gula
Industri Kesehatan
Penisilin Penicillum chrysogenum Obat antibiotilk
Vitamin B12 Propionbacterium sp. Suplemen tubuh
Pertanian
Bioinsektisida Bacillus thuringensis Menekan
pertumbuhan larva
berupa ulat yang
menyerang pertanian
Mikoriza Berbagai jenis jamur Meningkatkan
mikoriza penyerapan unsur
hara oleh tumbuhan
Industri gas dan pertamnbangan
Metana Methanobacterium Bahan bakar gas
Pertambangan Thiobacillus Mengekstrak
tembaga dan emas ferrooxidans tembaga dan emas
dari batuan berkadar
logam rendah
Praktikum respirasi

Tujuan percobaan

Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh serangga (jangkrik)


Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga (jangkrik)Dasar teori
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2
berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan
dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan
pertukaran gas O2 dan CO2.
Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-
cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini
tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma,
yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara
masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya
pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
Alat dan bahan

 Respirometer sederhana dengan pipa berskala


 Stopwatch
 Pipet tetes
 Kapas
 Plastisin
 Eosin
 Jangkrik
 Kristal KOH/NaOH

Cara kerja

Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar di atas, caranya sebagai berikut:

1. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung


respirometer
2. Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer
3. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak
ada udara yang masuk dan keluar
4. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya
5. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit,
6 menit, 8 menit, 10 menit)

Hasil Pengamatan
Semisal hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan adalah sebagai berikut:

Pertanyaan
Apakah fungsi eosin?
Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan (jangkrik)
pada respirometer. Saat jangkrik menghirup oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam
respirometer sehingga eosin bergerak masuk ke arah respirometer.
Bagaimana cara mengukur volume oksigen yang dihirup jangkrik?
Dengan melihat skala pada pipa respirometer. Volume dihitung berdasarkan selisih posisi awal
eosin dengan dengan posisi terakhir eosin pada pipa berskala, dan dihitung per satuan waktu
(menit)
Apakah fungsi dari kristal KOH/NaOH?
Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam
respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap
dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak bisa
diukur. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat higroskopis. Reaksi antara
KOH dengan CO2, sebagai berikut:

 (i) KOH + CO2 → KHCO3


 (ii) KHCO3 + KOH → K2CO3 + H2O

Pada percobaan ini faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi pada serangga?
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi diantaranya:

 Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang
dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
 Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.
 Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai
kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
 Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin
tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya
semakin cepat.

Tips dan trik


Seringkali siswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun ternyata
hasilnya bisa berbeda dengan teorinya. Berikut ini tip dan trik agar praktikum respirasi pada
serangga ini berhasil dengan bagus.

 Gunakan sampel hewan (jangkrik) dengan ukuran tubuh/berat lebih besar. Tubuh/berat
lebih besar membutuhkan oksigen lebih banyak sehingga gerakan eosin lebih mudah
diamati.
 Tambahkan KOH/NaOH lebih banyak agar mengikat CO2 lebih cepat.
Praktikum hati ayam

Rumusan Masalah

· Bagaimanakah cara kerja enzim katalase?

· Bagaimanakah pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase?

· Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?

Tujuan

· Mengetahui cara kerja enzim katalase

· Mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase

· Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

B. Alat dan Bahan

a. Alat

ü Tabung reaksi
ü Ose / bara api
ü Lampu bunsen/ lampu spritus
ü Alat tulis
ü Gelas ukur
ü Kamera digital /hp
ü Tungku segitiga
ü Tisu
ü Pipet tetes
ü Korek api
ü Corong pemisah
ü Lumpang porselin
ü Penjepit tabung reaksi
ü Penangas
ü Botol cuci
ü Alu
ü Rak tabung reaksi
ü Kertas labe
ü Sikat tabung reaksi
b. Bahan ü Larutan Natrium Hidroksida (NAOH)

ü Ekstrak hati ayam ü Air/aquades


ü Larutan Asam Klorida (HCL)
ü Sunlight/sabun
ü Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
ü Spritus

