0
DI INDONESIA
BERPARADIGMA PANCASILA
Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D.
PROF. H. ABDURRAHMAN
MAS’UD, M.A., PH.D.
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdasarkan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Bangsa yang Cerdas dan Bermartabat?
Very interesting !
01
Kemandirian dunia pesantren
02
06 Smiling Islam
Modeling bahkan terkadang 04
taqlid terhadap best model 05 Cutural maintenance, solidarity
with local wisdom
ILLETERACY ANAK BANGSA
Riset yang dilakukan sejumlah akademisi di Leeds Becket University (LBU), West Yorkshire, Inggris,
yang baru-baru ini diterbitkan di Jurnal Intelligence, menyatakan bahwa semakin religius sebuah
negara semakian rendah pula prestasi para peserta didik di bidang sains dan matematika. Artinya,
siswa-siswa di negara yang dihuni mayoritas penduduk yang mengaku agnostik atau ateis rata-rata
memiliki catatan prestasi yang lebih baik dalam kedua bidang tersebut.
Kondisi di Indonesia makin menguatkan hasil penelitian Stoet dan Geary sebab prestasi di bidang sains
maupun matematika tergolong rendah.
Dalam PISA 2015 skor: - Sains Indonesia adalah 403, -Matematika adalah 386, -Membaca adalah 297
Ranking: -Sains di urutan 62, -Matematika 63, -Membaca 64, dari total 70 negara yang disurvei PISA.
Ini artinya Indonesia selalu masuk urutan 10 besar terbawah. Terlebih jika berkaca pada pencapaian PISA
pada 2012, ranking sains, matematika, dan membaca Indonesia adalah 64, 65, 61 dari 65 negara.
“Bless in Disguise”
Education in Post-Pandemic Covid-19
1 2 3 4
Menunjukkan ketidaksukaan
Membatasi kebebasan
atau kebencian kepada orang
03 lain yang berbeda; 04 orang lain
INDIKATOR RADIKALISME
Radikalisme: suatu paham atau gagasan yang menginginkan adanya perubahan sosial-politik
dengan menggunakan cara-cara ekstrem
1 2 3 4 5
AKHIR ruhan tingkah-laku serta pola kehidupan (way of life) dari setiap warganegara Indonesia.
Inilah yang dimaksudkan dengan karakter bangsa Indonesia.
Karakter bangsa Indonesia adalah suatu konstruksi budaya tentang sikap hidup (cara
berpikir dan bertindak) dari setiap individu bangsa Indonesia yang multikultural yang
terpancar dari nilai-nilai budaya/ ideologi nasional Indonesia, Pancasila, dalam meng-
hadapi perubahan global.Karakter bangsa Indonesia hanya dapat terbentuk melalui
proses pendidikan
Voice up louder!! Kalangan moderat, mainstream beragama dan berpancasila untuk lebih
nyaring bersuara, mewarnai diskursus moderasi dan narasi untuk mencerahkan
masyarakat—termasuk di dunia maya.