Anda di halaman 1dari 10

TeleVisi Digital

Jurnal 1: Budaya Menonton Televisi di Indonesia: Dari Terrestrial Hingga Digital.


Karya (Rangga Saptya Mohamad Permana, Aceng Abdullah, dan Jimi Narotama
Mahameruaji)
Jurnal 2: SOSIALISASI PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PEMANFAATAN TV
DIGITAL DI DESA BANYUMAS
Karya: April Laksana, Rizqi Fitrianti, Ali Humadi

Kelompok 1

1.Rafli Rahmanda (010120200)


2. Dayana Agustina ()
3. Nurul Hidayat ()
4. Ridwan ()
5. Lutfi Dzil Ikram (0101202071)
Abstrak
Jurna 1.

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui budaya menonton televisi di Indonesia, dari mulai
menggunakan media televisi terrestrial hingga media televisi digital. Metode penelitian deskriptif-kualitatif
digunakan dalam kajian ini dengan metode pengumpulan data menggunakan metode telaah dokumen. Hasil
kajian menunjukkan bahwa budaya menonton televisi terrestrial yang bersifat analog dan mengandalkan
antena di Indonesia adalah kegiatan yang bersifat komunal dan kolektif, sekaligus menjadi ajang bertukar
cerita keseharian para audiens. Sedangkan budaya menonton televisi digital yang mengandalkan jaringan
Internet di Indonesia merupakan kegiatan yang personal dan individual, di mana audiens dapat memilih
tontonan sesuai minat dan budget mereka.

Jurnal 2.
Penjabaran secara sempit mengenai perkembangan teknologi didunia dengan fokus pembahasan televisi.
Tujuannya untuk menyebarkan perkembangan media dalam memanfaatkan tv digital di desa Banyumas
Pendahuluan:
Jurnal 1.
Pada bagian ini mendeskripsikan awal mula kemunculan televisi diindonesia yang
dipengaruhi oleh budaya sehingga sudah banyak stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia
Pada tahun 2018, setidaknya terdapat 16 televisi swasta nasional di Indonesia. Keenambelas
televisi swasta nasional tersebut adalah RCTI, SCTV, MNCTV, ANTV, Indosiar, Global TV, Trans
TV, Trans 7, tvOne, Metro TV, iNews TV, RTV, Kompas TV, O-Channel, SpaceToon dan NET.
TV. Semuanya bersaing dengan program-program yang diproduksinya, yang berdampak pada
rating dan share program-program televisi tersebut.

Jurnal 2.
Perkembangan teknologi yang semakin maju, terutama pada televisi yang
sudah mencapai taraf digital bahkan memasuki ke area pedesaan. Agar berjalannya
penyebaran tentang pengembangan media dalam pemanfaatan tv digital di desa
Banyumas, dimana kegiatan tahunan yang biasa diselenggarakan oleh Universitas-
Universitas di ProProvinsi Banten dengan melakukan aktifitas akademik
mengadakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang dilakukan oleh Universitas
Bina Bangsa (UNIBA)
Tinjauan Pustaka:
1. Mengacu pada penelitian yang memaparkan jumlah korespondensi yang masih menonton
televisi dirumah. Umumnya (88,6%) responden masih terbiasa menonton televisi secara
konvensional. Sisanya (11,4 %) mengungkapkan bahwa mereka terbiasa menonton televisi
secara inkonvensional. Dari aspek tempat menonton, mayoritas responden (92,9%) menonton
televisi di rumah. Terkait dengan jenis media yang digunakan untuk menonton televisi,
mayoritas responden (88,6%) menggunakan “media televisi konvensional”.

2. Munculnya teknologi komputasi mengubah lanskap media dalam berbagai cara penting.
Digitalisasi juga mengubah dunia produksi media. Kebangkitan Internet menyediakan
Internet global yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana konten media berbasis digital
dapat didistribusikan dan dikonsumsi.
Metode Penelitian:
Jurnal 1.
Jurnal ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Penulis
menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi
atau telaah dokumen untuk memperoleh data-data yang
dibutuhkan dalam kajian ini.

Jurna 2.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pengembangan media dalam
pemanfaatan TV Digital, dilakukan oleh sinergitas antara mahasiswa
Universitas Bina Bangsa, perangkat desa dan lembaga KPID di balai desa
Banyumas dengan memberikan materi serta edukasi tentang media
digital dalam kehidupan sosial.
 
L I V E Hasil dan Pembahasan:

Jurnal 1.
Kemunculan TVRI memberikan dampak signifikan sehingga
manusia menjadi terikat dengan media komunikasi massa berupa
televisi ini Budaya menonton televisi terrestrial audiens di Indonesia
sebelum adanya televisi digital fokus pada waktu prime time, di mana
pada pukul 18.00 s.d. 22.00 merupakan waktu keluarga berkumpul.
Budaya menonton televisi terrestrial secara berkelompok tersebut mulai
tergeser semenjak kehadiran Internet di Indonesia pada awal abad millenium
baru di tahun 2000-an. Perkembangan teknologi Internet terkait dengan budaya
dan kebiasaan menonton televisi ini juga menimbulkan pergeseran waktu dan
pergeseran ruang dalam menonton televisi.

LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE
LIVE LIVE LIVE LIVE
LIVE

Jurnal 2.

1. Tahap Sosialisasi
2. Pemberian materi media digital
3. Pemberian Materi TV Digital
4. Antusiasme Masyarakat Desa Banyumas
LIVE Kesimpulan:

Jurna 1.
Budaya menonton televisi di Indonesia berawal dari mengudaranya TVRI pada tahun
1962. Namun semenjak kehadiran Internet, yang menimbulkan konvergensi media,
termasuk televisi, budaya menonton televisi menjadi kegiatan yang lebih personal dan
individual.

Jurna 2.
Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Universitas
Bina Bangsa (UNIBA), segala tindak yang dikerjakan oleh mahasiswa semata-mata
sebagai pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan
oleh mahasiswa KKM, tetapi juga menjalankan semuanya di dorong serta di
dukung oleh perangkat desa Banyumas.

LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE LIVE
LIVE LIVE LIVE LIVE
Sumber Data

https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jipsi/article/download/
3867/2213/

https://www.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/142-
283-1-SM.pdf

https://jurnal.polines.ac.id/index.php/orbith/article/view/359/314

https://ojs.unm.ac.id/JETC/article/download/2695/1431
THANKS
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai