Anda di halaman 1dari 22

EDUKASI PENYAKIT TIDAK MENULAR

DAN PENYAKIT MENULAR


Ibadah Haji sebagai Rukun Islam ke 5

Ibadah Haji di Era Pandemi Covid 19

Outlin Peran Dokter dalam Ibadah Haji di Era


Pandemi

e Penutup
Termasuk Rukun Islam
Ibadah Dilakukan hanya ditempat tertentu (Mekkah
Haji Arab Saudi)

Dilakukan pada waktu tertentu (Bulan haji/


Dzulhidjah)

Dihadiri oleh seluruh umat Islam sedunia


(dengan ketentuan kuota)

Ada syarat Istitho’ah


Istitho’ah
Haji
Mampu secara ilmu

Mampu secara materi

Mampu secara kesehatan

• Ibadah haji banyak menuntut fisik


yang prima
• Kementerian Kesehatan
menerbitkan
aturan tentang Istitho’ah
kesehatan
Istitho’ah Kesehatan (Permenkes no 15/ 2016)

• Istitho’ah kesehatan jemaah Haji memiliki kemampuan dari aspek


kesehatan fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan kesehatan
sehingga jemaah Haji bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat
• Ada 4 kriteria
• Memenuhi syarat Istitho’ah kesehatan haji
• Memenuhi syarat Istitho’ah kesehatan haji dengan pendampingan
• Tidak memenuhi syarat Istitho’ah kesehatan haji sementara
• Tidak memenuhi syarat Istitho’ah kesehatan haji
Ibadah Haji di Era
Pandemi
Ibadah Haji tahun 2020

• Hanya diikuti oleh 10.000 jemaah Haji dari Arab Saudi saja.
• Dengan protokol kesehatan yang ketat
• Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji

Ibadah Haji tahun 2021

• Kuota hanya untuk 60.000 jemaah


• Hanya untuk warga Saudi dan ekspatriat yg menetap di Saudi
• Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji

Ibadah Haji tahun 2022

• Kuota Haji 1 juta jemaah (85% dari luar Arab Saudi)


• Indonesia mendapat kuota terbesar yaitu 100.051 jemaah
Jemaah Haji
Indonesia tahun 2022
• Jumlah 100.051 jemaah
• Berusia maksimal 65 tahun
• Dilakukan tes PCR maksimal 72 jam sebelum kedatangan di
Arab Saudi
• Sudah mendapatkan vaksin lengkap yang di akui
pemerintah Arab Saudi (Semua vaksin yg diberikan di
Indonesia diakui)
• Jemaah haji akan di dampingi oleh 1900 petugas haji
(baik
dari Kementerian Agama maupun Kementerian
Kesehatan)
• Kloter pertama 4 Juni 2022
PROFIL JEMAAH
HAJI
Indonesia
• Sebagian besar baru2022
pertama kali berangkat haji
• Berusia kurang dari 65 tahun
• Masa tunggu yang lama
• Saat ini bimbingan ibadah haji (Manasik) masih belum
optimal
• Sebagian jemaah merupakan risiko tinggi
• Dengan komorbid penyakit
• Dengan pendampingan obat rutin
Risk
Assesment dan
Surveilance
• Sebelum berangkat
• Masa tunggu
• Pra penerbangan
• Saat Penerbangan
• Saat Ibadah haji
• Sebelum ARMUZA
• ARMUZA
• Pasca ARMUZA
• Pemulangan Jemaah Haji
• Pasca Haji
SEBELUM
MASA
•KEBERANGKA
Pemeriksaan kesehatan untuk memantau risiko
TAN
jemaah haji dan menentukan istitho’ah kesehatan
calon jemaah haji
• Peningkatan kebugaran calon jemaah haji
• Imunisasi
• Meningitis
• Pneumokokkus
• Covid-19
• Influenza
• Edukasi pencegahan Covid-19
MASALAH YANG
BISA TIMBUL
SAAT IBADAH
HAJI
• Risiko penularan penyakit (Covid
dan infeksi yang lain nya)
• Risiko komplikasi penyakit yang
diderita
• Risiko cidera
• Risiko kejadian luar biasa
• Risiko delayed pelayanan
kesehatan
• Risiko gangguan cuaca
• Risiko ganguan psikologis
ANTISIP
ASI Risiko penularan penyakit
• Imunisasi sebelum keberangatan: Meningitis, Pneumonia,
Influenza, Hepatitis B, COVID-19, Polio
• Pola hidup sehat: memakai masker, cuci tangan yang baik
dan
benar
• Hindari sumber infeksi: jauhi hewan yang dicurigai sebagai host
(onta), isolasi penderita penyakit infeksi yang mempunyai risiko
menularkan, 5M
• Deteksi dini kasus infeksi di kelompok kecil jemaah
• Sistem pelaporan dan surveilance yang baik di tim kesehatan
Arab Saudi
• Karantina untuk deteksi dini dan pencegahan
ANTISIP
ASI
• Risiko komplikasi penyakit
• Kendali penyakit sejak masa tunggu
• Terapi yang tepat dan kontinyu
• Asupan cairan dan makanan yang adekuat
• Deteksi dini komplikasi yang terjadi
• Penanganan komplikasi dengan adekuat
(primary survey, rujukan tepat)
• Sistim transportasi medis yang adekuat
• Pembatasan aktivitas bagi yang risiko tinggi
RISIKO PENYAKIT
SELAMA IBADAH
HAJI
• Penyakit yang sudah diderita sejak dari tanah air
• DM
• Hipertensi dan penyakit kardiovaskular
• PPOK dan asthma
• Gagal ginjal stadium 1-4
• Penyakit jiwa
• Komplikasi penyakit yang sudah diderita
sebelumnya
• Penyakit infeksi
• Infeksi saluran pernafasan: Pneumonia
• Infeksi saluran cerna: Gastroenteritis
• Penyakit akibat cuaca
• Heat stroke
ANTISIP
ASI
• Risiko Cidera
• Manajemen waktu ibadah yang
tepat
• Manajemen perjalanan yang tepat
menuju dan pulang dari tempat
ibadah
• Istirahat yang cukup
• Pahami alur lalu lintas
• Hindari tanpa alas kaki (punya
tempat alas kaki saat di masjid)
• Hindari paparan panas terlalu
lama
• Cukup minum dan makan
ANTISIP
ASI
Risiko kejadian luar biasa
• Pola hidup sehat: makan tepat waktu,
cuci tangan dengan baik dan benar,
memakai masker, tidak jajan makanan
sembarangan
• Manajemen waktu ibadah yang tepat
• Deteksi dini risiko kejadian luar biasa
ANTISIP
ASI
• Risiko delayed pelayanan kesehatan
• Deteksi dini penyakit yang gawat dan
darurat
• Sistem transportasi medis yang
adekuat
• Sistem rujukan yang adekuat
• Pos kesehatan satelit
• Tim gerak cepat
ANTISIP
ASI
• Risiko gangguan cuaca
• Meminimalkan paparan
panas
• Cukup asupan cairan
• Menggunakan pelindung
(badan, kulit, anggota gerak
dan mata)
• Membatasi aktivitas
ANTISIP
ASI

Risiko gangguan psikologis
• Deteksi dini kelainan jiwa
• Manasik ibadah yang cukup dan
baik
• Asupan makanan dan minuman
yang cukup
• Manajemen waktu ibadah dan
perjalanan
• Manajemen kelompok jemaah
Ibadah Haji di Arab Saudi

Kurangi ibadah sunnah

Kurangi paparan sinar matahari

Gunakan alas kaki  bawa tempat menyimpan

Bawa permen dan air minum saat ibadah fisik

Protokol kesehatan dimanapun dan kapan pun

Wajib vaksin lengkap


PASCA
HAJI
• Diperlukan surveilance yang baik
untuk memantau infeksi pasca haji
• Deteksi dini terhadap kasus infeksi
“import”
• Karantina kesehatan bagi yang
“bergejala”
• Perlu pemantauan minimal 14 hari
pasca kedatangan
PENUT
UP
• Ibadah haji adalah ibadah wajib bagi yang
istitho’ah
• Ibadah haji di era pandemi tetap bisa
dilakukan dengan menegakkan protokol
kesehatan dengan baik
• Perlu risk asssesment dan surveilance yang
baik untuk mencegah problem kesehatan
yang timbul pada jemaah haji
• Dokter memiliki peran yang strategis untuk
mewujudkan jemaah haji yang sehat dan
bisa menjalankan ibadah sesuai syariat

Anda mungkin juga menyukai