C. Prosedur kerja atau cara kerja

1) Ekstrak hati + H2O2

a) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


b) Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian dihaluskan

c) Berilah label angka 1 pada tabung reaksi percobaan pertama

d) Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes

e) Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm

f) Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati

g) Amatilah reaksi yang terjadi

h) Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api

i) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi

j) Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan

2) Ekstrak hati + H2O2 + HCL

a) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum

b) Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian dihaluskan

c) Berilah label angka 2 pada tabung reaksi percobaan kedua


d) Masukkan larutan H2O2 dan larutan HCL ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes

e) Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm

f) Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati

g) Amatilah reaksi yang terjadi

h) Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api

i) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi

j) Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan

3) Ekstrak hati + H2O2 + NAOH

a) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum

b) Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian dihaluskan

c) Berilah label angka 3 pada tabung reaksi percobaan ketiga


d) Masukkan larutan H2O2 dan larutan NAOH ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes

e) Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm

f) Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati

g) Amatilah reaksi yang terjadi

h) Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api

i) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi

j) Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan

4) Ekstrak hati + H2O2 di dalam air panas

a) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum

b) Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian dihaluskan

c) Berilah label angka 4 pada tabung reaksi percobaan ke empat

d) Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes

e) Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksisebanyak 5 cm

f) Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati

g) Rendamlah campuran ekstrak hati dan larutan H2O2 tersebut ke dalam air mendidih

h) Amatilah reaksi yang terjadi

i) Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api

j) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi

k) Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan

5.Ekstrak hati + H2O2 dalam keadaan dingin

a) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum


b) Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian dihaluskan

c) Berilah label angka 5 pada tabung reaksi percobaan kelima

d) Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes

e) Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm

f) Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati

g) Rendamlah campuran ekstrak hati dan larutan H2O2 tersebut ke dalam air dingin

h) Amatilah reaksi yang terjadi

i) Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api

j) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi

k) Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data hasil pengamatan

NO Perlakuan Gelembung Nyala api


1 Ekstrak + H2O2 +++ Nyala api

2 Ekstrak + HCl + H2O2 + ++++ Nyala api

3 Ekstrak + NaOH + H2O2 +++ Nyala api

4 Ekstrak + H2O2(mendidih) ++++ Nyala api

5 Ekstrak + H2O2(air dingin) ++++ Nyala api

A. Pembahasan
1. Pada Tabung pertama yang berisi Ekstrak hati di tambah H2O2, karena Saat ekstrak diberi
H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O (air). Sedangkan pada
waktu di masukkan ose/ bara api kedalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa
H2O2 juga diuraikan menjadi O2
2. Pada Tabung yang kedua berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 + HCL, Pertambahan HCL
disini di maksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. pada percobaan ini
terjadi sedikit gelembung-gelembung udara dan api menyala. Hal ini membuktikan bahwa enzim
mampu berkerja dalam keadaan basa.
3. Pada tabung yang ketiga berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 + NAOH, penambahan NaOH
disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. terjadi gelembung-
gelembung udara yang banyak, dan api menyala. Hal ini membuktikan bahwa enzim mampu
mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ) dan O2 (oksigen) dalam kondisi yang basa.
2. Pada tabung yang keempat berisi ekstrak hati ayam dimasukkan H2O2 + air panas.Enzim katalase
bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Terjadi banyak
gelembung- gelembung, dan api menyala hal ini disebabkan karena Enzim katalase tidak rusak
apabila bekerja pada suhu 100C atau suhu optimum, dan pada kondisi asam maupun basa.
3. Pada tabung yang berisi ekstrak hati yang di masukkan H2O2 + air dingin, terjadi banyak
gelembung artinya yaitu apabila enzim katalase berada dalam suhu netral mampu bekerja dengan
baik, dan terjadi nyala api.

Praktikum bawang

Dasar Teori :
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam artibiologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Bawang merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan berjenis umbi lapis. Bawang
merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di Asia. Namun, ada
kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu sebagai obat tradisional karena
mengandung banyak antiseptic dan senyawa aillin. Lapisan kulit luarnya memiliki warna
merah namun daging bagian dalamnya berwarna putih.

TUJUAN PENELITIAN
1. Dapat menunjukan bagian-bagian sel berdasarkan hasil pengamatan
2. Dapat membandingkanhasil pengamatan dengan mikroskop cahaya dengan gambar
atau foto pada literature serta melakukan pengukuran sel

Alat dan Bahan : *alat : - mikroskop *Bahan : - bawang merah


- kaca benda - Lugol
- kaca penutup
- pipet
- silet
- tisu pembersih

C. Cara Kerja :
1. Menyiapkan mikroskop dengan perlengkapannya.
2. Membuat preparat selaput bawang merah dengan mengupas kulit ari bawang merah
yang masih segar dengan menggunakan tangan.
3. Meletakkan epidermis / kulit ari dari bawang merah dengan tepat di atas setetes air pada
kaca obyek, kemudian tutup dengan kaca penutup / deckglass.
4. Mengamati dan menggambar hasilpengamatan dengan perbesaran 4 x 10 dan 10 x 10
pada table yang sudah disediakan.
5. Menetesi larutan metelin biru di sekitar kaca penutup untuk melihat nukleus.
6. Mengamati dan mencocokan hasilnya dengan literatur.

Hasil Pengamatan :
Keterangan ambar ;
Terdapat ruang antar sel
o Terlihat tampak basah
o Memiliki inti sel
o Memiliki dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma
o Sel bawang merah berperan bagi kehidupan
Analisis Hasil

Pada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah ( Allium cepa ) pada
mikroskop terlihat sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah
terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Dinding sel
berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan
merupakan organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung
zat warna ( ungu ).

` 1. Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi
kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah
tumbuhan. Mengapa demikian karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar
membrannya. Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang kalau
kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti. Sel tersebut
berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung
klorofil. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah –
ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah tersusun oleh
:

a. Dinding sel,

b. Sitoplasma

c. inti sel

Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan bentuk sel bawang merah, dapat disimpulkan bahwa :
1. Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan.
2. Sel epidermis yang terletak pada bagian terluar dari bawang merah berbentuk segiempat
dan tersusun rapat ( seperti batu bata yang disusun ).Yaitu sesuai fungsinya untuk
melindungi sel di bawahnya.
3. Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan,
yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam
organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan
hilangnya zat- zat makanan.
Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk
Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi
genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus
dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran
nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran
(perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.
Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel

Praktikum hydrilla

PERCOBAAN INGENHOUSZ
Tujuan :
• Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.
• Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3 terhadap kecepatan proses
fotosintesis.
Latar Belakang Teori :
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk
hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut
mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang
disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung
komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses
metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa
tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut
katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses
fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang /
palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini
terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat
terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang
penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya
mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses
fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
cahaya
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
klorofil
CO2 + H2O C6H12O6 +O2 + H2O
Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan Sact sedang
untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan lidi yang membara
seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah
kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi perlakuan yang berbeda – beda
terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3. Percobaan kami kali ini merupakan percobaan
Ingenhousz.
Alat dan Bahan :
Alat :

* Gelas kimia (4 buah).


* Tabung reaksi (4 buah).
* Corong (4 buah).
* Kawat penyangga (12 batang).
* Stopwatch (1 buah).
* Termometer (1 buah).
* Waskom (1 buah).
* Kertas, pensil, penghapus, penggaris, (masing-masing 1 buah)
* Kamera (1 buah).

Bahan

* Air secukupnya.
* Es Batu secukupnya.
* NaHCO3
* Hydrilla.

Langkah Kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Memasukkan 2 potongan tanaman hydrilla ke dalam corong. Diusahakan agar tanaman hydrilla
tidak keluar dari corong.

3. Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.

4. Memasukkan tiga kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan dari corong
yang telah diisi dengan hydrilla. Sebaiknya, jarak antara bawah corong dengan dasar gelas kimia tidak
terlalu jauh, sekitar 0,5 cm.

5. Memasukkan gelas kimia ke dalam waskom yang berisi air, diikuti dengan memasukkan corong
yang di dalamnya berisi tanaman hydrilla ke dalam gelas kimia tersebut. Selanjutnya tutup bagian
tabung corong dengan tabung reaksi, diusahakan tidak terbentuk ruang udara.

6. Mengulangi langkah 3 sampai 5 untuk 3 corong berikutnya.

7. Menandai masing-masing gelas kimia sebagai gelas kimia A, B, C, dan D.

8. Meletakkan gelas kimia A di tempat yang teduh.

9. Meletakkan gelas kimia B, C dan D di tempat yang terbuka (terkena sinar matahari langsung).

10. Mengukur suhu awal masing-masing gelas kimia.

11. Menunggu hingga muncul gelembung-gelembung udara yang tampak pada tabung reaksi.

12. Menuangkan larutan NaHCO3 secukupnya pada gelas kimia C.

13. Menuangkan beberapa bongkahan es batu pada gelas kimia nomor D. Atur suhunya agar serendah
mungkin dari suhu lingkungan.

14. Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu memasukkan data ke tabel.

