Anda di halaman 1dari 31

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM

dr. Imran Pambudi, MPHM


​Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

​1 Maret 2023
Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit

Imunisasi Surveilans Labkesmas


Tujuan

Risiko : Globalsiasi, • Pencegahan dan


Perubahan Iklim, Prilaku Upaya : Penyakit Menular : Pengendalian
PTM : KLB/ Wabah
Ancaman : Penyakit
Menular, Penyakit Tidak • Deteksi Dini Faktor
• Detect
Menular
New/ Re- Emerging
Risiko • Prevent • Reduksi
• Elimiansi
Neglated Tropical
Diseases
• Pengendalian • Response • Eradikasi

Karantina Penyehatan Pengendalian


Kesehatan Lingkungan Vektor
Kebijakan Program
Mengembangkan upaya Deteksi, Memperkuat pemberdayaan dan
Pencegahan dan Respon peningkatan peran swasta dan
masyarakat

Mengutamakan pendekatan Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan


Pengendalian faktor risiko program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit

Menyediakan dan meningkatkan kualitas


data dan informasi pendukung Pencegahan Meningkatkan dukungan sumber daya pendanaan,
teknologi dan kapasitas Pencegahan dan
dan Pengendendalian Penyakit
Pengendalian Penyakit melalui kerjasama
bilateral, regional dan multilateral.
Strategi Program
Peningkatan kapasitas nasional, daerah dan Koloborasi program dan kegiatan deteksi, pencegahan
sektor dalam pencegahan dan Pengendalian dan respon kejadaian penyakit dan faktor risiko antar
penyakit pusat dan daerah

Fasilitasi implementasi program dan kegiatan pencegahan


Penguatan sistem deteksi, Pencegahan dan Pengendalian penyakit
dan Respon pencegahan dan
Pengendalian penyakit
Penguatan Jejaring dan kemitraan pencegahan dan
Pengendalian penyakit

Integrasi dan sinergi program dan kegiatan


deteksi, pencegahan dan respon kejadian Penguatan nilai-nilai organisasi dan individu,
penyakit dan factor risiko antar Program, peningkatan kapasitas SDM dan kerja tim Ditjen P2P
Sektor, Lembaga Nasional dan Mitra dalam rangka integrasi program dan kegiatan
Pembangunan
Penyakit Menular Terkait Gizi-KIA

HIV Diare

Malaria ISPA

Hepatitis B TBC
• HIV
• TBC
• Malaria
• Hepatitis B
• ISPA
• Diare
STRATEGI PENGENDALIAN HIV AIDS
TARGET BY 2030: 95% ODHIV mengetahui statusnya |95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV | 95% ODHIV on ARV dengan virus HIV tersupresi

Permenkes No. 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
Analisis situasi HIV di akhir tahun 2022
Dari 478 ribu ODHIV, 64.8% yang memulai ARV

90.9% ditemukan

64.8% mulai ARV

7032

526,846 59629
478,784 34.0% masih ARV
75860
305,530

163,009 13.6% dites VL


• Estimasi populasi kunci : 5,546,953
Pekerja seks, LSL, waria, penasun, pelanggan 22,139 20,747
Estimasi ODHIV Mulai ARV Status ARV Tes Viral Viral Load
• Estimasi jumlah ODHIV : 526,846 ODHIV ditemukan Load Tersupresi
• Konsentrasi wilayah : (1) Jawa, (2) Papua, Stop ARV
Meninggal
(3) Sumatra Utara Lost follow up

Fokus Program 1 Pencegahan (kondom, profilaksis) 2 Surveilans 3 Pengobatan


4 Promosi kesehatan (testing) (layanan berobat, tes viral load)

Sumber: Data SIHA Des 2022 8


Progress Capaian Program HIV/AIDS 95-95-95

Capaian 81% 42% 20% 19%


Denominator 526.841 429.215 179.659 179.659

Target 95% 95% 95% 9


• HIV
• TBC
• Malaria
• Hepatitis B
• ISPA
• Diare
Kegiatan Program Penanggulangan Tuberkulosis
Target 20301,2 : Incidence Rate (IR): 65 per 100 ribu penduduk; Angka kematian: 6 per 100.000 penduduk
≥90% kasus ditemukan dan diobati; ≥90% berhasil diobati; 80% pemberian TPT pada kontak serumah
Capaian 20213 : Incidence Rate (IR): 354 per 100 ribu penduduk; Angka kematian: 52 per 100.000 penduduk
Capaian 20224 : 74% kasus ditemukan dan diobati; 84% berhasil diobati; 1.4% pemberian TPT pada kontak serumah

