Anda di halaman 1dari 62

Workshop Sistem Informasi

Malaria Eliminasi Malaria Provinsi


Jawa Barat, 20 – 21 Juni 2022

Sugiarsih, SKM
Tim Kerja Penyakit Tular Vektor, Dit.P2PM
Kemenkes RI
Peta Jalan Eliminasi Malaria di Indonesia
2030
2029
2028 Eminiasi Malaria
Semua Prov & Regio Nasional
2025 eliminasi malaria
Semua Kab/kota
2019 eliminasi malaria
Indignous terakhir di
Indonesia
RPJMN 300 Kab/ko Eliminasi

1. Regional Jawa-Bali 2023

2. Regional Sumatera,
Sulawesi, NTB 2025

3. Regional Kalimantan
& Malut
2027

4. Regional Maluku & NTT 2028

5. Regional Papua
Usulan Sertifikasi Eliminasi Malaria-WHO Per Wilayah Regional 2029
& Papua Barat
Kebijakan program malaria

Penanggulangan Promosi
Diagnostik Pengobatan Surveilans Vektor Kesehatan

• Gold Standar • Pengobatan • Peningkatan • Distribusi • Interpersonal


secara standar lini penemuan di
pertama kelambu di Komunikasi
mikroskopis daerah
dan RDT, PCR menggunakan
endemis
daerah tinggi Perubahan
ACT dan dan fokus perilaku
pada situasi Primaquin (tanpa
malaria
tertentu komplikasi) • Penyelidikan • Surveilans • Advokasi
• Ditunjang • Pengobatan epidemiologi vector dan peningkatan
dengan jejaring dengan dan surveilans pemetaan komitmen
pemantapan artesunate inj migrasi di
mutu disetiap (malaria berat daerah rendah
reseptivitas
level dengan dan bebas
komplikasi) 3
Tatalaksana
(Diagnostik dan
Pengobatan) 01
Pemeriksaan Laboratorium
Malaria
Mikroskopis RDT PCR
Pemeriksaan parasite malaria
Pemeriksaan cepat malaria dengan Pemeriksaan biomolekuler dengan
mernggunakan pewarnaan sediaan
mendeteksi antigen mendeteksi DNA Parasit
darah

Merupakan gold standar karena • Tes cepat yang digunakan untuk • PCR digunakan dalam
dapat membedakan spesies, kegawatdaruratan atau pada penelitian serta
menghitung kepadatan parasite dan daerah terpencil
mudah digunakan di fasyankes Surveilans knowlesi
• Pemeriksaan RDT bersifat
kualitatif, tidak dapat digunakan
untuk pemantauan
pengobatan.
Pengobatan Malaria
• Pengobatan penderita malaria harus mengikuti kebijakan nasional pengendalian
malaria di Indonesia.
• Pengobatan dengan ACT hanya diberikan kepada penderita dengan hasil pemeriksaan
darah malaria positif.
• Penderita malaria tanpa komplikasi harus diobati dengan terapi kombinasi berbasis
artemisinin (ACT) plus primakuin sesuai dengan jenis plasmodiumnya.
• Setiap tenaga kesehatan harus memastikan kepatuhan pasien
meminum obat sampai habis melalui konseling agar tidak terjadi resistensi
Plasmodium terhadap obat.
• Penderita malaria berat harus diobati dengan Artesunate intramuskular atau intravena
dan dilanjutkan ACT oral plus primakuin.
Standar Kompetensi Petugas
Mikroskopis di Fasyankes

Fasyankes Kab/Kota Provinsi

Minimal Rata-rata nilai Minimal Level B


Sensitifitas, Spesifitas,
Level 1 WHO
Akurasi spesies >70% = Nasional = level 2 =
level C = level 3 = advance reference
Surveilans
Malaria 02
Kegiatan Surveilans dan Monitoring
Evaluasi
01 Peningkatan Penemuan Kasus 02 Penguatan Sistem informasi dan ME

• Kunjungan rumah secara rutin oleh kader untuk • Sosialisasi dan OJT Sismal
menemukan kasus malaria • Pelatihan analisis data untuk pengambilan
• Kegiatan MBS terutama di daerah yang tidak tersedia keputusan, intervensi dan perencanaan
kader program
• Survei kontak serumah pada kasus positif malaria • Stratifikasi fokus dan endemisitas, pemetaan
• Penemuan kasus melalui kegiatan integrasi program, dan pemantauan capaian per desa
seperti: • Penyusunan laporan tahunan/factsheet untuk
1. Skrining malaria pada bumil K1 dan Balita sakit
advokasi
melalui MTBS
032. Skrining malaria terintegrasi dengan kunjungan 04
pendataan PIS-PK Penguatan Surveilans Vektor
3. Integrasi skrining malaria dan tracing/skrining Covid-
19
• Pelatihan entomologi malaria
4. Skrining malaria di sekolah terintegrasi dengan
program UKS
• Pelaksanaan Surveilans dan pemetaan
5. dll tempat perindukan
• Pemantauan penggunaan kelambu 1-1-13
Pencegahan
Malaria 03
Penanggulangan Vektor
Malaria
Perlindungan menyeluruh (universal protection)
Pencegahan dengan kelambu berinsektisida (LLIN) di daerah
penularan malaria penularan malaria
melalui
Manajemen
Vektor Perlindungan dengan IRS/Penyemperotan
Terpadu dan dinding rumah di daerah terpilih
upaya lain yang
terbukti efektif,
efisien, praktis dan Pengendalian vektor berbasis masyarakat
aman
termasuk integrated vector management seperti
penggunaan repellent, larvasidasi dan
manajemen lingkungan
Penanggulangan Vektor
Contoh Baik
Berbasis Masyarakat
01 dari Maluku
Utara

“Menggerakkan
masyarakat untuk
membersihkan
lingkungan dan
memodifikasi
03 Pengenalan
tempat lingkungan sekitar
kepada kader
perindukan
nyamuk malaria”
Kegiatan Advokasi, Komunikasi dan
Kemitraan
01 Advokasi 02 Komunikasi 03 Kemitraan

• Mendorong penyusunan • penyediaan media KIE • Kemitraan dengan


regulasi daerah tentang sesuai dengan Bahasa dan organisasi kepemudaan,
penanggulangan malaria situasi lokal PKK, Darmawanita, dll
• Menyusun Rencana Aksi
Dearah • Integrasi program malaria • Pelibatan organisasi profesi
• Memasukkan malaria dalam dengan Promkes dalam (IDI, IBI, Patelki, Peki dll)
agenda RPJMD mensosialisasikan malaria
• Melakukan advokasi • Kemitraan dengan mitra
pendanaan malaria dalam • Mendorong sosialisasi potensial (KLHK, Dinas
APBD, BOK, dan dana desa materi malaria pada anak Pertanian, Dinas Sosial, dll)
maupun dana CSR, dll sekolah dalam muatan lokal
maupun mata pelajaran lain
INTERVENSI SPESIFIK PENANGGULANGAN MALARIA PER TAHAPAN

Tahapan Tujuan Sasaran Kegiatan utama


Akselerasi Menurunkan jumlah Kab/kota - Pembagian kelambu massal
kasus secepat mungkin endemis tinggi - IRS pada desa dengan API > 20
API >5‰ - Skrining malaria pada semua Bumil & pembagian kelambu
rutin
- Skrining malaria : MTBS & semua balita sakit
Intensifikasi Menghilangkan daerah Kab/kota - Pembagian kelambu pada populasi khusus atau di daerah
fokus endemis sedang fokus
API 1-5 ‰ - Penemuan aktif kasus yg masif
- IRS pada situasi peningkatan kasus dan pengendalian vektor
lain sesuai bukti lokal
Pembebasan Menghentikan penularan Kab/kota - Surveilans migrasi malaria
setempat/kasus endemis rendah - PE 1-2-5 pada setiap kasus positif
indigeneous API < 1‰ - Pemetaan & pengamatan daerah reseptif
- Peguatan jejaring diagnosis dan tatalaksana

Pemeliharaan Mencegah munculnya Kab/kota bebas - Surveilans migrasi malaria


penularan malaria malaria - PE 1-2-5 pada setiap kasus positif
kembali - Pemetaan & pengamatan daerah reseptif
- Surveilans Vektor
- Peguatan jejaring diagnosis dan tatalaksana
14
TANTANGAN ELIMINASI DAN STRATEGI
REGIONAL JAWA-BALI (Prov Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali)

Tantangan Strategi

Seluruh Kab/Kota di Prov Banten, DKI Jakarta, Jawa Pembentukan kebijakan dan tim pemeliharaan eliminasi
Timur dan Bali sudah bebas malaria namun belum daerah terutama kabupaten/kota yang sudah bebas malaria
ada yang mengajukan eliminasi malaria tk Provinsi.
Penguatan komitmen advokasi dan sosialisasi pemda
Mobilisasi/ migrasi penduduk yang cukup tinggi dari setempat terkait percepatan eliminasi dan pemeliharaan
daerah endemis daerah
Komitmen daerah yang berkurang baik dari anggaran
dan kegiatan terutama di daerah yang sudah Penguatan jejaring layanan diagnostik dan tatalaksana
eliminasi Penguatan Surveilans (pencatatan dan pelaporan) serta
meningkatkan kegiatan Surveilans migrasi malaria yang
Belum semua kasus positif dilakukan PE 1-2-5 melibatkan masyarakat yang dijadikan sebagai kader malaria
Penguatan 3T ( Testing, Tracing & Treatment) di semua
wilayah dan PE 1-2-5
Diagnosa Kasus Malaria yang terlambat di RS
Peningkatan kasus malaria di Kabupaten Purworejo Koordinasi lintas batas kabupaten dan Provinsi terutama di
juga mempengaruhi kasus malaria di Kawasan Bukit wilayah yang perbatasan dengan kabupaten/Kota endemis
menoreh antara Kulon Progro, Kab Magelang dan
Purworejo
Penguatan Sistem Pelaporan
dalam Pemeliharaan
Eliminasi Malaria
Pelaporan Kasus Malaria di Daerah
Pemeliharaan

1.Kasus dilaporkan secara cepat (Realtime) sehingga dapat


dilakukan respon segera (Penyelidikan Epidemiologi)
2.Variabel data yang dilaporkan lebih detail (termasuk data
hasil penyelidikan epidemiologi)
3.Penting untuk mencatat data asal kasus (asal kasus
impor)
4.Kasus yang ditemukan segera dilakukan uji silang
Jejaring Pelaporan Malaria

Dinas Kabupaten/Kota mem-validasi data yang sudah di input oleh


faskes

Rumah Sakit Rujukan mengentri data malaria (kasus positif,


Pengobatan, PE, dan logistik) ke dalam SISMAL

Puskesmas/Faskes lainnya yang menemukan suspek


malaria merujuk ke Rumah sakit rujukan
Peran kab/kota Dalam Penguatan
SISMAL
Memantau Kelengkapan & Ketepatan data per bulan
per fasyankes
UPLOAD LAPORAN TEPAT WAKTU
(Setiap sebelum tgl 5 bulan berikutnya)

Kelengkapan 100% Ketepatan 100%

Laporan SISMAL di Upload setiap sebelum


tanggal 5 bulan berikutnya. (Contoh
laporan bulan 8 diupload sebelum tgl 5 di
bulan 9).
(Upload Laporan di akhir bulan atau
lewat > tgl 5)

Kelengkapan 100% Ketepatan 0%


CAPAIAN KELENGKAPAN LAPORAN
SISMAL
Memantau Capaian Indikator Bulanan
%Konfirmasi Lab

Capaian indikator bulanan dilihat melalui:


Buka Menu ANALISIS  Pilih Periode Laporan (Tahun dan Bulan) 
Pilih Level fasyankes  pilih grafik:
• Kegiatan PCD (Konfirmasi Lab) :
untuk memantau indikator % Suspek yang dikonfirmasi
laboratorium (Mikroskop dan RDT) Melalui kegiatan PCD
Target 95%
Tantangan : Suspek tidak diisi atau diisi sangat tinggi atau sangat
rendah
CAPAIAN %KONFIRMASI LAB

• 7 Kabupaten capaian
%konfirmasi lab > 100%
• Cek Regmal 2, pengisian
Suspek PCD
Memantau Capaian Indikator Bulanan
%Pengobatan Standar

Capaian indikator bulanan dilihat melalui:


