LAINNYA YANG BERBAHAGIA. PERTAMA-TAMA MARILAH KITA PANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT KARENA TELAH MEMBERIKAN RAHMAT SEHINGGA KITA DAPAT BERKUMPUL DI RUANG KELAS INI. PERKENALKAN NAMA SAYA NADYA YANG AKAN BERTUGAS SEBAGAI MODERATOR DALAM DISKUSI INI.
ADAPUN ANGGOTA KELOMPOK SAYA ADALAH
KELOMPOK 1 1.AHMAD ARIL 2.AJENG SUKMA AYU W 3.NADYA 4.ADINDA AZZAHRA 5.RENGGA FELMA A GURU PEMBIMBING: DRS.MARTINI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
• PERUBAHAN SOSIAL POLITIK MASYARAKAT INDONESIA PADA
• PERALIHAN ABAD KE-20 • Menginjak abad ke-20, boleh dikatakan Indonesia mulai memasuki zaman modern. Pada saat itu peralihan dari akhir abad ke-19 ke permulaan abad ke-20 telah terjadi perubahan dalam kehidupan di bidang sosial dan politik. Ada dua perkembangan yang membawa ke arah terjadinya perubahan-perubahan tersebut, yaitu masuknya politik etis dan Perluasan pengajaran juga mobilitas sosial • Penerapan Politik Etis • Menginjak permulaan abad ke-20, Belanda mulai menerapkan politik baru dalam melaksanakan penjajahannya di Indonesia. Politik itu adalah Politik Etis atau Politik Membalas Budi. Penganjur politik ini adalah Van Deventer. Program pokok dari program ini adalah: • Memperbaiki irigasi (pengairan) • Memajukan edukasi (pendidikan) • Mengadakan transmigrasi (perpindahan penduduk). •Namun, pelaksanaan politik etis tersebut ternyata tetap menindas dan merugikan rakyat Indonesia. Memperbaiki irigasi yang dimaksudkan ternyata hanya untuk perkebunan-perkebunan atau tanah-tanah milik Belanda. •Sedangkan transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari tempat yang padat penduduknya ke tanah-tanah perkebunan milik Belanda. Para penduduk dijadikan tenaga kerja demi keuntungan Belanda. •Hanya dari segi pendidikan ada keuntungannya. Maksud Belanda ingin mendidik pegawai pemerintah yang terampil dan murah, mau bekerja sama dengan Belanda. Tetapi ternyata menjadikan bumerang baginya, bersamaan dengan itu muncul pula kaum terpelajar atau cerdik pandai yang tetap setia terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Perluasan Pengajaran dan Mobilitas Sosial • awalnya pendidikan pada zaman kolonial dibatasi oleh 3 kelas, yaitu kelas keturunan Eropa, pribumi kelas 2, pribumi kelas 1, perbedaan kelas tersebut mempengaruhi pendidikan mereka, sekolah yang mereka masuki masing-masing berbeda, antara lain 1. Europesche Lager School (ELS) 2. Angka loro 3. Angka siji Namun seiring kebutuhan pegawai terdidik mendorong pemerintah untuk mengembangkan pendidikan bagi masyarakat pribumi. Sehingga didirikan lah sekolah khusus bagi masyarakat pribumi yang lebih layak. • • Walau tidak merata perluasan pengajaran ini terbilang berhasil menarik perhatian masyarakat, mereka memandang perluasan ini menjadi kesempatain hidup dalam kehidupan priyayi, bagi golongan menengah Pendidikan dapat memperkuat posisinya, sehingga anak priyayi yang berpendidikan dapat menjadi pegawai pemerintah. Tahun 1910-1930 merupakan masa yang sangat subur dalam perluasan pengajaran, setelah 1930 pertumbuhan perluasan agak menurun karena penghematan anggaran belanja pemerintah kolonial. Selain sekolah yg didirikan oleh pemerintah kolonial muncul pula sekolah yang diselenggarakan oleh bangsa Indonesia (perguruan kebangsaan) perguruan ini didirikan oleh rasa keprihatinan, karena tidak semua rakyat Indonesia dapat masuk ke sekolah milik kolonial, hanya kalangan tertentu, atau kalangan yang mampu ekonominya PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA • Masyarakat Indonesia Sebelum Politik Etis • Pembagian status sosial pada zaman kolonial Belanda ditetapkan • dalam aturan ketatanegaraan Hindia Belanda tahun 1927. • Menurut peraturan tersebut,penduduk Hindia Belanda di kelompokkan • menjadi 3 golongan seperti berikut. • a.Bangsa Eropa dan yang disamakan.Mereka terdiri atas bangsa Belanda . dan bangsa eropa lainnya,serta bangsa lain yang telah disamakan dengan bangsa Eropa karena kekayaannya,keturunan bangsawan,dan orang berpendidikan • b.Golongan Timur Asing yang terdiri atas orang Cina,Arab,India,dan Pakistan • Yang merupakan lapisan menengah • c.Golongan pribumi,yaitu bangsa Indonesia asli yang berada pada lapisan bawah. • • Dalam masyarakat pribumi juga dikenal adanya pelapisan sosial masyarakat • berdasrkan status sosialnya,yaitu lapisan bawah,menengah,dan atas. Lapisan bawah adalah rakyat jelata yang merupakan penduduk terbesar dan hidup melarat.Lapisan menengah terdiri atas para pedagang kecil dan menengah Petani kaya,serta pegawai.Lapisan atas terdiri atas keturunan bangsawan atau kerabat . Raja yang memerintah suatu daerah. •Masyarakat Indonesia Setelah Politik Etis •Dampak positif dari politik etis adalah peningkatan tingkat pendidikan masyarakat Indonesia dan juga peningkatan taraf ekonomi masyarakat karena didukung oleh infrastruktur yang mumpuni. •Secara umum, berikut ini adalah dampak positif dari politik etis •Meningkatnya taraf pendidikan •Munculnya golongan terpelajar atau priyai berkat sekolah-sekolah Belanda •Peningkatan produktivitas masyarakat Indonesia •Dibangunnya sarana dan prasarana pendukung ekonomi di Indonesia •Meningkatnya kesejahteraan hidup dan perekonomian bangsa Indonesia •Sekolah-sekolah yang didirikan oleh parlementer Belanda memberikan bukti nyata kemajuan Indonesia berupa lahirnya tokoh-tokoh cendekiawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. • Selain dampak positif,dampak negatif pun juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia akibat politik etis ini, seperti adanya diskriminasi di bidang pendidikanPada awalnya, pendidikan yang disediakan oleh Belanda bagi rakyat Indonesia sangatlah diskriminatif. Hanya golongan elit dan laki-laki yang diperkenankan menikmati bangku sekolah. • Disini, golongan miskin dan kaum perempuan tidak bisa mengakses pendidikan. • Dengan adanya diskriminasi ini, terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi antara lapisan-lapisan masyarakat Indonesia. Selain itu, hanya segelintir kecil rakyat Indonesia saja yang bisa mengakses pendidikan. • Meskipun jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, kondisi ini masih dianggap kurang ideal oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia. • Namun, dengan perjuangan rakyat Indonesia beserta para pahlawannya, akhirnya kaum wanita mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki di bidang pendidikan. • Seiring dengan berjalannya waktu, sekolah pun semakin banyak, sehingga pendidikan tidak hanya terbatas pada golongan kaya dan pejabat saja. Soal 1.Siapakah pelopor /penganjur politik Etis? 2.Sebutkan dampak positif politik Etis? 3.Sebutkan program pokok Politik Etis? 4.Sebutkan dan jelaskan 3 golongan penduduk Hindia Belanda? 5.Pendidikan pada zaman kolonial diabatasi berapa kelas dan sebutkan kelas- kelasnya? • Demikian beberapa hal yang bisa saya sampaikan pada kesempatan hari ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tutur kata maupun tindakan yang kurang berkenan bagi Ibu guru dan teman-teman sekalian. Dengan ini, presentasi hari ini saya tutup. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum wr.wb.