Anda di halaman 1dari 18

PENCATATAN DAN PEMBUKUAN

Perkuliaan
01 Kombinasi Daring dan Luring

Kehadiran
02 Presensi, dan keaktifan di kelas

Kontrak
Interaktif
03
Perkuliahan Diskusi, tanya jawab, Quiz

Penilaian
04 Presensi 10%, Tugas 10%, Lab 10%,UTS 30% dan UAS 40%

Informasi Kuliah
05 LMS, WAG, GM
Gambaran umum akuntansi

Definisi Akuntansi Definisi Pajak


“Iuran rakyat kepada kas negara
“Proses identifikasi, mengukur dan berdasarkan Undang-undang (yang
melaporkan informasi ekonomi, dapat dipaksakan) dengan tidak
untuk memungkinkan adanya mendapat jasa timbal balik
penilaian dan keputusan yang (kontraprestasi) yang langsung dapat
jelas dan tegas bagi mereka yang ditunjukkan, dan yang digunakan untuk
menggunakan informasi tersebut”. membayar pengeluaran umum.”
(Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH)
(American Accounting Association)

“Suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah “Iuran kepada negara (yang dapat
untuk menyediakan informasi kuantitatif, dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
terutama yang bersifat keuangan, tentang membayarnya menurut peraturan-
entitas ekonomi yang dimaksud agar peraturan , dengan tidak mendapat prestasi
berguna dalam pengambilan keputusan kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan
ekonomi” yang gunanya adalah untuk membiayai
(Accounting Principle Board, 1970) pengeluaran-pengeluaran umum.”
(Prof. De. P.J.A. Andriani)
Pengguna Informasi Akuntansi

INTERNAL
ORGANISASI

EKSTERNAL
ORGANISASI
Proses Akuntansi
Pencatatan dan Pembukuan
Pengumpulan data secara teratur
tentang peredar-an bruto dan atau
penghasilan bruto sebagai dasar
untuk menghitung jumlah pajak
terutang, termasuk penghasilan
yang bukan objek pajak dan/atau
yang dikenakan pajak yang bersifat
final
Psl. 28 ayat (9) UU KUP
Kewajiban Pencatatan

WP OP yang WP OP yang tidak


melakukan kegiatan melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan
usaha atau pekerjaan
bebas, untuk
menghitung bebas.
penghasilan netto
dengan menggunakan
Norma Penghitungan
Penghasilan Netto WP OP menginginkan
(yang peredaran bruto menggunakan Norma
dalam satu tahun
Penghitungan Penghasilan
kurang dari Rp. 4,8
Miliar).
Netto
WP OP ingin menerapkan NPPN harus
memberitahukan kepada DJP dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun
pajak yang bersangkutan. Apabila tidak,
maka WP dianggap melakukan pembukuan
(PER-17/PJ/2015)
Syarat menyelenggarakan pencatatan
 Harus diselengarakan secara teratur dan mencerminkan
keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan huruf latin,
angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun dalam
bahasa Indonesia.
 Pencatatan dalam satu tahun harus diselenggarakan secara
kronologis.
 Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus
disimpan di tempat tinggal WP/tempat kegiatan
usaha/pekerjaan bebas yang dilakukan selama 10 tahun.
 Pencatatan harus dapat menggambarkan, antara lain :
 Peredaran/penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan
bruto yang diterima dan/atau diperoleh;
 Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan
yang pengenaan pajaknya bersifat final.
Syarat pencatatan… (lanjutan)

 WP yang mempunyai lebih dari 1


(satu) jenis usaha dan/atau tempat
usaha, maka pencatatan harus dapat
menggambarkan secara jelas untuk
masing-masing jenis usaha dan/atau
tempat usaha yang bersangkutan.
 WP yang diwajibkan
menyelenggarakan pencatatan
diharuskan menyelenggarakan
pencatatan atas aset dan kewajiban.
Pembukuan
suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan
biaya serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang/jasa, yang ditutup
dengan penyusunan laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi
untuk periode tahun pajak tersebut.
Psl. 1 angka 29 UU KUP
L/K wajib dilampirkan dalam penyampaian SPT
Tahunan
UU KUP pasal 4 ayat (4), (4a) dan (4b)

 Pembukuan harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan


mencerminkan keadaan/kegiatan usaha yang sebenarnya (full disclosure)
 Pembukuan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf
latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa
Indonesia/bahasa asing yang diijinkan oleh Menteri Keuangan.
 Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas (consistency) dan
stelsel akrual atau stelsel kas.
 Perubahan terhdap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus mendapat
persetujuan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
 Pembukuan yang diselenggarakan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan
mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan
pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terhutang.
 Buku, catatan dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan dokumen
lain, termasuk hasil pengelolaan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program aplikasi online, wajin disimpan selama 10 tahun
di Indonesia, yaitu tempat kegiatan atau tempat tinggal WP orang pribadi, atau
tempat kedudukan WP badan.
Akuntansi
Perpajakan
bagian dari akuntansi yang timbul
dari unsur spesialisasi yang
menuntut keahlian dalam bidang
tertentu. Akuntansi pajak tercipta
karena adanya suatu prinsip
dasar yang diatur dalam UU
Perpajakan dan pembentukannya
terpengaruh oleh fungsi
perpajakan dalam
mengimplementasikan kebijakan
pemerintah
No. Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan Dasar Ketentuan

1 Pengukuran dalam Mata Uang Rupiahusaha dinyatakan terpisah dengan pemiliknya. "besarnya
Suatu UU No. 16 tahun 2009 tentang KUP Pasal 28 Ayat 4
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk
Usaha Tetap (BUT) tidak boleh dikurangkan biaya yang dibebankan UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
2 Kesatuan Akuntansi
atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, Pasal 9 Ayat 1 Huruf b.
sekutu atau anggota.
Tujuan pendirian perusahaan untuk berkembanga dan mempunyai UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
3 Konsep Kesinambungan
kelangsungan hidup seterusnya. Pasal 25 Ayat 1
Transaksi bisnis dicatat berdasarkan harga pada saat terjadinya UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
4 Konsep Nilai Historis
transaksi tersebut. Pasal 10 Ayat 6
Periode akuntansi sesuai dengan konsep kesinambungan.
5 Periode Akuntansi Tahun pajak adalah sama dengan tahun takwim kecuali WP UU No. 16 tahun 2009 tentang KUP Pasal 28 Ayat 6
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.
Penggunaan metode akuntansi dari satu periode ke periode
6 Konsep Taat Asas UU No. 16 tahun 2009 tentang KUP Pasal 28 Ayat 5
berikutnya harus sama.
Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu)
UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
7 Konsep Materialitas tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus, melainkan
Pasal 9 Ayat 2
dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 atau Pasal 11A.

UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan


8 Konsep Konservatisme Penghasilan hanya diakui melalui transaksi, tetap sebaliknya kerugian
Pasal 9 Ayat 1 huruf c.
dapat dicatat walaupun belum terjadi.
Penghasilan hanya dilaporkan apabila telah terjadi transaksi
UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
9 Konsep Realisasi penjualan. Penambahan kekayaan yang masih belum terjadi, tidak
Pasal 4 Ayat 1.
dapat diakui sebagai penghasilan.
Konsep Mempertemukan Laba netto diukur dengan perbedaan antara penghasilan dengan UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
10
Beban dan Penghasilan beban pada periode yang sama. Pasal 6 Ayat 1.
Akun-akun Akuntansi Perpajakan
Akun Neraca :
Prepaid Tax (Pajak Dibayar Dimuka) terdiri dari :
PPh Pasal 22, 23, 24, 25 dan 28A
PPh atas pengalihan hak tanah dan bangunan
PPN Masukan ( VAT In)
Tax Payable (Utang Pajak) terdiri dari :
PPh Pasal 21, 23, 26 dan 29
PPN Keluaran (VAT Out)

Akun Laba Rugi :


Beban pajak penghasilan (Income tax expense)
PBB, Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan, Bea Materia dicatat sebagai
beban operasional.
Pentingnya Akuntansi Perpajakan
 Indonesia menganut sistem Self Assesment, yakni WP
diberi keleluasaan untuk menghitung, membayar dan
melapor jumlah pajak terutang melalui Surat Pemberitahuan
(SPT)
 Untuk menekankan perlunya pemahaman perpajakan yang
baik oleh Wajib Pajak terutama WP Badan agar jangan
sampai terjadi kesalahan dalam perhitungan pajak, karena
dapat sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan oleh aparat
pajak (fiskus)
 Untuk perencanaan pajak (tax planning) guna
mengoptimalkan jumlah pembayaran pajak, tanpa
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perpajakan
Referensi
 Sukrisno Agoes dan Estralita Trisnawati, Akuntansi
Perpajakan, Edisi 3, tahun 2014, Penerbit Salemba
Empat
 Wirawan B Ilyas, Diaz Priantara, Akuntansi Perpajakan,
Edisi Pertama, tahun 2015, Penerbit Mitra Wacana
Media
 Waluyo, Akuntansi Pajak
 UU KUP
 UU PPh

Anda mungkin juga menyukai