Buka Menu ANALISIS  Pilih Periode Laporan (Tahun dan
Bulan)  Pilih Level fasyankes  pilih grafik:
• Pengobatan Standar
untuk memantau indikator % kasus positif yang diobati
Target : 95%
Tantangan:
1.Tidak mengisi jenis obat yang diberikan di regmal 1
2. #N/A (blank)
CAPAIAN %PENGOBATAN STANDAR
Memantau Capaian Indikator Bulanan
% Kasus Positif yang di PE

Capaian indikator bulanan dilihat melalui:


Buka Menu ANALISIS  Pilih Periode Laporan (Tahun dan Bulan)  Pilih Level
fasyankes  pilih grafik:
• Kasus yang di PE
untuk memantau kasus positif yang di PE
Target 90%
Tantangan
1. Kasus luar wilayah
2. Tidak mengisi klasifikasi kasus
3. Tidak mengisi jumlah pemeriksaan dari kegiatan survey kontak (Kasus
impor : Reseptif & Non Reseptif -> Berkelompok)
4. Tidak mengisi titik koordinat kasus
CAPAIAN % PE
• 2 kasus di Kota Sukabumi belum
dilakukan PE
• 13 kasus di Kota Cimahi belum
dilakukan PE
• 3 kasus di Bogor belum dilakukan
PE
Implementasi SISMAL
Integrasi Data Malaria dalam SISMAL
Data Hasil Penyelidikan
Epidemiologi Kasus dan
Data Penemuan Kasus Fokus
Malaria

Data Kegiatan Pemantapan


Mutu Laboratorium
Malaria

Data Logistik Malaria


SISMAL

Data Ketenagaan Malaria

Data Surveilans dan Pengendalian


Vektor
Data individu kompetensi petugas mikroskopis
dan uji silang
Proses Pengembangan SISMAL

2010 2016-2017 2018

SISMAL V1
Excel terstandar Peluncura
dari tingkat
Proses
pengembanga n dan
faskes sampai
pusat, data n SISMAL V2 Sosialisasi
individu hanya di SISMAL V2
fasyankes
Rencana Pengembangan SISMAL V3

2021 2021 2022

Januari-Maret Maret-Desember Peluncuran


• Review • Pengembangan dan
SISMAL V2 SISMAL V3 Sosialisasi
SISMAL V3
Penggunaan SISMAL V.2 (Excell)
•Mekanisme penyimpanan File/Folder
File Master SISMAL dapat didownload di SISMAL online
File Master SISMAL dapat disimpan dimanapun
Jangan melakukan input data langsung di File Master, sebaiknya di copy terlebih dahulu
•Setting Regional
Penyeragaman penanggalan / kalender
Cukup dilakukan 1x pada Komputer / Laptop yang Sama
•Setting Macro
 Cukup dilakukan 1x pada Komputer / Laptop yang Sama
 Wajib dilakukan untuk mengaktifkan tombol-tombol yang ada pada File SISMAL
•Setting Add-ins
Mengaktifkan fitur kalender
•Konversi File
 Wajib dilakukan sebelum melakukan upload laporan secara online
Akses SISMAL
Bila saat akses sismal dirasakan lama sekali
loadingnya, atau “connection reset”. Ganti
alamat akses sismal dg dibawah ini.
• Prioritas akses sismal:
1). https://sismal.malaria.id
2). http://sismal.malaria.id
3). http://103.82.242.215/
Penggunaan SISMAL V.2 (Online)
• Alamat Web dan Log in
Akses Web : sismal.malaria.id
Masuk ke “Area Kerja asli”
User Log in : menggunakan Kode faskes
Password : malaria123$#
• Upload laporan online dapat dilakukan oleh Faskes dan Kabupaten

“Area Kerja Latihan”


• User Log in : menggunakan Kode faskes
• Password : latihan123
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

35
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

MENU INFO KUNCI

1. Data Dasar Puskesmas


2. Sasaran Ibu Hamil
3. Pemetaan Reseptif
(Surveilans dan Faktor
Risiko)

36
1. Info Kunci (PKM)

Kode faskes dan Kode desa jangan


sampai salah !!!  kode tersebut
diambil dari file kode yang sudah di
bagikan.

Jika kode desa/faskes tidak


tersedia/salah silahkan diajukan
perbaikan atau penambahan ke Pusat
dengan menggunakan formulir yang
telah tersedia oleh provinsi
1. Info Kunci (RS)
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

REGMAL 1 (Data Individu)

1. Data Register Malaria


merupakan data pasien
positif dari kegiatan
penemuan kasus aktif
maupun pasif

39
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

REGMAL 1

2. Penyelidikan Epidemiologi
dan Titik Koordinat
Penularan
3. Pemantauan Pengobatan
4. Data Kematian

40
2. Regmal 1

Penemuan kasus malaria dari seluruh jenis


kegiatan penemuan dicatat dalam SISMAL
2. Regmal 1
2. Regmal 1

Diisi alamat tempat tinggal secara lengkap, bila perlu isi dengan
nomor kontak yang bisa dihubungi
2. Regmal 1

Jangan salah mengisi bulan


kunjungan karena akan
menentukan laporan masuk
direkap dalam bulan tersebut
2. Regmal 1
2. Regmal 1

Ibu hamil dan bayu < 6 bulan tidak diberikan


primaquin
2. Regmal 1

Apabila pasien ditemukan di faskes yang mencatat dan tidak dirujuk maka kolom
“faskes yang menemukan” dan “dirujuk ke” tidak perlu diisi
2. Regmal 1
Kolom PE akan terbuka jika
tanggal PE di ISI
2. Regmal 1

Tempat terjadinya penularan diisi Kasus Indigenous  titik koordinat tempat


alamat tempat terjadinya penularan penularan
Kasus Impor  titik koordinat rumah kasus
(termasuk kasus impor)
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

REGMAL 2 (data agregat)

1. Data Penemuan Kasus Pasif


dengan hasil negatif dengan
konfirmasi lab (PCD, Skrining Ibu
Hamil, Skrining Balita MTBS)
2. Data Penemuan Kasus Aktif
dengan hasil negatif dengan
konfirmasi lab (Surveilans
Migrasi, MBS, MFS, Kunjungan
Rumah, Survei Kontak/PE) 50
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

REGMAL 2

3. Data Logistik Program Malaria


seperti Obat Anti Malaria, Bahan dan
Alat Diagnostik, dan Logistik
Pengendalian Vektor

51
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

REGMAL 2

4. Data Putus Stok Obat Anti Malaria (>7 hari


putus stok) Lini Pertama yaitu ACT dan
Primaquin,

52
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

VEKTOR

1. Data Surveilans dan


Pengendalian Vektor seperti
Pembagian Kelambu
Berinsektisida, IRS, Larvasiding

53
MENU SISMAL EXCEL BAGI FASKES

PENGENDALIAN FOKUS

1. Data Fokus Malaria seperti


Fokus Aktif, Fokus Non Aktif,
untuk dilakukan
penanggulangan fokus

54
3. Pengendalian Fokus
Update Data  untuk memunculkan kasus
indigenous dari regmal 1

Diisi jumlah dusun fokus termasuk fokus dari kasus indigenous yang ditemukan di RS
maupun kasus indigenous yang dicatat di kabupaten lain
3. Pengendalian Fokus

Input kasus indigenous


yang di catat di RS atau
Kab lain
Menu INPUT sismal online
FASKES
Menu INPUT sismal online (2)
KAB/KOTA
Menu INPUT sismal online (3)
PROVINSI
TANTANGAN
• Pencatatan dan pelaporan menjadi hal yang sangat penting dalam
surveilans terhadap ancaman terjadinya kasus baru/kasus setempat
serta terjadinya KLB
• Kegiatan surveilans harus selalu dilakukan sebagai dasar dari upaya
pencegahan dan pengendalian kasus malaria
• Mengingatkan kembali kepada seluruh komponen pendukung
surveilans pencegahan dan pengendalian malaria untuk tetap bekerja
walaupun saat ini tidak ada kasus malaria
REKOMENDASI
• Melakukan pemantauan dan validasi data berkala
• Mensosialisasikan sistem rujukan layanan malaria ke
faskes lainnya
• Mengaktifkan kembali upaya pemeliharaan eliminasi
malaria misalnya dengan tetap melaporkan kasus 
zero reporting
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai