Sugiarsih, SKM
Tim Kerja Penyakit Tular Vektor, Dit.P2PM
Kemenkes RI
Peta Jalan Eliminasi Malaria di Indonesia
2030
2029
2028 Eminiasi Malaria
Semua Prov & Regio Nasional
2025 eliminasi malaria
Semua Kab/kota
2019 eliminasi malaria
Indignous terakhir di
Indonesia
RPJMN 300 Kab/ko Eliminasi
2. Regional Sumatera,
Sulawesi, NTB 2025
3. Regional Kalimantan
& Malut
2027
5. Regional Papua
Usulan Sertifikasi Eliminasi Malaria-WHO Per Wilayah Regional 2029
& Papua Barat
Kebijakan program malaria
Penanggulangan Promosi
Diagnostik Pengobatan Surveilans Vektor Kesehatan
Merupakan gold standar karena • Tes cepat yang digunakan untuk • PCR digunakan dalam
dapat membedakan spesies, kegawatdaruratan atau pada penelitian serta
menghitung kepadatan parasite dan daerah terpencil
mudah digunakan di fasyankes Surveilans knowlesi
• Pemeriksaan RDT bersifat
kualitatif, tidak dapat digunakan
untuk pemantauan
pengobatan.
Pengobatan Malaria
• Pengobatan penderita malaria harus mengikuti kebijakan nasional pengendalian
malaria di Indonesia.
• Pengobatan dengan ACT hanya diberikan kepada penderita dengan hasil pemeriksaan
darah malaria positif.
• Penderita malaria tanpa komplikasi harus diobati dengan terapi kombinasi berbasis
artemisinin (ACT) plus primakuin sesuai dengan jenis plasmodiumnya.
• Setiap tenaga kesehatan harus memastikan kepatuhan pasien
meminum obat sampai habis melalui konseling agar tidak terjadi resistensi
Plasmodium terhadap obat.
• Penderita malaria berat harus diobati dengan Artesunate intramuskular atau intravena
dan dilanjutkan ACT oral plus primakuin.
Standar Kompetensi Petugas
Mikroskopis di Fasyankes
• Kunjungan rumah secara rutin oleh kader untuk • Sosialisasi dan OJT Sismal
menemukan kasus malaria • Pelatihan analisis data untuk pengambilan
• Kegiatan MBS terutama di daerah yang tidak tersedia keputusan, intervensi dan perencanaan
kader program
• Survei kontak serumah pada kasus positif malaria • Stratifikasi fokus dan endemisitas, pemetaan
• Penemuan kasus melalui kegiatan integrasi program, dan pemantauan capaian per desa
seperti: • Penyusunan laporan tahunan/factsheet untuk
1. Skrining malaria pada bumil K1 dan Balita sakit
advokasi
melalui MTBS
032. Skrining malaria terintegrasi dengan kunjungan 04
pendataan PIS-PK Penguatan Surveilans Vektor
3. Integrasi skrining malaria dan tracing/skrining Covid-
19
• Pelatihan entomologi malaria
4. Skrining malaria di sekolah terintegrasi dengan
program UKS
• Pelaksanaan Surveilans dan pemetaan
5. dll tempat perindukan
• Pemantauan penggunaan kelambu 1-1-13
Pencegahan
Malaria 03
Penanggulangan Vektor
Malaria
Perlindungan menyeluruh (universal protection)
Pencegahan dengan kelambu berinsektisida (LLIN) di daerah
penularan malaria penularan malaria
melalui
Manajemen
Vektor Perlindungan dengan IRS/Penyemperotan
Terpadu dan dinding rumah di daerah terpilih
upaya lain yang
terbukti efektif,
efisien, praktis dan Pengendalian vektor berbasis masyarakat
aman
termasuk integrated vector management seperti
penggunaan repellent, larvasidasi dan
manajemen lingkungan
Penanggulangan Vektor
Contoh Baik
Berbasis Masyarakat
01 dari Maluku
Utara
“Menggerakkan
masyarakat untuk
membersihkan
lingkungan dan
memodifikasi
03 Pengenalan
tempat lingkungan sekitar
kepada kader
perindukan
nyamuk malaria”
Kegiatan Advokasi, Komunikasi dan
Kemitraan
01 Advokasi 02 Komunikasi 03 Kemitraan
Tantangan Strategi
Seluruh Kab/Kota di Prov Banten, DKI Jakarta, Jawa Pembentukan kebijakan dan tim pemeliharaan eliminasi
Timur dan Bali sudah bebas malaria namun belum daerah terutama kabupaten/kota yang sudah bebas malaria
ada yang mengajukan eliminasi malaria tk Provinsi.
Penguatan komitmen advokasi dan sosialisasi pemda
Mobilisasi/ migrasi penduduk yang cukup tinggi dari setempat terkait percepatan eliminasi dan pemeliharaan
daerah endemis daerah
Komitmen daerah yang berkurang baik dari anggaran
dan kegiatan terutama di daerah yang sudah Penguatan jejaring layanan diagnostik dan tatalaksana
eliminasi Penguatan Surveilans (pencatatan dan pelaporan) serta
meningkatkan kegiatan Surveilans migrasi malaria yang
Belum semua kasus positif dilakukan PE 1-2-5 melibatkan masyarakat yang dijadikan sebagai kader malaria
Penguatan 3T ( Testing, Tracing & Treatment) di semua
wilayah dan PE 1-2-5
Diagnosa Kasus Malaria yang terlambat di RS
Peningkatan kasus malaria di Kabupaten Purworejo Koordinasi lintas batas kabupaten dan Provinsi terutama di
juga mempengaruhi kasus malaria di Kawasan Bukit wilayah yang perbatasan dengan kabupaten/Kota endemis
menoreh antara Kulon Progro, Kab Magelang dan
Purworejo
Penguatan Sistem Pelaporan
dalam Pemeliharaan
Eliminasi Malaria
Pelaporan Kasus Malaria di Daerah
Pemeliharaan
• 7 Kabupaten capaian
%konfirmasi lab > 100%
• Cek Regmal 2, pengisian
Suspek PCD
Memantau Capaian Indikator Bulanan
%Pengobatan Standar
SISMAL V1
Excel terstandar Peluncura
dari tingkat
Proses
pengembanga n dan
faskes sampai
pusat, data n SISMAL V2 Sosialisasi
individu hanya di SISMAL V2
fasyankes
Rencana Pengembangan SISMAL V3
35
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES
36
1. Info Kunci (PKM)
39
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES
REGMAL 1
2. Penyelidikan Epidemiologi
dan Titik Koordinat
Penularan
3. Pemantauan Pengobatan
4. Data Kematian
40
2. Regmal 1
Diisi alamat tempat tinggal secara lengkap, bila perlu isi dengan
nomor kontak yang bisa dihubungi
2. Regmal 1
Apabila pasien ditemukan di faskes yang mencatat dan tidak dirujuk maka kolom
“faskes yang menemukan” dan “dirujuk ke” tidak perlu diisi
2. Regmal 1
Kolom PE akan terbuka jika
tanggal PE di ISI
2. Regmal 1
REGMAL 2
51
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES
REGMAL 2
52
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES
VEKTOR
53
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES
PENGENDALIAN FOKUS
54
3. Pengendalian Fokus
Update Data untuk memunculkan kasus
indigenous dari regmal 1
Diisi jumlah dusun fokus termasuk fokus dari kasus indigenous yang ditemukan di RS
maupun kasus indigenous yang dicatat di kabupaten lain
3. Pengendalian Fokus