Anda di halaman 1dari 36

Bimtek

Implementasi Kurikulum
Merdeka
Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen Paradigma Baru
SMA Swasta Kab. Banyuwangi
26-27 Mei 2023
Pembelajaran Paradigma Baru

1. praktik pembelajaran berpusat pada peserta didik.


2. satu siklus berawal dari pemetaan standar
kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, Tujuan
dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki Pembelajaran
pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan.
3. memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk
merumuskan rancangan pembelajaran dan
asesmen sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik.
4. Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi Proses Asesmen
Proses
penuntun arah yang memandu segala kebijakan Pembelajaran

dan pembaharuan dalam sistem pendidikan


Indonesia, termasuk pembelajaran dan asesmen.
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

1. Melakukan analisis kondisi siswa


Hal-Hal 2. Melihat tahap perkembangan
yang 3. Menganalisis lingkungan sekolah
Perlu 4. Menyusun alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap
Dilakukan Perkembangan peserta didik
5. Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik
• Langsung menerapkan modul ajar tanpa melihat kebutuhan siswa
• Mengabaikan tahap perkembangan maupun pengetahuan yang dimiliki
Hal-Hal yang siswa sebelumnya
Perlu • Menyamaratakan metode pembelajaran.
• Melihat segala sesuatu dari kepentingan pejabat sekolah atau pendidik
Ditinggalkan
• Pembelajaran terlalu sulit sehingga menurunkan motivasi peserta didik
• Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak menantang dan
membosankan
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

1. Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam


pembelajaran
2. Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik
Hal-Hal dan mengajarkan pemahaman bermakna
yang 3. Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan peserta
Perlu didik ke peserta didik
4. Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan menggunakan
Dilakukan
kekuatan bertanya,dengan memberikan pertanyaan yang membangun
pemahaman bermakna

• Pendidik hanya selalu memberikan pemaparan dalam bentuk ceramah dan


Hal-Hal yang
instruksi tugas
Perlu
• Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan dinilai benar atau
Ditinggalkan
salah, tanpa umpan balik
• Memberikan porsi paling banyak pada asesmen sumatif atau ujian/ tes akhir
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.

1. Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir (belajar berbasis


inkuiri, berbasis projek,berbasis masalah, berbasis tantangan,dan metode
Hal-Hal pembelajaran diferensiasi).
yang Perlu 2. Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif,sosial emosi, dan
Dilakukan spiritual.
3. Melihat profil Pancasila sebagai target

• Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa melakukan evaluasi


Hal-Hal yang terhadap metode yang digunakan.
Perlu • Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat kemampuan
Ditinggalkan kognitif peserta didik, tanpa melihat faktor lain seperti social emosi atau
spiritual.
• Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan dihafal.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan
dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.

1. Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan menjadi


daya Tarik peserta didik untuk belajar.
Hal-Hal 2. Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah
yang Perlu dan saling memberikan umpan balik.
Dilakukan 3. Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer maupun
sekunder dalam proses pembelajaran.

• Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak menarik untuk
Hal-Hal yang peserta didik.
Perlu • Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan hanya menagih tugas.
Ditinggalkan • Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih tugas.
• peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat ataupun melibatkan
masyarakat setempat.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

1. Umpan balik yang terus menerus


2. Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberi dukungan
lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit
Hal-Hal dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar yang mandiri
yang Perlu 3. pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
Dilakukan pengajarannya.
4. Mengajarkan keterampilan abad 21(berpikir kritis, memecahkan masalah,
metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreatif, literasi informasi)

• Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir.


Hal-Hal yang • Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal
Perlu
tes dan ujian yang sama.
Ditinggalkan
• Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21 tanpa mengajarkan
keterampilannya.
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Hal-Hal yang Hal-Hal yang


Perlu Perlu
Dilakukan Dihindari

1. Asesmen merujuk pada kompetensi yang


di dalamnya tercakup ranah sikap, • Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan dan
pengetahuan, dan keterampilan. keterampilan dilakukan secara terpisah-
2. Asesmen dilakukan terpadu dengan pisah.
pembelajaran. • Asesmen dilakukan secara terpisah dari
3. Melibatkan peserta didik dalam melakukan pembelajaran.
asesmen. • Asesmen hanya dilakukan oleh pendidik.
4. Pemberian umpan balik dilakukan dengan • Umpan balik berupa kalimat pujian yang
mendeskripsikan usaha terbaik untuk pendek, missal bagus, keren, pintar, pandai,
menstimulasi pola pikir bertumbuh, dan cerdas, dan sebagainya.
memotivasi peserta didik.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.

Hal-Hal yang Hal-Hal yang


Perlu Perlu
Dilakukan Dihindari

1. Membangun komitmen dan menyusun


perencanaan asesmen yang berfokus pada • Berfokus pada asesmen sumatif.
asesmen formatif. • Tidak menggunakan instrumen
2. Menggunakan beragam jenis, teknik dan
instrument penilaian formatif dan sumatif sesuai
penilaian
dengan karakteristik mata pelajaran, capaian • Asesmen dilakukan mendadak.
pembelajaran, tujuan pembelajaran dan • Jenis, teknik, dan instrument
kebutuhan peserta didik. asesmen hanya dipahami oleh
3. Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu yang pendidik, sehingga peserta didik
terencana.
4. Mengomunikasikan kepada peserta didik tentang
tidak memiliki gambaran kriteria
jenis, teknik, dan instrument penilaian yang terbaik yang dapat dicapai.
akan digunakan.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.

Hal-Hal yang Hal-Hal yang


Perlu Perlu
Dilakukan Dihindari

1. Asesmen dilakukan dengan memenuhi • Asesmen lebih menguntungkan


prinsip keadilan tanpa dipengaruhi oleh
latar belakang peserta didik.
peserta didik karena latar belakang
2. Menerapkan moderasi asesmen, yaitu tertentu.
berkoordinasi antarpendidik untuk • Adanya unsur subjektivitas dalam
menyamakan persepsi kriteria, sehingga asesmen.
tercapai prinsip keadilan. • Menggunakan instrument asesmen
3. Menggunakan instrument asesmen yang
mampu mengukur capaian kompetensi
yang tidak sesuai dengan tujuan dan
dengan tepat. aktivitas pembelajaran.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.
Hal-Hal yang Hal-Hal yang
Perlu Perlu
Dilakukan Dihindari

1. Jelas dan mudah dipahami oleh semua


pihak. 1. Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
2. Ketercapaian kompetensi dituangkan 2. Penggunaan kata atau kalimat negatif.
dalam bentuk angka dan deskripsi. 3. Ketercapaian kompetensi dituangkan
3. Laporan kemajuan belajar hendaknya
hanya dalam bentuk angka.
didasarkan pada bukti dan pencatatan
4. Laporan kemajuan belajar tidak
perkembangan kemajuan belajar peserta
didik. didasarkan pada bukti dan pencatatan
4. Laporan kemajuan belajar digunakan perkembangan kemajuan belajar atau
sebagai dasar penerapan strategi tindak didasarkan hanya pada bukti yang tidak
lanjut untuk pengembangan kompetensi mencukupi.
peserta didik.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Hal-Hal yang Hal-Hal yang


Perlu Perlu
Dilakukan Dihindari

• Hasil asesmen hanya dijadikan


Satuan pendidikan memiliki strategi data dan tidak ditindaklanjuti
agar hasil asesmen digunakan sebagai untuk meningkatkan mutu
refleksi oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua
pembelajaran.
untuk meningkatkan mutu • Hasil asesmen dijadikan
pembelajaran. perbandingan antar peserta
didik.
Keterkaitan Asesmen
dengan
Prinsip Pembelajaran
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakter dan perkembangan mereka.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
belajar peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat
3. kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter
peserta didik secara berkelanjutan dan holistik
4. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra
5. pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan
Jenis, Karakteristik, dan
Fungsi Asesmen
Jenis asesmen sesuai fungsinya PARADIGMA BARU:
• pendidik lebih
berfokus pada
• asesmen sebagai proses pembelajaran asesmen formatif
1. Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran dibandingkan
2. Berfungsi sebagai asesmen formatif sumatif
• menggunakan
• asesmen untuk proses pembelajaran
hasil asesmen
1. Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran formatif untuk
2. Berfungsi sebagai asesmen formatif perbaikan proses
• asesmen pada akhir proses pembelajaran pembelajaran
yang
1. Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran
berkelanjutan
2. Berfungsi sebagai asesmen sumatif
1.Asesmen Formatif
1. Mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar peserta didik.
2. Umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Fungsi 3. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki strategi pembelajaran.
4. Mendiagnosis daya serap materi peserta didik dalam aktivitas pembelajaran
di kelas.
5. Memacu perubahan suasana kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik dengan program pembelajaran yang positif, suportif, dan
bermakna.

Teknik
Berbagai teknik asesmen (praktik, produk, proyek, portofolio, tes tertulis/ lisan)

1. Produk hasil belajar 5. Catatan anekdot


2. Jurnal refleksi peserta didik 6. Nilai berupa angka
Hasil/ 3. Rencana tindak lanjut atas hasil
Dokumen asesmen
4. Catatan hasil observasi
2. Sumatif di akhir lingkup materi
1. Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta
didik dalam satu lingkup materi.
Fungsi 2. Refleksi pembelajaran dalam satu lingkup materi.
3. Umpan balik untuk merancang/perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
4. Melihat kekuatan dan kelemahan belajar pada peserta didik
selama pembelajaran satu lingkup materi.
Teknik Berbagai teknik asesmen (praktik, produk, proyek, portofolio, tes
tertulis/ lisan)

Hasil/
Dokumen
1. Produk hasil belajar. 2. Nilai berupa angka.
3. Sumatif semester (opsi pilihan)
1. Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik pada
periode tertentu.
Fungsi 2. Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria
capaian yang telah ditetapkan.
3. umpan balik untuk merancang/perbaikan proses pembelajaran semester/tahun
ajaran berikutnya (sama seperti fungsi penilaian formatif)
4. melihat kekuatan dan kelemahan belajar pada peserta didik (sama seperti
fungsi pada asesmen diagnostik)

Teknik Berbagai teknik asesmen (praktik, produk, proyek, portofolio, tes


tertulis/ lisan)

Hasil/
1. Produk hasil belajar.
Dokumen
2. Nilai berupa angka.
Karakteristik asesmen formatif dan sumatif
FORMATIF SUMATIF
• Terintegrasi dengan proses pembelajaran yang • Dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya
sedang berlangsung, sehingga asesmen formatif dan satu lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun
pembelajaran menjadi suatu kesatuan. Demikian pula ajaran;
perencanaan asesmen formatif dibuat menyatu dengan • Pelaksanaannya bersifat formal sehingga
perencanaan pembelajaran; membutuhkan perancangan instrumen yang tepat
• Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya sesuai dengan capaian kompetensi yang diharapkan dan
(misalnya melalui penilaian diri, penilaian antarteman, proses pelaksanaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya); asesmen;
• Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam • Sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah
berbagai ranah, meliputi sikap, pengetahuan, dan kepada orang tua dan peserta didik, pemantauan
keterampilan, motivasi belajar, sikap terhadap kepada pemangku kepentingan (stakeholder);
pembelajaran, gaya belajar, dan kerjasama dalam • Digunakan pendidik atau sekolah untuk mengevaluasi
proses pembelajaran, sehingga dibutuhkan metode/ efektivitas program pembelajaran.
strategi pembelajaran dan teknik/instrument penilaian
yang tepat.
Paradigma
Asesmen
Terpadu

• Asesmen dilaksanakan terpadu dengan


pembelajaran
• mencakup kompetensi pada ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang saling
terkait.
• Rumusan capaian pembelajaran telah
mengakomodasi tiga ranah tersebut.
Keleluasaan dalam Menentukan
Waktu Asesmen
Keleluasaan dalam Menentukan Jenis
Asesmen

Dalam pembelajaran intrakurikuler, pendidik diberikan


keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis
asesmen dengan mempertimbangkan:
• karakteristik mata pelajaran,
• karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian
pembelajaran, dan
• tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung
yang tersedia.
Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik
dan Instrumen Asesmen
Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

• Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi


standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik .
• Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria
pencapaian yang berbeda, dengan demikian kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber
informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan
tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi
peserta didik.
Keleluasaan dalam Mengolah Hasil
Asesmen

• Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil


formatif dan sumatif.
• Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa
angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi
(kualitatif).
Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Kenaikan Kelas

Pendidik dan satuan pendidikan diberi keleluasaan untuk


menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan
mempertimbangkan:
• Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
Laporan Hasil Belajar (Rapor)

Anda mungkin juga menyukai