Anda di halaman 1dari 42

Modul 5

Karakteristik Belajar Siswa Sekolah


Dasar
Modul 6
Layanan Pendidikan bagi Siswa
Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Dita Cinthya Pratiwi
Hatta Gugut Kurnia
Indri Pratiwi Putri
Nadia Fauqa Nurin
Risna Wardani Siregar
Modul 5 : Karakteristik Belajar Sekolah
Siswa Sekolah Dasar
Kb.1 Bentuk-bentuk kegiatan belajar yang biasa
dilakukan siswa sekolah dasar
Sebagai seorang pendidik, hendaknya kita mampu
menemukan metode yang tepat untuk menarik minat siswa
dalam mengikuti pelajaran. Hal ini tentu tidak mudah, kita
harus banyak mengumpulkan informasi tentang bentuk-bentuk
kegiatan belajar yang hasa dilakukan oleh siswa SD pada
umumnya, kemudian kita adopsi dan modifikasi sendiri sesuai
dengan karakteristik siswa kita masing-masing. Berikut
merupakan contoh kegiatan belajar yang biasa dilakukan siswa
A. Belajar menemukan
Salah satu ahli yang mengemukakan tentang belajar menemukan
ini adalah Jerome S bruner .
Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang
memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi
secara aktif. Menurut Bruner, selama kegiatan belajar berlangsung
hendaknya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri makna
segala sesuatu yang dipelajari (discovery learning). Dalam hal ini
siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka
mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri
Selain discovery learning guru juga dapat menerapkan metode
percobaan (Experimental method), yaitu metode pengajaran yang
mendorong dan memberi kesempatan anak melakukan percobaan
sendiri. Menurut Maryam, staf pengajar di Sekolah Alam Ciganjur,
Jakarta Selatan, terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk
memudahkan masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau
menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri.
Misalnya, anak belajar tentang tanaman pisang, pendidik tidak
hanya menjelaskan tentang pisang tapi juga mengajak anak ke
kebun untuk mengeksplorasi tanaman pisang. Dengan belajar dari
alam, anak dapat mengamati sesuatu secara konkret. Kegiatan ini
dapat dilakukan mulai umur 4 sampai 12 tahun.
B. Belajar menyimak
Belajar menyimak biasanya berhubungan dengan mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan
oleh guru untuk belajar menyimak siswa adalah sebagai berikut :
2.Bermain 3. Bermain
1.Bermain dengan dengan 4. Bermain
dengan kata pertanyaan gambar dengan musik
C. Belajar Meniru
Anak-anak merupakan pribadi yang sangat suka meniru (modelling)
dari lingkungan sekitarnya. Guru dan orang tua merupakan lingkungan
yang paling dekat dengan anak. Anak akan banyak sekali belajar
melalui melihat, mengamati. menginternalisasi, hingga meniru dalam
bentuk perilaku, bahkan hingga perilaku hasil meniru itu menetap
sebagai suatu kebiasaan dan kegemaran. Oleh karena itu, sebagai guru
hendaknya selalu memberi contoh yang baik karena budaya meniru
siswa tersebut. Siswa akan berperilaku sesuai dengan apa yang biasa
dilihatnya. Contohnya siswa bermain peran sebagai polisi lalu lintas,
dokter, guru, ibu rumah tangga sesuai dengan apa yang biasanya
mereka lihat sehari-hari.
D. Belajar menghafal
Belajar dengan cara menghafal mengakibatkan tingkat kemampuan
Kognitif siswa yang terbentuk hanya pada tataran tingkat yang rendah,
yaitu hanya pada daerah tingkatan ingatan atau pemahaman saja.
Kecenderungan siswa belajar dengan metode menghafal ini disebabkan
oleh budaya yang terjadi di sekolah yang pada umumnya didominasi
oleh komunikasi satu arah, yaitu guru ke siswa dan kurang merangsang
rasa ingin tahu, prakarsa maupun individualisasi. Siswa menjadi
penerima yang pasif.
Walaupun kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CISA) telah
dicanangkan sebagai dasar strategi proses belajar mengajar, namun
dalam praktik di lapangan yang terjadi masih dalam pola siswa Datang,
E. Belajar Merangkai
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mengembangkan kemampuan belajar merangkai dapat
dilakukan dengan permainan aneka jenis binatang.
Melalui permainan ini, siswa yang dibagi ke dalam beberapa
kelompok binatang diharuskan untuk membuat karakteristik
dari binatang yang menjadi nama kelompoknya. Kemudian
menyuruh siswa untuk merangkai pertanyaan dari ciri-ciri
yang sudah dibuat oleh teman di kelompok lain
F. Belajar Mengamalkan
Kegiatan belajar mengamalkan biasanya erat kaitannya
dengan mata pelajaran PPKn dan Agama, karena pada mata
pelajaran tersebut anak diajarkan tentang nilai- nilai moral
dan perilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka
bersosialisa di masyarakat. Contohnya pada saat
mempelajari tentang sikap saling hormal menghormati
antara penganut agama yang satu dengan agama yang lain,
siswa diajak untuk menanamkan nilai yang terkandung dari
pelajaran tersebut dalam kehidupannya sehari-hari dengan
cara menghormati teman yang sedang berpuasa, memberi
selamat hari raya kepada teman yang sedang merayakan hari
besar agamanya, dan lain-lain.
G. Belajar Menganalisis
Cara belajar menganalisis dapat dilakukan
dengan permainan teka-teki atau tebak-
tebakan .
Siswa diminta menebak jawaban
berdasarkan ciri-ciri atau clue yang
diberikan .
H. Belajar Merespon

Respon merupakan tanggapan yang diberikan


oleh seseorang sebagai reaksi dari suatu tertentu.
Contoh kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuan merespon bagi siswa SD adalah
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
seputar peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Misalnya bagaimana respon/tanggapan yang
diberikan siswa apabila temannya sedang
ditimpa musibah banjir, gempa bumi, atau tanah
I. Belajar Mengorganisasikan
Belajar mengorganisasikan di sini sesuai dengan teori belajar humanistik yang
dikemukakan Carl Rogers. Menurut Rogers , yang penting dalam proses
pembelajaran adalah pentingnya guru memper-hatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran, yaitu:

1. manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya;
2. siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya;
3.pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide
baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. Belajar yang bermakna dalam
masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
K L
Belajar MBelajar
Belajar
J
mengam Berlatih menghaya Mengama
bil ti ti
keputusa Untuk Kegiatan belajar menghayati
biasanya dilakukan pada saat
Untuk membelajarkan
anak tentang kemampuan
membiasakan
n anak berlatih mengajarkan mata pelajaran mengamati, contoh
Sejak dini, anak kesenian. Pada mata pelajaran kegiatan yang dapat
melakukan
dilakukan adalah
sudah harus kegiatan sehari- ini, siswa diajarkan bagaimana
mengajak anak untuk
dididik agar bisa hari, guru dapa menghayati suatu peran (drama) mengenal ekosistem
dan mampu untuk mengadakan dan menghayati sebuah lagu, perairan la yang
mengambil sehingga dengan melakukan
kegiatan bermain memiliki
keputusan, mulai penghayatan tersebut, siswa keanekaragaman hayati
peran, misalnya
dari keadaan yang dapat memahami karakter atau tinggi, yang menjadi
dialami sehari-hari
melakukan
sifat dari tokoh yang diperankan sumber pangan, mineral
sampai keadaan transaksi jual
atau makna yang terkandung penghasilan dan bibit
beli
KB. 2 Motivasi Belajar Siswa

Faktor motivasi merupakan unsur yang penting untuk


membentuk kebiasaan belajar yang baik. Seorang guru,
kita harus dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,
terutama motivasi yang dibangun dari dalam diri siswa
itu sendiri, karena akan membuat kebiasaan belajar
pada siswa menetap dalam jangka waktu yang lama
bahkan dapat menjadi kebiasaan yang baik.
A.RUANG LINGKUP MOTIVASI

Motivasi sebagai Motivasi adalah hal yang


perubahan energi mengawali kegiatan
perubahan energi pada
ditandai dengan seseorang
munculnya rasa tapi
Kemunculan motivasi
diawali dahulu dengan ditandai dengan adanya ras
adanya tanggapan
terhadap tujuan oleh
Motivasi merupakan respon
Mc. Donald dari suartu aksi, yaitu tujuan.
mengandung 3 aspek,
Motivasi berkaitan dengan kebutuhan. Seseorang akan melakukan sesuatu karena
didorong oleh adanya kebutuhan yang timbul karena ada keadaan yang tidak
seimbang atau tidak serasi yang menuntut suatu kepuasan, jika siswa sudah
mendapatkan keseimbangan dan terpenuhi pemuasannya berarti tercapailah
kebutuhan yang diinginkan.

Kebutuhan Fisiologis
Beberapa teori tentang
Kebutuhan akan keamanan motivasi yang selalu terkait
Kebutuhan akan cinta kasih dengan masalah kebutuhan (
Kebutuhan akan penghargaan
Teori Abraham Maslow),
Yaitu :
Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri
FUNGSI MOTIVASI,
YAITU : Motivasi
menjadi
pendorong
Motivasi untuk
sebagai B
Motivasi
D mencapai
motor sebagai arah prestasi
penggerak A dan kegiatan C
dari setiap Motivasi
yang harus menjadi alat
gerakan dikerjakan untuk
yang
menyeleksi
dikerjakan
perbuatan
Berkaitan dengan jenis motivasi, ada beberapa sudut
pandang yang membagi menjadi dua, yaitu :

1.Motivasi 2.Motivasi
Intrinsik Ekstrinsik
Beberapa bentuk dan cara yang dapat menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar disekolah :
Memberi Mengetahui
Nilai Nilai

Hadiah Pujian
Tujuan yang
Saingan/ diakui Hukum
Kompetensi an
Ego Hasrat untuk
Involvement belajar
Memberi
Ulangan Minat
Ada 3 kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar sendiri-sendiri, yaitu :

Memiliki kebutuhan yang kuat untuk melihat sesuatu secara visual agar mereka
Siswa yang dapat memahami informasi yang mereka lihat
berorientasi Kelebihan : memiliki kepekaan terhadap warna, dan pemahaman terhadap suatu
pada Visual hal yang artistik
Kelemahan : Kesulitan untuk melakukan dialog secara langsung, reaktif terhadap
suara, sulit mengikuti anjuran secara lisan, dan seringkali salah mengartikan
sebuah ucapan

Siswa yang kuat dalam memahami dan mengingat suatu informasi dengan baik
apabila guru menyampaikan sesuatu secara lisan dan berceramah.
Siswa yang Kelemahan : sulit menyerap informasi dalam bentuk tulisan dan otomatis memiliki
berorientasi kesulitan dalam menulis dan membaca
pada Suara Solusi : dengan menggunakan tape perekam dan melakukan review secara
verbal.

Siswa yang Kelemahan : Memiliki karakter selalu menempatkan tangan sebagai alat
berorientasi penerima informasi utama agar mereka selalu dapat mengingat informsi.
pada benda Solusi : Dengan memberi tugas untuk melihat langsung fakta dilapangan dan
yang diberikan lingkungan belajar yang memungkinkan mereka belajar langsung
dimanipulasi
B. SERBA-SERBI MEMOTIVASI
Kiat-kiatkepada guru dalam SISWA SD
Membuat sketsa
mengajarkan matematika agar
untuk
siswa menyenangi pelajaran mempermudah
matematika, menurut Adi siswa memahami
Gunawan : 3. soal cerita

Jangan memaksa
untuk menghafal
rumus
matematika 2. Membuat bank
soal dari soal-soal
4. yang sulit
Berusaha agar ditemukan.
cara mengajar
menarik bagi
siswa 1.
Menurut Agus Sampurno, ada 7 kebiasaan guru yang
efektif untuk memotivasi siswanya agar lebih bersemangat
dalam belajar, yaitu :
Lakukanlah
01 Perlakuan 03 penilaian
terhadap siswa
siswa sebagai sesering mungkin
individual tapi dengan
alasan yang kuat

Konsistensi Jadikan
02 lingkungan fisik 04
kelas anda
sedapat
mungkiin
Menurut Agus Sampurno, ada 7 kebiasaan guru yang
efektif untuk memotivasi siswanya agar lebih bersemangat
dalam belajar, yaitu :
Libatkan diri anda
dalam setiap ajang
05 berbagai 07
pengetahuan
formal maupoun
informal

Dapatkan Membuka
umpan balik 06 diri terhadap
dari cara anda kebutuhan
mengajar dan siswa
bekerja
MODUL 6
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1

A
`
Prinsip-Prinsip Bimbingan di Sekolah Dasar

A. Pengertian Bimbingan
Menurut Agus Taufik (207) istilah bimbingan pada umumnya dipahami
sebagai upaya memberikan arahan, nasihat dan biasanya mengandung nilai-
nailai yang bersifat menuntun ke arah yang baik. Bimbingan serng di
padankan dengan “konseling” yang diambil dari bahasa inggris yaitu
Counseling yang di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesi menjadi
“penyuluhan”.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan di Sekolah Dasar a
dalah proses membantu individu siswa untuk dapat memahami diri, mengenal
lingkungan dn merencanakan masa depannya, sehingga diharapkan dapat
mencapai perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan anggota
masyarakat yang demokratis.
B. TUJUAN BIMBINGAN DI
SEKOLAH DASAR
Menurut Agus Taufik (2007) tujuan program Bimbingan dan Konseling di
SD adalah agar semua siswa dapat:
1. Memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya,
guru, orang tua, dan orang dewasa lain;
2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya.
3. Mengembangkan dan memelihara perasaan positif terhadap dirinya,
terhadap kekhasan nilai yang dimilikinya serta dapat memahami dan
menghubungkan dengan perasaannya;
4. Memyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan
nilai-nilai yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat
yang majemuk;
5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan studi untuk
memaksimumkan kecakapan yang dimiliknya;
6. Mengembangkan
Follow keterampilan-keterampilan
the link in the graph to modify its penyusunan
data and then paste the new one here. For more info, click here tujuan,
perencanaan dan pemecahan masalah.
C. FUNGSI BIMBINGAN DI
SEKOLAH
1. Fungsi Pengungkapan
Untuk mengetahui keadaan diri siswa, dengan cara melakukan pendekatan pada
siswa bermasalah agar mau meceritakan atau mengungkapkan masalahnya.
2. Fungsi Penyaluran
Pembimbing dapat mengenali masing-masing siswa secara perorangan,
kemudian membantunya amengarahkan kegiatan pada program yang dapat
menunjanmg tercapainya perkembangan yang optimal.
3. Fungsi Penyesuaian
Untuk membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya.
4. Fungsi Pencegahan
Untuk memperkirakan hambatan atau gangguan yang timbul dalam diri siswa.
5. Fungsi Perkembangan
Pengembangan potensi siswa tidak dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa
kemauan dari diri sendi atau dorongan dari pihak lain, seprti keluarga, sekolah,
teman, fasilitas yang tersedia.
6. Fungsi Perbaikan
Untuk memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif.
D. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN
DI SD
Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
meliputi beberapa hal tersebut:
1. Bimbingan Untuk Semua
Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan bimbingan.
2. Bimbingan Di SD Dilaksanakan oleh Semua Guru Kelas
Bimbingan di Sekolah Dasar dilaksanakan oleh guru kelas.
3. Bimbingan Diarahkan Untuk Perkembangan Kognitif dan Afektif
Agar siswa mampu berhubungan dengan lingkungan sosialnya secara efektif.
4. Bimbingan Diberikan Secara Insidental dan Informal
Program bimbingan memberikan pengalaman yang runtut dan berkelanjutan membantu siswa
mencapai tugas perkembangan baik dalam aspek intelektual maupun aspek emosional.
5. Bimbingan Ditekankan Pada Tujuan Belajar dan Kebermaknaan Belajar
Harus memiliki kesesuaian tujuan belajar baik bagi siswa maupun guru.
6. Bimbingan Difokuskan Pada aset
Upaya guru dalam membantu siswa harus bertitik tolak dari potensi siswa, dan melakukan apa
yang terbaik untuk siswa.
7. Bimbingan terhadap Proses pendewasaan
Siswa tengah mengalami proses menjadi, sehingga guru harus lebih banyak melihat anak dari
sisi positif daripada negatifnya
8. Program Bimbingan Dilaksanakan Secara Bersama
Dapat terlaksana secara efektif jika diupayakan melalui kerja sama yang baik.
E. PERAN GURU DALAM PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING

A
Bimbingan merupakan bagian terrpadu dari keseluruhan
upaya pendidikan di sekolah di samping bidang pengajaran
B dan administrasi pendidikan. Hasil belajar siswa akan lebih
memadai, apabila semu guru di sekolah menerapkan fungsi
bimbingan pada waktu mengajar di kelas. Peranan guru
sebagai seorang pengajar, pendidik dan juga sebagai
C pembimbing dapat diwujudkan dalam bentuk membimbing
siswa, menentukan tujuan yang hendak dicapainya, dan
membimbing siswa dalam menilai keberhasilannya dalm
D pendidikan.
Menurut Traxler (dalam HM Surya, 2005) dikatakan bahwa
menjalankan tugas, seorang guru telah melakukan tugas
E rangkap dalam menagajr sekaligus melakukan bimbingan.
Namun tidak semua guru melakukan tugas rangkap itu
secara sadar, berencana dan berkesinambungan.
KB 2 Berbagai Layanan Pendidikan untuk Anak
sekolah Dasar

A. Layanan Pendidikan Anak Berbakat


1. Pengertian anak berbakat
Dalam UUSPN No.2 Tahun 1989, bahwa anak berbakat adalah warga
Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Kecerdasan berhubungan dengan perkembangan kemampuan
intelektual, sedangkan kemampuan luar biasa tidak hanya terbatas pada
kemampuan intelektual saja.
2. Layanan Pendidikan Anak Berbakat di
Sekolah Dasar
Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam memberikan pelayanan anak berbakat di
Sekolah dasar yaitu :

a. Pengidentifikasi anak berbakat


Menurut Kirt (1986) mengetahui keberadaan anak berbakat
dapat di lihat dari :
1. Kelancaran (kemampuan menjawab pertanyaan)
2. kelenturan (kemampuan memberikan macam jawaban/dari
macam respon ke respon lain)
3. kemurnian (kemampuan memberikan respone yang unik dan
layak)
Layanan Anak Berbakat
a. Adaptasi Lingkungan
Kelas
Pengayaan
Guru
Konsultan
Ruangan
Sumber
belajar
Belajar
Studi
Mandiri
Kelas
B. Adaptasi Program
Adaptasi Program dilakukan dengan beberapa
cara yaitu :
1.Percepatan/ 2. Melalui
A Akselerasi Pengayaan

B Pencangihan
E
Materi Pembaruan
Pelajaran

Modifikasi
D C Kurikulum
sebagai
Alternatif
C. Strategi pembelajaran dan model
layanan
C. Strategi pembelajaran dan model
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran anak
berbakat sebagai berikut layanan
Pembelajaran anak berbakat harus di warnai dengan
kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai dengan
kemampuannya yang lebih tinggi dari anak normal
1. Strategi
Pembelajaran pada anak berbakat tidak saja
pembelajaran mengembangkan kecerdasan intelektual semata, tetapi
pengembangan emosial juga patut mendapat perhatian.

Pembelajaran anak berbakat berorientasi pada modifikasi


proses , isi dan produk.
2. Model-model Layanan
Model
Mercury layanan
01
kognitif-
afektif
Model
Layanan
02
Perkemban
gan Moral

4. Layanan 03 Model
berbagai
Perkembang
bidang
an nilai
khusus
D. layanan perkembangan kreatifitas

Tinggkat Kreatifitas pertama ditandai dengan flesibilitas ,


originalitas serta keterbukaan terhadap masalah.
Tinggkat Kreatifitas kedua ditandai oleh adanya pemetaan
masalah dengan mencari pemecahan secara teratur.

Tinggkat Kreatifitas ketigadengan mengadakan perumusan


berdasarkan asumsi tertentu.
E. Stimulasi imajinasi dan proses
inklubasi

Stimulasi imajinasi
Stimulasi Proses
imajinasi
kreatif
inklubasi
Doodles serendipity infographics

F. Desain G.
Pembelajaran Evaluasi
B. Layanan Penyandang
Kelainan
Mereka
Fisik
yang
mengalami
01 gangguan
03
pendengaran,mulai
dari ringan maupun
Tunanetra berat. Anak Tunadaksa
tunarunggu
memerlukan
bantuan khusus
dalam kehidupan
Anak-anak yang
sehari-hari maupun Bagi mereka yang
mengalami
dalam pendidikan. menyandang cacat
gangguan
penglihatan yang secara fisik,
mengakibatkan sehingga anak
fungsi penglihatan Tunarunggu tersebut tidak dapat
tidak dapat menjalankan fungsi
dilakukan secara fisik secara normal
normal.
02
2. Layanan bimbingan terhadap
penyandang kelainan fisik
a. Layanan terhadap anak tunanetra
Layanan yang diberikan meliputi layanan akademik, latihan dan bimbingan.
Layanan bimbingan terhadap anak tunanetra terutama diperlukan dalam mengatasi
dampak kelainan terhadap aspek psikologisnya, serta pengembangan sosialisasi
siswa.
b.Layanan terhadap anak tunarunggu
Harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik/tingkat
ketunarunguannya. Untuk anak tunarungu pada tingkat ringan mungkin
masih dapat dilayani dengan baik, namun untuk tingkat yang lebih tinggi
diperlukan
c. Layanan bantuananak
terhadap tenagatunadaksa
pembimbing khsus.
Semua jenis layanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
pihak yang akan kita layani, tak terkecuali layanan terhadap anak tunadaksa.
Karakteristik anak tunadaksa dapat dilihat dari segi akademis,social/emosional
C. LAYANAN TERHADAP ANAK DENGAN GANGUAN
PSIKOLOGIS
Bagi anak luar biasa secara fisik akan lebih mudah untuk diketahui, namun jika
keluarbiasaannya itu menyangkut masalah psikologis, akan sulit diketahui dalam waktu
yang singkat, serta tidak semua orang mampu mengetahui. Dengan kondisi semacam
ini, besar kemungkinan bahwa anak yang mempunyai gangguan psikologis masuk ke
sekolah dasar biasa.

- Jenis perilaku menyimpang di sekolah biasa


Keterluarbiasaan anak dapat dibedakan menjadi anak luar biasa yang secara
jelas dapat terlihat dan anak luar biasa yang sulit di deteksi.
- Gejala-gejala perilaku menyimpang
a. Anak yang suka jahil
b. Anak yang suka iri hati
c. Anak yang suka menyela
d. Anak suka agresif
C. LAYANAN TERHADAP ANAK DENGAN GANGUAN
PSIKOLOGIS

- Penyebab prilaku menyimpang


perbuatan menyimpang terjadi karena merasa dirinya:
a. Tidak mendapat perhatian
b. Disepelekan
c. Kehadirannya dianggap tidak ada
d. Tidak mendapat peran apapun
e. Sebagai pelengkap penderita
f. Takut kehilangan peran dalam lingkungannya
D LAYANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Pengertian
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan sekolah.
2. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa mampu mengaitkan antara
pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan.
3. Jenis kegiatan ekstrakurikuler
- Pramuka, olahraga, dll
4. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa akan memperoleh secara maksimal
pengembangan fisik, mental, emosional, kognitif dan sosial.
5. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

Anda mungkin juga menyukai