Anda di halaman 1dari 9

Muhammad

Abduh
KELOMPOK 7
XI MIPA 01
ANGGOTA
25. 27.
Raffa Dhyarajwa Real Permata Margi Putri

32.
Sunni Chotijah Balqis
BIOGRAFI
Muhammad Abduh atau 'Abduh (1849 - 11 Juli
1905) adalah seorang teolog Muslim, Mufti
Mesir, pembaharu liberal, pendiri Modernisme
Islam dan seorang tokoh penting dalam teologi
dan filsafat yang menghasilkan Islamisme
modern.
Nama Lengkap : Muhammad bin Abduh bin Hasan
Khairullah
Tempat/ tanggal lahir : 1849 di distrik Sibsyir, Mesir,
Ayah : Abduh bin Hasan Khairullah
Ibu : Junaidah Uthman.
Meninggal : Iskandariyah (kini wilayah Mesir),
11Juli 1905 pada umur 55/56 tahun)
Riwayat Pendidikan
Ketika kecil, Muhammad Abduh belajar di rumah. Ia
melanjutkan belajar Al quran hingga hafal dalam waktu 2 tahun
Kota pertama yang didatangi Muhammad Abduh adalah Kota
Tanta di Mesir, pada 1862 atau ketika usianya masih 13
tahun.Sewaktu di Tanta, Muhammad Abduh banyak belajar ilmu
fikih, Al Quran, dan berbagai ilmu di Masjid Al-Ahmadi
Pada 1866, di usia 17 tahun, Muhammad Abduh mendaftar
ke Universitas Al-Azhar di Kairo, di mana ia belajar tentang
logika, filosofi Islam, teologi, dan ilmu sufi. Ia belajar di bawah
bimbingan filsuf Islam Jamaludin al-Afghani.
Studi Abduh di Al-Azhar selesai pada tahun 1877 dengan
mendapat gelar Alim. Ia mulai mengajar di Al – Azhar kemudian
di Dar Al-Ulum dan dirumahnya sendiri. Diantara sumber bahan
ajarannya adalah buku akhlak karangan Ibnu Miskawaih.
Karya
Dalam masa hidupnya, M.Abduh banyak menulis buku ilmiah agamis. ada
beberapa buku yang telah ia tulis, yaitu:

1. Risalah al-Waridat, ditulis pada tahun 1874.


2.Hasyiah ‘Ala Syar al-Dawwani al-Aqoid al-‘Adudiyah,ditulis pada tahun 1876
3. Nahj al-Balaghah, ditulis tahun 1885.
4. Al-Radd ‘Ala al-Dahriyin, ditulis tahun 1886, buku ini adalah terjemahan buku karya Jamaluddin al-
Afghani dalam bidang teologi.
5. Syarh kitab al-Bashair al-Nashraniyah fi al-‘ilmil mantiq, ditulis tahun 1888.
6. Maqomat Badi’uzzaman al-hamadani, ditulis tahun 1889.
7. Taqrir fi Ishlah al-mahakim al-syar’iyyah ditulis 1900.
8. Al-Islam wa al-Nashraniyah ma’a al-ilm wa al-madaniyah, ditulis tahun 1903.
9. Risalah al-Tauhid ditulis tahun 1897.
10. Tafsir Al-Manar
Beberapa ide pembaharuan
Pintu Ijtihad masih terbuka lebar bagi umat islam. Ijtihad merupakan
dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran islam.

Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal. Dengan


akal, ,maka ilmu pengetahuan menjadi maju.

Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh


negara yang bersangkutan.
Muhammad Abduh mengapreasikan ide pemikirannya di dalam
membangun dunia Islam. Yang tujuannya agar berkembang dari
sikap paham Jumud. Maksud arti kata Jumud mengandung makna
keadaan membeku, keadaan statis, dan tak ada perubahan . Inilah
yang membuat umat Islam masa itu mengalami keterpurukan akan
ilmu pengetahuan.
Akhir hidup

01
Akhir hidup Muhammad Abduh diangkat sebagai hakim di
Pengadilan Tingkat Pertama dan menjadi anggota konsultatif dari
Pengadilan Tinggi Mesir pada 1891. Jabatan tersebut ia emban
sampai 1899, sebelum dinobatkan sebagai Mufti Agung Mesir
periode 1899-1905.
Muhammad Abduh menjadi Mufti Agung Mesir sampai ia
meninggal pada 11 Juli 1905 di Mesir, karena karsinoma sel ginjal.
Sebelum wafat, ia sudah mencetuskan konsep kampus Mesir, yang
baru bisa dijuwudkan setelah kematiannya. Gagasan tersebut
sekarang terwujud dalam Universitas Kairo, yang didirikan pada
1908
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai