Teknologi, Media
dan Pembelajaran
Nama Kelompok 1:
1. Eka Puspita Karuniawati
2. Nilam Manik Malela
3. Nirmala Wulan Suci
4. Putri Dwi Erlina
Perkembangan merupakan satu perubahan yang terjadi dari
Perkembangan waktu ke waktu dan biasanya lebih mendekati ke arah yang lebih
maju
Teknologi Masing-masing negara mengalami perkembangan di
berbagai bidang
Populasi Populasi
39,78 juta jiwa (16,88%) 34,77 juta jiwa (14,75%)
(Indonesia-Sensus 2010) (Indonesia-Sensus 2010)
1.25 miliar jiwa (17,02%) 939,1 miliar jiwa (12,79%)
(UN, Word Population Estimate 2015 (UN, Word Population Estimate 2015
Karakteristik Karakteristik
• Individualistik
• Berjiwa Petualang • Luwes
• Optimistik • Skeptis terhadap
• Berorientasi Kerja wewenang
• Anti Pemerintah • Harapan yang tinggi
terhadap pekerjaan
MILENIAL GENERASI Z
Tahun Lahir Tahun Lahir
1977-1995 1996-2010
Populasi Populasi
81,27 juta jiwa (34,48%) 68,02 juta jiwa (28,86%)
(Indonesia-Sensus 2010) (Indonesia-Sensus 2010)
2,26 miliar jiwa (30,78%) 2,5 miliar jiwa (34,05%)
(UN, Word Population Estimate 2015 (UN, Word Population Estimate 2015
Karakteristik Karakteristik
menyebutkan
03 Sanggup berkompromi
karakteristik
Gen-Z sebagai 04 Hemat
berikut :
05 Menyukai kampanye kekinian
Menghendaki
06 perubahan sosial
Bagaimana Gen Z
memperoleh
informasi?
Riset Perilaku Generasi Z di Jawa-Bali menggunakan
kuesioner dengan 8 kluster yang masing-masing memiliki
pertanyaan terbuka dan tertutup. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah clustering sampling dengan wilayah
sebagai klasifikasinya. Pengambilan data dilakukan dengan
one on one interview dengan responden dan kuesioner
digunakan sebagai pedomannya. Dalam hal pengolahan data,
riset ini menggunakan statistik deskriptif dan analisis tabulasi
silang.
01 03
Tumbuh dalam masyarakat Pembelajaran
yang lebih beragam 02 sangat personal 04
lebih berpikiran terbuka
dikarenakan generasi alpha
terhadap orang yang berbeda
dengannya
Nyaman dengan terbiasa mengakses langsung
Media sosial
secara mandiri informasi yang
teknologi ia butuhkan menjadi mode
Mereka mungkin ahli dalam
pembelajaran visual interaksi soial
(Sumber:
https://www.haibunda.com/parenting/20200929172146-61-164394/pahami-12-
karakteristik-anak-generasi-alpha-dan-cara-mengasuhnya)
Dari beberapa data di atas, bahwa kecenderungan perangkat yang digunakan oleh
generasi Z adalah menggunakan HP. Akses informasi GenZ paling banyak digunakan
adalah media sosial dan browser. Dengan demikian, informasi-informasi ini bisa
dijadikan dasar pertimbangan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan sesuai
dengan genZ.
Begitu pula dengan generasi Alpha yang dekat dengan teknologi dan lebih bisa
menerima keberagaman tentu akan cocok dengan penggunaan media dan teknologi
dalam pembelajaran
Teknologi
Dalam Proses pembelajaran Peserta Didik Abad-21
Misalnya, aplikasi
Geogebra yang diakses
melalui HP bisa menjadi
pilihan guru untuk membuat
media pembelajaran tentang
bangun ruang untuk siswa
SMA
Contoh Pemanfaatan Teknologi dalam
Pembelajaran Matematika
Adanya blog pembelajaran yang berisi materi dan latihan soal matematika
Contoh Pemanfaatan Teknologi dalam
Pembelajaran Matematika
Akun Belajar di
Instagram
(Sumber: @qna.math)
Contoh Pemanfaatan Teknologi dalam
Pembelajaran Matematika
Pembahasan materi Pembelajaran melalui Youtube
Metode
Metode yang paling relevan dalam pembelajaran post gen Z untuk bisa mencapai tujuan
belajar adalah dengan menggunakan
Q2: Kelompok 7
Media sosial dan gadget, penggunaannya seperti 2 mata pisau. Bisa positif dan negatif.
Bagaimana agar generasi abad 21 tidak kecanduan gadget?
Q3: Kelompok 6
Untuk daerah 3T untuk penggunaan teknologi bagaimana?
A1: Memang ada beberapa sekolah yang menganut kaidah-kaidah kepercayaan yang
perlu menjaga diri dan wibawa seorang guru. Jadi kami rasa media sosial jika digunakan
hanya untuk pembelajaran bukan untuk personal.
A2: Anak kecil bisa dibatasi penggunaan gadget. Ada jadwal-jadwall yang perlu dipatuhi
pada penggunaan gadget. Untuk anak yg remaja, usahakan membuat anak bersosialisasi
dengan teman-temannya.
Tambahan Ibu mita: Orang tua jangan kalah teknologi dengan anak. Tambahan Ibu mita:
Orang tua jangan kalah teknologi dengan anak. Anak-anak bisa menggunakan akun link
family.
A3:
Contoh kasus di daerah Situbondo yang 3T.
Listrik di daerah tersebut tidak ada, meski siang hari.
Menurut pengalaman ketika mengajar anak SD dengan keterbatasan sinyal handphone.
Pemaksimalan teknologi yaitu menggunakan video pembelajaran.
Sayangnya pembelajaran harus tatap muka. Ketika pandemi tatap muka dibatasi waktu.
Tambahan Ibu Mita:
Dilakukan pembelajaran ansinkronus, jadi pembelajaran menggunakan teknologi hanya
pada waktu tertentu
Sesi 2
Q4: Kelompok 4 Blinded learning yang efektif untuk siswa. Selain untuk share materi di
awal pembelajaran?
Blinded tidak bertemu sama sekali
Hybrid: pembelajaran yang mengkombinasikan online dan offline.
Q5: Kelompok1
Biasanya kalo penggunaan teknologi kadang setelah selesai belajar malah membuka
aplikasi lain? Bagaimana?
Q6: Kelompok 3
Siswa yang inklusi. Menurut anda, dari media, metode, apakah ada media siswa khusus
untuk siswa-siswa ini? Contohnya?
A5:
Untuk siswa SD. Memberikan batasan penggunaan gadget di sekolah.
Untuk siswa Sekolah menengah. Memberikan kebijakan kepada masing-masing siswa.
Dan hanya memberikan nasehat.
Untuk siswa SD, membimbing siswa agar setelah pembelajaran menyimpan kembali
Hpnya.
Di sebuah sekolah membuat box khusus gadget. Sehingga ketika tidak digunakan Hpnya
bisa disimpan.
A4:
Pembelajaran blinded learning misalkan melalui google classrooom. Melalui ruang
google classroom kita bukan hanya menampilkan materi, tetapi juga bisa melakukan
share link kuis. Ada juga papan di google classroom yang bisa secara interaktif digunakan
untuk diskusi antar anggota pada kelas tersebut.
A6:
Siswa inklusi harus dilihat kebutuhan mereka baru kemudian disesuaikan media
pembelajarannya.
Media tetap disamakan tetapi perlakuannya dibedakan dengan yang lain. Terkadang
diberi kesempatan untuk melanjutkan secara perlahan.
Materi yang disampaikan juga sama hanya perlakuan dan ketercapaian siswa inklusi
berbeda.
Tambahan Dosen:
Hasil riset menunjukkan anak ABK akan berkembang lebih pesat ketika berkumpul
dengan orang-orang normal.
Untuk anak ABK ada pilihan pendidikan lain, yaitu dengan pendidikan homevisiting.