Anda di halaman 1dari 14

PENANGGALAN LITURGI

TAHUN LITURGI

 Siklus musim liturgi Gereja Katolik yang menentukan Hari Raya, Pesta,
Peringatan Masa Liturgi tertentu dan Masa Biasa
 Tahun Liturgi dibagi menjadi TAHUN A, B, dan C, serta TAHUN I dan Tahun II
 Tujuan untuk menentukan bahan bacaan Kitab Suci dan Bacaan Misa Harian
 Lingkaran tahun liturgi dan pesta-pesta besarnya merupakan patokan waktu
dalam kehidupan doa umat Kristiani. Pesta-pesta besar itu “mengenang” dan
“memaklumkan (proclaim)” misteri-misteri Kristus. Semuanya ini merupakan
undangan untuk berdoa bersama secara teratur, dengan maksud untuk
menumbuhkan kehidupan doa para jemaat.
 Putih: digunakan untuk masa Paskah dan Natal, pesta dan peringatan Tuhan
Yesus (kecuali sengsara-Nya), Santa Perawan Maria, para Malaikat, para Kudus
(bukan martir), hari raya Semua Orang Kudus (1 November), Yohanes
Pembaptis (24 Juni), Yohanes Rasul (27 Desember), Takhta Rasul Petrus (22
Februari), dan bertobatnya Rasul Paulus (25 Januari).
 Merah: digunakan pada hari Minggu Palma dan Jumat Agung, hari raya
Pentakosta, para Rasul, para pengarang Injil, dan para Martir.
 Hijau: digunakan dalam masa biasa sepanjang tahun.
 Ungu: digunakan dalam masa Adven dan Prapaskah, ibadat atau misa arwah.
 Panitia khusus di Roma telah menyusun sistem penanggalan tahun liturgi
tersebut agar seluruh Kitab Suci dibacakan dan direnungkan dalam perayaan
Ekaristi selama kurang lebih 3 tahun. Maka panitia khusus tersebut membuat 2
klasifikasi dalam menyusun tahun liturgi yakni Tahun A / B / C dan Tahun I / II
Dalam tahun liturgi A, dimaksudkan bacaan Injil pada hari-hari Minggu diambil
dari Injil Matius
Dalam tahun liturgi B, dimaksudkan bacaan Injil pada hari-hari Minggu diambil
dari Injil Markus
Dalam tahun liturgi C, dimaksudkan bacaan Injil pada hari-hari Minggu diambil
dari Injil Lukas.
 Bacaan dari Injil Yohanes ini setiap tahunnya dibacakan pada hari-hari minggu
Adven dan selama Paskah, selain itu juga disisipkan pada minggu-minggu di
Tahun B.
 Sedangkan cara menentukan tahun liturgi A / B / C  memakai rumusan
sebagai berikut :
Tahun Masehi:  Bila dibagi 3, sisa satu berarti tahun A. Bila dibagi 3, sisa dua 
berarti tahun B. Bila dibagi 3, habis      berarti tahun C
 2017
 Sedangkan cara menentukan tahun liturgi I dan II memakai rumusan sebagai
berikut: 
Tahun I  : Bila angka bilangan Tahun Masehi ganjil.
Tahun II : Bila angka bilangan Tahun Masehi genap.
 Liturgi Sabda merupakan saat umat Katolik mendengarkan Sabda Allah.
Pembagian tahun A, B, dan C merupakan pembagian untuk bacaan pada misa
hari Minggu, sedangkan untuk misa harian dibagi menjadi tahun I dan II (tahun
ganjil dan genap).
 Tujuan pembagian ini adalah agar bacaan lebih terarah untuk umat. Jadi
kalau kita mengikuti misa setiap hari selama tiga tahun berturut-turut, kita
telah membaca/ mendengarkan hampir seluruh isi Alkitab.
 Tahun liturgi membawa hari yang kita jalani ke dalam misteri karya
keselamatan Allah. Perayaan liturgi umat Allah menguduskan hari yang kita
jalani setiap hari. Dengan memahami tahun liturgi serta masa-masa dan
perayaan-perayaan di dalamnya, kita dapat lebih menghayati karya Allah di
dalam hidup kita sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai