Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan Kelima

TUTORIAL
PENDIDIKAN MATEMATIKA 2
(PDGK 4206)
SIMETRI
SIMETRI LIPAT
DAN SIMETRI PUTAR
SIMETRI LIPAT
 Jika suatu bangun datar yang dikenai
gerak lipat menghasilkan dua buah
bangun datar yang kongruen maka
bangun datar tersebut dikatakan
mempunyai simetri lipat
 Suatu bangun datar dikatakan
mempunyai simetri lipat jika terdapat
suatu gerak lipat yang menghasilkan dua
bangun datar yang kongruen
SIMETRI LIPAT
 Suatu bangun datar dikatakan
mempunyai simetri lipat jika terdapat
suatu garis sehingga jika bangun itu
dilipat menurut garis tersebut
menghasilkan dua buah bangun datar
yang kongruen.
 Banyaknya simetri lipat suatu bangun
datar sama dengan banyaknya sumbu
simetri
SIMETRI PUTAR
Pusat putar suatu bangun datar
terletak pada titik berat bangun
datar tersebut
Suatu bangun datar dikatakan
mempunyai simetri putar jika
terdapat suatu gerak putar sehingga
benda putar tersebut menempati
tempatnya semula
SIMETRI PUTAR
Suatu bangun datar yang hanya
mempunyai gerak putar identitas
dikatakan mempunyai satu simetri
putar
Suatu gerak putar dikatakan gerak
putar identitas jika besarnya sudut
putar a = 360o
Jika a adalah besarnya sudut putar
maka a harus memenuhi hubungan
PENGUBINAN, PENCERMINAN
DAN SISTEM KOORDINAT
PENGUBINAN
Pengubinan adalah proses penutup
suatu bangun datar dengan ubin
tanpa ada celah di antaranya dan
tanpa tumpang tindih
Di dalam melakukan pengubinan,
ubin-ubin yang digunakan tidak
harus kongruen dan tidak harus
satu macam
PENGUBINAN
Pengubinan terhadap suatu bidang
datar tidak harus selalu memakai
atau menggunakan bangun datar-
bangun datar yang kongruen dan
juga tidak harus selalu
menggunakan satu macam bangun
datar saja
PENGUBINAN
Boleh saja melakukan pengubinan
terhadap suatu bidang datar
dengan menggunakan bangun
datar-bangun datar beraturan
Di samping itu boleh juga
melakukan pengubinan dengan
menggunakan lebih dari satu
macam bangun datar
PENCERMINAN
Dalam pencerminan, bayangan
suatu bangun yang diperoleh
kongruen dengan bangun aslinya.
Dengan demikian, konsep simetri
lipat dapat dipandang sama dengan
konsep pencerminan
Oleh karena itu, terdapat buku yang
menulis istilah simetri lipat dengan
simetri cermin
SISTEM KOORDINAT
 Bilangan yang dihubungkan dengan suatu titik
pada garis bilangan tersebut disebut
koordinat titik itu.
 Misalnya, titik A yang terletak paling kiri
dihubungkan dengan bilangan 0 maka A
dikatakan mempunyai koordinat 0.
 Kemudian, titik di sebelah kanannya, yaitu B
dihubungkan dengan bilangan 1 maka
dikatakan B mempunyai koordinat 1, (dalam
sistem koordinat garis), dan seterusnya.
SISTEM KOORDINAT

 Pasangan terurut (a,b) yang


dihubungkan dengan titik A disebut
koordinat titik A.
 Bilangan a dalam pasangan terurut (a,b)
adalah bilangan yang terletak pada
sumbu pertama, sedangkan bilangan b
adalah bilangan yang terletak pada
sumbu kedua.
SISTEM KOORDINAT

 Jika semesta pembicaraan pasangan terurut


bilangan adalah himpunan bilangan real maka
dengan menghubungkan setiap pasangan
terurut bilangan dengan titik-titik pada bidang
diperoleh bidang bilangan atau bidang
koordinat.
 Selanjutnya, apabila sumbu pertama dan kedua
saling tegak lurus maka koordinat-koordinat
yang ada pada bidang itu disebut koordinat
Cartesius. Nama ini dipakai untuk menghargai
penemunya, yaitu Rene Descartes.
Silahkan Anda simak latihan-
latihan yang ada dalam modul
• Pada pertemuan kelima ini
mahasiswa mengerjakan TUGAS
II di dalam kelas
SELAMAT BELAJAR
DAN
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai