Anda di halaman 1dari 61

BAB XII

KEANEKARAGAMAN
BUDAYA
Pengetahuan
What is mengenai
Antropology ?
keanekaragaman
budaya manusia
(khususnya budaya
suku-suku bangsa
yang ada di
Indonesia)
Why Mampu
Antropology? memahami makna
yang terkandung
dalam
kebhinnekatunggal
ikaan masyarakat
Indonesia
Untuk mengantisipasi
setiap isu yang mengarah
kepada disintegrasi
nasional
What for ?

Mampu membangkitkan
minat siswa untuk
menggali dan memahami
berbagai potensi sumber
daya manusia dn budaya
Indonesia bagi kepentingan
pembangunan nasional
PENGERTIAN DEFINISI

RUANG LINGKUP
KAJIAN ANTROPOLOGI

FASE-FASE PERKEMBANGAN CABANG-CABANG


PENGERTIAN
Apa pengertian
antropologi ? Secara etimologis

antropos logos

manusia ilmu
DEFINISI ANTROPOLOGI MENURUT AHLI

Ralp Linton Ilmu manusia (The study of Man )

Keesing (1981) Kajian tentang manusia

Haviland (1985) Studi tentang manusia dan


perilakunya yang melaluinya
diperoleh pengertian lengkap
tentang keanekaragaman
manusia
Menurut
Koentjoroningrat
?
ANTROPOLOGI MENURUT
KONTJORONINGRAT

Perkembangan manusia sebagai


makhluk biologi

Terjadinya aneka warna makhluk


manusia dilihat dari ciri-ciri
Menyoroti tubuhnya
antropologi melalui Sejarah asal, perkembangan serta
lima masalah penyebaran berbagai macam
tentang makhluk bahasa di seluruh dunia
manusia
Persebaran dan terjadinya aneka
warna kebudayaan manusia
dalam kehidupan masyarakat

Dasar-dasar aneka warna


kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat
FASE-FASE PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI

Kontjoroningrat (1990)
Fase Pertama
( Sebelum tahun 1800)
Terjadi ketika orang-orang Eropa Barat mulai menjelajah
berbagai benua

Menghasilkan kisah-kisah perjalanan, laporan, tulisan


para musafir, pelaut, pendeta yang memuat deskripsi
adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri
fisik yang beraneka ragam
FASE-FASE PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI

Kontjoroningrat (1990)

Fase Kedua
( Pertengahan abad ke-19)
Muncul karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi
(fase satu) berdasar pendekatan evolusi manusia

Muncul anggapan bangsa Eropa barat sebagai


masyarakat berperadaban tinggi sedang luar Eropa
sebagai masyarakat primitif
FASE-FASE PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI

Kontjoroningrat (1990)

Fase Ketiga
( Permulaan abad ke-20)

Antropologi mulai menjadi ilmu praktis yang


bertujuan mempelajari msayarakt dan kebudayaan
suku-suku bangsa di luar Eropa untuk kepentingan
pemerintah kolonial
FASE-FASE PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI

Kontjoroningrat (1990)

Fase Keempat
( Sesudah tahun 1930)

Antropologi memiliki dua tujuan yaitu


1) Tujuan praktis : memperlajari manusia dalam aneka
warna budaya untuk membangun masyarakat tsb
2) Tujuan akademis : mencapai pengertian tentang manusia
pada umumnya (melalui budayanya)
CABANG-CABANG ANTROPOLOGI
Somatologi

ANTROPOLOGI
FISIK (BIOLOGI)
Paleoantropologi

Prehistory
Deskriptif integration
ANTROPOLOGI Etnolinguistik (etnografi)

Etnologi Generalizing approach


(antropologi sosial)
ANTROPOLOGI Etnopsikologi
BUDAYA

Antropologi
spesialisasi

Antropologi
terapan

Arkheologi
SOMATOLOGI

Mempelajari tentang terjadinya aneka


ragam jenis manusia dipandang dari
ciri-ciri fisik tubuhnya (fenotif) maupun
yang tidak tampak (genotif)
PALEOANTROPOLOGI

Mengkaji tentang asal usul terjadinya


manusia dengan menggunakan fosil
yang telah membatu sebagai objeknya
Menurut Harsojo

Membagi antropologi fisik menjadi


enam cabang yang lebih khusus

Palaeoantropologi Evolusi manusia Antropometri


Primat

Studi perbandingan
Antropologi rasial tentang pertumbuhan Antropologi
organik Konstitusional
PREHISTORY

Ilmu yang mempelajari perkembangan


dan persebaran semua kebudayaan
manusia pada zaman prasejarah
ETNOLINGUISTIK

Ilmu yang mempelajari ciri dan


tata bahasa berbagai suku bangsa
serta persebarannya
ETNOLOGI

Ilmu yang mempelajari tentang asas-asas


kemanusiaan melalui pengkajian tentang
kebudayaan berbagai suku bangsa yang
tersebar di muka bumi
ETNOPSIKOLOGI

Mengkaji tentang masalah


kepribadian bangsa
ANTROPOLOGI SPESIALISASI

Pengkhususan kajian antropologi terhadap


masalah-masalah praktis dalam
pemerintahan, pendidikan dan peperangan
ANTROPOLOGI TERAPAN

Bagian antropologi yang


digunakan untuk tujuan-tujuan
praktis
ARKEOLOGI

Ilmu yang mengkaji penemuan-


penemuan peninggalan budaya dan
fosil-fosil manusia purba
DESKRIPTIF INTEGRATION

 Suatu metode penelitian yang


dilakukan secara berulang-ulang
pada objek penelitian tertentu
Generalizing Approach

 Metode penelitian pada beberapa objek


penelitian ( beberapa suku bangsa) secara
serempak dalam jangka waktu tertentu
 Tujuan : memperoleh gambaran tentang
asas persamaan dari keanekaragaman
unsur-unsur kebudayan suku-suku bangsa
yang bersangkutan
ETNOGRAFI INDONESIA
Bahasa Latin

ETNOS GRAPHEIN

Bangsa Gambaran, lukisan

Gambaran tentang suku-


suku bangsa yang ada di
Indonesia
Unsur – Unsur Yang Digambarkan

Sistem kepercayaan/religi Sistem kekerabatan Sistem mata pencaharian

Sistem peralatan/teknologi Sistem bahasa

Sistem kesenian Sistem bahasa

Menurut C. Kluckhohn (1953)


ETNOLOGI INDONESIA
Bahasa Latin

ETNOS LOGOS

Bangsa Ilmu

Mempelajari dasar-dasar, sejarah serta


pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan suku-suku bangsa di
Indonesia
Klasifikasi Unsur-unsur Budaya Suku Bangsa
di Indonesia

Sistem Mata Pencaharian

Samuel Huntington

Hunting and Fishing


Forest Gathering
Mineral Working
Industry
Menurut Antropolog

 Berburu dan meramu ( hunting and


gathering)
 Menangkap Ikan (Fishing)
 Beternak (Pastoralism)
 Bercocok tanam ladang berpindah
 Bercocok tanam menetap dengan
irigasi
 Kerajinan

Sistem kekerabatan
Sistem Kekerabatan

BILATERAL/PARENTAL

UNILATERAL

AMBILINEAL

Sistem Perkawinan
BILATERAL/PARENTAL
 Menarik garis keturunan dari ayah dan ibu
Ex : Jawa, Sunda, Bugis-Makassar

Perempuan
Laki-laki

Ego(saya)
UNILATERAL
 Menarik garis keturunan hanya dari
satu pihak, ayah saja atau ibu saja

Bagan Patrilineal Bagan Matrilineal


Ex : Batak, Bali, Ambon, Asmat, Dani Ex : Minangkabau
AMBILINEAL
 Menarik garis keturunan untuk sebagian orang
dalam masyarakat melalui ayah dan sebagian lagi
dari pihak ibu
Ex : Suku Dayak
Sistem Perkawinan

JJ. BACHOVEN
PROMESKUITAS : Manusia hidup seperti kawanan hewan. Laki-peremouan bebas
melakukan hubungan intim tanpa ikatan ( KAWIN AYAM)

MATRIARKAT : Terbentuk keluarga inti dengan ibu sebagai kepala keluarga

PATRIARKAT : Para lelaki mulai tampil sebagai pemimpin

BILATERAL : Anak dianggap sebagai bagian dari kelompok ayah maupun ibu

Macam-macam sistem perkawinan


Dilihat dari Asal Suami-Istri

Dilihat dari Kedudukan sebagai


pemberi dan penerima Gadis

Dilihat dari Pola Menetap Setelah Perkawinan


 Eksogami : Perkawinan dari suku , ras
yang tidak sama
 Endogami : Perkawinan dari suku, rasa
yang sama
 Homogami : Perkawinan pria – wanita
dari lapisan sosial yang sama
 Heterogami : Perkawinan Pria- Wanita dari
lapisan sosial yang berbeda
Connubium Asymetris
 Hubungan perkawinan yang tiap klennya hanya
mempunyai satu kedudukan terhadap klen lainnya, yaitu
sebagai klen pemberi gadis atau penerima gadis.

B Klen A menerima gadis


dari klen B yang tidak
A boleh mengambil istri dari
C
klen A, tetapi dari klen C.
D Klen C mengambil gadis
dari klen D, dst
Connubium Symetris
 Hubungan perkawinan antara dua klen, terjadi
tukar menukar jodoh bagi para pemudanya.

Klen A memilih jodoh dari klen


A B B, sebaliknya klen B memilih
jodoh dari klen A. ( ex : Suku
Bali)
 Patrilokal (Virilokal) : Tinggal di sekitar pusat kediaman
kerabat suami
 Matrilokal (Uxorilokal): Tempat tinggal di sekitar pusat
kediaman kerabat istri
 Bilokal : Menetap bergantian di tempat kerabat istri dan
kerbat suami
 Neolokal : Pasangan bertempat tinggal di kediaman baru
 Avunkulokal : Pasngan bertempat tinggal di rumah
saudara laku-laki ibu maupun pamn pihak suami
 Natalokal : Pasangan tidak tinggal bersama, tetapi masing-
masing menetap di daerah kelahiran masing-masing
 Kumonlokal : Pasangan bertempat tinggal secara
berkelompok, termasuk dengan orangtua kedua belah
pihak

Istilah-istilah dalam upacara adat perkawinan


Istilah-istilah dalam Upacara Adat
Perkawinan ( di Suku-suku)
 Suku Batak : marhusip, marhata, sinamot,
marujuk, martumpol, mangadati
 Suku Jawa : nontoni, nglamar, paningset, asok
tukon, pingitan, tarub, siraman, temon,
ngundhuh manten
 Suku Sunda : neundeun, omong, nyeureuken,
serahan, ijab kabul, nyawer, buka pintu

Istilah-istilah mas kawin di suku-suku


Istilah-istilah Mas Kawin ( di suku-suku)

 Batak Tuhor
 Jawa Tukon
 Bali Patuku
 Ambon Welin
 Bugis-Makasar Sunreng
 Asmat Krae
 Flores Beli
 Dari kata “ Integration”  Pembauran hingga
menjadi satu kesatuan yg
utuh dan bulat

 Integrasi Nasional  pembauran nation-nation


(bangsa-bangsa) di suatu
wilayah sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh
dan bulat

INTEGRASI NASIONAL
Menurut Howard Wriggins
Howard Wriggins
• Penyatuan bagian-bagian yang berbeda-beda dari
suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang
lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa

• Keberagaman Indonesia termaktub dalam semboyan


BHINNEKA TUNGGAL IKA
( Buku Sutasoma karangan Mpu Tantular masa Raja
Hayam Wuruk di majapahit)

Faktor-faktor ke-Bhinneka-an
Faktor-faktor ke-bhinneka-an Indonesia

Letak astronomis maupun geografis

Banyaknya pulau yang terpisahkan lautan

Keragaman bahasa maupun budaya

Latar belakang sejarah perjuangan bangsa

Lingkaran hukum adat serta kekerabatan

Perbedaan Agama

Wujud ke-bhinneka-an
WUJUD KE-BHINNEKA-AN
MASYARAKAT INDONESIA

Keragaman Keragaman
Agama Bahasa

Keragaman Keragaman adat


Suku Bangsa istiadat/tradisi

Dasar Persamaan
Menurut Hilderd Geertz

 Masyarakat Indonesia terdiri dari


300 suku bangsa yang ditandai
dengan bahasa dan identitas
kultur yang berbeda-beda

MENURUT GEERTZ
Menurut M.A. Jaspan
 Masyarakat Indonesia terdiri dari 366 suku bangsa
yang didasrkan atas bahasa, daerah, kebudayaan
serta susunan masyarakat yaitu :
1. Sumatera 49 suku bangsa
2. Jawa 7 suku bangsa
3. Kalimantan 73 suku bangsa
4. Sulawesi 117 suku bangsa
5. Nusa Tenggara 30 suku bangsa
6. Maluku Ambon 41 suku bangsa
7. Papua (Irian Jaya) 49 suku bangsa

MENURUT VAN VOLLENHOVEN


Menurut Van Vollenhoven
Indonesia dibagi dalam 19 daerah hukum adat (Suku)
1. Aceh 11. Sulawesi selatan/makassar
2. Gayo-alas dan batak 12. Ternate
2a. Nias dan Batu 13. Ambon Maluku
3. Minangkabau 13a.Kepulauan barat daya
3a. Mentawai 14. Irian/papua
4. Sumatera selatan 15. Timor
4a. Enggano 16. Bali dan Lombok
5. Melayu 17. Jawa Tengah dan Jawa Timur
6. Bangka-Biliton 18. Surakarta dan Yogyakarta
7. Kalimantan 19. Jawa Barat
8. Minahasa
8a. Sangir-Talaud
9. Gorontalo
10. Toraja
Dasar Persamaan Masyarakat
Indonesia
 Sifat kehidupan yaitu gotong royong/kekeluargaan
 Persekutuan hidup terwujud dlm kehidupan keluarga sbg dasar
kehidupan yg lebih luas
 Pemilikan tanah secara komunal maupun individu
 Persamaan ada
 Adanya persamaan bahasa nasional  Bahasa Indonesia
 Semangat persatuan dan kesatuan
 Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang tunggal
 Dasar kehidupan religi yang kuat
 Memiliki jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas 
kerukunan nasional
 Kesamaan latar belakang sejarah perjuangan bangsa yang
senasib, sepenanggungan dalam menghadapi penjajah

Masalah yang timbul ???


Cara Pandang yang berbeda
tentang pola perilaku duniawi
Adakah masalah
dalam proses dan cara utk mencapai tujuan
Integrasi Nasional ?!

Kondisi masyarakat yang


majemuk
Menurut Harsya W Bachtiar

Jarak antar wilayah yang


cukup jauh

Arena/forum mewujudkan budaya nasional


Pendapat Harsya W Bachtiar

• Kelompok etnis atau suku-suku bangsa


yang ada di daerah merupakan nation-
nation pribumi yang telah terbentuk
lama sebelum nation Indonesia,
sehingga kecintaan pada nation daerah
dikhawatirkan lebih tinggi daripada
kepada nation Indonesia
Perwujudan Kebudayaan Nasional
• Cara berpakaian
• Bahasa Indonesia
• Perilaku
- Gotong royong
- Toleransi
- Musyawarah mufakat
- Kekeluargaan
- Ramah tamah
• Peralatan/artefak/kebudayaan mental
Manusia Indonesia
Indonesia merupakan negara berkembang ( developing country)

• Tidak cukup makan


• Struktur agraria lemah
• Memiliki ketergantungan ekonomi thd negara lain
• Struktur sosial bersifat feodal
• Pengangguran terselubung sangat besar
• Tingkat pendidikan masih rendah
• Angka kelahirang tinggi
• Pelayanan kesehatan kurang terjamin
• Masih berorientasi pada tradisi-tradisi
Karakter manusia Indonesia
Karakter
( Mochtar Lubis)
• Hipokritis / munafik
• Segan dan enggan bertanggung jawab
• Berjiwa feodal
• Percaya pada takhayul
• Artistik
• Watak yg lemah/karakter kurang kuat
• Tidak hemat/cenderung boros
• Suka tdk bekerja keras ( kecuali terpaksa)
• Menjadi priyayi
• Tukang menggerutu
• Cepat cemburu
• Tukang tiru (plagiator) Ciri Fisik
Ciri Fisik Manusia Indonesia
Kulit hitam
Rambut kriting

Papua Perwakan kecil

Melanesoid Bibir tebal


Ex : Orang Papua, Kai dan Aru

Perwakan kecil
Weddoid Kulit sawo matang
Rambut berombak
Ex : org Enggano (Bengkulu),
mentawai (Sum-ut), org Kubu (Jambi),
org Muna ( Sulsel)

Melayu Kulit hitam

Mongoloid Rambut Ikal/lurus


Muka agak bulat
Ex : Org Jawa, madura, Sunda,
banjar. Bali, dll
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai