Anda di halaman 1dari 10

Please tell about your self?

Well, Thank You For Giving Me To Follow This Interview Process. My Name
Is Sufandi A.K. Uno, Commonly Called Fandi. I'm From One Of The Small
Villages In The City Of Tidore Island, North Maluku.
I Graduated From Psychology School At Bosowa University Makassar. I
Have A High Interest In Education, Social And Environmental, So I Have
Made Myself Engaged In some organizations by contributing to the form of
devotion to society and the area when i first went to college.
I Am Currently Focusing On Learning English, Which Is One Of My Weak
Points That Has Been Written On The Self-assessment Form.
The Desire To Continue To Contribute To The Region And The Country As
An Academic/Expert Focused On Improving, Supervising, And Controlling
Environmental Issues In The Area, To strengthens my intention to continue
my master’s education in the field of environmental psychology.
So I Hope To Be The Best In The LPDP Selection Process This Time .
Apa Kelebihan Yang Anda Miliki?

• Cenderung menganalisis suatu masalah secara detail untuk mencari


solusi terhadap masalah tersebut. sehingga seringkali secara praktis
saya berperan sebagai problem solver dalam organisasi semasa kuliah
dulu.
• Sangat cepat beradaptasi dengan orang lain, hal ini membuat saya
punya banyak teman ketika merantau berkuliah di kota Makassar dulu.
• Beberapa kali memimpin kelompok organisasi, sejak dari tingkat
sekolah menengah sampai sarjana. Dari pengalaman organisasi yang
saya geluti , beberapa kali saya dipilih sebagai ketua umum.
• Selalu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Semasa
menjabat sebagai pimpinan organisasi saya selalu konsisten dengan
tugas guna mensuksesi tugas tersebut dalam bentuk kegiatan.
Apa Kelemahan Yang Anda Miliki?
• Tidak mampu menghadapi banyak masalah, sehingga terkadang
membuat saya kewalahan, oleh karena itu saya berupaya untuk
menyelesaikan satu masalah terlebih dahulu dengan time schedule
yang telah saya jadwalkan.
• Tidak cepat dalam mengambil suatu keputusan, oleh karena saya
membutuhkan cukup waktu untuk menganalisis suatu masalah.
• Kurang menguasai bahasa asing, sehingga untuk meminimalisir
kelemahan tersebut sayaKurang menguasai bahasa asing, sehingga
untuk meminimalisir kelemahan tersebut, saya berangkat ke kampung
Inggris, Pare Kediri untuk mendalami bahasa asing.
Apa Kegagalan terbesar dalam hidup
Anda?
Saya pernah gagal ketika di masih bangku kuliah. Dimana saya sangat
berekspektasi untuk lulus/wisuda tepat waktu (4 tahun), namun saya gagal
memenuhi ekspektasi tersebut oleh karena semasa kuliah dulu saya
dihadapi dengan sebuah kondisi di mana bapak saya sedang sakit parah dan
membutuhkan biaya untuk berobat sehingga ikut berdampak pada
menunggaknya biaya kuliah yang terbilang cukup mahal yang menyebabkan
saya harus mengambil cuti selama 1 semester.
Namun tanpa mengabaiakan tanggungjawab saya untuk menyelesaikan
pendidikan S1 di tanah rantau, membuat saya inisiatif berusaha
mengumpulkan uang untuk membantu meringankan beban ekonomi
keluarga saya dengan cara berprofesi sebagai penyanyi kafe & ojek online
di kota Makassar. Alhamdulillah setelahnya saya konsisten bertanggung
jawab mengejar proses pendidikan saya yang sempat stagnan dan dapat
menyelesaikan pedidikan S1 saya tepat di 5 tahun.
Apa yang membedakanmu dari peserta yang lain,
sehingga kamu layak mendapatkan beasiswa ini?
Saya tidak bisa membandingkannya secara langsung, tapi saya akan
berbicara mengenai kekuatan yang saya miliki. Bahwa saya memiliki
kemampuan berpikir positif dari kegagalan yang pernah saya dapatkan.
Karena dalam prinsip yang saya pegang bahwa jika kegagalan dijadikan
sebagai tolak ukur membuat hidup kita pesimistik maka kesuksesan tidak
akan diraih oleh kita. kemudian dengan semangat saya dalam
berorganisasi melalui berbagai pengalaman kontribusi yang telah saya
lakukan kepada masyarakat dan daerah saya yang berada pada garis
pendidikan terendah di Indonesia. Meyakinkan saya untuk layak
mendapatkan beasiswa ini dan kembali melakukan pengabdian kepada
daerah saya.
Kenapa kuliah di negara Swedia?

• Saya memilih negara Swedia sebagai negara tujuan study saya karena negara Swedia terkenal dengan
inovasi dan kreatifitasnya. Terdapat beberapa penemuan yang sangat berguna untuk masyarakat
internasional seperti vaksin Astrazeneca, mouse komputer, bluetooth, skype dan spotify ditemukan di
Swedia. Sehingga dengan berkuliah di Swedia dapat menjadikan diri saya sebagai bagian penemu yang
nantinya menemukan suatu penemuan untuk berkontribusi pada Indonesia.
• Negara yang sangat mengedepankan isu pelestarian lingkungan melalui pembangunan berkelanjutan, yang
dimana sangat berkorelasi dengan jurusan/bidang studi magister tujuan saya. Apalagi dalam pertemuan
Swedeen Indonesia Sustainibility Partnerships week pada tahun 2022 lalu. Menurut duta besar Swedia
untuk Indonesia bahwa Negara Swedia telah melakukan kerja sama dengan Indonesia dengan tujuan untuk
berkomitmen mengurangi emisi karbon. Pada kesempatan yang berbeda Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Badan perlindungan
lingkungan Swedia sebagai bentuk dukungan agenda PBB 2030 untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
• Negara yang sangat menghargai perbedaan, karena sebagai negara yang terkenal dengan inovasi dan
kreatifitasnya. Swedia menarik perhatian para pekerja dan pelajar dari berbagai negara lain untuk
berkunjung ke negara Swedia sehingga negara Swedia tak hanya menjadikan bahasa Swedia sebagai bahasa
keseharian mereka, namun bahasa Inggris juga banyak berlaku di lingkungan perusahan dan lingkungan
pendidikan.
• Biaya pendidikan dan hidup yang terbilang cukup murah di benua Eropa. Dimana biaya total pendidikan
yang telah saya kalkulasikan ke dalam kurs Rupiah untuk jurusan yang saya pilih di Universitas Gothenburg
-+ Rp. 285.000.000 (178.000 SEK) & biaya hidup -+ Rp. 20.000.000 (12.050 SEK)/bulan sudah termasuk
biaya tempat tinggal, tagihan utilitas, transportasi, makan & minum, biayakomunikasi seluler, asuransi
kesehatan, rekreasi hiburan.
Alasan memilih jurusan Environmental Psychology
Saya memilih jurusan environmental psychology karena keinginan saya untuk kembali
memperbaiki persoalan lingkungan yang ada pada daerah saya dengan kerangka menata
lingkungan hidup melalui pola perilaku manusia demi mendukung serta mewujudkan
pembangunan berkelanjutan. Sebagai seorang sarjana psikologi, saya meyakini bahwa kerusakan
lingkungan hidup merupakan pengaruh peran tugas dan fungsi manusia selaku makhluk berpikir
yang hidup di alam atau lingkungan tersebut. Hal ini berdasarkan pengalaman kontribusi saya
dalam mengentaskan beberapa masalah lingkungan hidup di kampung halaman (Tidore) seperti
pernah :
• Mengendalikan masalah tumpukan sampah di pesisir pantai dengan kerja sama antara pihak
pemerintah melalui metode modifikasi perilaku atas faktor minimnya pengetahuan dan
kesadaran lingkungan hidup pada masyarakat yang memicu pada tak terkontrolnya perilaku
konsumtif.
• Terlibat pada diskusi kepemudaan yang membahas tentang dampak PLTU di kelurahan Rum
Balibunga, yang mulai menyerang saluran pernapasan warga sekitar PLTU akibat tidak adanya
kebijakan relokasi dan efeknya terhadap siklus produksi panen buah cengkeh sebagai
komoditas di kota Tidore Kepulauan. Hal ini diperkuat oleh informasi yang dirilis
Mongabay.com bahwa kualitas udara yang buruk disebabkan oleh aktivitas pembakaran
batubara memicu terjadinya perubahan iklim yang tidak konsisten sehingga berdampak pada
masalah siklus produksi buah cengkeh.
Kemudian menurut Dr. Aziz Hasyim, SE,. M.Si (akademisi Unkhair) pada webinar WALHI Malut
bahwa bercokolnya banyak perusahan tambang di Maluku Utara kenyataannya masih banyak yang
mengabaikan kepedulian terhadap lingkungan. Selanjutnya dengan melihat kondisi Indonesia yang
menduduki peringkat 168 global dan 22 Asia pasifik untuk pelestarian lingkungan terburuk.
Environmental Governance & Behavior (Gothenburg
University)
• Secara khusus jurusan terkait bidang Environmental Psychology yang
ditawarkan oleh Universitas Gothenburg masuk ke dalam fakultas
political sains dengan nama jurusannya/program Environmental
Governance & Behavior. Jurusan/Program ini menggabungkan fokus
pada sikap dan keyakinan terhadap lingkungan oleh masyarakat dalam
konteks ilmu psikologi yang berfokus pada institusi dan pemangku
kebijakan melalui ilmu politik untuk mendalami kebijakan yang akan
ramah terhadap lingkungan. Pendidikan/pembelajaran untuk
mengatasi masalah lingkungan nyata, seperti pengelolaan air, lautan,
penggunaan lahan, keanekaragaman hayati dan berbagai masalah
udara, termasuk perubahan iklim, dengan penekanan pada
kemungkinan solusinya.
• Tentang :
 Biaya pendidikan penuh: 178 000 SEK (-+Rp. 290.000.000)
 Bahasa Inggris
 120 ECTS (sks) selama 2 tahun
Struktur Kurikulum
• Semester pertama memberikan pengetahuan lanjutan tentang bidang penelitian utama dalam ilmu politik
kontemporer dan memberi kita kesempatan untuk memilih di antara empat program metode penelitian.
• Semester kedua memiliki mata kuliah berorientasi penelitian mendalam dalam ilmu politik.
• Semester ketiga memiliki mata kuliah psikologi selama satu semester penuh, atau setengah semester
metode penelitian tambahan.
• Semester terakhir menyangkut proyek tesis master. Kita akan secara mandiri mengembangkan dan
menerapkan pengetahuan dan keterampilan teoretis dan metodologis yang diperoleh selama
program. Peneliti dengan reputasi internasional di bidangnya dan dengan pengalaman yang kuat dalam
membimbing proyek penelitian tersedia sebagai penasihat.
* Alasan Gothenburg University

Anda mungkin juga menyukai