Anda di halaman 1dari 22

ASP

Konsep, Pendekatan dan


Sistem Penganggaran
Sektor
Publik/pemerintah
1. Fauziyah Azzahro ( 210820301015 )
2. Riski Alam Pambudi ( 210820301016 )
3. Mirwahatul Adibah ( 210820301018 )
Konsep Anggaran Sektor Publik
1. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi
kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu
yang dinyatakan dalam ukuran finansial
2. Penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran
3. Penganggaran dalam sektor publik merupakan suatu
proses politik.
4. Anggaran merupakan hal yang harus diinformasikan
kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi
masukan.
5. Anggaran sektor publik merupakan instrument
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang
publik.
6. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk
memfasilitasi terciptanya tujuan organisasi.

Jens Martensson 2
Aspek-aspek yang
harus tercakup
dalam anggaran
sektor publik: 1. Aspe
k Peren
2. Aspe c a naan
k Penge
3. Aspe ndalian
k Akunt
abilitas
Publik

3
Pengertian Anggaran Sektor Publik

• Anggaran Publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentu rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.
• Anggaran Publik meruoakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari
suatu dokumen yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas.
• Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan
datang.
• Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam
beberapa periode yang akan datang.
• Anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan:
1. Beberapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memeroleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan).

Jens Martensson 4
Pentingnya Anggaran Sektor Publik

• Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat
• Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui
anggaran yang mereka buat.
• Anggaran dan kebijakan fiskal:
1. Usaha yang dilakukan pemerintah untuk memengaruhi keadaan ekonomi melalui system pengeluaran atau system perpajakan
untuk mencapai tujuan tertentu
2. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran, sehingga anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut:
a. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
b. Menentukan penerimaan dan pengeluaran unit-unit pemerintah baik pusat maupun daerah.
3. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:
a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan social ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya
yang ada terbatas.
c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan
instrument pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga yang ada.

Jens Martensson 5
Fungsi Anggaran Sektor Publik

1. Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool)


2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)
3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)
4. Anggaran sebagai Alat Politik (Political Tool)
5. Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi
(Coordination and Communication Tool)
6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance
Measurement Tool)
7. Anggaran sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)
8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang
Publik (Public Sphere)

Jens Martensson 6
Jenis-Jenis Anggaran
1. Anggaran Operasional: digunakan
Sektor Publik untuk merencanakan kebutuhan
sehari-hari dalam menjalankan
pemerintahan
2. Anggaran Modal/Investasi:
menunjukkan rencana jangka panjang
dan pembelanjaan atas aktiva tetap
seperti gedung, peralatan, kendaraan,
perabotan, dan sebagainya.

Jens Martensson 7
Prinsip – Prinsip Anggaran Sektor Publik
1. Otorisasi oleh Legislatif
2. Komprehensif
3. Keuntungan Anggaran
4. Nondiscretionary Appropriation
5. Periodik
6. Akurat
7. Jelas
8. Diketahui Publik

Jens Martensson 8
Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
Tujuan Penyusunan Anggaran :

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan


fiskal dan meningkatkan koordinasi
antarbagian dalam lingkungan
pemerintah.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan
keadilan dalam menyediakan barang dan
jasa publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk
memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan
peranggungjawaban pemerintah kepada
DPRD dan masyarakat luas

Jens Martensson 9
Faktor dominan dalam proses penganggaran
Pengelolaan keuangan public melibatkan aspek
penganggaran, akuntansi, pengendalian, dan
auditing.
1.Faktor-faktor
lain yang
memengaruhi
anggaran,
seperti
1.Ketersedia 1.Waktu munculnya
an sumber yang peraturan
1.Tujuan dan
daya (faktor- dibutuhkan pemerintah
target yang
faktor untuk yang baru,
hendak
produksi mencapai fluaktuasi
dicapai.
yang dimiliki tujuan dan pasar,
pemerintah). target. perubahan
sosial dan
politik,
bencana alam
dan
sebagainya

Jens Martensson 10
Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran

(Henley et al., 1990)


Siklus anggaran meliputi empat tahap
Tiga pertimbangan ekonomi mengapa
yang terdiri atas:
pemerintah perlu "terlibat dalam bisnis
1. Tahap persiapan anggaran
pengadaan barang dan jasa. Lemahnya perencanaan anggaran
(preparation)
1. Stabilitas Ekonomi memungkinkan underfinancing atau
overfinancing. 2. Tahap ratifikasi (approval/ratification)
2. Redistribusi Pendapatan
3. Tahap implementasi (implementation)
3. Alokasi Sumber Daya
4. Tahap pelaporan dan evaluasi
(reporting & evaluation)

Jens Martensson 11
Jenis Anggaran Sektor Publik
Anggaran Tradisional
Terdapat 2 ciri Utama Ciri Lain Yang melekat

1.
2.
Incremental
Line Item VS. 1.
2.
Cenderung Sentralistis
Bersifat Spesifikasi
3. Tahunan
4. Menggunakan Prinsip Anggaran Bruto

Kelemahan Anggaran Tradisional


1. Hubungan yang tidak memadai ( terputus ) antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka Panjang
2. Pendekatan Incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektifitasnya
3. Lebih berorientasi pada input daripada output
4. Adanya sekat yang kaku membuat tujuan nasional sulit di capai
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal / investasi
6. Anggaran Tradisional bersifat tahunan
7. Sentra;isasi Penyiapan anggaran, ditambah informasi tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran
8. Persetujuan anggaran yang terlambat ( manipulasi anggaran )
9. Aliran informasi yang tidak memadai

Jens Martensson 12
Anggaran Publik dengan Pendekatan NPM Era
New Publik Management
• New Publik Management berfokus
pada kinerja organisasi, bukan
berfokus pada kebijakan.
• Penggunaan paradigma New Publik
Management menimbulkan beberapa
konsekuensi bagi Pemerintah, diantaranya:
tuntutan untuk melakukan efisiensi,
pemangkasan biaya (cost cutting), dan
kompetisi tender.
• Model Pemerintah di era New Publik
Management dikenal dengan Konsep
“reinventing government”yang diajukan
oleh Osbone dan Gaebler (1992).

Jens Martensson 13
Reinventing Government atau Perspektif Baru
Pemerintah:
• Pemerintah katalis : Fokus pada pemberian pengarahan, bukan produksi pelayanan publik.
• Pemerintah milik masyarakat : Pemerintah memberikan wewenang kepada masyarakat.
• Pemerintah yang kompetitif : Menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan public.
• Pemerintah yang digerakkan oleh misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh Peraturan menjadi
organisasi yang digerakkan oleh misi.
• Pemerintah yang berorientasi pada hasil : Pemerintah berusaha mengubah bentuk penghargaan dan
insentif, yaitu membiayai hasil dan bukan masukan.
• Pemerintah yang berorientasi kepada pelanggan : Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi.
• Pemerintah wirausaha : Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan.
• Pemerintah antisipatif : Berupaya mencegah daripada mengobati.
• Pemerintah desentralisasi : Dari hirarkis menuju partisipatif dan tim kerja.
• Pemerintah yang berorientasi pada mekanisme pasar : Mengadakan perubahan dengan mekanisme
pasar (system insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (system prosedur dan pemaksaan).

Jens Martensson 14
Perubahan Pendekatan Anggaran
New Public Management mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang
sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik.
Karakteristik Pendekatan Baru dalam Sistem Anggaran
Publik :
1. Komprehensif/Komparatif;
2. Terintegrasi dan lintas departemen;
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional;
4. Berjangka panjang;
5. Spesifikasi tujuan dan pemeringkatan prioritas;
6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity
cost);
7. Berorientasi input, output, outcome, bukan sekedar
input saja;
8. Adanya pengawasan kinerja.

Jens Martensson 15
Anggaran Kinerja
• Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat
menekankan pada Konsep value for money dan
pengawasan atas kinerja output.
• Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran
kinerja.
• Penilaian kinerja didasarkan pada pelaksanaan value for
money dan efektivitas anggaran.
• Menurut pendekatan kinerja, dominasi pemerintah akan
dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapan
internal cost awareness, audit keuangan dan audit
kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.
• Sistem anggaran kinerja merupakan sistem yang
mencakup kegiatan penyusunan program dan tolok ukur
kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan
sasaran program.

Jens Martensson 16
Anggaran Kinerja

TUJUAN PRASYARAT PERFORMANCE-BASED


BUDGETING :
1. Meningkatkan kualitas belanja, yaitu
efektif dalam mencapai sasaran 1. Kejelasan sasaran strategis
pembangunan & efisiensi dalam 2. Pengembangan dan ketersediaan indikator
pelaksanaannya;; kinerja
2. Meningkatkan transparansi dan 3. Adanya keterkaitan yang jelas antara sasaran
akuntabilitas, yaitu adanya kejelasan strategis dengan indikator kinerjanya
tentang keluaran yang dicapai, biaya yang 4. Akuntabilitas & laporan akuntabilitas kinerja
dibutuhkan dan penanggung jawab kegiatan menekankan kepada outcome/result
5. Perlu perencanaan lebih awal guna mencapai
konsensus
6. Leadership untuk mempromosikan
perubahan
7. Perencana, Pelaksana, Pengawas dan
Evaluator mempunyai mindset yang sama
8. Invisible cost rendah

Jens Martensson 17
DEFINISI VALUE FOR MONEY (VFM)
Value for money (VFM) adalah istilah yang
digunakan untuk menilai apakah sebuah
organisasi termasuk tentunya lembaga sektor
publik telah memperoleh manfaat yang
maksimum atau belum dari barang dan jasa
yang tersedia atau dimiliki.

VFM tidak hanya mengukur biaya-biaya yang


berkaitan dengan barang dan jasa tersebut,
tetapi juga memperhatikan kombinasi mutu,
biaya, penggunaan sumber daya, kesesuaian
dengan tujuan organisasi, ketepatan waktu dan
kenyamanan dalam penilaiannya.

Jens Martensson 18
Zero-Based Budgeting (ZBB)

• ZBB tidak berpatokan pada anggaran


tahun lalu untuk Menyusun anggaran
tahun ini, tetapi penentuan anggaran
ditentukan dengan kebutuhan saat ini.
• Dengan ZBB seolah-olah proses anggaran
dimulai dari hal yang baru baru sama
sekali atau diasumsikan mulai dari nol.
• Item anggaran yang sudah tidak relevan
dan tidak mendukung pencapaian tujuan
organisasi, dapat hilang dari struktur
anggaran atau mungkin juga muncul item
baru.

Jens Martensson 19
Proses Implementasi ZBB :

Proses implementasi ZBB terdiri dari


tiga tahap yaitu :
1. Identifikasi unit-unit keputusan
2. Penentuan paket-paket
keputusan (terdiri atas paket
keputusan mutually-exclusive dan
paket keputusan incremental)
3. Memeringkat dan mengevaluasi
paket keputusan

Jens Martensson 20
Planning, Programming and Budgeting System
(PPBS)
• PPBS merupakan Teknik penganggaran
yang didasarkan pada teori system yang
berorientasi pada output dan tujuan
dengan penekanan utamanya adalah
alokasi sumber daya berdasarkan analisis
ekonomi.
• Sistem anggaran PPBS tidak
mendasarkan pada struktur organisasi
tradisional yang terdiri dari divisi-divisi,
tetapi berdasarkan program, yaitu
pengelompokan aktivitas untuk mencapai
tujuan tertentu.

Jens Martensson 21
Proses Implementasi PPBS :

1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan


jelas.
2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit
dari masing-masing program.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui.

Jens Martensson 22

Anda mungkin juga menyukai