Maranatha Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Patofisiologi Epitelium alveolus tersusun oleh 2 tipe sel pneumosit : Type I (90%) yang berbentuk flat, dan type II (10%) yang berbentuk kubus .
Sel tipe II berfungsi : Penghasil surfactant dan transport ion,
jika cedera, sel ini akan berproliferasi dan berdifferensiasi menjadi tipe I.
Kerusakan sel tipe II menyebabkan : Gangguan transport cairan
( edema ), dan berkurangnya produksi surfactant. Pada cedera akut , terjadi pengelupasan epithelial bronkus maupun alveolus disertai dengan pembekuan membrane hialin pada dasar membrane yang terkelupas.
Selain itu , cedera dapat menyebabkan kerusakan membran kapiler
alveolus dan menyebabkan permeabilitas vaskuler meningkat . Ini bisa menyebabkan cairan plasma dan neutrofil masuk ke alveolus dan mengganggu fungsi surfactant. Kegangguan dalam fungsi surfactant ini menyebabkan gangguan dalam sistem pertukaran gas.
Di alveolus , ada makrofag yang akan mensekresi cytokines, iaitu :
(interleukin-1,6,8 ,10) dan tumor necrosis factor (TNF), yang beraksi secara lokal memicu kemotaksis dan mengaktivasi neutrophil.
Neutrofil dapat melepaskan oksidan , protease, reaksi inflamasi ,
menghancurkan struktur protein seperti kolagen , elastin , fibrinogen dan proteolysis protein plasma Peningkatan Cedera paru Edema Neutrofil masuk Inaktivasi surfactant permeabilitas
. Kegagalan Pembentukan Pengelupasan Pelepasan sitokin dan
pertukaran gas membrane hialin epitel memicu inflamasi Fase dalam pathogenesis ARDS
Fase eksudatif : Merupakan fase permulaan, dengan cedera pada endothelium
dan epitelium, inflamasi dan eksudasi cairan. Terdapat membran hialin yang melapisi dinding alveolar dan cairan edema yang mengandung protein di ruang alveolar dan terjadi pula gangguan pada epitel dan infiltrasi neutrofil pada interstitial dan alveolar. Terjadi 2-4 hari setelah serangan . Fase proliferatif : Pada titik ini, membran hialin telah mengalami organisasi dan fibrosis. Obliterasi kapiler pulmonal dan deposisi kolagen pada interstitial dan alveolar dapat diamati bersamaan dengan penurunan jumlah neutrofil dan derajat edema paru. Berlangsung selama 5-7 hari. Fase fibrosis/recovery : Jika pasien bertahan sampai 3 minggu, paru akan mengalami remodelling dan fibrosis. Fungsi paru beransur baik pulih dalam dalam waktu 6-12 bulan. Sangat bervariasi antara individu dan tergantung keparahan cederanya.