15. Setelah banyak rongga udara yang terbentuk di tabung reaksi, lalu angkat tabung reaksi perlahan
dan tutup rapat agar gas di dalamnya tidak keluar.

16. Memasukkan bara api dari lidi ke atas mulut masing-masing tabung reaksi dan melihat apa yang
terjadi. Ini dilakukan untuk membuktikan ada atau tidaknya oksigen.

17. Mencatat hasil pengamatan.


Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan
Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam
langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka
perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat
terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga diberi
perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan
dengan es batu. Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

No. Perangkat Banyaknya gelembung (+/-) Nyala api Keterangan


1. A + Kecil
2. B + + Sedang
3. C + + + + Besar
4. D ± Sedang
+ : gelembung yang terbentuk sedikit
+ + : gelembung yang terbentuk sedang
+ + + + : gelembung yang terbentuk banyak
± : gelembung yang terbentuk semakin lama semakin berkurang
Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah
ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke
dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan
cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak,
sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya
dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan
gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Percobaan yang ditambah larutan
NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai
katalisator dalam reaksi fotosintesis.

Pembahasan
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena
proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-
gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada gelas kimia A yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya
ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena
walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses
fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk
mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas kimia B dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses
fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan
mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah
gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia C. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama –
sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak
sama.
Pada gelas kimia C diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk
menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas
kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena
itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi
untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang
berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Pada gelas kimia D yang diletakkan di tempat terang dan ke dalamnya ditambahkan es batu, ternyata
gas yang terbentuk sangat sedikit, artinya proses fotosintesis pada gelas kimia D berjalan sangat lambat.
Hal ini terjadi karena pada suhu yang rendah enzim – enzim banyak yang tidak aktif sehingga banyak
reaksi kimia yang dialamikan oleh enzim menjadi lambat sekali.
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata pada setiap corong mengeluarkan gelembung-
gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan
terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan
menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya.
Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka
praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan,
ternyata bara api tersebut menyala(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang
didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.

Kesimpulan
Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya
bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu
yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu
yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat
tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan
cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan
proses fotosintesis.

METODE PENELITIAN
A. Jadwal Penelitian
Hari dan tanggal : Jumat, 14 September 2012
Pukul : 11.15 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi SMA N 1 Jetis Bantul.

B. Obyek
Obyek dalam penelitian ini adalah Hydrill verticillata.
C. Variabel
1.Variabel bebas yang dibuat berbeda dalam eksperimen ini yaitu suhu, cahaya, dan bahan fotosintesis.
2.Variabel terkontrol yang dibuat sama sebagai pengontrol yaitu tanaman yang digunakan (Hydrilla
verticillata).
3. Variabel terikat adalah hasil perlakuan dari variabel bebas dan variabel terikat yaitu jumlah gelembung
yang dihasilkan.

D. Rancangan Penelitian
1. Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan suhu 30 0.
2. Perlakuan II diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 150.
3. Perlakuan III diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.
4. Perlakuan IV diletakkan di tempat yang gelap.

E. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. Tabung reaksi 4 buah 1. Tumbuhan air (Hydrill verticillata)
2. Corong kaca 4 buah 2. Larutan NaHCO3
3. Termometer raksa 2 buah 3. Es Batu
4. Kawat penyangga 12 buah 4. Air
5. Gelas kimia 4 buah
6. Stopwacth
F. Prosedur Penelitian
Cara kerja untuk fotosintesis yang menggunakan cahaya matahari langsung:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong Hydrilla verticillata dengan panjang 7 cm sebanyak 5 buah.
3. Memasukkan Hydrilla verticillata secara bersamaan kedalam corong kaca,bagian ujung Hydrilla
verticillatamenghadap kebawah.
4. Menutup gelas kimia dengan corong kaca yang telah diberi Hydrilla verticillata.
5. Menutup corong kaca dengan gelas kimia.
6. Mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh dan jangan sampai terdapat gelembung dan mengkaitkan
corong kaca dengan kawat penyangga.
7. Sebelum memanaskan Hydrilla verticillata dalam 2 gelas kimia yang berbeda dengan sinar
matahari langsung , menyusun perangkat percobaan :
a. Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan suhu 30 0.
b. Perlakuan II diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 150.
c. Perlakuan III diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.
8. Memanaskan secara bersamaan anatara gelas kimia 1,II,dan III dibawah sinar matahari langsung untuk
gelas kimia I, II (suhu harus stabil dalam keadaan 30oC untuk gelas kimia I, dan suhu 150 untuk gelas
kimia II jika suhu naik gelas kimiaditambah es agar turun kembali stabil).
9. Menghitung jumlah gelembung yang dihasilkan dalam 3 menit pertama, 3 menit ke dua, dan 3 menit ke
tiga.
10. Mencatat jumlah gelembung dalam tabel dan kemudian dirata-rata.

B. Cara kerja untuk fotosintesis yang tidak menggunakan cahaya matahari( perlakuanke – IV ) :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong Hydrilla verticillata dengan panjang 7 cm sebanyak 5 buah.
3. Memasukkan Hydrilla verticillata secara bersamaan kedalam corong kaca.
4. Menutup gelas kimia dengan corong kaca yang telah diberi Hydrilla verticillata.
5. Menutup corong kaca dengan gelas kimia.
6. Mengisi gelas kimia dengan air sampai penuh dan jangan sampai terdapat gelembung dan mengkaitkan
corong kaca dengan kawat penyangga.
7. Memasukkan gelas kimia tersebut dalam tempat yang gelap.
8. Menghitung jumlah gelembung yang dihasilkan dalam 5 menit pertama, 5 menit ke dua, dan 5 menit ke
tiga.
9. Mencatat jumlah gelembung dalam tabel dan kemudian dirata-rata.
pertanyaan :
1. Perlakuan mana yang mengeluarkan gelembung paling banyak ? Jelaskan !
2. Perlakuan mana yang tidak mengeluarkan gelembung atau hanya mengeluarkan sedikit gelembung ?
Jelaskan !
3. Apa fungsi penambahan NaHCO3?

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan percobaan uji fotosintesis didapatkan data dan hasil sebagai
berikut :
PerlakuanHydrilla Jumlah gelembung dalam
No Rata-rata
verticillata 3 menit I 3 menit II 3 menit III
458 597 725 593,3
Sinar matahari + Gelembung Gelembung Gelembung Gelembung
1
air kecil dan 12 kecil dan 12 kecil dan 8 kecil dan
gelembungbesar gelembungbesar gelembungbesar 3,56
Sinar matahari +
2 air + es - - -
-
(150C)
54 66,67
Sinar matahari + 70 Gelembung 76 Gelembung
3 Gelembung Gelembung
air + NaHCO3 besar besar
besar besar
Tanpa Sinar
4 - - - -
matahari + air

Pertanyaan :
1. Perlakuan mana yang gelembungnya paling banyak ?Jelaskan !
2. Perlakuan mana yang tidak mengeluarkan gelembung ?Jelaskan !
3. Apa fungsi penambahan NaHO3 ?

Jawab :
1. Perlakuan yang menghasilkan gelembung paling banyak pada perlakuan III yaitu perlakuan yang di
tempatkan di tempat yang terang dan ditambahdengan
NaHO3. Karena menyebabkan intensitas cahaya dan NaHO3 yang
terurai menjadi NaOH dan CO2. NaHO3 menambah substrat untuk proses
fotosintesis sehingga hasil gelembung yang dihasilkan lebih banyak.
2. Perlakuan yang tidak mengeluarkan gelembung pada perlakuan IV yaituditempatkan di tempat yang
tidak terdapat cahaya matahari( keadaan gelap ). Di tempat yang
gelap suhunya rendah sehingga enzim inaktif sehingga tidakterjadi reaksi.
3. Fungsi NaHO3 adalah untuk menambah substrat dalam bahan proses fotosintesis.

B. Pembahasan
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari yang
dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya
matahari sebagai bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang
akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :
CO2 + H2O energi cahaya C6H12O6 +O2 + H2O
klorofil
Dari reaksi tersebut kami dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan
oksigen.Hydrilla verticillatadimasukkan ke dalam gelas beaker yang terlebih dahulu telah dilengkapi
dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi
gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar.

Dalam melakukan percobaan ini kami menyiapkan bahan – bahan yang digunakan. Bahannya diantaranya
:Hydrilla verticillata,air,NaHCO3,dan es batu.Hydrilla verticillatadipotong – potong dengan ukuran 7 cm
sebanyak 5 buah pada setiap perlakuan. Kemudian kami melakukan percobaan dengan perlakuan yang
berbeda – beda pada 4 tabung reaksi. Setelah melakukan percobaan reaksi fotosintesis, dengan perlakuan
yang berbeda – beda pada 6 tabung reaksi didapatkan hasil seperti data pengamatan yang ada di atas :

Perlakuan I diletakkan ditempat yang terang dengan suhu 300. Pada perlakuan ini gelas kimia yang telah
berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi dengan air dengan
cara menenggelamkan ke dalam sebuah ember dan tidak boleh ada udara luar yang masuk ke dalam
tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung kemudian mengamati
gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Pada 3 menit pertama gelembung yang dihasilkan
sebanyak 458 gelembung kecil dan 12 gelembung besar. Pada 3 menit kedua gelembung yang dihasilkan
bertambah sebanyak 597 gelembung kecil dan 12 gelembung besar. Pada 3 menit yang terakhir jumlah
gelembung yang dihasilkan bertambah sebanyak 725 gelembung kecil dan 8 gelembung besar Dari hasil
yang didapat membuktikan bahwa pada percobaan ini menghasilkan oksigen ditandai dengan munculnya
gelembung – gelembung udara yang ada di dalam tabung. Semakin lama waktu yang digunakan,oksigen
yang dihasilkan semakin banyak.

Perlakuan II diletakkan ditempat terang dan ditambahkan dengan es batu dengan suhu 150.Pada perlakuan
ini gelas kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai
diisi dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak boleh ada udara luar
yang masuk ke dalam tabung. Diberi es batu untuk sehingga suhu menjadi 150. Kemudian diletakkan di
tempat yang terang terkena matahari langsung kemudianmengamati gelembung yang dihasilkan dari
perlakuan tersebut. Pada 3 menit pertama,kedua,dan ketiga tidak ada gelembung yang dihasilkan. Jika
dibandingkan dengan perakuan pertama gelembung yang dihasilkan sangat banyak dengan suhu 300 .
Sehingga dapat diketahui bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh temperatur( suhu ) dan dalam suhu yang
dingin ternyata mempengaruhi kerja enzim yaitu kerja enzim kurang optimal.

Perlakuan III diletakkan ditempat yang terang dan ditambahkan NaHCO3.Pada perlakuan ini gelas
kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi
dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak boleh ada udara luar yang
masuk ke dalam tabung.kemudian ditambahkan larutan NaHCO3.Kemudian diletakkan di tempat terang
yang langsung terkena cahaya matahari langsung. Dari tabel pengamatan diatas diketahui bahwa pada 3
menit pertama gelembung yang dihasilkan sebanyak 54 gelembung besar. Pada 3 menit kedua gelembung
yang dihasilkan sebanyak 70 gelembung besar. Pada 3 menit terakhir gelembung yang dihasilkan
sebanyak 76 gelembung besar. Sehingga jika gelembung besar ini diakumulasi menjadi gelembung kecil
maka perbandingan antara perlakuan I yaitu ditempatkan ditempat yang terang dengan suhu 300dengan
perlakuan ketiga yaitu ditempatkan di tempat yang terang dengan penambahan NaHCO3maka gelembung
yang banyak dihasilkan yaitu pada perlakuan ketiga dengan penambahan NaHCO3. Hal ini membuktikan
bahwa pada perlakuan ketiga ini menggunakan larutan NaHCO3menghasilkan oksigen lebih banyak.
Karena penambahan NaHCO3yang bereaksi dengan cahaya matahari akan terurai menjadi NaOH dan
CO2. Dan NaHCO3menambah substrat dalam bahan untuk proses fotosintesis sehinggaa gelembung yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan percobaan yang pertama tanpa ada tambahan substrat hanya
terkena sinar matahari langsung.
Perlakuan IV diletakkan ditempat yang gelap tanpa ada sinar matahari. Pada perlakuan ini gelas
kimia yang telah berisi corong, Hydrilla verticillata, kawat, tabung reaksi yang sudah dirangkai diisi
dengan air dengan cara menenggelamkan ke dalam sebuah enmber dan tidak boleh ada udara luar yang
masuk ke dalam tabung. Kemudian diletakkan di tempat yang terang terkena matahari langsung kemudian
mengamati gelembung yang dihasilkan dari perlakuan tersebut. Dari tabel pengamatan diatas pada 3
menit pertama,kedua,dan ketiga tidak menghasilkan gelembung udara. Hal ini membutuhkan dalam
proses fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya.

Anda mungkin juga menyukai