1 Pencegahan 2 Surveilans 3 Penanganan Kasus


• Imunisasi BCG • Investigasi kontak (contact tracing) • Penyediaan sarana atau jejaring
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi • Penemuan aktif (ACF) di populasi umum diagnosis TBC di semua layanan rujukan
TBC dan populasi berisiko • Penyediaan logistik TBC yang
• Pemberian Terapi Pencegahan TBC • Penyediaan akses untuk skrining, mencukupi dan berkesinambungan
(TPT) pada Kontak Serumah sarana diagnosis laboratorium dan • Tatalaksana efek samping obat
penunjang • Pemantauan minum obat
• Surveilans aktif di Puskesmas dan • Dukungan biaya transport pasien TBC
Rumah Sakit Resisten Obat
• Penyediaan SDM yang memadai • Peningkatan kapasitas nakes dalam
pencegahan, pengobatan dan perawatan
kasus di layanan

4 Promosi Kesehatan5
• Pemanfaatan media cetak, media elektronik, dan tatap muka yang memuat pesan pencegahan dan pengendalian TBC
• Peningkatan keterpaduan pelaksanaan program melalui kemitraan dengan lintas program atau sektor terkait dan jejaring pelayanan TBC di fasyankes
pemerintah maupun swasta (public private mix)
• Pemberdayaan masyarakat melalui pemberian informasi, penyuluhan, dan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam pencegahan TBC
1
) Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis;
2
) Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun 2020-2024;
3
) Global Tuberculosis Report 2022 (WHO, 2022);
4
) Sistem Informasi Tuberkulosis; data per 21 Januari 2023;
5
) Rancangan Revisi Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
SITUASI TBC GLOBAL
− Secara Global, estimasi kasus TBC sebanyak
10.600.000 kasus dan angka kematian TBC
sebanyak 1.400.000 kasus.
− Penderita laki-laki 6.600.000 dan perempuan
4.000.000 kasus.
− Kasus TB di SEARO terbanyak yaitu 4.800.000.

SITUASI TBC INDONESIA


- Indonesia menempati posisi ke-2 kasus TBC terbanyak di
dunia setelah India dengan kasus sebanyak 969.000 dan
kematian sebanyak 144.000.
- Beban Kasus TBC tertinggi pada tahun 2022 terjadi di
provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera
Utara, dan DKI Jakarta.
CAPAIAN DATA TUBERKULOSIS INDONESIA 2021-2022
Estimasi Kasus TB
969.000*
Ternotifikasi TB Kasus TB Anak
2021 2022 2021 2022
443.235 717.941 42.187 92.711
Treatment Coverage (TC) Kasus TB HIV
2021 2022 2021 2022

46% 74% 8.344 12.450


Terkonfirmasi TB RR/MDR Treatment Success Rate
2021 2022 2021 2022
8.268 12.794 86% 85%
Kasus Enroll TB RR/MDR Pasien TB Meninggal
2021 2022 2021 2022
5.082 7.884 15.186 16.449
CAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR PROGRAM TBC TAHUN 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024


Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian

Insidensi tuberkulosis
Indikator
(per 100.000 272 301 252 354 231 -* 211 - 190 -
RPJMN
penduduk)

Indikator Cakupan penemuan


Kinerja dan pengobatan TBC
80% 48% 85% 46% 90% 74% 90% - 90% -
Program (TBC Treatment
(IKP) Coverage)

Indikator Persentase angka


Kinerja keberhasilan
90% 83% 90% 86% 90% 85% 90% - 90% -
kegiatan pengobatan TBC
(IKK) (TBC Success Rate)

Keterangan:
*) Insiden rate tahun 2022 belum tersedia, karena akan dilaporkan pada GTR tahun 2023
Data TC : Dashboard SITB per 2 Feb 2023
Data TSR : Data olah per 2 Feb 2023 14
CAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR UTAMA TBC RESISTAN OBAT TAHUN 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024


Indikator
Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian

Cakupan Pengobatan
42% 16% 60% 20,6% 70% 34% 75% - 80% -
Tuberkulosis Resistan Obat

Persentase Pasien Tuberkulosis


Resistan Obat yang Memulai 80% 54% 86% 61% 93% 62% 94% - 95% -
Pengobatan (Enrollment Rate)

Angka Keberhasilan Pengobatan


75% 47% 75% 45,6% 80% 51% 80% - 80% -
Tuberkulosis Resistan Obat

Keterangan:
Angka keberhasilan pengobatan 2022 belum tersedia, karena belum selesai periode evaluasi (Kohor jan – des 2020)
Data 2022 per 2 Februari 2023 15
• HIV
• TBC
• Malaria
• Hepatitis B
• ISPA
• Diare
SITUASI MALARIA GLOBAL
95%
Sekitar 234 juta (95%) dari 247 juta
kasus malaria global berasal dari
Afrika pada tahun 2021

Indonesia menyumbangkan kasus


terbesar ke-2 setelah India di Asia
dengan estimasi kasus sebesar
811.636 kasus positif pada tahun
2021 (WHO, 2022)

Indonesia merupakan salah satu dari 9


2% negara endemik malaria di wilayah Asia
Tenggara yang menyumbang sekitar
2% dari beban negara malaria secara
global.
17
Strategi Penanggulangan Malaria

Kebijakan yang Pemberdayaan


1 Universal Akses 2 Surveilans 3 4
mendukung Masyarakat
• Penjaminan mutu
diagnostic • Peningkatan penemuan • komitmen Pemerintah
• Diagnosis dan kasus malaria 
Pusat dan Daerah • Penemuan kasus
Pengobatan sesuai • sistem dan manajemen
eliminasi malaria serta secara aktif oleh
standar data
• • Penyelidikan epidemiologi
pencegahan penularan kader malaria
Penguatan public Private
Mix • Sistem Kewaspadaaan Dini kembali • Perubahan perilaku
• Integrasi pelayanan malaria dan KLB-Bencana  • Penguatan dukungan
dengan Kesehatan Ibu dan • Surveilans migrasi lintas program dan
Anak  • Surveilans vektor lintas sektor termasuk
• Pengendalian vektor • Malaria pada populasi swasta 
terpadu (kelambu khusus
berinsektisida, IRS

5 Penguatan sistem kesehatan

• Penguatan manajemen program • Peningkatan koordinasi lintas batas wilayah


• Penguatan manajemen dalam upaya sertifikasi eliminasi malaria

6 Pengembangan Penelitian dan Inovasi


18
• Pengembangan vaksin Malaria • Percepatan penurunan kasus dengan MDA

18
Analisis situasi Malaria di tahun 2022
Tren Jumlah Kasus dan API nasional tahun 2018-2022
1.8 1.58 500 000
1.6 450 000
1.4 400 000
1.12 350 000
1.2
0.93 0.94 300 000
1 0.84
250 000
0.8 434 819 200 000
0.6 304 607 150 000
0.4 222 085 250 644 254 055
100 000
0.2 50 000
0 -
2018 2019 2020 2021 2022

Positif API

Tren jumlah kasus malaria di Provinsi Papua


500 000
dan Luar Papua 2010-2022
450 000

400 000

350 000

Jumlah 300 000


kabupaten/kota
29 30 83 372
250 000

200 000

150 000
Endemis tinggi Endemis Sedang Endemis Rendah Bebas Malaria
100 000

50 000

Fokus Program 1 Pencegahan -

Endemis tinggi: 1.8 juta kelambu (75%),


2 Surveilans 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Papua Diluar papua
penyemprotan, larvasida
Endemis sedang: 600 ribu kelambu (25%) 4 Promosi kesehatan
19
3 Pengobatan Pelatihan di 9 kab prioritas
Papua
CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM MALARIA TAHUN 2022*
Indikator Sasaran Strategis (ISS) 2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah Kabupaten/Kota Mencapai Eliminasi Malaria
Target 325 345 365 385 405

Capaian 318 347 372 - -

Indikator Kinerja Kegiatan (IKP) 2020 2021 2022 2023 2024


Jumlah Kabupaten/Kota Mencapai API < 1 Per 1000 penduduk
Target 466 475 484 495 500

Capaian 467 471 455 - -

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) 2021 2022 2023 2024


Jumlah Kabupaten/Kota Mencapai Positivity Rate (PR) malaria < 5% Baseline

Target 374 394 414


Capaian 354 348 - -

Indikator KSP Program Malaria 2020 2021 2022 2023 2024


Tercapainya > 95% Kasus positif malaria yang diobati standar

Target > 95% > 95% > 95% > 95% > 95%
Capaian 95% 98% 93%* - - 20
• HIV
• TBC
• Malaria
• Hepatitis B
• ISPA
• Diare
STRATEGI PENGENDALIAN
HEPATITIS
Analisis situasi Hepatitis B dan C di akhir tahun 2022
92% dari target 95% kab/kota melaksanakan DDHBC

7 Provinsi belum mencapai target:


1. Papua 5. Sulawesi Tenggara Sebanyak 3.164.132 (64,6%) ibu hamil
2. Kalimantan Barat 6. Sulawesi Utara dites HBsAg, reaktif 1,55%
3. Sumatera Utara 7. Maluku Utara
4. Papua Barat

Fokus Program 1 Pencegahan: PPIA hep B dengan Tenofovir 2 Surveilans 3 Penanganan


pada ibu hamil reaktif HBsAg  Skining ibu hamil (hep B)  Rujuk FKRTL (hep B, C)
4 Promosi kesehatan  Skrining penasun, ODHIV,  DAA
hemodialisis, WBP (hep C) 23
Data laporan rutin per 21 Februari 2023
• HIV
• TBC
• Malaria
• Hepatitis B
• ISPA
• Diare
PENGEMBANGAN SURVEILANS NASIONAL INFLUENZA DAN CORONA

Impact
Menurunnya morbiditas, mortalitas, disabilitas akibat
penyakit yang disebabkan oleh virus influenza dan corona

Terlaksananya deteksi dini pencegahan dan respon dalam kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi
Outcome
influenza dan corona

Diperolehnya data dan informasi epidemiologi serta virologi dari kasus infeksi virus influenza dan corona berbasis
Output laboratorium yang akurat, valid, dapat diandalkan dan real time sebagai dasar pengambilan keputusan, tindakan dan
kebijakan

Penyediaan Penyediaan Transformasi


Proses Advokasi dan Sosialisasi Pelatihan sarana dan logistik, alat dan Teknologi
prasarana bahan habis pakai Kesehatan

Sarana prasarana Sistem


Logistik, alat dan
Input Dukungan Dukungan fasyankes dan
Komitmen SDM Terlatih laboratorium yang
bahan habis pakai Pencatatan dan
Manajemen Masyarakat berkualitas
yang mencukupi Pelaporan

25
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN ISPA

1. Deteksi dini dan tatalaksana kasus pneumonia balita di FKTP


2. Pengendalian faktor risiko pneumonia
3. Kesiapsiagaan pandemi influenza

1 3
Penemuan Kasus Koordinasi dan
Pneumonia Kolaborasi
Melalui pendekatan Pendekatan lintas program
MTBS/Program ISPA di dan sektoral dalam
FKTP mengendalikan faktor risiko
pneumonia balita

2 4
Kesiapsiagaan Penanggulangan
Pandemi Influenza Karhutla
Penanggulangan Penyakit
Melalui Penyusunan ISPA di wilayah terdampak
Rencana Kontijensi dan asap akibat kebakaran
Surveilans ILI-SARI hutan dan lahan
• HIV
• TBC
• Malaria
• Hepatitis B
• ISPA
• Diare
STRATEGI PENGENDALIAN DIARE
Analisis situasi diare di akhir tahun 2022
89,71% kasus diare pada balita telah diberikan pengobatan dengan oralit dan zinc

• 33 provinsi sudah mencapai target >50%


Pemberian oralit dan zinc pada balita diare cenderung
• 1 provinsi masih <50% meningkat, 2020-2022
• 2 provinsi >100% (perlu klarifikasi dan validasi data)

Sumber: Data rutin 2022

Fokus Program Pencegahan diare dengan koordinasi LP- 2 Surveilans 3 Penanganan


1
LS: ASI eksklusif, PMT, suplementasi vit A,  ACF berbasis faskes dan  Pemberian oralit dan zinc
imunisasi MR-rota, PHBS masyarakat  Pengawasan pengobatan
 Peningkatan catpor 29
4 Promosi kesehatan tuntas
PENUTUP

 Transformasi kesehatan program P2P khususnya P2PM terutama pada pilar pelayanan
primer

 Kebijakan program P2PM diarahkan pada: memperkuat upaya deteksi, pencegahan,


dan respon

 Strategi program P2PM: meningkatkan kapasitas, penguatan sistem, integrasi dan


sinergi, koloborasi, fasilitasi, dan penguatan jejaring

Anda mungkin juga menyukai