Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PAN

CASILA

CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCAS


ILA
PENERAPAN SISTEM EKONOMI
PANCASILA
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
PANCASILA
PANDANGAN ISLAM TERHADAP SISTEM
EKONOMI PANCASILA
SISTEM EKONOMI PANCASILA
 KONSEP TENTANG SISTEM EKONOMI
PANCASILA
 PELAKSANAAN SISTEM EKONOMI
PANCASILA
 KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI
PANCA SILA
KONSEP SISTEM EKONOMI
PANCASILA
 PENGERTIAN
 CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA
PELAKSANAAN SISTEM
EKONOMI PANCASILA
 PADA MASA ORDE LAMA
 PADA MASA ORDE BARU
 PADA MASA REFORMASI
Ekonomi Pancasila merupakan
gagasan mengenai sistem
ekonomi nasional yang
mengacu dan didasarkan pada
etika falsafah Pancasila.
Cara memperoleh dan memiliki harta
kekayaan serta memanfatkan harta
kekayaan yang telah dimiliki tersebut
dengan tidak mengabaikan ilmu sosial
yang berketuhanan, beretika, dan
bermoral, serta punya ciri lokalitas.
1.Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah
negara / pemerintah.
2.Peran negara adalah penting namun tidak dominan,
dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang
posisinya penting namun tidak mendominasi.
3.Masyarakat adalah bagian yang penting di mana
kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk
semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota
masyarakat.
4.Modal atau pun buruh tidak mendominasi
perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.
 Masyarakat pedesaan melakukan usaha-
usaha bersama atas asas kekeluargaan.
 Ketika ada pemilihan umum ekonomi
Pancasila dicantumkan pada agenda
kampanye pemilihan umum.
 Pertama, roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, sosial, dan moral.
 Kedua, ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan
kemerataan sosial, yaitu tidak membiarkan terjadinya dan ketimpangan
ekonomi dan kesenjangan sosial.
 Ketiga, semangat nasionalisme ekonomi; dalam era globalisasi makin
jelas adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional kuat, tangguh,
dan mandiri.
 Keempat, demokrasi ekonomi berdasarkan kerakyatan dan kekeluargaan;
koperasi dan usaha- usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi
perorangan dan masyarakat.
 Kelima, keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil, antara
perencanaan nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang
luas, bebas, dan bertanggung jawab, menuju perwujudan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai