Anda di halaman 1dari 31

PROKLAMASI

KEMERDEKAAN
INDONESIA
A.Dari Rengasdengklok – Pengangsaan Timur
1.Situasi Menjelang Kemerdekaan Indonesia
a. Jepang Menyerah kepada Sekutu
Perihal Jepang dlm Perang Asia Timur Raya sejak 1942 harus berakhir
ketika memasuki 1945, sedikit demi sedikit, wil kekuasaan Jepang di
Samudera Pasifik jatuh ke tangan Sekutu. Jepang harus mengakui
kekalahan dlm Perang Pasifik setalah Amerika Serikat menjatuhkan bom
atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

b. Pembentukan PPKI
Utk mewujudkan janji kemerdekaan yg disampaikan Kaisar Hirohito,
Marsekal Terauchi menye7i pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai (PPKI),
utk menggantikan tugas BPUPKI.

Ketua : Ir. Soekarno


Wakil : Moh. Hatta
Anggota : b’jumlah 21 org yg berasal dari seluruh daerah Indonesia

Marsekal Terauchi b’janji akan memberikan kemerdekaan kpd Indonesia


c.Sikap dan Gerakan Pemuda Indonesia Pasca kekalahan Jepang
Mendengar kabar Jepang menyerah 14 Agustus 1945, semangat pemuda Indonesia utk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia semakin membumbung. Sutan Sjahrir segera
b’temu dgn Moh. Hatta utk memberitahukan Jepang telah menyerah kpd Sekutu. Sutan
Sjahrir meminta Moh. Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun, Moh. Hatta tdk b’sedia dan harus membahas rencana tsb dgn Soekarno serta
anggota PPKI.
Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir yg ditemani Wikana, Chairul Saleh, serta Darwis menemui
Soekarno, dlm p’temuan tsb para pemuda tetap mendesak Soekarno dan Moh. Hatta segera
memproklamasikan kemerdekaan tanpa melalui PPKI. Namun, Soekarno menolak p’mintaan
gol muda. Sbg ketua PPKI, Soekarno perlu melakukan musyawarah dgn seluruh anggota
PPKI utk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pendapat Soekarno didukung Moh. Hatta
yg menyatakan bahwa Jepang akan mengakui kemerdekaan Indonesia apabila dilaksanakan
PPKI.

2.Peristiwa Rengasdengklok
Kegagalan pemuda mendesak Soekarno dan Hatta utk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia tdk membuat gol muda menyerah. Gol. Muda mengadakan p’temuan di Asrama
Baperpi, Jl Cikini No 71, dlm p’temuan tsb gol muda menyepakati mereka tdk akan
menyerah sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Seorang pemuda b’nama
Djohan Nur mengusulkan agar membawa Soekarno dan Hatta ke suatu t4 di luar Jakarta.
Usul ini di se7i Chairul Saleh, kemudian berencana membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok, agar k2nya tdk t’pengaruh Jepang sehingga keinginan gol muda utk
melaksanakan proklamasi kemerdekaan segera t’wujud
Gol. Muda memilih Rengasdengklok sbg t4 pengamanan Soekarno dan
Hatta, karena lokasi Rengasdengklok cukup terpencil (15 km dari tepi jl raya
Jakarta – Cirebon). Selama Soekarno – Hatta berada di Rengasdengklok,
kehebohan terjadi di Jakarta karena k2 tokoh tsb tdk menghadiri sidang PPKI
yg seharusnya diadakan 16 Agustus 1945 pukul 10.00. Sidang PPKI pun
dibatalkan, Ahmad Soebardjo mengira hilangnya Soekarno dan Hatta
disebabkan oleh aksi penguasa militer Jepang
Di Rengasdengklok, Soekarno – Hatta menghadapi desakan pemuda yg
semakin kuat, Soekarno – Hatta tetap tdk b’sedia memproklamasikan
kemerdekaan tanpa p’s7n PPKI. Sikap Soekarno melunak setalah terjadi
p’bincangan dgn Shodanco Singgih, Soekarno b’sedia memproklamasikan
kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Berita ini dikabarkan kpd Wikana yg
berada di Jakarta, Wikana mengadakan kesepakatan dgn Ahmad Soebardjo
bahwa proklamasi kemerdekaan akan segera dilaksanakan di Jakarta
B’dasarkan kesepakatan dgn Wikana, Ahmad Soebardjo segera berangkat
ke Rengasdengklok utk menjemput Soekarno- Hatta. Keraguan gol muda atas
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan belum usai, Ahmad Soebardjo
memberikan jaminan proklamasi kemerdekaan paling lambat dilaksanakan di
Jakarta 17 Agustus 1945 pukul 12.00 setelah melalui perundingan cukup lama.
3.Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia1
Dikediaman Laksamana Maeda, Soekarno dan tokoh2 lain mengadakan p’temuan utk
mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, karena aman dari kemungkinan
gangguan Kempetai (polisi militer Jepang). Selain itu, Laksamana Maeda memiliki
kedekatan dgn tokoh2 Indonesia “Ahmad Soebardjo dan Subandrio”.
Pertemuan di kediaman Laksamana Maeda diawali dgn merumuskan naskah proklamasi
kemerdekaan. Dalam perumusan naskah proklamasi, Ahmad Soebardjo mengusulkan
kalimat pertama “Kemerdekaan Indonesia”, kalimat tsb diambal dari isi Piagam Jakarta.
Kalimat k2 terkait “usaha pemindahan kekuasaan” usulan Moh. Hatta. Moh. Hatta
menyatakan kalimat terakhir dlm naskah proklamasi merupakan “p’nyataan pengalihan
kekuasaan (transfer of sovereignty)”. Konsep selanjutnya dituliskan oleh Soekarno dlm
secarik kertas.
Soekarno kemudian menemui tokoh2 lain yg sudah menunggu utk meminta p’s7n tentang
rumusan naskah proklamasi. Soekarno membacakan rancangan naskah proklamasi dan
meminta setiap hadirin menanggapi rumusan tsb. Hampir semua hadirin menye7i isi
naskah, kecuali gol muda, gol muda masih mempermasalahkan konsep isi teks proklamasi
yg terlalu lunak.
Soekarno meminta kpd seluruh tokoh yg hadir pada malam itu menandatangani naskah
tsb, Soekarno merujuk Declaration of Independence saat AS menyatakan
kemerdekaannya. Namun usul ini di tentang Chairul Saleh karena gol muda tdk ingin ada
unsur Jepang pada naskah proklamasi “anggota PPKI yg merupakan lembaga bentukan
Jepang”. Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno –
Hatta mewakili bangsa Indonesia, usulan ini di s7i oleh semua pihak yg hadir.
Soekarno kemudian meminta Sayuti Melik mengetik konsep naskah, setelah
diketik ternyata terdapat beberapa perubahan naskah autentik.

4.Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Pada tanggal 17 Agustus 1945, gol tua dan gol muda kembali dari kediaman
Laksamana Maeda dgn perasaan bangga. Mereka berhasil merumuskan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yg rencananya akan dibacakan pukul 10.00.
Sebelum teks proklamasi kemerdekaan dibacakan, para pemuda membagi tugas
guna mendukung pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Secara berantai mereka
mengirim kurir utk menyebarluaskan berita rencana proklamasi. Semua alat
komunikasi telah di persiapkan “mulai mobil, pengeras suara, hingga pamflet”.
Teks proklamasi kemudian digandakan dan dipasang di penjuru Jakarta utk
menyebarkan kpd masy mengenai berita proklamasi kemerdekaan.
Teks proklamasi rencananya akan dibacakan di lapangan Ikada, namun sudah
diketahui Jepang. Setelah melalui diskusi panjang, Soekarno memutuskan
melaksanakan proklamasi kemerdekaan di kediamannya “Jl. Pegangsaan Timu
No 56, Jakarta”. Soekarno beralasan bahwa kediamannya memiliki hal cukup
luas sehingga mampu menampung kedatangan rakyat. Muwardi memintan
Barisan Pelopor dan Peta mengamankan wil sekitar kediaman Soekarno.
Rangkaian acara dilanjutkan dgn pengibaran bendera Merah Putih oleh Suhud dan
Latief Hendraningrat, bendera Merah Putih telah dipersiapkan “Fatmawati”. Para hadirin
secara spontan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” mengiringi pengibaran bendera Merah
Putih.

5.Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan ke Berbagai Daerah


Radio memiliki peran penting dalam penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Setelah dibacakan di kediaman Soekarno salinan teks proklamasi diserahkan
kpd kepala bagian radio kantor berita Domei‚ Waidan B. Panelewen melalui
wartawannya Syahrudin.

Dampak penyebaran berita proklamasi kemerdekaan:


a. Pimpinan tentara pendudukan Jepang di Jawa menyatakan berita tsb sbg kebohongan
dan
kekeliruan sehingga memerintahkan untuk diralat. 20 Agustus 1945 Jepang menyegel
kantor
berita Domei dan semua pegawainya dilarang masuk.
b. Gunseikanbu memanggil Soekarno dan Moh. Hatta utk mempertanggungjawabkan
tindakan
memproklamasikan kemerdekaan.
c. Jepang mendesak PPKI agar segera bersidang
Penyebaran berita proklamasi melalui radio di Jakarta segera menyebar
ke daerah2 . Cabang radio Domei di Surabaya berusaha menyebarkan berita
proklamasi setelah mendaoat salinan berita dari Jakarta. Berita proklamasi
kemudian disiarkan oleh R.M. Bintarti dan Soetomo (Bung Tomo). Berita
proklamasi juga disiarkan melalui surat kabar “Soeara Asia”. Berita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan hingga ke luar negeri
melalui organisasi “Sendora” organisasi yg dibentuk oleh bekas pegawai
kantor Domei.

6.Dukungan terh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Rakyat Indonesia memberikan dukungan penuh terh Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia‚ 1 bl setelah proklamasi‚ masy Jakarta
menyelenggarakan pertemuan di lapangan Ikada (Monas) yg dikenal dgn
“Rapat Raksasa Ikada”‚ dilaksanakan 19 September 1945. rapat Ikada
dilaksanakan utk memperingati 1 bl Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dan menunjukkan dukungan penuh kpd pem RI yg baru berdiri.
Rapat Ikada dihadiri ribuan rakyat dgn membawa bendera Merah
Putih dan posterdukungan kpd RI. Rakyat menuntut kebulatan tekad utk
mengisi kemerdekaan Indonesia. Rakyat juga bertekad menunjukkan pada
dunia internasional bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari
Jepang‚ melainkan hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Rapat hanya
Pidato singkat yg disampaikan oleh Soekarno:
 Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terh pem RI
 Menuntut rakyat utk mematuhi kebijakan2 pem secara disiplin
 Memerintahkan rakyat bubar dan meninggalkan lapangan dengan tenang

a.Jakarta
Beberapa jam setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan‚ para
pemuda langsung bergerak cepat dlm menyebarkan berita proklamasi
kemerdekaan. Beberapa tokoh gol muda yg berperan:
 A.M. Hanafi
 Anwar Tjokroaminoto
 A.R. Baswedan
 Adam Malik
 Jusuf Ronodipuro

Selain menyebarkan berita proklamasi‚ para pemuda berhasil


menurunkan Wali Kota Jakarta “Shingo Hasegawa” dan memberikan
jabatannya kpd wakilnya “Suwirjo” yg dilantik secara resmi menjadi Wali
Kota Jakarta pertama oleh Presiden Soekarno pada akhir September 1945
b.Bandung
Penyebaran berita Proklamasi di Bandung dilakukan Barisan Pelopor. Pada siang hari 17
Agustus 1945‚ berita proklamasi sampai di kota Bandung. Para pemuda kemudian menduduki
kantor berita di Bandung dan menyiarkan berita proklamasi hingga pukul 19.00. Penyiaran
berita proklamasi di kota Bandung disiarkan dlm B. Inggris dan Indonesia. Selain menyebarkan
berita proklamasi‚ para pemuda melakukan pendudukan terh kantor2 pem Jepang.

c.Yogyakarta
Pada siang hari tanggal 17 Agustus 1945‚ berita proklamasi teleh tersebar hingga Yogyakarta.
Penyebaran berita dilakukan secara sembunyi2. salah 1 tokoh yg berperan menyebarkan berita
Proklamasi di Yogyakarta “Ki Hajar Dewantara”‚ ia mengatur penyebaran berita Proklamasi
kemerdekaan sedemikian rupa hingga dapat diketahui oleh seluruh warga Yogyakarta. Berita
proklamasi juga diketahui oleh Sultan Yogyakarta “Sri Sultan Hamengkubuwono XI” melalui
surat kabar harian “Sinar Matahari” yg terbit 19 Agustus 1945. Komite Nasional Indonesia
Daerah juga dibentuk di Yogyakarta pada akhir Agustus 1945.

d.Semarang
Berita Proklamasi sampai di kota Semarang 17 Agustus 1945 melalui siaran kantor berita
Domei. Setelah mendengar berita tsb “Wongsonegoro” membacakan berita proklamasi di
hadapan sidang Jawa Hokokai. Berita tsb mendapat sambutan meriah dari anggota Jawa
Hokokai yg hadir saat itu‚ Wongsonegoro mengajak rakyat merayakan kemerdekaan Indonesia
dan melakukan pemindahan kekuasaan dari tangan Jepang. Rakyat menggelar pawai dgn
membawa bendera Merah Putih di jalur2 utama Kota Semarang.
e.Surabaya
Berita kemerdekaan Indonesia baru terdengar di Surabaya 23 Agustus
1945‚ keterlambatan ini terjadi karena di Surabaya terdapat aturan
pemadaman listrik dan peraturan jam malam. Ketika berita proklamasi
kemerdekaan sampai di Surabaya‚ Sudirman selaku asisten residen
menerima telegram dari KNIP agar pem daerah Surabaya segera
membentuk KNI daerah. KNI daerah Surabaya kemudian dibentuk 28
Agustus 1945.
Rakyat Surabaya segera menyatakan dukugannya terh
Proklamasi‚ salah 1 bentuk dukungan ditunjukkan melalui peristiwa
Tunjungan yg terjadi 19 September 1945 “para pemuda Surabaya secara
paksa menurunkan bendera Belanda yg masih berkibar di Hotel Yamato”.
Semula para pemuda meminta pemilik hotel menurunkan bendera Belanda
karena Indonesia sudah merdeka. Namun‚ permintaan tsb ditolak sehingga
para pemuda bertindak tegas. Para pemuda menyobek bagian bendera yg
berwarna biru dan mengibarkan bagian yg berwarna merah putih.

f. Palembang
Penyebaran berita proklamasi di Palembang dilakukan oleh anggota
PPKI yg berasal dari Sumatra "Teuku Moh. Hasan‚ Mr. A. Abbas dan dr M.
Amir". Mereka tiba di Palembang 24 Agustus 1945. Teuku Moh. Hasan
g. Jambi
Berita Proklamasi di Jambi pertama kali diterima oleh R. Soedarsono‚ pimpinan
organisasi buruh tambang minyak. Soedarsono menerima berita tsb dari A.K. Gani
melalui saluran telepon‚ Soedarsono segera menyebarluaskan berita proklamasi ke
seluruh pelosok Jambi. 22 Agustus 1945 para pemuda yg dipelopori Husin Akip dan Amin
Aini mengibarkan bendera Merah Putih di puncak menara air jambi. 3 hari kemudian
dilakukan pengangkatan kepala Residen Jambi "dr. Sagaf Yahya".

h. Aceh
Berita kekalahan Jepang diterima Aceh 22 Agustus 1945‚ para pemuda yg dahulunya
tergabung dalam kesatuan militer Jepang "Heiho dan Giyugun" dipulangkan kembali ke
rumah masing2. Para pemuda tsb kemudian bergabung dlm Ikatan Pemuda Indonesia
dibawah pimpinan Ali Hasymi yg juga pemimpin redaksi harian Aceh Simbun. para
pemuda juga melakukan pawai di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) sbg bentuk dukungan
terh lahirnya RI.

i. Kalimantan
Berita Proklamasi sampai di Kalimantan 29 Agustus 1945‚ pangeran Muhammad
Noor‚ Gubernur Kalimantan masih berada di Jakarta hingga 29 Nov 1945. Dukungan
rakyat Kalimantan terh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tetap berlangsung.
Pengibaran bendera Merah Putih‚ pelucutan senjata tentara Jepang‚ pengambilalihan
kantor2 pem Jepang dilakukan juga oleh rakyat Kalimantan. Bahkan‚ rakyat Kalimantan
Tengah meluapkan kegembiraan dgn mengadakan pasar malam ‐ 5 September 1945
j. Sulawesi
Beberapa hari setelah Proklamasi‚ Sam Ratulangi‚ Gubernur Provinsi Sulawesi yg
dipilih berdasarkan sidang PPKI‚ diberi mandat utk segera menyusun pem di Sulawesi.
Sam Ratulangi segera menyusun pembentukan KNI daerah Sulawesi utk
menindaklanjuti mandat tsb. Para pemuda Sulawesi secara diam2 memperbanyak teks
proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh wil Sulawesi. 17 September 1945 bendera
Merah Putih berkibar di kantor pem Sulawesi Tenggara. Beberapa daerah lain di
Sulawesi "Kolaka‚ Wakatobi dan Lasusua" yg mendengar berita kemerdekaan
Indonesia tsb juga menyambut dgn mengibarkan bendera Merah Putih.

B. Pembentukan Pemerintahan dan NKRI


1.Pengesahan UUD 1945 sbg Konstitusi Negara
Salah 1 kelengkapan negara yg harus dimiliki sebuah negara yg merdeka dan b’daulat
adalah UUD. 18 Agustus 1945‚ PPKI mengadakan sidang p’1 utk merumuskan UUD.
Rancangan UUD negara Indonesia dikenal dgn “Piagam Jakarta” yg sudah dibahas
dlm sidang BPUPKI. Kemudian disempurnakan dgn penambahan beberapa bagian yg
terdiri atas:
 Pembukaan
 Batang tubuh berisi 37 pasal
 4 pasal aturan peralihan
 2 ayat aturan tambahan disertai penjelasan
Dalam p’kembangannya‚ muncul p’debatan mengenai salah 1 kalimat dalam
Pembukaan UUD 1945. Tokoh2 yg berasal dari Indonesia Timur merasa keberatan
dgn kalimat “Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk2nya”. Setelah melalui perdebatan cukup panjang dan atas usul Ki Bagus
Hadikusuma anggota PPKI menyepakati perubahan kalimat “Ketuhanan dgn
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk2nya” menjadi “Ketuhanan
YME”.

2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI


Sidang p’1 PPKI tdk hanya membahas pengesahan UUD 1945‚ namun juga
mengagendakan pemilihan presiden dan wakil presiden. Agenda k2 dlm sidang tsb
diawali dgn mengesahkan pasal 3 dalam aturan peralihan sbg dasar hukum
pemilihan presiden dan wakil. Pasal tsb menyatakan utk p’1 kalinya presiden dan
wakil dipilih oleh PPKI.
Kertas suara utk memilih Presiden dan Wakil dibagikan ke seluruh anggota PPKI‚
namun salah 1 anggota PPKI “Otto Iskandardinata” mengusulkan agar pemilihan
Presiden dan Wakil dilakukan secara aklamasi. Otto Iskandardinata mengusulkan
Soekarno‐Hatta sbg calon Presiden dan Wakil‚ semua anggota PPKI menerima
usulan tsb. Pengangkatan Soekarno‐Hatta sbg Presiden dan Wakil diiringi dengan
lantunan lagu “Indonesia Raya” yg dinyanyikan oleh seluruh anggota PPKI. Mulai
18 Agustus 1945‚ Soekarno ‐ Hatta resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia.
3.Pembentukan Pemerintahan Daerah dan Departemen
Keberhasilan sidang PPKI p’1 dilanjutkan dgn sidang k2 19 Agustus 1945‚ membahas
pembentukan pemerintahan daerah dan departemen‚ diharapkan mampu membantu kinerja
presiden dan wakil yg baru saja terpilih.
a. Pembentukan Pemerintahan Daerah
Sebelum membentuk pemerintah daerah‚ Presiden Soekarno telah terlebih dahulu membentuk
panitia kecil
Pemimpin : “Otto Iskandardinata”
Anggota : Ahmad Soebardjo
Sutarjo Kartohadikusumo
Kasman Singodimedjo
Tugas:
Merumuskan pembagian pem daerah dan pembentukan departemen

Pemerintahan daerah pada awal kemerdekaan diwujudkan dgn pembentukan provinsi sbb:
 Provinsi Jabar dgn Gubernur Sutarjo Kartohadikusumo
 Provinsi Jateng dgn Gubernur R. Pandji Suroso
 Provinsi Jatim dgn Gubernur R.M. Soerjo
 Provinsi Sumatra dgn Gubernur Teuku Muhammad Hasan
 Provinsi Borneo (Kalimantan) dgn Gubernur Pangeran Mohammad Noor
 Provinsi Sulawesi dgn Gubernur Sam Ratulangi
 Provinsi Maluku dgn Gubernur J. Latuharhary
 Provinsi Sunda Kecil (Nusa Tenggara) dgn Gubernur I Gusti Ketut Pudja
b.Pembentukan Departemen / Kementerian
Ahmad Soebardjo mengumumkan pembentukan kabinet :
 Kementerian Dalam Negeri dipimpin R.A.A. Wiranata Kusuma
 Kementerian Luar Negeri dipimpin Ahmad Soebardjo
 Kementerian Keuangan dipimpin A.A. Maramis
 Kementerian Kehakiman dipimpin Soepomo
 Kementerian Kemakmuran dipimpin Surakhman Tjokroadisurjo
 Kementerian Keamanan Rakyat dipimpin Supriyadi
 Kementerian Kesehatan dipimpin Buntaran Martoatmojo
 Kementerian Pengajaran dipimpin Ki Hajar Dewantara
 Kementerian Penerangan dipimpin Amir Syarifuddin
 Kementerian Sosial dipimpin Iwa Kusumasuamntri
 Kementerian Pekerjaan Umum dipimpin Abikusno Cokroyoso
 Kementerian Perhub dipimpin Abikusno Cokrosuyoso (sbg pejabat ad interim)

Panitia kecil juga mengangkat 4 tokoh utk menduduki jabatan menteri negara‚ yaitu:
 Wachid Hasyim
 M. Amir
 Otto Iskandardinata
 R.M Sartono
Panitia Kecil juga menunjuk 4 tokoh utk menduduki jabatan tinggi negara:
 Kusumaatmadja menjabat Ketua Mahkamah Agung
 Gatot Tarunamihardja menjabat jaksa agung
 A.G. Pringgodigdo menjabat sekretaris negara
 Soekarjo Wirjopranoto menjabat juru bicara negara

Kabinet p’1 ini beleum mampu menjalankan roda pem dan masih b’sifat format sbg
syarat sebuah pem negara. Masa kerja kabinet juga tergolong singkat‚ sejak dilantik 5
September 1945 dan berakhir pada 14 Nov 1945.

4. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)


PPKI kembali mengadakan sidang 22 Agustus 1945‚ memutuskan pembentukan
Komite Nasional di seluruh Indonesia yg b’pusat di Jakarta‚ berfungsi sbg DPR sebelum
pemilihan umum dilakukan.

T7n pembentukan KNIP menurut Soekarno:


 Mempersatukan semua lapisan dan bid pekerjaan agar tercapai solidaritas dan
kesatuan
nasional yg erat dan utuh
 Membantu menentramkan rakyat dan melindungi keamanan
 Membantu para pemimpin utk mewujudkan cita2 bangsa
Anggota KNIP dilantik 29 Agustus 1945
Ketua : Kasman Singodimedjo
Wakil : Sutarjo Kartohadikusumo (wakil ketua I)
J. Latuharhary (wakil ketua II)
Adam Malik (wakil ketua III)

Angoota : 137 org

5.Pembentukan Partai Politik


Sidang PPKI 22 Agustus 1945 juga menyepakati pembentukan Partai
Nasional Indonesia (PNI)‚ diharapkan menjadi lembaga yg dapat
menyatukan potensi bangsa Indonesia‚ memperteguh persatuan serta
mengembangkan rasa kebangsaan dan b’juang mewujudkan perdamaian
dunia. PPKI menetapkan bahwa PNI merupakan satu2nya staatpartij
(partai negara). Beberapa hari kemudian penetapan PNI sbg partai negara
dibatalkan “utk sementara waktu” karena dikhawatirkan akan
menimbulkan kesan adanya partai tunggal yg tdk demokratis.
Menanggapi pembatalan penetapan PNI sbg partai tunggal‚ Badan
Pekerja KNIP mengajukan usul kpd pem agar rakyat diberi kesempatan
Maklumat tsb menandai sistem multipartai ditetapkan di Indonesia. Partai2 yg muncul
setelah dikeluarkannya Maklumat Pem 3 Nov 1945‚ antara lain:
 Masyumi
 PKI
 PBI
 Partai Rakyat Jelata
 Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
 Partai Sosialis Indonesia (PSI)
 Partai Rakyat Sosialis (PRS)
 Partai Katolik RI (PKRI)
 Partai Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
 PNI

6.Pembentukan Tentara Nasional Indonesia


a.Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Pembentukan BKR mulai dibahas dlm sidang p’1 PPKI 18 Agustus 1945‚ dlm sidang tsb
Otto Iskandardinata merencanakan susunan kepolisian negara dan tentara kebangsaan.
PPKI menegaskan bahwa renacan bela negara yg dicetuskan sejak masa BPUPKI tdk
dapat dilaksanakan. PPKI beralasan bahwa tentara Peta dan Giyugun sbg pelaksana bela
negara harus dibubarkan. Presiden Soekarno meminta kalangan militer membentuk
tentara kebangsaan‚ presiden menunjuk Kasman Singodimedjo dan Abdul Kadir utk
membentuk tentara kebangsaan.
19 Agustus 1945 berlangsung rapat yg dihadiri Adam Malik‚ Kasman Singodimedjo‚ Ki
Hajar Dewantara‚ Sutan Sjahrir‚ Soekarno dan Moh. Hatta. Adam Malik mengusulkan
pembentukan Tentara Republik Indonesia yg berasal dari bekas tentara Peta. Sidang k3
PPKI‚ 22 Agustus 1945 akhirnya menyepakati pembentukan BKR. Keputusan PPKI tsb si
s7i oleh Presiden Soekarno‚ personil BKR terdiri atas bekas anggota Peta‚ Heiho dan KNIL.

Tugas BKR:
Memelihara keamanan bersama rakyat

b.Tentara Keamanan Rakyat (TKR)


29 September 1945 Pasukan AFNEI yg ternyata disusupi NICA mendarat di
Jakarta‚ situasi tsb menimbulkan kemarahan bagi bangsa Indonesia karena NICA
berusaha menguasai Indonesia. Kedatangan NICA menunjukkan ancaman dari kekuatan
asing semakin besar. Para pemimpin Indonesia menyadari bahwa sulit mempertahankan
negara dan kemerdekaan tanpa tentara / angkatan perang. 5 Oktober 1945‚ presiden
Soekarno mengeluarkan maklumat pem berisi pembentukan TKR.

Kepala Staf TKR : Urip Sumoharjo


Pemimpin pertama : Supriyadi
Pemimpin K2 : Sudirman‚ karena Supriyadi tdk mampu menjalankan tugasnya
Markas : Yogyakarta
c.Dari Tentara RI menuju TNI
1 Januari 1946 pem mengeluarkan Penetapan Pem No 2/SD 1946‚ yg berisi:
mengubah nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat

Kementerian Keamanan Rakyat berubah nama menjadi Kementerian Pertahanan


Belum genap sebulan‚ 29 Januari 1946 nama TKR berganti menjadi Tentara Republik
Indonesia (TRI). 3 Juni 1947‚ Soekarno mendirikan TNI sbg penyempurnaan TRI

7.Pembentukan Komite van Aksi dan Badan2 Perjuangan


Komite van Aksi merupakan utusan laskar perjuangan‚ terdiri atas:
 Angkatan Pemuda Indonesia (API)
 Barisan Rakyat Indonesia (BARA)
 Barisan Buruh Indonesia (BBI)

Komite van Aksi mempelopori pengambilalihan sarana transportasi dan komunikasi


seperti:
 Kereta api
 Bengkel kereta api
 Stasiun kereta api
 Beberapa pemancar radio di Jakarta
2 September 1945‚ Komite van Aksi memberikan dukungan terh NKRI dgn
mengeluarkan sebuah manifesto yg disebut Suara Rakyat No 1. Keberadaan Komite van
Aksi memberi inspirasi bagi pembentukan badan2 perjuangan di berbagai daerah di
Indonesia‚ sehingga terbentuk laskar2 perjuangan. Badan2 perjuangan dibagi menjadi 2
jenis:
 Badan perjuangan yg didirikan oleh pemuda politik : para pemuda yg tdk tergabung dlm
organisasi militer bentukan Jepang
 Badan perjuangan yg dibentuk oleh pemuda militer : para pemuda yg menjadi anggota
organisasi militer Jepang

Badan perjuangan bentukan pemuda politik dipengaruhi oleh aspirasi politik tertentu
sedangkan badan perjuangan bentukan pemuda militer tdk dipengaruhi oleh paham politik
tertentu dan lebih mampu beradaptasi dgn kebijakan pem.

C. Proklamator dan Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi


1.Proklamator
a.Soekarno
Soekarno memiliki kiprah sangat panjang saat Belanda dan Jepang menguasai
Indonesia‚ pada peristiwa 17 Agustus 1945 Soekarno diberi kepercayaan utk membacakan
teks proklamasi sbg pernyataan kemerdekaan Indonesia‚ sehingga ia dijuluki “Sang
Proklamtor” bersama Moh. Hatta.
Peran Soekarno dlm Proklamasi Kemerdekaan Indonesia semakin krusial saat ia
dan Moh. Hatta s4 diamankan di Rengasdengklok agar segera bersedia
memproklamasikan kemerdekaan. Atas usul Soeakrni‚ Soekarno – Hatta ditunjuk
mewakili bangsa Indonesia utk menandatangani naskah proklamasi kemerdekaan.
Berdasarkan sidang PPKI 18 Agutustus 1945‚ secara aklamasi Soekarno ditetapkan sbg
Presiden RI. Soekarno mengemban jabatan Presiden RI hingga 1967‚ ia wafat 21 Juni
1970 dan dimakamkan di Blitar.

b.Moh. Hatta
“Setiap perbuatan adalah demi negara yg dicintai‚ janganlah berkhianat!” Pernyataan
tsb menunjukkan rasa cinta tanah air yg dimiliki Moh. Hatta. Ia seorang negarawan
yg lahir di Bukittinggi 12 Agustus 1902‚ perjalanannya sbg seorang negarawan
bermula pada masa pergerakan nasional. Pada saat itu ia sedang menempuh studi di
Belanda‚ Nasionalisme yg sdg b’kembang di kalangan para pemuda turut menjalar
dlm jiwa Hatta. Ia menjadi salah seorang pemimpin dan ketua organisasi PI di negeri
Belanda‚ ia juga sering menjadi delegasi PI dalam konferensi internasional.
Peran Moh. Hatta pada proklamasi Kemerdekaan Indonesia dimulai sejak ia menjadi
anggota BPUPKI dan wakil PPKI. Saat menjabat sbg wakil PPKI‚ ia dan Soekarno
menjadi dwitunggal yg sulit dipisahkan. Hatta juga turut bersama Soekarno dan
Radjiman Wediodiningarat ketika mendapat panggilan dari Marsekal Terauchi ke
Dalat (Vietnam) utk menerima janji kemerdekaan. Bersama Seoekarno‚ Hatta
menjadi tokoh sentral dlm peristiwa Rengasdengklok.
Dalam proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan‚ Hatta turut
menyumbangkan pemikirannya. Kalimat k2 sekaligus terakhir dalam naskah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesi. Bersama Soekarno‚ Hatta menandatangani
naskah proklamasi‚ dalam peristiwa 17 Agustus 1945 ia mendampingi Soekarno
membacakan naskah proklamasi‚ sehingga ia dijuluki sbg “Sang Proklamator”.

2.Tokoh2 sekitar Proklamasi Kemerdekaan


a. Ahmad Soebardjo
“Saya menjamin bahwa tanggal 17 Agustus 1945 akan terjadi proklamasi
kemerdekaan RI. Kalau saudara2 ragu‚ nyawa sayalah yang menjadi taruhannya”.
Pernyataan tsb dikemukakan Ahmad Soebardjo dlm peristiwa Rengasdengklok.
Melalui pernyataan tsb‚ ia berusaha membujuk gol muda utk mengembalikan
Soekarno-Hatta ke Jakarta agar dapat mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.
Pernyataannya tsb menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bersama.
Peran penting Ahmad Soebardjo pada peristiwa sekitar proklamasi ditunjukkan
saat menjadi mediator antara gol muda dan Soekarno-Hatta dlm peristiwa
Rengasdengklok. Selanjutnya‚ ia juga turut menyumbangkan pemikirannya dalam
naskah Proklamasi Kemerdekaan. Kalimat “Kami bangsa Indonesia dgn ini
menyatakan kemerdekaannya” merupakan buah pikir Ahmad Soebardjo. Ia tdk
menyaksikan langsung peristiwa Proklamasi‚ meski demikian berbagai perannya
dlm peristiwa sekitar kemerdekaan menjadi penting bagi bangsa Indonesia.
b.Sukarni Kartodiwirjo
Sukarni Kartodiwirjo merupakan tokoh di balik tandan tangan Soekarno-
Hatta. Tokoh gol muda yg lahir di Blitar 14 Juli 1916 merupakan penengah dlm
perdebatan mengenai tokoh yg berhak menandatangani naskah proklamasi. Ia
mengusulkan Soekarno-Hatta sbg wakil bangsa Indonesia utk menandatangai
naskah proklamasi. Ia berpendapat Soekarno-Hatta merupakan tokoh utama
bangsa Indonesia sehingga berhak mewakili bangsa Indonesia. Usul ini d s7i para
peserta rapat penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan.
Sukarni dikenal sbg tokoh gol muda yg kritis dan cerdas‚ sejak muda Sukarni
sudah aktif dlm pergerakan politik. Pada masa pendudukan Jepang‚ ia bekerja
pada kantor berita Domei. Ia juga aktif dlm pergerakan pemuda sehingga ia pernah
menjadi pemimpin gerakan pemuda yg berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru
di Menteng Raya 31‚ Jakarta. Ia juga merupakan salah 1 tokoh pencetus ide
pengamanan Soekarno-Hatta dlm peristiwa Rengasdengklok. Ia juga berperan
penting dlm proses penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

c.Sayuti Melik
Setelah naskah Proklamasi Indonesia d s7i semua anggota rapat‚ Soekarno
meminta agar naskah diketik “Sayuti Melik”‚ lahir 25 November 1908 di
Yogyakarta. Ia sudah aktif dlm gerakan politik dan jurnalistik sejak usia muda.
1942‚ ia menjadi pemimpin redaksi surat kabar Sinar Baru Semarang. Dalam
peristiwa penyusunan naskah proklamasi‚ ia menjadi salah 1 gol muda yg turut
hadir. Setelah mengetik naskag proklamasi‚ Sayuti Melik berperan sbg notulen dlm
d.Burhanuddin Moh. Diah
B.M. Diah merupakan salah 1 anggota gol muda yg mendesak Soekarno-Hatta agar segera
memproklamasikan kemerdekaan setelah berita kekalahan Jepang. Ia menjadi salah 1 gol
muda yg hadir di kediaman Laksamana Maeda‚ perannya terus berlanjut pada proses
penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

e.Latief Hendraningarat
Salah seorang komandan Peta dgn pangkat Codancho‚ ia memiliki peran penting dlm
peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan. Pada pelaksanaan proklamasi‚ ia bertugas
menjemput beberapa tokoh penting utk hadir di kediaman Soekarno di Jl Pegangsaan
TimuR No 56. Salah 1 tokoh penting yg harus ia jemput adalah Moh. Hatta. Pada saat
upacara proklamasi‚ setelah menyiapkan barisan‚ ia mempersilahkan Soekarno
membacakan teks proklamasi. Bersama S. Suhud‚ Latief Hendradiningrat bertugas
mengibarkan bendera Merah Putih. Sementara bendera dibawakan S.K. Trimurti.

f. S. Suhud
Pengibaran bendera Merah Putih merupakan salah satu agenda dlm upacara Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. S‚ Suhud diminta mencari tiang bendera
utk mengibarkan bendera Merah Putih. Karena gugup dan tergesa2‚ tiang yg digunakan
hanya sebatang bambu‚ padahal tdk terlalu jauh dari kediaman Soekarno terdapat tiang
bendera dari besi. Meski demikian‚ upacara proklamasi tetap berlangsung dgn sakral dan
khitmad. Bersama Latief Hendradiningrat‚ S. Suhud bertugas mengibarkan bendera
Merah Putih dlm upacara Proklamasi 17 Agustus 1945.
g.Suwirjo
Salah 1 tokoh yg memberikan pidato sambutan dalam upacara
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia‚ ia merupakan Wakil Wali Kota
Jakarta. Lahir di Wonogiri pada 17 Februari 1903‚ sejak masa pergerakan
nasional‚ ia aktif dalam berbagai perhimpunan pemuda “Jong Java”.
Bahkan s4 bergabung dlm keanggotaan Partindo. Pada peristiwa
proklamasi‚ ia berperan sbg ketua penyelenggaraan upacara kemerdekaan‚
sehingga ia sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu yg diperlukan dlm
upacara tsb‚ termasuk pengadaan mikrofon dan pengeras suara.

h.Muwardi
Tokoh Barisan Pelopor yg turut berperan dlm upacara
Proklamasi‚ lahir di Pati‚ Jawa tengah pada 1907‚ merupakan seorang
dokter lulusan School Tot Opleiding Voor Indische Artsche (STOVIA). 16
Agustus 1945‚ ia memerintahkan Barisan Pelopor utk menjaga lapangan
Ikada (sekarang lapangan Monas) yg rencananya akan digunakan sbg t4
pembacaan teks proklamasi. Setelah Indonesia merdeka‚ dr. Muwardi
memprakarasai pembentukan Barisan Pelopor Istimewa utk menjaga
kediaman Presiden Soekarno – Hatta.
i. Sutan Sjahrir
Berbeda dgn Soekarno-Hatta yg lebih kooperatif dgn Jepang‚ Sutan
Sjahrir justru dgn berani menjadi pemimpin “gerakan bawah tanah”
semasa pendudukan Jepang di Indonesia. Ia menggerakkan banyak
pemuda Indonesia utk b’juang melawan kemerdekaan‚ melalui gerakan
bawah tanah juga‚ ia mendengar berita kekalahan Jepang atas Sekutu.
Sutan Sjahrir adalah orang p’1 yg menemui Soekarno-Hatta ketika
mereka kembali dari Vietnam. Dalam pertemuan tsb‚ ia memberitakan
bahwa Jepang sudah kalah dlm perang. Ia mendesak k2 tokoh bangsa
Indonesia tsb utk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun permintaannya ditolak Soekarno-Hatta‚ penolakan tsb tdk
membuatnya menarik dukungan terh Proklamasi. Ia hanya menolak
apabila kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui p’s7n Jepang / sidang
PPKI.
Hingga Proklamasi dikumandangkan‚ ia tdk tampak di kediaman
Soekarno. Ia menolak hadir karena ia tdk suka dgn keterlibatan beberapa
perwira Jepang dlm mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Meski demikian‚ ketika pem negara Indonesia resmi terbentuk‚ ia dipilih
oleh Soekarno sbg ketua Badan Pekerja KNIP.
j. Frans Sumarto Mendur
Pada saat upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia‚ Frans bersama kakaknya‚ Alex
Mendur berhasil mengabadikan 3 momentum penting dlm rangkaian peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.

Foto2 yg s4 diabadikan:
 Soekarno membacakan naskah proklamasi
 Pengibaran bendera merah putih
 Suasana upacara dan para pemuda yg menyaksikan pengibaran bendera

Beberapa saat setelah momentum diabadikan‚ ia ditangkap oleh tentara Jepang dan dipaksa utk
menyerahkan film dari momentum proklamasi. Namun‚ ia telah mengubur negatif film dari k3
momentum tsb di dlm tanag sehingga Jepang tdk menemukan bukti saat menggeledahnya.
Setelah lolos dari penggeledahan‚ ia mencetak film tsb dan mempublikasinnya.

k.Syahruddin
Seorang wartawan Domei yg berperan penting dlm penyebaran berita proklamasi
kemerdekaan. Meski kantor berita milik Jepang‚ semangat pemuda utk menyebarluaskan berita
kemerdekaan Indonesia lebih besar daripada rasa takut mereka kpd Jepang. Semangat tsb juga
ditunjukkan Syahruddin ketika menerima salinan naskah proklamasi‚ Syahruddin dgn berani
menyusup ke kantor berita Hoso Kanri Kyoko. Naskah Proklamasi kemudian diserahkan kpd
Jusuf Ronodipuro utk disiarkan ke seluruh daerah dan luar negeri.
l. F. Wuz dan Jusuf Ronodipuro
Tokoh yg berperan dlm penyebaran berita Proklamasi. F. Wuz merupakan
seorang markonis yg dengan berani menyiarkan berita Proklamasi melalui kantor
berita Domei. Siaran yg dilakukakannya berakibat pada penyegelan kantor berita
Domei. Jusuf Ronodipuro adalah wartawan di kantor berita Hoso Kanri Kyoku.
Ketika Proklamasi dikumandangkan pukul 10.00‚ Jusuf belum mengetahui.
Menjelang petang ia baru menerima salinan naskah proklamasi dari seorang
rekan wartawan dari kantor berita Domei. Ia bersama rekannya Bachtiar Lubis
menyiarkan berita kemerdekaan melalui kantor berita Hoso Kanri Kyoku.
Penyiaran berita dilakukan secara sembunyi2 karena pada saat itu kantor berita
Hoso Kanri Kyoku dijaga ketat oleh tentara Jepang. Berkat jasanya berita
kemerdekaan terdengar sampai ke luar negeri

m.Lambertus Nicodemus Palar


Seorang diplomat yg memperjuangkan agar kemerdekaan diakui dunia
internasional. 1947 Presiden Soekarno memintanya utk menjadi juru bicara RI di
PBB. Akhir th 1947 dibantu oleh Sudarpo‚ Soedjatmoko dan Sumitro
Djojohadikusumo‚ Palar membuka kantor perwakilan RI di New York‚ AS.
Sebelum pengakuan kedaulatan RI 1949‚ Palar berstatus sbg peninjau. 1950 ia
resmi menjadi wakil RI dgn status keanggotaan penuh.
n.Sumitro Djojohadikusumo
Lahir di Kebumen‚ Jawa Tengah‚ 29 Mei 1917. Setelah menamatkan
sekolah di Hogere Burger School (HBS)‚ ia langsung berangkat ke Belanda.
Ia juga pernah belajar di Barcelona dan Rotterdam utk mempelajari ilmu
ekonomi. Dalam tempo 3 bl ia telah berhasil meraih gelar Bachelor of Arts
(BA). Juga pernah menimba ilmu ekonomi di Universitas Surbonne‚ Paris.
Saat menempuh studi di Paris‚ ia mulai bergabung dgn kel sosialis.
Kemudian belajar tentang konsisten pada prinsip
hidup‚ pengabdian‚ perlawanan‚ dan keadilan sosial. Kemudian ia ke
Belanda utk mendapatkan gelar Master of Arts (MA). Merupakan salah 1
tokoh yg memperjuangkan RI melalui jalur diplomasi‚ juga dikenal sbg
ekonom yg selalu konsisten terh sikapnya yg dianggap benar.

Anda mungkin juga menyukai