Anda di halaman 1dari 13

STATISTIKA

UNTUK

PENELITIAN

Dr. H. R. Gustaman, Ir, MSi, RFP-I


TEKNIK SAMPLING
2
b. Dengan Teknik Sampling Probabilitas

Yaitu cara pengambilan sampel di mana seluruh objek


penelitian di tingkat populasinya mempunyai
peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel
(bersifat random/acak).

Sebagai syarat utama bisa digunakannya teknik


sampling ini adalah diketahuinya “ukuran/data
populasinya” atau sampling frame-nya.

Jenisnya :
Simple Random Sampling (SiRS)
Systematic Random Sampling (SyRS)
Stratified Random Sampling (StRS)
Cluster Random Sampling (CRS)
1. Simple Random Sampling (SiRS )
Ketentuan penggunaan teknik sampling ini :
 Data variabel penelitiannya harus bersifat relatif homogen
(kurang bervariasi).
Misal penelitian tentang rata-rata gaji pegawai negeri, ini
datanya diperkirakan akan relatif hetorogen (bervariasi
nilai gajinya), jadi tidak bisa menggunakan SiRS ini. Bila
penelitian tentang rata-rata gaji pegawai negeri golongan 3A
misalnya, datanya diperkirakan akan relatif homogen
(kurang bervariasi nilai gajinya), jadi bisa menggunakan
SiRS.
 Diketahui Sampling Frame-nya (kerangka sampling), yaitu
daftar objek penelitian dari seluruh unsur populasinya
 Umumnya memerlukan biaya, tenaga, dan waktu (BTW)
penelitian yang relatif sedang/cukup besarnya.
 Sebagai relevansinya, teknik sampling ini umumnya
mempunyai tingkat presisi yang juga relatif sedang/cukup.
 Contoh :Metode yang digunakan dalam arisan untuk
menentukan sample terpilih, atau bentuk sejenis lainnya
yang bersifat simpel (sederhana).
2. Systematic Random Sampling (SyRS )
Ketentuan penggunaan teknik sampling ini :

 Data variabel penelitiannya juga harus bersifat relatif


homogen (kurang bervariasi).
 Diketahui Sampling Frame-nya (kerangka sampling), yaitu
daftar objek penelitian dari seluruh unsur populasinya secara
terstuktur menurut unit di bawah populasinya.
 Umumnya memerlukan biaya, tenaga, dan waktu (BTW)
penelitian yang relatif paling besar.
 Sebagai relevansinya, teknik sampling ini umumnya
mempunyai tingkat presisi yang juga relatif terbaik.
 Sampel pertamanya (Random Start) dapat ditentukan secara
SiRS
 Sampel berikutnya ditentukan dengan mengikuti nilai
Intervalnya, dengan rumus : I = N/n
dimana : N = Ukuran populasi; dan n = Ukuran sampel
 Random start dapat diulang beberapa kali (sesuai kebutuhan)
untuk mengatasi masalah “dampak periodesitas” yang
mungkin timbul
 Contoh :Dari suatu populasi berukuran 120 orang, akan
diambil sampel berukuran 15 orang, dengan SyRS.
NAMA  Interval = N/n = 120/15 = 8 (harus bulat)
NO ALAMAT 
1 EMEN
2 ICIH n1 = Random Start = SiRS = 5 (DASEP)
3 UJANG
n2 = 5 + 8 = 13 (SOMAD)
4 JUMINTEN
5 DASEP n3 = 13 + 8 = 21 (BOIM)
6 ENENG
n4 = 21 + 8 = 29 ( …………..)
7 PARTO
8 TARSIH Dst ………………………….
9 DEDE n15 = …………………………….
10 DARSIH
11 GOGON
12 POPON BILA :
13 SOMAD n1 = Random Start = SiRS = 114
14 NUNIK n2 = 114 + 8 = 122 = 2 (ICIH)
15 JUNED
16 AWEH n3 = 2 + 8 = 10 (DARSIH)
17 OCIN Dst ………………………….
18 MINCE
19 DARMO CONTOH
20 EMAY SAMPLING FRAME
21 BOIM (DATA POPULASI)
... ...
120 OTONG
3. Stratified Random Sampling (StRS )
Ketentuan penggunaan teknik sampling ini :

 Data variabel penelitiannya harus bersifat relatif


hetorogen (bervariasi).
 Diketahui Sampling Frame-nya (kerangka sampling)
 Umumnya memerlukan BTW penelitian yang berada di
atas SiRS, namun di bawah SyRS
 Sebagai relevansinya, teknik sampling ini umumnya
mempunyai tingkat presisi yang > SiRS, namun < SyRS.
 Harus ditentukan variabel stratifikasinya (pengelompok-
annya), dengan ketentuan variable tersebut :(1) Dekat
dengan variabel penelitian (2) Mudah diperoleh datanya
 Jumlah klasifikasi stratifikasinya, disarankan : 2 s/d 6
 Penentuan ukuran sampel dari masing-masing stratifika-
sinya disarankan mengikuti alokasi proporsional
 Pengambilan ukuran sampel dari masing-masing
stratifikasinya dapat menggunakan SiRS
Contoh :
Pada sebuah kantor dinas di suatu kabupaten, yang mempunyai PNS
berjumlah 500 orang, akan diambil sampel berukuran 60 orang secara
StRS. Penelitian bertujuan melihat rata-rata gaji PNS di kantor dinas tsb.

Stratif. Gol
Populasi Sampel
Gol. I SiRS Rumus Alokasi Proporsional
NI = 90 nI = 11 ni = (Ni/N) x n
SiRS
Gol. II
n1 = (90/500) x 60 = 11
NII = 120 nII = 14
SiRS n2 = (120/500) x 60 = 14
Gol. III n3 = (260/500) x 60 =31
NIII = 260 nIII = 31 n4 = =4
SiRS n = = 60
Gol. IV
NIV = 30 nIV = 4
N = 500 n = 60 Analisis bisa Overall & Partial
CONTOH BENTUK STRATIFIKASI LAINNYA

STRATIFIKASI JENIS & JML


(Pengelompokan) STRATIFIKASI
POPULASI
LAKI-LAKI
JENIS KELAMIN (2)
PEREMPUAN

KELAS 1
GOLONGAN BPJS (3) KELAS 2
KELAS 3

KELAS 1
KELAS 2
SISWA SD (6) KELAS 3
KELAS 4
KELAS 5
KELAS 6
4. Cluster Random Sampling (CRS)
 Biasanya digunakan untuk penelitian pada suatu wilayah
tertentu (batasan populasinya bisa: negara, propinsi, kabupaten,
kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, RW, atau RT)
 Apabila pengambilan sampelnya hanya 1 tahap : one stage cluster
sampling
 Apabila pengambilan sampelnya hanya 2 tahap : two stage
cluster sampling
 Apabila pengambilan sampelnya >2 tahap : multi stage cluster
sampling
 Sering dipadukan dengan teknik StRS dan SiRS
Contoh :
Misalkan Penduduk Kota Jakarta terdiri dari 4 juta Kepala
Keluarga (KK), ingin diambil sampel berukuran 300 KK melalui
CRS.
Atau : Pilkada di Jakarta ada 4 juta TPS, diambil sample 300 TPS
4. CLUSTER RANDOM SAMPLING
N = 4 juta KK ==========> n = 300 KK

I II III IV V 4 Jt KK

10 Kec 8 Kec 12 Kec 14 Kec 6 Kec 50 Kec

SiRS One Stage Cluster Sampling StRS

4 Kec 3 Kec 5 Kec 6 Kec 2 Kec 20 Kec

30 Kel 18 Kel 36 Kel 44 Kel 10 Kel 138 Kel

SiRS Two Stage Cluster Sampling StRS

11 Kel 7 Kec 13 Kel 16 Kel 3 Kel 50 Kel

300 KK 180 KK 360 KK 440 KK 100 KK 1380 KK

SiRS Multi Stage Cluster Sampling StRS


65 KK 39 KK 78 KK 96 KK 22 KK 300 KK
CARA PENARIKAN SAMPEL

Nonprobabilitas Probabilitas (Random/Acak/Fair).


Syarat : Diketahuai Data Populasi

 Accidental Samp.
 Judge Samp.  Simple Random Samp. (SiRS)
 Purposive Samp.  Systematic Random Samp. (SyRS)
 Snowball Samp.  Stratified Random Samp. (StRS)
 Quota/Mapping  Cluster Random Samp. (CRS)
 Voluntary Samp.
 Bisa Uji Statistik (Z, t, F,
 Tdk bisa Uji Statistik (Z, X2, dll) Parametrik &
t, F, X2, dll) Nonparametrik
 Kesimpulan Sampel tdk  Kesimpulan Sampel
bisa diestimasi ke berpeluang bisa
populasi diestimasi ke populasi

Anda mungkin juga menyukai